3.3 Prosedur Penelitian
3.3.1 Ekstraksi minyak jarak dari biji jarak
Ricinus communis Linn
Biji jarak dipisahkan dari cangkang lalu dikeringkan dan dihaluskan. Biji jarak halus sebanyak 500 gram dimaserasi dalam wadah botol plastik dengan 2-propanol
selama ± 2 hari. Ekstrak disaring dan filtrat ditambahkan Na
2
SO
4
anhidrous kemudian disaring. Filtrat hasil saringan diuapkan melalui rotarievaporator untuk mendapat
minyak jarak sebagai residu.
3.3.2. Pembuatan Senyawa Alkanolamida dari Minyak jarak.
Kedalam labu alas bulat leher dua volume 500 ml dimasukkan sebanyak 0,05 mol 45,55 gram minyak jarak, 0,20 mol 21,08gram dietanolamina dan 0,093 mol
5 gram Natrium metoksida 25 larutan dalam metanol, 5 gram20 ml metanol, kemudian dirangkai alat refluks dengan pendingin bola. Selanjutnya dipanaskan pada
suhu 70-80°C sambil diaduk dengan magnetik stirer selama 5 jam. Hasil reaksi dirotarievaporator untuk menguapkan pelarutnya. Residu yang diperoleh dilarutkan
dengan 100 ml dietil eter, kemudian dicuci dengan larutan NaCl jenuh sebanyak 3 kali masing-masing 15 ml, diambil lapisan atas dan disaring kedalam beaker glass lalu
ditambahkan Natrium Sulfat anhidrous, didiamkan selama ± 45 menit, lalu disaring. Filtrat yang diperoleh diuapkan dengan rotarievaporator sampai pelarut dietileter yang
digunakan habis menguap.Kemudian residu yang diperoleh dianalisis melalui spektrofotometer FT-IR.
3.3.3 Pembuatan Poliuretan.
Kedalam wadah mangkok aluminium dimasukkan poliol alkanolamida dan dipanaskan hingga suhu 45ºC selanjutnya sambil diaduk ditambahkan Toluen
diisosianat TDI dengan rasio poliol: TDI masing-masing 8:2, 7:3, 6:4, 5:5 VV, diamati perubahan yang terjadi.Prosedur diatas diulangi pembuatan poliuretan
Universitas Sumatera Utara
menggunakan minyak jarak. Hasil reaksi yang terjadi ditentukan kandungan gel, densitas dan diikuti analisa dengan spektrofotometer FT-IR.
3.3.4. Analisis hasil reaksi