merupakan keseluruhan musik yang berkembang di nusantara, yang menunjukkan ciri KeIndonesiaan. Ragam musik nusantara yang berkembang dapat dibedakan menjadi
musik tradisi, musik keroncong, musik dangdut, musik perjuangan, dan musik pop.
1.5 Metode Penelitian
Dalam penelitian sejarah yang ilmiah, pemakaian metode sejarah sangatlah penting. Pada umumnya disebut metode adalah cara, petunjuk pelaksana, proses,
prosedur atau teknik yang sistematis dalam penelitian untuk mendapatkan objek penelitian
11
. Sejumlah sistematika yang terangkum di dalam metode sejarah sangat membantu penelitian di dalam merekonstruksi kejadian pada masa lalu. Metode sejarah
adalah proses menguji dan menganalisa masa lampau
12
11
Suhartono W. Pranoto, Teori dan Metodologi Sejarah, Yogyakarta: Graha Ilmu, Hlm.11.
12
Louis Gottschalk, Op.cit, hlm. 32.
. Tahap – tahap yang dilakukan dalam penelitian sejarah, antara lain :
Yang pertama adalah heuristik, yaitu mengumpulkan data atau menemukan sumber sejarah. Pada tahap awal ini ada dua carauntuk mendapatkan data yakni studi
lapangan observasi dan studi pustaka Library Research. Data dari hasil studi lapangan dapat diperoleh melalui wawancara dengan berbagai informan yang terkait dengan
penelitian, seperti wawancara dengan mamak Chairul Lubis yang merupakan seorang seniman Seni Sikambang di pesisir Barat Tapanuli. Sedangkan studi kepustakaan dapat
diperoleh dari berbagai buku, dokumen, arsip, dan lain sebagainya. Salah satu buku yang digunakan yakni Bunga Rampai Tapian Nauli: Sibolga karya A, Hamid Panggabean.
Universitas Sumatera Utara
Kritik sumber merupakan tahap yang kedua. Yang dimaksud dengan kritik sumber adalah kerja intelektual dan rasional yang mengikuti metodologi sejarah guna
mendapatkan objektifitas suatu penelitian. Dengan demikian sumber sejarah dapat digunakan untuk mendapatkan otentisifitas dan kredibilitas sumber. Dalam hal ini yang
selalu diingat bahwa sumber itu harus : dapat dipercaya credible, penguatan saksi mata eyewitness, benar truth, tidak dipalsukan unfabricated, dan handal reliable. Upaya
yang dilakukan dalam kritik sumber ada dua yaitu: kritik eksternal adalah usaha mendapatkan keaslian sumber dengan melakukan penelitian fisik terhadap suatu sumber,
dan kritik interel adalah kritik yang mengacu pada kebenaran sumber, artinya apakah isi dokumen ini terpercaya, tidak dimanipulasi, dan lain – lain.
Pada tahap yang ketiga adalah interpretasi. Interpretasi merupakan tahap dimana peneliti berusaha menghubungkan fakta, dan menyalinnya dalam pengertian logis dan
rasional. Histiografi merupakan tahap keempat atau tahap terakhir dalam metode sejarah
atau dapat juga dikatakan sebagai penulisan terakhir. Histiografi ini merupakan presentasi hasil penelitian yang tersusun secara kronologis dan sistematis, yang didahului dari
pengumpulan sumber, kritik sumber kritik ekstern dan kritik intern serta hasil dari interpretasi yang bersifat menjelaskan perkembanganSeni Sikambang di Pesisir Barat
Tapanuli.
Universitas Sumatera Utara
BAB II PESISIR BARAT TAPANULI DAN SENI SIKAMBANG HINGGA TAHUN 1990
Pesisir Barat Tapanuli merupakan wilayah Sumatera Utara yang terletak pada sebelah barat Sumatera Utara, berada pada wilayah pantai maka secara umum masyarakat
yang terdapat pada wilayah tersebut jelas heterogen. Bahasa, budaya dan adat istiadat yang ada pada wilayah Pesisir Barat Tapanuli jelas berbeda-beda. Hal itu karena,
masyarakat di sekitar Pantai Barat Tapanuli telah menjalin interaksi perdagangan baik itu dari daerah Silindung maupun dari para pedagang asing yang dating ke Pesisir Barat
Tapanuli. Adapun yang dibahas dalam BAB ini, antara lain: gambaran umum Pesisir Barat
Tapanuli, letak geografis, mata pencaharian masyarakat, kondisi social, budaya, agama, Kesenian Sikambang dan tujuan dari Kesenian Sikambang.
2.1 Gambaran Umum Pesisir Barat Tapanuli Dan Seni Sikambang Hingga Tahun 1990