Mahasiswa USU Trust Mahasiswa USU Terhadap DPRD Kota Medan

6. Memilih wakil kepala daerah hal terjadi kekosongan jabatan wakil kepala daerah. 7. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah daerah terhadap rencana perjanjian internasional di daerah. 8. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama internasional di daerah. 9. Meminta laporan keterangan pertanggungjawaban kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintah daerah. 10. Membentuk panitia pengawasan dan meminta laporan KPUD dalam penyelenggaraan pemilihan kepala daerah. 11. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama antar daerah dan dengan pihak ketiga yang membebani masyarakat dan daerah. Dari semua poin-poin diatas, jelas terlihat bahwa lembaga legislatif daerah DPRD merupakan perwakilan rakyat di pemerintahan serta bertugas dalam mengawasi penyelenggaraan Perda yang berjalan di pemerintahan daerah.

C. Mahasiswa USU

Mahasiswa adalah individu dalam usia remaja lanjut dan atau usia dewasa awal dengan karakteristiknya yang sedang menempuh pendidikan di suatu perguruan tinggi Papalia Olds, 2007. Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas, institut atau akademi. Universitas Sumatera Utara Mereka yang terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi dapat disebut sebagai mahasiswa Takwin, 2008. Masa mahasiswa meliputi rentang umur dari 1819 tahun sampai 2425 tahun. Rentang umur itu masih dapat dibagi-bagi lagi atas periode 1819 tahun sampai 2021 tahun yaitu mahasiswa dari semester I sampai dengan semester IV dan periode umur 2122 tahun sampai 2425 tahun yaitu mahasiswa dari semester V sampai dengan semester VIII Winkel, 1997. Salah satu perguruan tinggi terbesar di Sumatera adalah Universitas Sumatera Utara USU yang memiliki jumlah mahasiswa terbesar di Kota Medan. Tercatat jumlah mahasiswa USU hingga Agustus 2012 adalah 44.030 orang USU, 2012. Jadi, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa USU adalah individu dalam usia remaja lanjut dan atau usia dewasa awal dengan karakteristiknya yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Sumatera Utara yang meliputi rentang umur dari 18 – 25 tahun.

