BAB III DESKRIPSI KESENIAN NANDONG
3.1. Nandong
Dalam banyak hal Manusia akan menggunakan istilah di dalam kehidupan sehari-harinya. Baik dalam bentuk isyarat pada orang lain maupun dalam bentuk
dalam bahasa sehari-hari dalam pergaulan. Setiap daerah pasti memiliki sebuah bahasa daerah dalam mengungkapkan sesuatu, hasil dari pengungkapan inilah yang
kemudian dijadikan suatu penghayatan atau menjadi istilah baru dalam kehidupan masyarakat tersebut.
Nandong berasal dari bahasa Simeulue, yang artinya Senandung. Senandung ini Dalam kamus lengkap bahasa Indonesia Daryianto, 1998:522 senandung berarti
nyanyian dengan suara lembut atau lantunan lagu dengan suara lembut untuk menghibur hati. Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia 1991:909
senandung ialah nyanyian kecil dengan suara lembut atau alunan lagu dengan suara lembut untuk menghibur diri atau menidurkan bayi. Senandung menjadi suatu
istilah Nandong disebabkan pengaruh bahasa di Simeulue. Ejaan Simeulue yang menggunakan bahasa jame kebanyakan berakhiran “o”, sehingga senandung menjadi
senandong. Dan lama kelamaan kata senandung sekarang sering disebut dengan Nandong.
Universitas Sumatera Utara
Nandong merupakan kesenian khas kabupaten Simeulue yang telah diwariskan dari nenek moyang masyarakat Simeulue. Nandong adalah kesenian yang
berupa syair yang didalamnya terdiri atas karangan-karangan dan dilantunkan dengan diiringi alat musik yaitu kendang, biola dan seruling. Nandong dibawakan
sekelompok laki-laki dengan dinyanyikan secara bergantian serta diliringi alat musik kedang. Pertunjukan nandong terdiri atas bait yang disebut juga pantun dengan
bentuk seloka pantun terkait dimana setiap karangan saling berkaitan dengan berikutnya.
Syair Nandong bisa berupa lirik-lirik yang menceritakan kehidupan seseorang atau petuah-petuah bijak leluhur kepada anak cucu nya. Kesenian Nandong memiliki
keistimewahan yaitu vocal dalam menyanyikan setiap pantunnya hanya mampu dimainkan oleh orang-orang tertentu saja. Selain itu, Nandong memiliki lirik pantun
yang berisikan nasehat-nasehat yang sangat menyentuh hati setiap yang mendengarkannya karena irama syairnya yang dilantunkan cenderung sendu dan
mendayu-dayu. Nandong juga memiliki perbedaan dengan kesenian lainnya karena keunikan dialeknya.
Irama Nandong hampir sama dalam setiap liriknya. Irama tersebut tidak mutlak dan tergantuk kemampuan pemainnya. Setiap karangan memiliki ciri khas
yang berbeda. Dalam setiap pertunjukan Nandong tidak memiliki batasan karangan urutan syair nandong yang harus dimainkan, tetapi disesuaikan dengan jumlah
pemain dan waktunya. Jika waktunya lebih sedikit maka karangan yang dipakai tidak
Universitas Sumatera Utara
terlalu banyak dan begitu juga sebaliknya. Setiap karangan mengandung makna yang berbeda-beda tergantung pada liriknya, ada yang memilki makna nasehat, teguran dan
pujian. Nandong memiliki fungsi social maupun estetis. Hal tersebut terdapat dalam setiap syair yang terdapat didalam Nandong.
3.2. Sejarah Nandong