Kesenian Nandong biasanya digunakan dalam bahasa Jame, bahasa Defayan dan bahasa Sigulai. Sedangkan dalam memainkan music atau pukulanya kedangnya
teraltif sama. Dalam pertunjukan Nandong diawali dengan saramo yang merupakan music pembuka lagu. Bila dalam sebuah lagu disebut dengan intro awal, pukulan
kedang saramo terdiri atas beberapa kedang yang ditabuh oleh beberapa orang pemain Nandong. Tidak semua orang dengan mudah melantunkan syair Nandong
karena biasanya dilantunkan dengan nada-nada tinggi sehingga diperlukan kekuatan vocal yang baik dalam membawakannya. Setiap pemain Nandong diperbolehkan ikut
dalam membawakan pantun pada setiap karangan Nandong. Akan, tetapi, pemain tidak boleh melantunkan pantun yang tidak sesuai dengan tema yang dibawakan.
Misalnya tema yang dibawakan adalah karangan kasih, berarti pemain harus membawakan syair-syair yang berhubungan dengan karangan kasih, begitu juga
dengan balasannya.
3.5. Acara Pertunjukan Nandong dalam acara Pernikahan
Dalam tradisi pernikahan adat Simeulue biasanya diiringi oleh berbagai kesenian salah satunya kesenian nandong.
Dalam acara pernikahan ada acara khusus untuk pihak laulu yakni acara malam malaulu. Acara ini adalah acara dari pihak
saudara ibu. Malam malaulu dilaksanakan sebelum akad nikah. Malam malaulu merupakan dimana pengantin perempuan minta izin kepada laulunya untuk
melaksanakan nikah. Sementara pihak laulu menyiapkan atau memberi hantaran kepada pengantin berupa bakal baju, dan bekal rumah tangga seperti tempat makan
Universitas Sumatera Utara
piring, gelas, sendok dan bahan makanan lainnya. Sebelum hantaran diberikan kepada pengantinnya, acara ini biasanya di selinggi oleh kesenian nandong. kesenian
nandong dalam adat pernikahan diiringi oleh tarian sikambang yaitu tari yang dibawakan oleh dua orang penari. Penari ini merupakan pasangan laki-laki dan
perempuan, laiki-laki membawakan payung dan perempuan membawakan selendang. Tetapi sekarang tarian sikambang dimainkan oleh laki-laki saja, ini disebabkan
karena acara yang diadakan malam hari sekitar pukul Sembilan malam sampai puku l dua belas malam, sehingga membuat para penari perempuan tidak mau ikut serta
dalam pertunjukan kesenian. Seperti pada gambar berikut ini:
Gambar 1.6 Para seniman nandong sedang menari sikambang
Dokumentasi Kariang Rahmad
Universitas Sumatera Utara
Pada acara malam malaulu, syair-syair nandong yang dilantukan biasanya berupa nasehat tentang pernikahan atau bercerita tentang kasih sayang. Seperti syair
berikut ini: dari mano punai melayang
dari mana burung melayang Dari batu turun kapadi
dari batu turun ke padi Dari mano mulonya sayang
dari mana mulanya sayang Dari mato turun ka hati
dari mata turun kehati Yang guli buek asamnyo
yang guli buat asamnya Uringan di tepi jalan
uringan di tepi jalan Makan sini asal mulanyo
makan sini asal mulanya Baru mulai kasih dan sayang
baru mulai kasih dan sayang Apo guno kasik di timbun
apa guna pasir di timbun Kalau tidak sapenuh goni
kalau tidak sepenuh goni Apo guno kasih sataun
apa guna kasih setahun Kalau tidak sepanjang dumi
kalau tidak sepanjang umur Para seniman nandong biasanya di undang untuk melakukan pertunjukan.
Seniman nandong ini tidak hanya bernandong pada acara malam malaulu tetapi seniman nandong juga akan begendang ketika menjemput pengantin pria atau dalam
bahasa Simeulue dikenal dengan sebutan marapurai untuk disandingkan dirumah anak daro pengantin wanita untuk resepsi pernikahan. Seperti pada gambar berikut
ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1.7 Para penandong ketika menjemput marapurai atau pengantin pria untuk dibawa ke
tempat penganti perempuan untuk acara resepsi
3.6. Nandong dalam acara FestivalPerlombaan