makanan hewan, tempat hewan berlindung maupun keluarga hewan juga ada. contoh syairnya adalah sebagai berikut:
Sambulaling angso dilawik Jaruji di pulau ulak
Basanding ikan dilawik Marindu burung dalam sangkak
Balasanya: Jaruju du pulau ulak
Kalarak kacumbu Marindu burung dalam sangkak
Baniat ati bacinto lapeh
Kalarak kacumbu aceh Kain sabakung tanunan padang
Baniat ati bacinto lapeh Burung batuah takuik tabang
Balasanya: Kain sakubang tanunan padang
Inggok diranting makan padi Burung batua takuik tabang
Pabilo maso dituruti
Inggok diranting makan padi Tampurak namo tampurung
Pabilo maso dituruti Unggeh burak namonya burung
Balasannya: Tampurak namo tampurung
Tampurung karambi ijo Unggeh burak namonyo burung
Burung tabang kalngi ijo Saling bermain angsa dilaut
Jeraji dipulau ulak Bila dibanding ikan dilaut
Merindukan burung dalam sangkar Balasanya:
Jeruji dipulau ulak Dihancurkan dengan senjata
Merindu burung dalam sangkar Berniat hati bercinta lepas
Dihancurkan dengan senjata Aceh Kain sakubang tenunan padang
Berniat hati bercinta lepas Burung bertuah takut terbang
Balasanya: Kain sakubang tenunan padang
Hinggap diranting makan padi Burung betuah takut terbang
Kapan masa dituruti Hinggap diranting makan padi
Tampurak nama tempurung Kapan masa dituruti
Unggeh burak namanya burung Balasannya:
Tampurak nama tempurung Tempurung kelapa
Unggeh burak namanya burung
Burung terbang ke langit ijo
f. Karangan Carai
Karangan carai merupakan karangan yang berisikan tentang cerita kehidupan manusia yang mengalami kesedian karena perpisahan. Syair dalam karangan ini
biasanya mengandung artian yang berupa nasehat kepada manusia agar selalu ingat
Universitas Sumatera Utara
akan hidup dimana setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan. Karangan ini berisi nasehat agar kita jangan pernah berputus asa dan selalu menatap masa depan
walaupun orang yang kita sayangi sudah tidak berada disamping kita. Contoh syairnya adalah sebagi berikut:
Darai badarai au kangso Ampo padi badarai jangan
Carai bacarai sainggan mato Carai dimato dihati jangan
Balasanya:
Ampo padi badarai jangan Dilurui taliputar tigo
Carai dimato diati jangan Tuan mambari talak tigo
Dilurui tali putar tigo Putui tahimpiek dikilangan
Tuan mabari talak tigo Arato samo bapulangan
Balasannya: Putui tahimpik dikilangan
Hari nan sadang tanga ari Arato samo bapulangan
Duduk tamanung bio pasi Derai berderai kangso nama
piring Tumbuk padi berdeari jangan
Cerai bercerai hanya dimata Cerai dimata di hati jangan
Balasanya: Tumbuk padi berderai jangan
Diluruskan tali putar tiga Cerai diamata dihati jangan
Tuan member talak tiga Diluruskan tali putar tiga
Putus terhimpit dikilangan Tuan emberi talak tiga
Harta sama dikembalikan Balasannya:
Putus terhimpit dikilangan Saat sedang siang hari
Harta sama dikemablikan Duduk termenung menyendiri
Tonjon
Tonjon merupakan syair yang dilantunkan untuk mengahiri pertunjukan nandong. Tonjon biasanya hanya dilantunkan jika masih banyak waktu luang dan
tonjon ini tidak wajib dimainkan. Tonjon hanya dimainkan oleh satu orang saja dan tidak ada balasannya seperti karangan lain. Didalam tonjon terdiri atas 12 himbauan
ataupun lirik didalamnya. Jika waktu pertunjukan sudah tidak cukup tidak cukup,
Universitas Sumatera Utara
maka pantun tonjon yang dilakukan hanya tiga sampai lima bagian saja. Disela-sela tonjon pemain nandong lainnya bersorak bersama dimaksudkan untuk memberikan
semangat kepada yang melantunkan tonjon ini. Contoh syairnya adalah sebagai berikut:
“sampai disiko gandang kito ko, sampai disiko gandang kito koe, kito cukuikkan saemapi disiko. dari malame samapi manjalang pagi, basamo kito
duduk manokok gandang babale pantun, kadang ada yang kamuko kadang ada yang kabelakang, kalau ado yang tasinggung jangan dibaok kadalam hati,
kami maminta maaf karanonyo”.
Artinya:
“ sampai disini gendang kita, kita cukupkan sampai disini, dari malam sampai menjelang pagi, bersama kita duduk memukul gendang berbalas pantun,
mungkin ada didahulukan dan ada yang kebelakang, kalau ada yang tersinggung jangan dibawa kedalam hati, kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya”. Nandong biasanya menggunakan tiga bahasa yaitu bahasa jame, bahasa defayan dan
bahasa sigulai. Tidak ada perbedaan dalam memainkan nandong dalam bahasa tersebut, hanya saja bahasanya saja yang berbeda. Irama dan pukulan kendang yang
dimainkan oleh pemain nandong tetap sama. Berikut salah satu contoh syair bahasa defayan dan bahasa sigualai:
Karangan sambah dalam bahasa Terjemahannya
Universitas Sumatera Utara
Defayan
Anak gagak ek detak bulu Ujung bawang baraket-raket
insyaAllah baiklah itu mangan angak ita basamo
ojong bawang baraket-raket anak itik terapung bahak luan
mangan anggak ita basamo diami ere mangeba maro
karangan sambah dalam bahasa Sigulai
nano gkgok faila lefu’e lafin bawang umiuk-iuk
insyaAllah bo ita ekhi mangan dafuo ita samo
uyun bawang umiuk-iuk nano itik lamombo fageloa
manga dafuo ita samo ifeaga u’ ana mei ajak
anak gagak diatas bamboo unjung bawang berakit-rakit
insyaAllah baiklah itu makan sirih kita bersama
ujung bawang berakit-rakit anak itik terapung disungai
makan sirih kita bersama kami membuatnya juga.
anak gagak diatas bamboo unjung bawang berakit-rakit
insyaAllah baiklah itu makan sirih kita bersama
ujung bawang berakit-rakit anak itik terapung disungai
makan sirih kita bersama kami membuatnya juga.
3.4 Penyanjian Nandong