Pandangan Responden Terhadap Perubahan Nilai Sosial Budaya

89 Tabel 4.37 Tata upacara perkawinan maningkir tangga Sumber Data Kuesioner tahun 2010 Dari data diatas menunjukka n bahwa responden Desa Hutajulu dari 100 100 orang responden laki-laki sebanyak 55 55 orang dan perempuan sebanyak 45 45 orang. Sedangkan dari Kelurahan Sidorame sebanyak 100 100 orang, responden laki-laki sebanyak 65 65 orang dan perempuan sebanyak 35 35 orang menyatakan bahwa maningkir tangga masih dilakukan dalam tata cara adat perkawinan Batak Toba. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tata cara adat maningkir tangga masih dilakukan di Desa Hutajulu yaitu sebanyak 100 100 orang dan dari Kelurahan Sidorame sebanyak 100 100 orang. Jadi tidak ada perbandingan antara Desa Hutajulu maupun Kelurahan Sidorame.

4.4. Pandangan Responden Terhadap Perubahan Nilai Sosial Budaya

Perkawinan Batak Toba Perubahan pada tata cara adat perkawinan di sebabkan karena faktor modernisasi. Suatu hal yang tidak dapat dipungkiri adalah bahwa modernisasi dengan segala aspeknya telah mampu merubah sendi-sendi kehidupan. Adat perkawinan sebagai bagian dari budaya turut terpengaruh akibat laju modernisasi. J K MANIKKIR TANGGA DESA HUTA JULU KELURAHAN SIDORAME SS S KS TS T SS S KS TS T n f n f n f n f N F n f n f n f n f N F LK 55 55 - - - - - - 55 55 65 65 - - - - - - 65 65 PR 45 45 - - - - - - 45 45 35 35 - - - - - - 25 25 100 100 - - - - - - 100 100 100 100 - - - - - - 100 100 Universitas Sumatera Utara 90 Nilai-nilai budaya yang selama ini menjadi pedoman perilaku bagi masyarakat Batak Toba dan telah dipolakan dalam perubahan khususnya bagi generasi muda dari masyarakat Batak Toba dimana perubahan nilai-nilai yang mengacu pada melonggarnya ikatan adat. budaya merupakan suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidaksesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan, seperti yang kita lihat pada tabel 4.35 dimana masyarakat yang menyetujui perubahan upacara adat perkawinan sebagai beriku: Tabel 4.35 Distribusi Jawaban Responden Tentang masyarakat yang menyetujui Perubahan Upacara Adat Perkawinan Batak Toba Sumber Data Kuesioner tahun 2010 Dari data diatas menunjukkan bahwa responden Desa Hutajulu dari 100 100 orang responden laki-laki sebanyak 63 63 orang dan perempuan sebanyak 37 37 orang. Dari Kelurahan Sidorame sebanyak 100 100 orang, responden laki-laki sebanyak 70 70 orang dan perempuan sebanyak 30 30 orang. Responden laki-laki dari Desa Hutajulu yang menyatakan SS responden laki-laki sebanyak 5 5 orang dan perempuan sebesar 7 7 orang, yang menyatakan S dari Desa Hutajulu responden laki-laki sebanyak 4 4 orang dan perempuan sebanyak 5 5 orang. Responden yang menyatakan KS, responden laki-laki J K GAMBARAN RESPONDEN TENTANG PERUBAHAN ADAT PERKAWINAN DESA HUTA JULU KELURAHAN SIDORAME SS S KS TS T SS S KS TS T n f n f n f n F N F n f n f n f n f N F LK 5 5 4 4 19 19 35 35 63 63 5 5 8 8 20 20 37 37 70 70 PR 7 7 5 5 11 11 14 14 37 37 5 5 3 3 10 10 12 12 30 30 12 12 9 9 30 30 49 49 100 100 10 10 11 11 30 30 49 49 100 100 Universitas Sumatera Utara 91 sebanyak 35 35 orang dan perempuan sebanyak 14 14 orang, dan responden yang menyatakan TS responden laki-laki sebanyak 35 35 orang dan perempuan sebanyak 14 14 orang. Sedangkan responden dari Kelurahan Sidorame sebanyak 100 100 orang. Responden laki-laki yang menyatakan SS sebanyak 5 5 orang dan perempuan sebanyak 5 5 orang, responden laki-laki yng menyatakan S sebanyak 8 8 orang dan perempuan sebanyak 3 3 orang, responden yang menyatakan KS responden laki-laki sebanyak 20 20 orang dan perempuan sebanyak 10 10 orang, dan responden yang menyatakan TS responden laki-laki sebanyak 37 37 orang dan perempuan sebanyak 12 12 orang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masyarakat Kelurahan Sidorame yang lebih banyak yang menyatakan tidak setuju tentang masyarakat yang menyetujui perubahan upacara adat perkawinan Batak Toba yaitu 449 49 orang dibandingkan dengan Desa Hutajulu yaitu sebanyak 30 30 orang.

4.5. Modernisasi menyebabkan terjadinya perubahan bentuk perkawinan