Prosedur Penelitian METODE PENELITIAN

commit to user 94 perlakukan pelatihan berpikir positif, setelah jangka waktu tertentu kemudian dilakukan pengukuran untuk kedua kalinya posttest pada kedua kelompok. Rancangan eksperimen ini dapat digambarkan sebagai berikut dalam Suryabrata, 2006 : Pengukuran T 1e Perlakuan X Pengukuran T 2e pretest posttest Pengukuran T 1k Pengukuran T 2k pretest posttest Gambar 4 Desain Penelitian Non Randomized Control Group Pretest-Post Test Design

G. Prosedur Penelitian

Prosedur pelaksanaan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Melakukan screening sekaligus sebagai pretest berupa Skala Asertivitas yang disusun berdasarkan aspek asertivitas menurut Fensterheim Baer 1980 kepada remaja yang tinggal di Panti Asuhan Yatim Mardhatilah Kartasura yang menjadi peserta penelitian untuk mengetahui tingkat asertivitas remaja panti asuhan. 2. Melakukan pemilihan peserta yang menjadi kelompok kontrol T k dan kelompok eksperimen T e secara non random teknik matching berdasarkan hasil screening sekaligus pretest yang telah dilakukan sebelumnya. Non Random teknik matching commit to user 95 3. Memberikan lembar persetujuan bersedia mengikuti seluruh rangkaian pelatihan berpikir positif kepada remaja panti asuhan yang telah dipilih menjadi kelompok eksperimen T e . 4. Memberikan perlakuan pada kelompok eksperimen T e yaitu pemberian pelatihan berpikir positif sebanyak 3 kali pertemuan. Pelatihan pada pertemuan pertama terdiri dari pemberian pretest , sesi pengenalan tentang berpikir positif berupa pengertian berpikir positif dan indikator berpikir positif, lalu pada pertemuan kedua akan diberikan sesi langkah efektif berpikir positif dan role play pelatihan berpikir positif Model ABC menurut Ellis, lalu pada pertemuan terakhir yaitu pertemuan ketiga akan diberikan sesi manfaat berpikir positif, pemutaran video, relaksasi, dan post-test . Pelatihan akan diberikan oleh fasilitator dan dibantu co-fasilitator di Panti Asuhan Yatim Mardhatilah Kartasura, Sukoharjo. Modul pelatihan berupa modul fasilitator dan modul peserta yang berisi makalah mengenai pengertian, indikator, langkah efektif, dan manfaat berpikir positif . 5. Memberikan posttest berupa Skala Asertivitas yang disusun berdasarkan aspek asertivitas menurut Fensterheim Baer 1980 kepada remaja panti asuhan, baik pada kelompok eksperimen T e maupun kelompok kontrol T k . 6. Menghitung perbedaan antara hasil pretest T 1 dan posttest T 2 untuk masing- masing kelompok, jadi didapatkan T 2e – T 1e dan T 2k – T 1k . 7. Membandingkan perbedaan-perbedaan tersebut untuk menentukan apakah penerapan perlakuan pelatihan berpikir positif X itu berkaitan dengan commit to user 96 perubahan yang lebih besar pada kelompok eksperimental, jadi T 2e – T 1e – T 2k – T 1k . 8. Menganalisis hasil perlakuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan dan nonperlakuan pada asertivitas remaja panti asuhan.

H. Teknik Analisis Data