commit to user 109
4. Persiapan Eksperimen
Eksperimen dalam penelitian ini menggunakan Pelatihan Berpikir Positif sebagai perlakuan terhadap kelompok eksperimen. Pelatihan Berpikir
Positif ini dilakukan oleh tiga
fasilitator
dan tiga
co-fasilitator.
Sebelumnya, Peneliti melakukan
briefing
mengenai materi dan pelaksanaan pelatihan. Hal ini dilakukan untuk memberikan penjelasan materi dan detail pelatihan
kepada
fasilitator
maupun
co-fasilitator
. Selanjutnya, Peneliti memberikan data kepada pihak panti mengenai hasil
screening
tentang anak asuh yang berada dalam kelompok eksperimen dan kontrol. Peneliti kemudian
menentukan waktu dan tempat pelatihan dengan seizin pihak Panti Asuhan Yatim Mardhatilah Sukoharjo. Pihak panti yang menginformasikan kepada
anak asuh yang menjadi peserta pelatihan atau masuk ke dalam kelompok eksperimen untuk mengikuti Pelatihan Berpikir Positif.
a. Persiapan Alat dan Bahan
Selanjutnya, Peneliti mempersiapkan alat-alat yang digunakan dalam pelatihan
life skills
yaitun Pelatihan Berpikir Positif. Alat-alat tersebut antara lain :
a. Tiga unit laptop, satu laptop pada penelitian ini digunakan untuk
menayangkan
slide
pelatihan dan tiga laptop digunakan saat memutar film tentang berpikir positif yaitu Tanah Air Beta.
b. Satu unit
sound system
,
sound system
pada penelitian ini digunakan untuk memperdengarkan musik saat peserta pelatihan mengerjakan
worksheet
,
commit to user 110
musik instrumental saat peserta pelatihan melakukan relaksasi, dan pendukung dalam pemutaran film kepada peserta pelatihan.
c. Slide pelatihan,
slide
pelatihan dibuat untuk membantu peserta memahami materi yang disampaikan oleh
fasilitator
.
Slide
pelatihan meliputi
opening
, sesi I, sesi II, sesi III, dan
closing
. d.
Lembar observasi, lembar observasi dibuat untuk membantu Peneliti dalam mengamati sikap, ekspresi dan partisipasi dari peserta pelatihan
selama mengikuti Pelatihan Berpikir Positif. e.
Lembar evaluasi proses dan hasil, Peneliti mempersiapkan lembar evaluasi proses untuk diisi sesuai dengan keadaan dan perasaan yang
dialami subyek sesungguhnya pada akhir pertemuan pelatihan. Peneliti mempersiapkan lembar evaluasi hasil yang termasuk pada lembar
worksheet
pada pertemuan II. Evaluasi pelatihan dapat dilihat secara lengkap pada Lampiran D.
f. Alat Tulis, alat tulis berupa bolpoin dan kertas dipergunakan oleh peserta
pelatihan untuk mengisi
worksheet,
lembar evaluasi pelatihan, dan mencatat materi pelatihan.
