Kerangka Berpikir Hipotesis TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 84 asuhan memiliki pandangan yang aktif tentang kehidupan yang merupakan salah satu aspek perilaku asertif menurut Fensterheim Baer 1980, lebih terbuka dan mampu mengungkapkan pikiran, pendapat dan perasaannya sehingga mampu bersikap asertif dalam berkomunikasi dengan orang lain dan mendapatkan apa yang diinginkan karena tidak dapat dikendalikan oleh orang lain.

D. Kerangka Berpikir

Berdasarkan uraian di atas, diharapkan pelatihan berpikir positif dapat meningkatkan asertivitas remaja panti asuhan digambarkan sebagai berikut : Gambar 3 Bagan Kerangka Berpikir Kerangka berpikir dalam penelitian kali ini adalah memberikan perlakuan yaitu pelatihan berpikir positif kepada remaja panti asuhan yang berperan sebagai peserta pelatihan. Sebelumnya diberikan pre-test berupa skala asertivitas kepada remaja panti asuhan untuk mengetahui tingkat asertivitas remaja panti asuhan sebelum diberikan perlakuan. Selanjutnya, remaja panti asuhan yang memiliki tingkat asertivitas rendah akan megikuti pelatihan berpikir positif yang berisi materi berpikir positif, role play model ABC, langkah efektif berpikir positif, dan manfaat berpikir positif. Setelah remaja panti asuhan mengikuti pelatihan berpikir Pelatihan Berpikir Positif 3x pertemuan Peningkatan asertivitas remaja panti asuhan setelah mengikuti pelatihan berpikir positif Remaja Panti Asuhan Tingkat asertivitas rendah Berpikir Positif, Role Play Model ABC, Langkah Efektif dan Manfaat Berpikir Positif commit to user 85 positif maka post-test pun diberikan yaitu skala asertivitas yang bersifat sejajar dengan pre-test untuk mengetahui tingkat asertivitas remaja panti asuhan setelah mengikuti pelatihan berpikir positif, adakah peningkatan asertivitas remaja panti asuhan setelah mengikuti pelatihan berpikir positif sesuai dengan tujuan diadakannya penelitian ini.

E. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif dari pelatihan berpikir positif terhadap asertivitas remaja panti asuhan, yaitu setelah mengikuti pelatihan berpikir positif ini maka ada peningkatan asertivitas yang dimiliki oleh remaja panti asuhan yang menjadi peserta pelatihan. commit to user

BAB III METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel merupakan konsep yang mempunyai variabilitas, suatu konstruk yang bervariasi atau yang dapat memiliki bermacam nilai tertentu Latipun, 2006. Berdasarkan uraian masalah yang telah dibahas sebelumnya, maka variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel tergantung : Asertivitas 2. Variabel bebas : Pelatihan Berpikir Positif

B. Definisi Operasional

Definisi operasional berarti meletakkan arti pada suatu variabel dengan cara menetapkan kegiatan-kegiatan atau tindakan-tindakan yang perlu untuk mengukur variabel itu Latipun, 2006. Peneliti mengemukakan definisi operasional dari variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Asertivitas Asertivitas adalah kemampuan mengekspresikan perasaan, pemikiran, pendapat, dan pilihan secara langsung kepada orang lain dengan cara yang sesuai dan jujur dengan tetap menghormati diri sendiri dan orang lain sehingga dapat tercipta hubungan interpersonal yang harmonis dan efektif. Remaja panti asuhan yang memiliki tingkat asertivitas tinggi akan dapat 86