Rumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian Tinjauan Pustaka

musik Sikambang. Hal ini terlihat dari setiap acara – acara yang terdapat di Sibolga, misalnya : acara pesta pernikahan dan acara peringatan hari pariwisata Tapanuli Tengah dan Sibolga.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu hal yang penting dalam menuliskan skripsi ini.Rumusan masalah memudahkan penulis di dalam pengarahan pengumpulan sumber dalam rangka memperoleh data yang relevan 7

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

. Inilah yang akan menjadi landasan penulisan nantinya pada bab-bab selanjutnya. Adapun permasalahan-permasalahan yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana perkembanganseni Sikambang di Pesisir Barat Tapanuli sampai tahun 1990 ? 2. Bagaimana keberadaan seni Sikambang di Pesisir Barat Tapanuli 1990- 2003? 3.Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan untuk melestarikan seni Sikambang, 1990- 2003? Setelah mengetahui apa yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian, maka hal selanjutnya adalah apa yang menjadi tujuan serta manfaat yang bisa ditarik dari penelitian ini. Adapun tujuan penelitian ini adalah : 7 J. Supranto, Metode Riset, Jakarta: Fakultas Ekonomi UI, 1986, hlm. 18. Universitas Sumatera Utara 1. Menjelaskan perkembangan seni Sikambang di Pesisir Barat Tapanuli hingga tahun 1990. 2. Menjelaskan keberadaan seni Sikambang di Pesisir Barat Tapanuli 1990- 2003. 3. Menjelaskan upaya-upaya yang dilakukan untuk mempertahankan seni Sikambang. Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1. Secara akademis dapat menjadi bahan rujukan bagi para sejarawan dalam menulis sejarah kebudayaan daerah. 2. Menambah wawasan pembaca mengenai Budaya Sikambang di Pesisir Barat Tapanuli. 3. Menjadi suatu deskripsi yang berguna bagi pemerintah dan masyarakat, mengenai perkembangan Budaya Sikambang.

1.4 Tinjauan Pustaka

Untuk mendukung penulisan skripsi ini tentunya dibutuhkan buku – buku yang berhubungan dengan penulisan tentang perkembangan musik Sikambang di Sibolga dari tahun 1990 – 2003 sehingga dilakukan tinjauan pustaka. Dalam hal ini buku – buku yang digunakan antara lain, Abdul Hamid Panggabean dalam bukunya, “ Bunga Rampai Tapian Nauli: Sibolga ”, 1995 , Gusti Asnan dalam bukunya “ Dunia Maritim Pantai Barat Sumatra ”, 2007 , Muchtar Lubis dalam bukunya “ Budaya Indonesia: Kajian Universitas Sumatera Utara Arkeologi, Seni, dan Sejarah “, 1993 , dan Mauli Purba dalam bukunya “ Musik Populer “, 2006 . Buku yang dituliskan oleh Abdul Hamid Panggabean yang berjudul “ Bunga Rampai Tapian Nauli: Sibolga “ 1995, menjelaskan tentang sejarah perkembangan kota dan kemaritiman Sibolga yang berpengaruh terhadap corak kehidupan masyarakat dan budaya Kota Sibolga. Buku ini juga memberi keterangan tentang kebudayaan Sikambang yang merupakan perpaduaan musik, tarian, senandung, dan pantun 8 Gusti Asnan dalam bukunya yang berjudul “ Dunia Maritim Pantai Barat Sumatera ” 2007 , merupakan buku yang kedua yang memberikan keterangan – keterangan tentang hubungan yang terjadi di sepanjang Pantai Barat Sumatera, mulai dari Bengkulu, Padang, Natal, Padang Sidempuan, Sibolga dan Singkil. Daerah ini merupakan jalur perdangangan di wilayah pantai barat . Di Kota Sibolga walau banyak terdapat etnis suku bangsa, terutama etnis Batak Toba,tetapi telah melebur menjadi satu budaya yang memperkaya perkembangan Seni Sikambang. Buku ini memberikan penulis inspirasi untuk menulis tentang perkembangan Seni Sikambang di Sibolga dari tahun 1990-2003 yang belum pernah ditulis secara rinci. Penulis berkeyakinan bahwa penulisan tentang Seni Sikambang sangat menarik,terutama seiring dengan pengaruh perkembangan budaya modern yang cukup banyak mempengaruhi Seni Sikambang. 9 8 Ibid, hlm. 199. 9 Gusti Asnan, Dunia Maritim Pantai Barat Sumatera, Yogyakarta: Ombak, hlm. 28. . Melalui buku ini kita dapat mengetahui bagaimana migrasi etnik Minangkabau, Mandailing, dan Aceh ke Sibolga,yang Universitas Sumatera Utara mempengaruhi perkembangan budaya yang terdapat di Pesisir Barat Tapanuli, terutama Barus yang merupakan pusat kota perdangangan di Pesisir Tapanuli. Hal ini menjadi ketertarikan tersendiri bagi penulis dalam menuliskan perkembangan SeniSikambang yang terdapat di Pesisir Barat Tapanuli. Buku yang ketiga adalah buku karangan Muchtar Lubis dalam bukunya yang berjudul “ Budaya Indonesia: Kajian Arkeologi, Seni, dan Sejarah “ 1993. Buku ini menjelaskan tentang faktor yang mempengaruhi suatu budaya berdasarkan kajian arkeologi, seni dan sejarah. Kaitan antara perkembangan ekonomi dan teknologi merupakan dasar yang mempengaruhi perkembangan suatu budaya. Selain itu juga buku ini menjelaskan tentang dampak dari suatu kebijakan politik pada para budayawan yang membatasi dalam berkarya 10 Akhirnya, buku yang ditulis oleh Mauli Purba yang judul bukunya “ Musik Populer “ 2006 . Buku ini menjelaskan tentang perkembangan musik – musik modern yang mulai dikenal dan berkembang di tanah air, seperti alat musik biola, terompet, bass, keyboard, gitar klasik dan listrik , dan lain – lain yang merupakan alat musik dari Barat yang kemudian berkembang mewarnai ragam musik tradisional. Salah satu contohnya adalah musik keroncong yang ada di nusantara. Musik daerah . Buku ini dijadikan penulis sebagai referensi karena memberikan informasi tentang tantangan-tantangan dalam suatu perkembangan budaya. Hal itu sangat membantu dalam merumuskan tentang penulisan perkembangan budaya Sikambang di Pesisir Barat Tapanuli dari sudut arkeologi, seni dan sejarahnya. 10 Muctar Lubis,Budaya Indonesia: Kajian Arkeologi, Seni, dan Sejarah, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, hlm. 42. Universitas Sumatera Utara merupakan keseluruhan musik yang berkembang di nusantara, yang menunjukkan ciri KeIndonesiaan. Ragam musik nusantara yang berkembang dapat dibedakan menjadi musik tradisi, musik keroncong, musik dangdut, musik perjuangan, dan musik pop.

1.5 Metode Penelitian