I. Populasi dan Metode Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan individu atau objek yang diteliti yang memiliki beberapa karakteristik yang sama Latipun, 2008. Populasi pada
prinsipnya adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam suatu tempat dan secara terencana menjadi
target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian Sukardi, 2008. Populasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu populasi target dan
populasi akses. Populasi yang direncanakan dalam rencana penelitian dapat disebut populasi target. Orang-orang atau benda yang dapat ditemui ketika dalam
penentuan jumlah populasi berdasarkan keadaan yang ada disebut populasi akses atau populasi yang dapat ditemui. Populasi target dengan populasi akses yang
paling baik adalah sama besar. Akan tetapi peneliti juga dapat mencapai hasil baik, jika misalnya populasi akses yang dicari mencapai 80-100 dari populasi
target Sukardi, 2008. Suatu penelitian, termasuk eksperimen, perlu menetapkan target
populasinya. Target populasi ini sangat penting untuk menetapkan dalam lingkup apa suatu penelitian itu akan ditetapkan. Populasi seringkali memiliki variasi atau
sebaran yang sangat luas. Untuk penelitian eksperimen dibutuhkan keadaan populasi yang relatif homogen. Homogenitas populasi ini sangat berguna bagi
kemudahan dalam pengambilan sampel dan intervensi perlakuan yang hendak diberikan Latipun, 2008.
Universitas Sumatera Utara
Homogenitas subjek penelitian, menurut Latipun 2008, dapat dicapai dengan membatasi ciri-ciri populasinya. Populasi dalam penelitian ini adalah
mahasiswa FK UMSU yang memiliki karakteristik sebagai berikut: a.
Angkatan 2010 yang tidak sedang dalam masa PKA Mahasiswa angkatan 2010 merupakan mahasiswa baru yang mengalami
peralihan cara belajar dari teacher centre ke student centre, dan diasumsikan memiliki prior knowledge lebih sedikit dibandingkan dengan mahasiswa
angkatan sebelumnya, karena masih berada di semester II. b.
Tingkat intelegensi rata-rata Mahasiswa yang menjadi subjek penelitian ini adalah mahasiswa yang
memiliki tingkat intelegensi rata-rata berdasarkan hasil psikotes ujian saringan masuk FK UMSU yang dilaksanakan oleh Permata Psycho Consultant. Tingkat
intelegensi rata-rata yang dimaksudkan adalah skor C-, C dan C+ pada bagian kecerdasan umum. Hal ini untuk memastikan bahwa tingkat intelegensi yang
dimiliki secara signifikan tidak akan mempengaruhi hasil pengukuran tes pemahaman bacaan kemampuan membaca.
c. Kecepatan membaca rendah
Mahasiswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang memiliki kecepatan membaca di bawah 250 kata per menit berdasarkan hasil
pengukuran yang dilakukan oleh peneliti. Hal ini untuk memastikan bahwa kecepatan membaca yang dimiliki secara signifikan tidak akan mempengaruhi
hasil pengukuran tes pemahaman bacaan kemampuan membaca.
Universitas Sumatera Utara
d. Latar belakang sosial ekonomi menengah ke atas
Mahasiswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa dengan orangtua berpenghasilan
≥ Rp. 2.250.000,- per bulan, atau masuk ke dalam kategori menengah ke atas berdasarkan standar Badan Pusat Statistik Nasional
tahun 2010. Status sosial ekonomi menengah ke atas cenderung dilimpahi kemudahan sarana membaca yang memadai, sehingga terbentuk tradisi atau
kebiasaan membaca. Kebiasaan membaca ini yang akan mempengaruhi kemampuan dan latihan membaca. Kebiasaan membaca akan berpengaruh
pada kecepatan dan keefektifan membaca seseorang. Hal ini untuk memastikan bahwa ketidakefektifan dalam membaca yang menyebabkan rendahnya
kecepatan membaca, tidak disebabkan oleh minimnya sarana membaca. Dengan demikian, hal ini secara signifikan tidak akan mempengaruhi hasil
pengukuran tes pemahaman bacaan kemampuan membaca. e.
Tidak memiliki latar pengalaman membaca Mahasiswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang
belum pernah membaca artikel yang menjadi alat ukur dalam penelitian ini, yaitu artikel Demam Chikungunya oleh dr. Eppy yang dimuat dalam Jurnal
Kedokteran Medicinus. Hal ini untuk memastikan bahwa hasil pengukuran tes pemahaman bacaan kemampuan membaca tidak dipengaruhi oleh
pengalaman membaca artikel yang menjadi alat ukur. Dengan demikian, hal ini secara signifikan tidak akan mempengaruhi hasil pengukuran tes pemahaman
bacaan kemampuan membaca.
Universitas Sumatera Utara
3. Metode Pengambilan Sampel