F. Historiografi yang Relevan
Penulisan sejarah membutuhkan adanya sumber-sumber sejarah yang relevan. Sumber-sumber tersebut berisikan data dan informasi seputar peristiwa
terkait. Menurut Louis Gottschalk, historiografi adalah rekonstruksi yang imajinatif melalui proses pengkajian dan menganalisis secara kritis dan
peninggalan masa lampau. Penggunaan histroriografi yang relevan merupakan salah satu pokok dalam penulisan karya sejarah. Histeriografi ini dapat berbentuk
buku-buku sejarah, artikel, skripsi, tesis dan karya-karya lain yang dapat dipertanggungjawabkan secara valid, sehingga suatu karya sejarah bersifat
objektif. Tujuan historiografi yang relevan adalah untuk membandingkan tulisan
penulis dengan tulisan yang ditulis oleh pengarang dalam setiap literature yang dipakai sebagai sumber dalam penulisan skripsi. Penulisan skripsi yang berjudul
Peranan Pasukan Kancil Merah pada masa Perang Kemerdekaan Indonesia II di Cirebon, menggunakan beberapa tulisan yang berhubungan dengan skripsi. untuk
membedakan tulisan skripsi ini dengan tulisan yang sudah ada. Selain itu juga untuk acuan dalam penulisan. Adapun historiografi yang relevan dalam penulisan
ini sebagai berikut. Pertama, Febryawan 2001 dari Fakultas Sejarah Budaya Universitas
Pendidikan Indonesia yang berjudul “Revolusi Fisik di Desa Mandala Cirebon tahun 1947 dan 1949”. Skripsi ini membahas tentang peristiwa pertempuran
antara gerilyawan TNI Pasukan Seksi Karnadi bersama pasukan Seksi Boedhi Hardjo melawan pasukan tentara Belanda di Desa Mandala, Kabupaten Cirebon,
peristiwa gugurnya Kapten Hendrik, hingga pemakaman para grilyawan. Skripsi tersebut berbeda dengan skripsi ini. Di skripsi tersebut tidak membahas tentang
Peranan Pasukan Kancil Merah di Cirebon. Karya tersebut jelas sangat akan membantu dalam penulisan ini.
Kedua, “
pemberontakan Rakyat Cirebon 1802-1813
”,
skripsi
Siti Aisah 2004 berisi tentang Pemberontakan Rakyat Cirebon terhadap Belanda yang
bertindak sewenang-wenang kepada rakyat kecil. Dalam skripsi tersebut juga membahas tentang letak geografis Cirebon yang strategis dalam melakukan
perekonomian, terutama dalam hal pesatnya kemajuan pelabuhannya. Skripsi tersebut berbeda dengan pembahasan penulis, akan tetapi memiliki kesamaan
yaitu membahas tentang Cirebon, sehingga skripsi ini sangat membantu dalam penulisan ini.
Ketiga, “Cirebon masa pendudukan Jepang 1942 – 1945”,
buku
Mumuh Muhsin Z 2009 berisi tentang pendudukan Jepang di Cirebon dan propaganda
Jepang yang berhasil mengusai daerah Cirebon dan sekitarnya. Skripsi ini sangat membantu untuk penyajian skripsi yang di buat ini. Dilihat dari segi waktu dan
masa yang tidak terlalu lama denga nskripsi yang di buat ini, namun buku ini tidak menjelaskan tentang bagaimana proses masuknya Jepang ke Cirebon, tidak
adanya peranan TNIDivisi Siliwangi. Keempat, “Kapten Samadikun Pahlawan Pertempuran Laut di Cirebon”,
skripsi
Wibisana Ranggajati 2001 berisi tentang pertempuran kapal Gajah Mada melawan kapal Belanda dilaut Cirebon pada 5 Januari 1947, pertempuran ini
merupakan dampak dari perjanjian Linggarjati. ALRI yang mendapatkan tugas
dari RI untuk menjaga keamanan laut pada saat perundingan Linggarjati. Dalam upaya mempertahankan dan menegakkan kemerdekaan di tempuh melalui jalur
diplomasi dan kronfrontasi serta kepemimpinan Kapten Samadikun sebagai pemimpin perang. Skripsi tersebut berbeda dengan pembahasan penulis, akan
tetapi memiliki kesamaan yaitu membahas tentang Cirebon pada masa Perang Kemerdekaan Indonesia II.
G. Metode Penelitian dan Pendekatan Penelitian