D. Trust Mahasiswa USU Terhadap DPRD Kota Medan

Indonesia menganut sistem demokrasi yang mengatakan bahwa rakyatlah yang berdaulat, yang memegang kekuasaan tertinggi dalam Negara, wakil-wakil rakyat dipilih untuk mewakilkan masyarakat di lembaga pemerintahan. Dalam ruang lingkup pemerintahan daerah, DPRD Kota Medan merupakan badan perwakilan daerah yang mencerminkan demokratisnya struktur dan sistem pemerintahan daerah. Universitas Sumatera Utara DPRD menjalankan perannya sebagai wakil masyarakat di pemerintahan baik secara individu berdasarkan kelompok maupun secara keseluruhan dengan bertindak atas nama rakyat dan merumuskan serta memutuskan kebijakan tentang kehidupan, memiliki tiga fungsi utama yaitu pertama, fungsi pengawasan yang merupakan pengawasan terhadap eksekutif. Kedua, fungsi legislasi yaitu membuat peraturan daerah serta yang terakhir adalah fungsi anggaran yaitu bersama-sama dengan pemerintah daerah menyusun dan menetapkan APBD. Melalui ketiga fungsi ini, DPRD merupakan penyambung antara rakyat dan pemerintahan daerah agar berbagai masalah serta kepentingan mereka terpenuhi. Sebaliknya, rakyat melalui para wakilnya dapat mempelajari dan memahami permasalahan-permasalahan yang dihadapi bangsa secara nasional baik yang terjadi di pusat maupun daerah. Trust menjadi hal yang penting dalam bekerja sama karena trust merupakan kunci utama dari kemauan untuk bekerja sama secara sukarela. Karena itu akan mendorong perilaku yang nantinya akan memfasilitasi interaksi sosial yang produktif Tyler dalam Cook, 2001. Trust merupakan hal yang utama dalam sebuah organisasi karena trust adalah hal yang fundamental untuk membangun dan memelihara kesuksesan sebuah organisasi Zalabak-Shockley, dkk, 2010. Dalam konteks pemerintahan, trust menjadi andalan demokrasi. Adanya indikasi menurunnya trust terhadap parlemen khususnya akan mempengaruhi Universitas Sumatera Utara kepercayaan publik dan dukungan demokrasi Christensen Lægreid, 2003. Trust merupakan suatu konsep yang multidimensional, yang berarti bahwa trust memiliki dimensi perilaku, kognitif dan emosional. Trust adalah perpaduan kompleks perilaku dan tindakan dimensi perilaku, keyakinan, kecenderungan, motivasi, ekspektasi, dan asumsi dimensi kognitif, dan emosi serta perasaan dimensi emosional. Ketika diketahui bahwa wakil rakyat telah melakukan sesuatu yang tidak sesuai, tingkat trust dapat berkurang. Reaksi dalam kognitif dan emosi ini didasarkan pada perilaku yang diamati Zalabak-Shockley, dkk, 2010. Mahasiswa merupakan kaum yang kritis dan mewakili kelompok intelektual dalam masyarakat serta mampu menghadapi berbagai hal yang berkembang, apalagi terhadap ketimpangan-ketimpangan sosial dan kebijakan politik. Disamping itu, mahasiswa yang juga dikenal sebagi agen perubahan serta calon pemimpin masa depan, sadar bahwa trust merupakan hal yang utama dalam membentuk kesuksesan negara. Berdasarkan komunikasi personal dengan beberapa mahasiswa USU, adanya trust terhadap DPRD merupakan hal yang penting, karena dengan begitu akan melancarkan jalannya kebijakan-kebijakan yang diberlakukan. DPRD juga merupakan orang-orang pilihan dan yang telah dipilih oleh masyarakat. Untuk memperlancar jalannnya kebijakan- kebijakan tersebut DPRD membutuhkan dukungan dan kepercayaan masyarakat. Selain itu, tingkat kepercayaan juga bisa menjadi tolak ukur Universitas Sumatera Utara kinerja DPRD. Jika semakin percaya, maka bisa dikatakan bahwa kinerja DPRD juga semakin bagus Komunikasi Personal, 2012. Penelitian sebelumnya di Norwegia yang juga menganut sistem demokrasi diketahui bahwa trust kepada pemerintahan secara umum bervariasi, namun persentase yang paling tinggi ada di trust terhadap parlemen. Dikatakan bahwa orang yang cenderung puas dengan bagaimana sistem demokrasi mereka bekerja, secara umum memiliki trust yang lebih tinggi Christensen Lægreid, 2003. Namun, kasus di Indonesia menunjukkan bahwa trust pada lembaga negara tidak terlalu tinggi yang diukur secara tidak langsung dengan ―rasa keterwakilan anggota DPRD‖. Hasil ini didapat dari survey yang dilakukan pada Juli 2000 oleh Konsorsium Lembaga Pengumpul Pendapat Umum. Hasil survey tersebut menunjukkan bahwa rasa keterwakilan anggota DPR dan DPRD Tingkat I Provinsi tidak terlalu mewakili, sedangkan terhadap DPRD Tingkat II KotaKabupaten dirasa sudah mewakili Sujatmiko, 2001. Jika trust menyiratkan keyakinan atau belief bahwa motif dari otoritas kelompok tersebut penuh dengan kebaikan dan peduli, maka distrust berarti menyiratkan bahwa individu mengalami adanya pelanggaran dari pengharapan, pelanggaran integritas dan kecenderungan untuk mengatribusi niat jahat kepada otoritas kelompok tersebut Lewicki dalam Deutsch., dkk, 2006; Zalabak-Shockley, dkk, 2010. Universitas Sumatera Utara Keadaan trust akan mengarah pada hubungan kepada pemerintah yang akan berjalan dengan baik tanpa adanya konflik serta terciptanya kestabilan sosial dan politik yang berarti mahasiswa percaya terhadap fungsi DPRD sebagai fungsi perwakilan. Sebaliknya, kondisi distrust mengarah pada sikap apatis terhadap DPRD dan hilangnya antusiasme pada saat pemilihan legislatif Wardhana, 2009. Ketiadaan distrust juga bisa berakibat pada munculnya cara-cara penyaluran aspirasi dengan menggunakan metode demonstrasi yang tidak jarang melibatkan kekerasan dan merugikan semua pihak. Jika hal ini terus terjadi, akan berdampak pada demokrasi. Sistem demokrasi tidak akan kokoh tanpa kepercayaan publik atas keefektifannya Wardhana, 2009. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya mengenai trust terhadap pemerintahan diketahui bahwa keadaan trust atau distrut bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor sosial demografis usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, latar belakang etnis dan pengalaman langsung Bouckaert Van de Walle, dalam Christensen Lægreid, 2002a, 2003; Newton Norris dalam Knesset, 2006; Miller Listhaug, Mishler Rose, Price Romantan dalam Newburg, 2011. Selain faktor sosial demografis dan pengalaman langsung, gambaran trust mahasiswa USU terhadap DPRD Kota Medan juga ditinjau dari ada tidaknya organisasi kemahasiswaan yang diikuti dan organisasi kemahasiswaan yang diikuti. Mahasiswa dalam kegiatannya pasti tidak akan terlepas dari kegiatan organisatoris. Mahasiswa yang berorganisasi Universitas Sumatera Utara dianggap memiliki pandangan khusus dan kritis terhadap sesuatu yang terjadi. Segala perubahan yang dilakukan saat Orde Lama, Orde Baru dan Reformasi tidak terlepas dari peran mahasiswa yang bergerak dalam organisasi kemahasiswaan Budiyarso, 2000. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini berkaitan dengan trust mahasiswa USU terhadap DPRD Kota Medan. Guna memperoleh gambaran hasil penelitian tersebut maka peneliti menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Azwar 2000 bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat, fakta dan karakteristik mengenai populasi atau bidang tertentu. Penelitian deskriptif dilakukan secara kuantitatif untuk mendapatkan hasil analisis statistik mengenai gambaran trust mahasiswa seperti apa adanya fenomena tersebut.

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian, maka dalam penelitian ini variabel yang terlibat adalah trust.

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Trust adalah atribusi yang dilakukan orang tentang motif dari otoritas DPRD Kota Medan serta keyakinan menyeluruh mengenai kompetensi DPRD Kota Medan dalam hal komunikasi dan perilaku, dalam hal keterbukaan dan kejujuran, kepedulian, kehandalan. Disamping itu individu merasa tujuan, norma serta nilai-nilainya sama sehingga layak untuk diidentifikasi. Tingkat trust seseorang akan diukur dengan menggunakan skala trust yang aitem-aitemnya dimodifikasi berdasarkan Organizational Trust Universitas Sumatera Utara