e. Daftar hadir pelatihan membaca cepat
f. Modul pelatihan membaca cepat
g. Ruang pelatihan membaca cepat
Ruang pelatihan adalah ruang rapat FK UMSU yang nyaman dan kondusif. Ruang tersebut memiliki pencahayaan yang terang, sirkulasi udara dan suhu
ruangan yang normal, jauh dari kebisingan karena berada di lantai 3, serta
meja dan kursi dalam kondisi baik.
h. Ruang pengukuran pemahaman bacaan
Terdiri dari dua ruangan yang nyaman dan kondusif dengan pencahayaan dan sirkulasi udara yang baik, yaitu ruang kelas semester IIIIV dan ruang
rapat FK UMSU. Ruang rapat untuk kelompok eksperimen dan ruang kelas semester IIIIV untuk kelompok kontrol.
i. Laptop
j. LCD
k. Sound system
l. Reward
Berupa buku populer, seminar kit, snack dan makan siang.
K. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur tes dalam melakukan
fungsi ukurnya. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi
Universitas Sumatera Utara
apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya tes tersebut. Tipe
validitas terbagi atas validitas isi content, validitas konstrak construct, dan validitas berdasar kriteria criterion based Azwar, 2004.
Penelitian ini menggunakan validitas konstrak. Validitas konstrak adalah validitas yang menunjukkan sejauhmana suatu tes mengukur trait atau konstrak
teoritik yang hendak diukurnya. Dalam pengujian validitas konstrak, koefisien korelasi Pearson Product Moment
ρ atau r digunakan sebagai batas valid atau tidaknya sebuah aitem butir. Sebuah aitem dianggap valid jika koefisien
hubungan aitem tersebut dengan total keseluruhan aitem yang kemudian
dinotasikan sebagai r haruslah lebih besar atau sama dengan r dalam tabel r r
≥ r tabel Sugiyono, 1999. Nilai r-tabel penelitian ini adalah 0,254 berdasarkan tabel
r oleh Sugiyono 1999. Adapun nilai r yang digunakan adalah 0,275. Taraf kesukaran suatu aitem dinyatakan oleh suatu indeks yang dinamakan
indeks kesukaran aitem dan disimbolkan oleh huruf p. Indeks kesukaran aitem merupakan rasio antara penjawab aitem dengan benar dan banyaknya penjawab
aitem Azwar, 2004. Formulasi indeks kesukaran aitem menurut Azwar 2004 adalah sebagai berikut:
P = nN Keterangan:
P : indeks kesukaran aitem
n : banyaknya responden uji coba yang menjawab aitem dengan benar
N : banyaknya responden yang menjawab aitem
Universitas Sumatera Utara
Ramainas 2011 mengkategorikan aitem berdasarkan indeks kesukarannya sebagai berikut:
0,00 – 0,30 : sukar
0,31 – 0,70 : sedang
0,71 – 1,00 : mudah
Hanya aitem yang memiliki indeks kesukaran sedang yang dapat diambil. Daya diskriminasi aitem adalah kemampuan aitem dalam membedakan
antara subjek yang pandai dengan subjek yang kurang pandai Arikunto, 2007. Formulasi indeks kesukaran aitem menurut Arikunto 2007 adalah sebagai
berikut: d = B
A
– B
B
J
A
J
B
Keterangan: d
: daya diskriminasi aitem B
A
: jumlah subjek kelompok atas yang menjawab benar B
B
: jumlah subjek kelompok bawah yang menjawab benar J
A
: jumlah subjek kelompok atas J
B
: jumlah subjek kelompok bawah Ramainas 2011 mengkategorikan aitem berdasarkan daya diskriminasinya
sebagai berikut: ≤ 0
: negatif 0,00 – 0,20
: jelek 0,21 – 0,30
: cukup 0,31 – 0,71
: baik
Universitas Sumatera Utara
0,71 – 1,00 : baik sekali
Hanya aitem yang memiliki daya diskriminasi cukup, baik dan baik sekali yang dapat diambil.
3. Reliabilitas
Reliabilitas alat ukur adalah untuk mencari dan mengetahui sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila
dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap sekelompok subjek yang sama, diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek
memang belum berubah. Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal yang mana prosedurnya hanya memerlukan satu kali
penggunaan tes kepada sekelompok individu sebagai subjek. Pendekatan ini dipandang ekonomis, praktis, dan berefisiensi tinggi Azwar, 2004.
Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1. Koefisien reliabilitas yang semakin mendekati
angka 1 menandakan semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya, koefisien yang semakin mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitas yang dimiliki. Uji
reliabilitas tes pemahaman bacaan kemampuan membaca ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan konsistensi internal dengan formula koefisien Alpha
Cronbach. Formula Alpha Cronbach itu sendiri dapat digunakan pada alat ukur yang diskor secara dikotomi maupun non dikotomi Hadi, 2000. Perhitungan
reliabilitas alat ukur ini diolah dengan menggunakan aplikasi komputer SPSS 11.5 for windows.
Universitas Sumatera Utara
H. Prosedur Eksperimen