yang menghambat mobilitas penduduk, lalu lintas barang dan jasa antar daerah dan kegiatan ekspor dan import.
I.5.2.2 Pajak Daerah
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000, yang dimaksud dengan pajak daerah dan retribusi daerah, yang dimaksud dengan pajak daerah adalah iuran
wajib yang dilakukan oleh pribadi orang pribadi dan badan ke Pendapatan Asli Daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan daerah dan pembangunan daerah.
Dalam kaitannya dengan pelaksanaan otonomi daerah, maka pemberian kewenangan untuk mengadakan pemungutan pajak harus mempertimbangkan
ketepatan suatu pajak sebagai pajak daerah. Pajak daerah yang baik merupakan pajak yang akan mendukung pemberian kewenangan ke Pendapatan Asli Daerah dalam
rangka pembiayaan desentralisasi. Untuk itu, pemerintah daerah dalam melakukan pungutan pajak harus tetap
menempatkan sesuai dengan fungsinya. Adapun fungsi pajak dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu fungsi budgeter dan fungsi regulator. Fungsi budgeter yaitu bila
pajak sebagai alat untuk mengisi kas Negara yang akan digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan dan pembangunan. Sementara fungsi regulator yaitu bila pajak
dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan, misalnya pajak minuman keras, pajak eksport dimaksudkan untuk mengekang pertumbuhan ekspor komoditi tertentu
dalam rangka menghindari kelangkaan produk tersebut di dalam negeri.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 ini, dituliskan bahwa terdapat beberapa istilah yang digunakan untuk menyebutkan pihak yang dikenai
pajak. Sebutan tersebut antara lain adalah badan, subjek pajak, dan wajib pajak. Badan adalah sekumpulan orang danatau modal yang merupakan kesatuan baik yang
melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya. Badan Usaha Milik Negara atau Daerah
dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiunm persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi social politik, atau
organisasi yang sejenis, lembaga, bentuki usaha tetap, dan bentuk badan lainnya. Subjek Pajak adalah orang pribadi atau badan yang dapat dikenakan Pajak Daerah.
Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan Daerah diwajibkan untuk melakukan pembayaran
pajak yang terutang, termasuk pemugut atau pemotong pajak tertentu. Seperti yang kita ketahui, Pajak Daerah merupakan iuran wajib yang dibebankan
kepada badan danatau perorangan, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk para wajib pajak mengajukan keberatan terhadap besarnya jumlah paja yang dibebankan
kepada wajib pajak. Hal ini tertuang pada pasal 23, dimana dikatakan bahwa adanya Surat Keputusan Keberatan yaitu surat keputusan atas kebertan terhadap Surat
Ketetapan Pajak Daerah, Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak Daerah
Lebih Bayar, Surat Ketetapan Pajak Daerah Daerah Nihil atau terhadap pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga yang diajukan Wajib Pajak. Tampak sudah bahwa
pada pemungutan pajak, wajib pajak memperoleh hak untuk mengajukan protes atas
Universitas Sumatera Utara
jumlah pajak yang akanwajib dibayar. Dengan kata lain,transparansi dan akuntabilitas seharusnya sudah berjalan sesuai dengan ketetapan peraturan
pemerintah yang telah ada. Pajak daerah yang merupakan salah satu unsur Pandapatan Asli Daerah
diharapkan memiliki sumbangan yang cukup besar terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah yang kemudian dapat digunakan untuk memenuhi kesejahteraan
masyarakat melalui otonomi yang memusatkan kekuasaan pada pemerintah daerah. Berkaitan dengan itu, ada pun kriteria pajak daerah berdasarkan Undang-Undang
adalah sebagai berikut : −
Bersifat sebagai pajak dan bukan retribusi −
Objek dan dasar pengenaan pajak tidak bertentangan dengan kepentingan umum −
Potensinya memadai −
Tidak memberikan dampak ekonomi yang negatif −
Memperhatikan aspek keadilan social dan kemampuan masyarakat −
Menjaga kelestarian lingkungan Dijelaskan juga bahwa pajak daerah ditetapkan oleh Peraturan Daerah yang tidak
dapat berlaku surut. Adapun beberapa hal yang diatur oleh peraturan daerah mengenai pajak daerah,adalah sebagai berikut:
a. nama, objek dan subjek pajak
b. dasar pengenaan, tarif dan cara penghitungan pajak
c. wilayah pemungutan
d. masa pajak
Universitas Sumatera Utara
e. penetapan
f. tata cara pembayaran dan penagihan
g. kadaluarsa
h. sanksi administrasi
i. tanggal mulai berlakunya
Peraturan daerah tentang pajak juga mengatur ketentuan mengenai : a.
pemberian pengurangan, keringanan, dan pembebasana dalam hal-hal tertentu atas pokok pajak atau sanksinya
b. tata cara penghapusan piutang pajak yang kadaluarsa
c. asas timbal balik
Berkaitan dengan itu, adapun tarif pajak paling tinggi yang ditetapkan adalah sebesar: a.
Pajak Kendaraan Bermotor 5 lima persen b.