commit to user 125
posttest
dilakukan dengan Skala Asertivitas yang valid pada kelompok eksperimen dan kontrol. Prosedur pelaksanaan
posttest
dilakukan dengan mengumpulkan seluruh remaja panti asuhan baik yang merupakan
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol dalam satu ruangan yaitu di aula bawah Panti Asuhan Yatim Mardhatilah Sukoharjo. Remaja panti
asuhan yang menjadi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen mengisi skala asertivitas bersama-sama dengan instruksi yang sama. Distribusi skor
posttest
ada pada Lampiran F.
C. Hasil Penelitian
1. Hasil Analisis Kuantitatif
Berdasarkan hasil
screening
sekaligus
pretest
yang telah dilakukan, maka didapatkan hasil yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak
lima remaja panti asuhan dalam kelompok eksperimen dan lima remaja panti asuhan dalam kelompok kontrol. Keterbatasan sampel inilah sampel
kurang dari sepuluh yang menjadi dasar bagi Peneliti untuk mengganti teknik analisis data yang awalnya menggunakan teknik analisis data statistik
parametrik dengan uji
Paired Samples T-test
dan
Independent Samples T- Test
diganti menjadi teknik analisis data statistik nonparametrik dengan uji
Mann-Whitney U-Test
dan
Wilcoxon T-Test.
Uji ini merupakan salah satu uji non-parametrik yang sangat kuat
powerful
dan merupakan alternatif dari uji parametrik
t-test
, jika Peneliti ingin menghindarkan dari asumsi
t-test
commit to user 126
atau ketika pengukuran dalam data lebih lemah dibandingkan ukuran skala interval Ghozali, 2006.
a. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji statistik yaitu
Mann- Whitney U-Test
dengan
gain
skor selisih skor
pretest
dan
posttest
yang merupakan pengukuran non parametrik. Uji
Mann-Whitney U
digunakan untuk melihat apakah ada pengaruh pelatihan berpikir positif terhadap
peningkatan asertivitas remaja panti asuhan. Hasil pengujian terhadap pengaruh pelatihan berpikir positif terhadap peningkatan asertivitas pada
kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 14 Hasil Uji
Mann-Whitney U-Test
pada Dua Independen Sampel Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Mann-Whitney Test
Ranks
Kelompok N
Mean Rank Sum of Ranks
Asertivitas Eksperimen
5 8.00
40.00 Kontrol
5 3.00
15.00 Total
10
Test Statistics
b
Asertivitas Mann-Whitney U
.000 Wilcoxon W
15.000 Z
-2.627 Asymp. Sig. 2-tailed
.009 Exact Sig. [21-tailed Sig.]
.008
a
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: Kelompok
commit to user 127
Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata ranking kelompok eksperimen adalah 8,00 dengan jumlah ranking 40 dan rata-rata ranking
untuk kelompok kontrol adalah 3,00 dengan jumlah ranking 15. Besarnya nilai
Wilcoxon W
Wx = 15 dengan nilai Z hitung -2,627 dan probabilitas p 0,009 uji dua sisi atau 0,008 uji satu sisi. Oleh karena
nilai probabilitas p 0,008 lebih kecil dari = 0,05, maka hipotesis penelitian dapat diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan skor asertivitas kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol setelah diberikan perlakuan berupa pelatihan berpikir positif.
Artinya, ada pengaruh pelatihan berpikir positif terhadap peningkatan asertivitas remaja panti asuhan di Panti Asuhan Yatim Mardhatilah
Sukoharjo. Selanjutnya, untuk melihat apakah peningkatan asertivitas pada
kelompok eksperiman bernilai signifikan, dilakukan analisis dengan uji
Wilcoxon T
. Uji
Wilcoxon T-test
dapat digunakan untuk menguji apakah ada perbedaan yang signifikan antara
two corected samples
atau dua kelompok data yang berhubungan
pretest
dan
posttest
. Hasil pengujian apakah peningkatan asertivitas pada kelompok eksperimen bernilai
signifikan, dapat dilihat pada tabel berikut :
commit to user 128
Tabel 15 Hasil Uji
Wilcoxon Signed Ranks Test
pada Dua Kelompok Data yang Berhubungan
Pretest
dan
Posttest
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
N Mean Rank
Sum of Ranks Posttest
– Pretest Negative Ranks
a
.00 .00
Positive Ranks 5
b
3.00 15.00
Ties
c
Total 5
a. Posttest Pretest b. Posttest Pretest
c. Posttest = Pretest
Hasil uji statistik di atas mendasarkan pada ranking positif 3,00 dengan menghasilkan nilai Z hitung sebesar -2,032 dan probabilitas p
signifikansi 0,042 uji dua sisi. Oleh karena probabilitas p lebih kecil dari = 0,05, maka hipotesis dapat diterima sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara skor asertivitas sebelum pelatihan
pretest
dan setelah pelatihan
posttest
. Hal ini berarti, pelatihan berpikir positif efektif dalam meningkatkan tingkat asertivitas
pada remaja panti asuhan di Panti Asuhan Yatim Mardhatilah Sukoharjo.