b. Uji Coba Modul Pelatihan
Pengujian selanjutnya adalah dengan uji coba modul pelatihan kepada responden yang memiliki karakteristik sama dengan sampel
penelitian yaitu remaja panti asuhan di Panti Asuhan Yatim Putri Aisyiah Grogol yang berusia 12-21 tahun. Uji coba dilaksanakan pada tanggal 14
Mei 2011 di aula Panti Asuhan Yatim Putri Aisyiah Grogol. Responden
commit to user 111
uji coba modul pelatihan sebanyak 5 remaja panti asuhan di Panti Asuhan Yatim Putri Aisyiah Grogol yang berusia 12-21 tahun. Prosedur uji coba
modul pelatihan meliputi masing-masing responden dibagikan modul pelatihan untuk dibaca dan
fasilitator
menyampaikan materi secara sekilas, meminta responden untuk mengerjakan salah satu
worksheet
untuk mengetahui keefektifan
worksheet
kemudian responden diminta untuk mengisi lembar evaluasi materi pelatihan. Hasil analisis evaluasi
materi uji coba modul dapat dilihat secara lengkap pada tabel berikut : Tabel 9 Nilai Tes Evaluasi Materi Uji Coba Modul
Responden Nilai
1 92,5
2 90
3 92,5
4 97,5
5 92,5
Rata-rata 93
Keterangan : Sebaran Nilai 1 – 110
Pada Tabel Nilai Tes Evaluasi Materi Uji Coba Modul menunjukkan bahwa nilai tertinggi yang diperoleh oleh responden adalah
97,5 dan nilai terendah adalah 90. Rata-rata nilai tes evaluasi materi uji coba modul adalah 93, sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
responden dapat memahami isi materi yang telah disampaikan oleh Peneliti.
commit to user 112
Tabel 10 Nilai Pemahaman Materi Uji Coba Modul
Responden Nilai
1 100
2 100
3 100
4 100
5 100
Rata-rata 100
Keterangan : Sebaran Nilai 1 – 100
Pada Tabel Nilai Pemahaman Materi Uji Coba Modul menunjukkan bahwa nilai tertinggi yang diperoleh oleh responden
adalah 100 dan rata-rata nilai tes evaluasi materi uji coba modul adalah 100, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua responden dapat
memahami materi dalam modul, tetapi sesuai dengan saran yang diberikan oleh responden maka Peneliti masih perlu memperbaiki modul
agar lebih komunikatif dan mudah dipahami oleh peserta penelitian dan menyiapkan media bantu untuk mempermudah penyampaian materi
dalam pelatihan.
c.
Screening
Berdasarkan hasil uji coba Skala Asertivitas yang telah dilakukan pada remaja panti asuhan di Panti Asuhan Yatim Putri Aisyiah
dan Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Sukoharjo, maka didapatkan Skala Asertivitas yang siap digunakan dalam penelitian. Selanjutnya,
Peneliti melakukan
screening
yang sekaligus sebagai
pretes
t dengan menggunakan Skala Asertivitas di Panti Asuhan Yatim Mardhatilah
Sukoharjo dengan pertimbangan memiliki karakteristik yang sama yakni
commit to user 113
merupakan remaja panti asuhan yang berbasis Islam, memiliki rentang usia 12-21 tahun, memiliki tingkat asertivitas rendah dan sedang
sehingga dapat masuk menjadi sampel penelitian ini. Teknik analisis data statistik yang digunakan dalam penelitian ini awalnya menggunakan
parametrik dengan uji analisis
Independent Samples T-Test
dan
Paired Samples T-test,
tetapi kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa terdapat keterbatasan sampel yaitu jumlah sampel kecil kurang dari
sepuluh maka Peneliti memutuskan untuk mengganti teknik analisis data dengan menggunakan perhitungan nonparametrik yaitu dengan uji
Mann- Whitney U-Test
dan
Wilcoxon T-Test.
Uji ini merupakan salah satu uji non-parametrik yang sangat kuat
powerful
dan merupakan alternatif dari uji parametrik
t-test
, jika Peneliti ingin menghindarkan dari asumsi
t- test
atau ketika pengukuran dalam data lebih lemah dibandingkan ukuran skala interval Ghozali, 2006.
B. Pelaksanaan Penelitian
1. Pelaksanaan Pengambilan Data
Pretest
Data
pretest
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari hasil
screening
, sehingga Peneliti mendapatkan skor asertivitas remaja panti asuhan Panti Asuhan Yatim Mardhatilah Sukoharjo
yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Peneliti melakukan
pretest
sekaligus
screening
pada tanggal 17 Mei 2011 kepada 23 remaja panti asuhan di Panti Asuhan Yatim Mardhatilah Sukoharjo yang berusia antara