Poliuretan rasio alkanolamida : TDI = 7:3 vv Poliuretan rasio alkanolamida : TDI = 6:4 vv.

cm -1 merupakan vibrasi streching untuk C=O . Puncak pada daerah bilangan gelombang 1542 cm -1 merupakan vibrasi untuk C-N. Puncak pada daerah bilangan gelombang 1621 cm -1 tumpang tindih dengan vibrasi streching C=O karbonil amida pita serapan pada daerah bilangan gelombang 721 cm -1 -766 cm -1 merupakan –CH 2 n - yang mana rantai hidrokarbon merupakan alkil rantai panjang. Puncak serapan OH yang lemah masih tampak pada bilangan gelombang 3747 cm -1 menunjukkan masih adanya poliol yang belum habis bereaksi antara reaksi TDI dengan poliol terlalu cepat dihentikan pada suhu kamar, atau dapat dimungkinkan karena jumlah poliol yang tersedia lebih banyak rasio gugus hidroksilnya dari gugus isosianat yang tersedia.

b. Poliuretan rasio alkanolamida : TDI = 7:3 vv

Hasil karakterisasi terhadap poliuretan hasil sintesis melalui spektroskopi FT- IR dari alkanolamida : TDI pada rasio 7 : 3 vv menghasilkan spektrum gambar 4.3. Pita serapan puncak pada daerah bilangan gelombang 3430 cm -1 yang merupakan vibrasi streching N-H yang tumpang tindih dengan vibrasi streching untuk gugus OH. Hal ini didukung oleh adanya puncak pada bilangan gelombang 1223 cm -1 - 1063 cm -1 merupakan vibrasi bending C-O dari C-OH. Adanya gugus amida ditunjukkan dengan puncak pada bilangan gelombang 1707 cm -1 merupakan vibrasi streching karbonil C=O dan puncak pada bilangan gelombang 1543 cm -1 menunjukkan vibrasi streching C-N. Pita serapan pada daerah bilangan gelombang 2925 cm -1 dan 2854 cm -1 merupakan vibrasi streching untuk C-H sp 3 yang didukung oleh pita serapan pada daerah bilangan gelombang 1416 cm -1 - 1450 cm -1 merupakan vibrasi bending C-H sp 3 . Adanya ikatan rangkap pada alkil rantai panjang ditunjukkan oleh munculnya pita serapan pada daerah bilangan gelombang 3012 cm -1 yang merupakan vibrasi streching C-H sp 2 yang didukung oleh pita serapan pada bilangan gelombang 1623 cm -1 merupakan vibrasi streching untuk C=C. Puncak pada daerah daerah bilangan gelombang 765 cm -1 merupakan –CH 2 n - yang mana rantai hidrokarbon merupakan alkil rantai panjang. Universitas Sumatera Utara

c. Poliuretan rasio alkanolamida : TDI = 6:4 vv.

Hasil karakterisasi terhadap poliuretan hasil sintesis melalui spektroskopi FT- IR dari bahan dasar alkanolamida : TDI pada rasio 6 : 4 vv menghasilkan spektrum pada gambar 4.4. Puncak pada daerah bilangan gelombang 3377 cm -1 yang merupakan vibrasi streching untuk N-H yang tumpang tindih dengan vibrasi streching gugus OH, hal ini didukung oleh adanya puncak pada bilangan gelombang 1224 cm -1 - 1062 cm -1 merupakan vibrasi bending C-O dari C-OH. Adanya gugus amida ditunjukkan dengan puncak pada bilangan gelombang 1610 cm -1 merupakan vibrasi streching karbonil C=O. Pita serapan pada daerah bilangan gelombang 2927 cm -1 dan 2853 cm -1 merupakan vibrasi streching untuk C-H sp 3 yang didukung oleh pita serapan puncak pada daerah bilangan gelombang 1450 cm -1 -1414 cm -1 merupakan vibrasi bending C- H sp 3 . Adanya ikatan rangkap pada alkil rantai panjang ditunjukkan oleh munculnya pita serapan pada daerah bilangan gelombang 1610 cm -1 merupakan vibrasi sterching untuk C=C. Puncak pada daerah bilangan gelombang 766 cm -1 -722 cm -1 merupakan – CH 2 n - yang mana rantai hidrokarbon merupakan alkil rantai panjang.

d. Poliuretan rasio alkanolamida:TDI = 5:5 vv