Karangan Carai DESKRIPSI KESENIAN NANDONG

makanan hewan, tempat hewan berlindung maupun keluarga hewan juga ada. contoh syairnya adalah sebagai berikut: Sambulaling angso dilawik Jaruji di pulau ulak Basanding ikan dilawik Marindu burung dalam sangkak Balasanya: Jaruju du pulau ulak Kalarak kacumbu Marindu burung dalam sangkak Baniat ati bacinto lapeh Kalarak kacumbu aceh Kain sabakung tanunan padang Baniat ati bacinto lapeh Burung batuah takuik tabang Balasanya: Kain sakubang tanunan padang Inggok diranting makan padi Burung batua takuik tabang Pabilo maso dituruti Inggok diranting makan padi Tampurak namo tampurung Pabilo maso dituruti Unggeh burak namonya burung Balasannya: Tampurak namo tampurung Tampurung karambi ijo Unggeh burak namonyo burung Burung tabang kalngi ijo Saling bermain angsa dilaut Jeraji dipulau ulak Bila dibanding ikan dilaut Merindukan burung dalam sangkar Balasanya: Jeruji dipulau ulak Dihancurkan dengan senjata Merindu burung dalam sangkar Berniat hati bercinta lepas Dihancurkan dengan senjata Aceh Kain sakubang tenunan padang Berniat hati bercinta lepas Burung bertuah takut terbang Balasanya: Kain sakubang tenunan padang Hinggap diranting makan padi Burung betuah takut terbang Kapan masa dituruti Hinggap diranting makan padi Tampurak nama tempurung Kapan masa dituruti Unggeh burak namanya burung Balasannya: Tampurak nama tempurung Tempurung kelapa Unggeh burak namanya burung Burung terbang ke langit ijo

f. Karangan Carai

Karangan carai merupakan karangan yang berisikan tentang cerita kehidupan manusia yang mengalami kesedian karena perpisahan. Syair dalam karangan ini biasanya mengandung artian yang berupa nasehat kepada manusia agar selalu ingat Universitas Sumatera Utara akan hidup dimana setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan. Karangan ini berisi nasehat agar kita jangan pernah berputus asa dan selalu menatap masa depan walaupun orang yang kita sayangi sudah tidak berada disamping kita. Contoh syairnya adalah sebagi berikut: Darai badarai au kangso Ampo padi badarai jangan Carai bacarai sainggan mato Carai dimato dihati jangan Balasanya: Ampo padi badarai jangan Dilurui taliputar tigo Carai dimato diati jangan Tuan mambari talak tigo Dilurui tali putar tigo Putui tahimpiek dikilangan Tuan mabari talak tigo Arato samo bapulangan Balasannya: Putui tahimpik dikilangan Hari nan sadang tanga ari Arato samo bapulangan Duduk tamanung bio pasi Derai berderai kangso nama piring Tumbuk padi berdeari jangan Cerai bercerai hanya dimata Cerai dimata di hati jangan Balasanya: Tumbuk padi berderai jangan Diluruskan tali putar tiga Cerai diamata dihati jangan Tuan member talak tiga Diluruskan tali putar tiga Putus terhimpit dikilangan Tuan emberi talak tiga Harta sama dikembalikan Balasannya: Putus terhimpit dikilangan Saat sedang siang hari Harta sama dikemablikan Duduk termenung menyendiri Tonjon Tonjon merupakan syair yang dilantunkan untuk mengahiri pertunjukan nandong. Tonjon biasanya hanya dilantunkan jika masih banyak waktu luang dan tonjon ini tidak wajib dimainkan. Tonjon hanya dimainkan oleh satu orang saja dan tidak ada balasannya seperti karangan lain. Didalam tonjon terdiri atas 12 himbauan ataupun lirik didalamnya. Jika waktu pertunjukan sudah tidak cukup tidak cukup, Universitas Sumatera Utara maka pantun tonjon yang dilakukan hanya tiga sampai lima bagian saja. Disela-sela tonjon pemain nandong lainnya bersorak bersama dimaksudkan untuk memberikan semangat kepada yang melantunkan tonjon ini. Contoh syairnya adalah sebagai berikut: “sampai disiko gandang kito ko, sampai disiko gandang kito koe, kito cukuikkan saemapi disiko. dari malame samapi manjalang pagi, basamo kito duduk manokok gandang babale pantun, kadang ada yang kamuko kadang ada yang kabelakang, kalau ado yang tasinggung jangan dibaok kadalam hati, kami maminta maaf karanonyo”. Artinya: “ sampai disini gendang kita, kita cukupkan sampai disini, dari malam sampai menjelang pagi, bersama kita duduk memukul gendang berbalas pantun, mungkin ada didahulukan dan ada yang kebelakang, kalau ada yang tersinggung jangan dibawa kedalam hati, kami mohon maaf yang sebesar- besarnya”. Nandong biasanya menggunakan tiga bahasa yaitu bahasa jame, bahasa defayan dan bahasa sigulai. Tidak ada perbedaan dalam memainkan nandong dalam bahasa tersebut, hanya saja bahasanya saja yang berbeda. Irama dan pukulan kendang yang dimainkan oleh pemain nandong tetap sama. Berikut salah satu contoh syair bahasa defayan dan bahasa sigualai: Karangan sambah dalam bahasa Terjemahannya Universitas Sumatera Utara Defayan Anak gagak ek detak bulu Ujung bawang baraket-raket insyaAllah baiklah itu mangan angak ita basamo ojong bawang baraket-raket anak itik terapung bahak luan mangan anggak ita basamo diami ere mangeba maro karangan sambah dalam bahasa Sigulai nano gkgok faila lefu’e lafin bawang umiuk-iuk insyaAllah bo ita ekhi mangan dafuo ita samo uyun bawang umiuk-iuk nano itik lamombo fageloa manga dafuo ita samo ifeaga u’ ana mei ajak anak gagak diatas bamboo unjung bawang berakit-rakit insyaAllah baiklah itu makan sirih kita bersama ujung bawang berakit-rakit anak itik terapung disungai makan sirih kita bersama kami membuatnya juga. anak gagak diatas bamboo unjung bawang berakit-rakit insyaAllah baiklah itu makan sirih kita bersama ujung bawang berakit-rakit anak itik terapung disungai makan sirih kita bersama kami membuatnya juga.

3.4 Penyanjian Nandong