BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Minyak jarak
castor oil
merupakan suatu senyawa trigliserida yang dapat dibedakan dengan gliserida lainya dari komposisi asam lemaknya, viskositas, bilangan
asetil dan kelarutanya dalam alkohol yang sangat tinggi. Biji jarak
Ricinus comunnis Linn
mengandung 54 minyak yang disusun oleh beberapa jenis asam lemak sebagai trigliserida diantaranya asam risinoleat 75-87,5, oleat 7-15, linoleat 3,5-8,
asam palmitat 2-5, asam stearat 0,5-2, asam linolenat 0,5-2 Ketaren,
2008.
Asam risinoleat yang merupakan komposisi utama dari trigliserida minyak jarak adalah asam lemak yang memiliki struktur tersendiri dimana pada posisi
ω-7 memiliki gugus hidroksil sehingga sebagai trigliserida dapat digunakan sumber
polihidroksi alakohol poliol dalam pembuatan poliuretan seperti yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya melalui polimerisasi difenil metana isosianat MDI dengan
minyak jarak yang menghasilkan film transfaran dan elastis Marlina, 2002. Demikian juga dalam pembuatan poliuretan penambahan minyak jarak terhadap hasil
polimerisasi poliol polieter dengan toluen diisosianat untuk meningkatkan sifat elastsitas dari poliuretan foam yang dihasilkan Ogunleye, dkk, 2008. Dalam
hubungan ini pada industri kimia oleo pengadaan poliol dengan bahan dasar minyak nabati telah dikembangkan melalui epoksidasi ikatan rangkap terhadap asam lemak
tidak jenuh seperti oleat, linoleat maupun linolenat seperti yang telah dilakukan sebelumnya, demikian juga hasil polimerisasi poliol minyak jarak sumber biji-bijian
dengan 1,6-heksadiisosianat Narine, dkk, 2007. Pembuatan poliuretan melalui polimerisasi poliol dari hasil epoksidasi minyak kelapa sawit dengan MDI Maznee,
dkk, 2002.
Universitas Sumatera Utara
Poliuretan di pasaran dijumpai dalam berbagai bentuk yakni busa fleksibel, busa kaku, elastomer serta plastik padat dan keras Hepburn,1991, Randal dan Lee
2002. Dalam menghasilkan berbagai bentuk poliuretan Pu dipengaruhi oleh jenis poliol,
isosianat yang digunakan sebagai poliol rasio gugus hidroksil OH sangat mempengaruhi jenis poliol yang digunakan Hepburn, 1991.
Alkanolamida dari turunan asam lemak yang memiliki gugus hidroksil digunakan sebagai bahan pembuatan shampo, pelunak pada pembuatan tekstil dan
juga pencegahan korosif Nuryanto, 2002. Hasil polimerisasi senyawa alkanolamida dengan metilen diisosianat MDI juga telah dikembangkan sebagai bahan poliol
dalam pembuatan poliuretan
foam rigid
busa kaku, dimana senyawa alkanolamida yang digunakan diperoleh dari hasil amidasi minyak inti kelapa sawit dengan
dietanolamina Lee, dkk, 2007.
Amidasi trigliserida dengan dietanolamin menghasilkan senyawa alkanolamida turunan asam lemak yakni memilki dua gugus hidroksil dan gugus amida. Dalam
hubungan ini peneliti tertarik untuk melakukan amidasi terhadap minyak jarak
Castor oil
yang komposisi utamanya asam risinoleat yang mengandung gugus hidroksil untuk diubah menjadi alkanolamida melalui amidasi dengan dietanolamin sebagai
sumber poliol . Selanjutnya senyawa poliol tersebut direaksikan dengan Toluen diisosianat TDI untuk menghasilkan poliuretan. Poliuretan yang dihasilkan juga
dibandingkan langsung dengan menggunakan poliol minyak jarak tanpa diubah menjadi alkanolamida.
Universitas Sumatera Utara
1.2 Permasalahan