menit, tetapi kebanyakan orang membaca hanya dengan kecepatan 200 kata per menit, kurang dari satu persen kemampuan manusia sebenarnya Khoo, 2008.
Membaca pada kecepatan sangat tinggi bernilai kurang jika tidak memahami apa yang dibaca. Di sisi lain, membaca dengan tingkat pemahaman
tinggi tanpa hirau pada waktu yang digunakan juga kurang bermanfaat. Sedikit yang akan memperselisihkan fakta bahwa pemahaman adalah faktor penting, jika
bukan pokok, dalam membaca. Membaca tanpa pemahaman sama artinya dengan tidak membaca. Tetapi ironisnya, membaca dengan pemahaman kurang
diperhatikan dan kurang dipahami oleh para peneliti bahkan hingga kini Ahuja dan Ahuja, 2007.
Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti tertarik dan berpikir perlu melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana pengaruh pelatihan membaca
cepat terhadap pemahaman bacaan. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen pretest-posttest control group design dengan satu macam
perlakuan. Perlakuan yang diberikan adalah pelatihan membaca cepat dan kemudian dilihat dengan menggunakan alat ukur bagaimana pengaruhnya
terhadap pemahaman bacaan.
G. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh pelatihan membaca cepat terhadap pemahaman bacaan.
Universitas Sumatera Utara
H. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan membaca cepat terhadap pemahaman bacaan.
I. Manfaat Penelitian
3. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam pengembangan ilmu psikologi, khususnya bidang psikologi pendidikan. Penelitian ini juga
diharapkan dapat memberikan informasi mengenai bagaimana pengaruh pelatihan membaca cepat terhadap pemahaman bacaan. Hasil penelitian ini juga diharapkan
dapat menambah wacana dalam ilmu psikologi sendiri mengenai membaca cepat dan pemahaman bacaan.
4. Manfaat Praktis
a. Bagi mahasiswa
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai bagaimana pengaruh membaca cepat terhadap pemahaman bacaan, sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan untuk mengaplikasikan teknik membaca cepat sebagai salah satu strategi belajar untuk meningkatkan prestasi akademis.
b. Bagi pendidik dan pihak-pihak yang berkaitan dengan pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai bagaimana pengaruh membaca cepat terhadap pemahaman bacaan, sehingga dapat
Universitas Sumatera Utara
menjadi bahan pertimbangan untuk menerapkan teknik membaca cepat dalam setting pembelajaran.
c. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya, khususnya yang berkaitan dengan membaca cepat dan
pemahaman bacaan.
J. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan Berisikan uraian
singkat mengenai gambaran latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat
penelitian. Bab II : Landasan Teori
Berisikan teori-teori yang berkaitan dengan variabel yang diteliti, yaitu membaca cepat, pemahaman bacaan, dan pengaruh pelatihan membaca
cepat terhadap pemahaman bacaan, serta hipotesa. Bab III : Metode Penelitian
Bab ini terdiri dari identifikasi variabel, defenisi operasional variabel, rancangan penelitian, teknik kontrol, populasi dan metode pengambilan
sampel, alat ukur dan instrumen yang digunakan, validitas dan reliabilitas, prosedur eksperimen, dan metode analisa data.
Universitas Sumatera Utara
Bab IV: Analisa Data dan Hasil Pembahasan Berisikan deskripsi subjek penelitian, hasil utama penelitian dan
pembahasan. Bab V : Kesimpulan dan Saran
Berisikan kesimpulan dan saran penelitian.
Universitas Sumatera Utara
BAB II LANDASAN TEORI
A. Membaca Cepat
7. Definisi Membaca Cepat
Bloomfield dan Barnhart 1961 mengemukakan bahwa membaca tidak melibatkan apa-apa selain korelasi kesan bunyi dengan citra visual yang
berkesesuaian. Secara berbeda, Bennette 1997 menyatakan bahwa membaca adalah proses visual - visi adalah proses simbolis melihat aitem atau simbol dan
menerjemahkannya menjadi sebuah gagasan atau gambar. Gambar diproses menjadi konsep dan dimensi keseluruhan pemikiran.
Ahuja dan Ahuja 2007 mengemukakan bahwa membaca merupakan suatu keterampilan kompleks yang melibatkan serangkaian keterampilan yang lebih
kecil lainnya. Dengan kata lain, proses membaca adalah proses ganda, meliputi proses penglihatan dan proses tanggapan. Sebagai proses penglihatan, membaca
bergantung pada kemampuan melihat simbol-simbol. Proses membaca merentang dari yang paling sederhana, yaitu men-dekode kata-kata hingga perluasan dan
pengembangan interpretatif di luar pesan penulis berangkat dari latar belakang pengalaman pembaca. Pen-dekode-an adalah proses mengubah simbol-simbol
visual ke dalam pola-pola auditori, sedangkan perluasan dan pengembangan interpretatif melibatkan membaca kritis atau terkadang kreatif. Ternyata membaca
bukanlah suatu kemampuan tunggal. Membaca juga menggabungkan banyak komponen kecil yang jika dipadukan bersama memungkinkan membaca
Universitas Sumatera Utara