O C
N N
C O
CH
3
N C
O
N C
O CH
3
N C
O N
C O
N C
O
N C
O
Naftalena 1,5-diisosianat Difenil diisosianat
2,6 TDI 2,4 TDI
Gambar 2.7. Struktur dari Beberapa Senyawa Diisosianat.
2.9. Polimer
Polimer yang merupakan molekul raksasa makromolekul yang terbentuk dari perulangan satuan-satuan sederhana monomernya. Monomer-monomer digabungkan
membentuk rantai polimer dengan suatu proses yang disebut reaksi polimerisasi. Panjang rantai polimer dinyatakan dalam jumlah satuan unit ulang dalam suatu rantai
polimer dikenal dengan Derajat Polimerisasi DP. Atas dasar ini maka massa rumus molekul dari senyawa polimer adalah perkalian antara DP dengan massa rumus
monomer satuan ulangannya.
Polimer merupakan objek kajian yang amat rumit. Oleh karean itu dibuat pengelompokan-pengelompokan polimer menurut struktur, keadaan fisik, reaksi
terhadap lingkungan, sumbernya, jenis monomer penyusun serta penggunaan produk akhirnya. Secara struktur pembagian polimer adalah polimer yang merupakan molekul
Universitas Sumatera Utara
induvidual, polimer lineir, polimer bercabang, polimer jaringan raksasa makroskopik jaringan tiga dimensi. Secara tradisional polimerisasi telah diklasifikasikan menjadi
dua kelompok utama yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi Steven, 1996.
Polimer terbentuk melalui suatu proses polimerisasi addisi dapat terjadi pada molekul sejenis untuk membentuk molekul yang besar tanpa terjadi pembentukan
molekul sampingan. Beberapa contoh polimer yang termasuk polimer poliaddisi adalah pembentukan polietilen, polipropilen, polivinil klorida, poliakrilat, dan lain-
lain. Polimerisasi kondensasi umumnya untuk menghasilkan molekul besar melibatkan penghilangan molekul air atau molekul kecil lainnya seperti pembentukan
poliester, polieter, poliamida, poliuretan dan lain-lain.
Dari segi penggunaannya bahan polimer biasanya digunnakan sebagai : perekat adhesive, fiber serat, elastomer, plastik dan pelapis. Dalam penggunaannya
bahan polimer biasanya dicampur dengann zat-zat lain seperti platisizer, antioksidan, anti UV, pemberat dan filler lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk memmperoleh sifat-
sifat tertentu yang diinginkan seperti kelenturan, ketahanan terhadap sinar UV, ketahanan terhadap oksidasi, atau sekedar untuk menekan ongkos produksi. Untuk
mendapatkan polimer dengan sifat-sifat yang unggul sering kali dilakukan modifikasi polimer baik melalui kopolimerisasi ataupun melalui blending. Untuk karakterisasi
bahan polimer secara teknis analisis mencakup berbagai cara kimia dan spektroskopi seperti yang digunakan pada senyawa berbobot molekul rendah, yang bertujuan
mendapatkan informasi tentang struktur kimia rantai polimer.
Sintesis polimer melalui polimerisasi bertujuan menciiptakan polimer baru dengan struktur rantai tertentu sehingga menghasilkan bahan polimer dengan
karakteristik dan sifat mekanis yang diinginkan. Penerapan bahan polimer kesegala kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan
memerlukan berbagai standart mutu bahan polimer dari polimer komoditas, sampai bahan polimer teknik, dan polimer khusus. Penyediaan berbagai mutu bahan polimer
ini tidak dapat dipenuhi bila hanya digunakan cara polimerisasi, lebih lanjut molekul
Universitas Sumatera Utara
polimer yang terbentuk dapat dimodifikasi menjadi polimer baru melalui reaksi polimer lainnya atau senyawa aditif berbobot molekul rendah Wirjosentono, dkk,
1995.
2.10. Poliuretan