Modernisasi menyebabkan terjadinya perubahan bentuk perkawinan

91 sebanyak 35 35 orang dan perempuan sebanyak 14 14 orang, dan responden yang menyatakan TS responden laki-laki sebanyak 35 35 orang dan perempuan sebanyak 14 14 orang. Sedangkan responden dari Kelurahan Sidorame sebanyak 100 100 orang. Responden laki-laki yang menyatakan SS sebanyak 5 5 orang dan perempuan sebanyak 5 5 orang, responden laki-laki yng menyatakan S sebanyak 8 8 orang dan perempuan sebanyak 3 3 orang, responden yang menyatakan KS responden laki-laki sebanyak 20 20 orang dan perempuan sebanyak 10 10 orang, dan responden yang menyatakan TS responden laki-laki sebanyak 37 37 orang dan perempuan sebanyak 12 12 orang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masyarakat Kelurahan Sidorame yang lebih banyak yang menyatakan tidak setuju tentang masyarakat yang menyetujui perubahan upacara adat perkawinan Batak Toba yaitu 449 49 orang dibandingkan dengan Desa Hutajulu yaitu sebanyak 30 30 orang.

4.5. Modernisasi menyebabkan terjadinya perubahan bentuk perkawinan

Secara umum masyarakat Batak Toba dapat kita lihat bahwa perubahan itu terjadi karena adanya modernisasi atau perubahan dalam pola berpikir, berbicara dan bertindak. Terjadinya perubahan perkawinan tersebut di sebabkan karena adanya ciri keterbukaan dan Kecamatanenderungan masyarakat Batak Toba dalam menerima perubahan sekaligus merupakam perkembangan dan kemajuan mental yang disebabkan oleh pendidikan dan komunikasi. Dari 200 orang responden sebanyak 100 100 orang yang menyatakan sangat setuju dari Desa Hutajulu dan 100 100 Universitas Sumatera Utara 92 orang dari Kelurahan Sidorame Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.26 di bawah ini: Tabel 4.26 Distribusi Jawaban Responden modernisasi menyebabkan terjadinya bentuk perkawinan Sumber Data Kuesioner tahun 2010 Dari data diatas menunjukkan bahwa responden Desa Hutajulu dari 100 100 orang responden laki-laki sebanyak 62 62 orang dan perempuan sebanyak 38 38 orang. Dari Kelurahan Sidorame sebanyak 100 100 orang, responden laki-laki sebanyak 47 7 orang dan perempuan sebanyak 53 53 orang. Responden laki-laki dari Desa Hutajulu yang menyatakan SS responden laki-laki sebanyak 2 2 orang dan perempuan sebesar 2 2 orang, yang menyatakan S dari Desa Hutajulu responden laki-laki sebanyak 7 7 orang dan perempuan sebanyak 4 4 orang. Responden yang menyatakan KS, responden laki-laki sebanyak 25 25 orang dan perempuan sebanyak 23 23 orang, dan responden yang menyatakan TS responden laki-laki sebanyak 28 28 orang dan perempuan sebanyak 9 9 orang. Sedangkan responden dari Kelurahan Sidorame sebanyak 100 100 orang. Responden laki-laki yang menyatakan SS sebanyak 3 3 orang dan perempuan sebanyak 5 5 orang, responden laki-laki yng menyatakan S sebanyak 13 13 J K GAMBARAN RESPONDEN TERHADAP MODERNISASI ADAT PERKAWINAN DESA HUTA JULU KELURAHAN SIDORAME SS S KS TS T SS S KS TS T n f n f n f n f N F n f n f n f n f N F LK 2 2 7 7 25 25 28 28 62 62 3 3 13 13 6 6 25 25 47 47 PR 2 2 4 4 23 23 9 9 38 38 5 5 17 17 12 12 19 19 53 53 4 4 11 11 48 48 37 37 100 100 8 8 30 30 18 18 44 44 100 100 Universitas Sumatera Utara 93 orang dan perempuan sebanyak 17 17 orang, responden yang menyatakan KS responden laki-laki sebanyak 6 6 orang dan perempuan sebanyak 12 12 orang, dan responden yang menyatakan TS responden laki-laki sebanyak 25 25orang dan perempuan sebanyak 19 19 orang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Hutajulu lebih banyak yang menyatakan tidak setuju tentang masyarakat yang menyetujui perubahan upacara adat perkawinan Batak Toba yaitu 48 48 orang dibandingkan dengan Kelurahan Sidorame yaitu sebanyak 18 18 orang.

4.6. Tindakan dan sikap terhadap adanya perubahan dalam menjalankan