Test Statistics
b
Posttest –
Pretest Z
-2.032
a
Asymp. Sig. 2-tailed .042
a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test
commit to user 129
b. Hasil Analisis Evaluasi Proses dan Hasil Pelatihan
1 Evaluasi Proses
Hasil analisis evaluasi proses pelatihan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa seluruh peserta menyatakan materi yang
diberikan sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penyajian materi mudah dipahami dan menarik, serta
fasilitator
menyampaikan dengan komunikatif. Seluruh peserta merasa bahwa materi yang
diberikan dapat dipahami dan menambah pengetahuan, sistematika dan alur pelatihan dilakukan dengan runtut dan jelas, serta
penggunaan waktu yang belum efektif oleh
fasilitator
. Seluruh peserta dapat mengikuti pelatihan dengan tertib dan penuh semangat tanpa
ada perasaan terpaksa atau terbebani karena pelatihan ini dilakukan di luar jam sekolah. Hasil analisis evaluasi proses pelatihan dapat dilihat
secara lengkap pada tabel berikut : Tabel 16 Distribusi Hasil Analisis Evaluasi Proses Pelatihan
1 2
3 4
No Aspek yang Dinilai
Kriteria Evaluasi Jumlah
1 Modul Pelatihan
a,b,c,d 80
a. Kesesuaian materi dalam modul pelatihan dengan tujuan yang
ingin dicapai Sangat Sesuai
20 Sesuai
80 Kurang Sesuai
Tidak Sesuai b. Kualitas materi modul
pelatihan Sangat Memadai
60 Memadai
40 Kurang Memadai
Tidak Memadai c. Penyajian materi dalam modul
pelatihan Sangat Menarik
40 Menarik
20 Kurang Menarik
40 Membosankan
d. Isi materi dalam modul pelatihan
Sangat Memahami 40
Mudah Memahami 20
Kurang Memahami 40
Sulit Memahami
commit to user 130
1 2
3 4
2 Teknis Penyajian Pelatihan
a,b,c,d 82
a. Cara penyajian materi pelatihan Sangat Mudah Dipahami 20
Mudah Dipahami 80
Kurang Dapat Dipahami Sulit Dipahami
b. Cara trainer melakukan pelatihan
Sangat Komunikatif 40
Komunikatif 60
Kurang Komunikatif Membosankan
c. Sistematika dan alur pelatihan Sangat Runtut
20 Runtut
80 Kurang Runtut
Tidak Runtut d. Penggunaan waktu pelatihan
Sangat Efektif 40
Efektif 40
Kurang Efektif 20
Tidak Efektif 3
Manfaat Pelatihan a,b,c,d
87
a. Efek yang dirasakan peserta setelah mengikuti pelatihan
Sangat Memahami 40
Memahami 60
Kurang Memahami Tidak Memahami
b. Pengetahuan yang didapat setelah mengikuti pelatihan
Sangat Menambah 60
Menambah Pengetahuan 40
Tidak Menambah Bingung
c. Perasaan yang dirasakan peserta setelah mengikuti
pelatihan Sangat Bersemangat
40 Bersemangat
60 Kurang Bersemangat
Tidak Bersemangat
Keterangan : Sebaran Nilai 1 – 100; 1 : Nilai Terendah, 100 : Nilai Tertinggi
Hasil lembar evaluasi proses pelatihan, peserta pelatihan memberikan saran dan komentar mengenai proses pelatihan, antara
lain : a
Modul pelatihan akan lebih menarik jika diberi gambar atau warna sehingga membuat mudah untuk dipahami.
b Penggunaan waktu yang kurang efektif karena tidak sesuai dengan
jadwal yang ditetapkan. c
Cara penyampaian pelatihan yang komunikatif dan menarik.
commit to user 131
d Cara penyampaian materi mudah dipahami.
e Isi materi sangat bermanfaat dan menambah pengetahuan.
f Seluruh peserta pelatihan merasa sangat senang dan bersemangat
dengan diadakannya pelatihan berpikir positif di Panti Asuhan Yatim Mardhatillah.
2 Evaluasi Hasil Pelatihan
Berdasarkan data hasil evaluasi, dapat disimpulkan bahwa peserta pelatihan telah mampu menerapkan keterampilan berpikir
positif dalam sehari-hari meskipun pada awalnya mengalami kesulitan dalam menerapkannya. Peserta pelatihan juga menyatakan bahwa
ketrampilan berpikir positif bermanfaat dalam membantu menghadapi permasalahan sehari-hari. Manfaat yang didapatkan oleh peserta
pelatihan tersebut antara lain lebih berpikir positif tentang diri sendiri dan orang lain sehingga dapat berkomunikasi secara langsung dan
jujur dengan semua orang dari semua tingkatan termasuk pada orang yang baru dikenalnya, lebih percaya diri dan lebih terbuka dalam
mengungkapkan pikiran, pendapat dan perasaan, lebih berpikir positif terhadap apa yang terjadi dalam hidup sehingga membuat peserta
pelatihan mempunyai pandangan hidup yang aktif, peserta pelatihan mampu bersikap positif dan bertindak dengan cara yang dihormatinya
dengan orang-orang di sekitarnya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, pelatihan berpikir positif yang telah dilakukan
meningkatkan perilaku asertif peserta pelatihan.
commit to user 132
Seluruh peserta pelatihan tidak mengalami kesulitan dalam menerapkan ketrampilan berpikir positif karena dalam pelatihan telah
diberikan langkah-langkah efektif untuk berpikir positif yang disajikan lebih sederhana dalam bentuk
worksheet
yang telah diisi oleh peserta pelatihan. Peserta pelatihan mengharapkan masih ada pelatihan lagi
yang dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Berikut merupakan hasil
worksheet
yang diisi oleh peserta pelatihan : Tabel 17 Distribusi Hasil Evaluasi
Worksheet
No Nama
Nilai
Worksheet
I
Worksheet
II
Worksheet
III
1 IA
100 100
100 2
L 100
100 100
3 AMS
100 100
100 4
NA 100
100 100
5 DAS
100 100
100 Keterangan : Sebaran Nilai 1
– 100
2. Hasil Analisis Deskriptif