organisasi kemahasiswaan terlihat adanya korelasi yang siginifikan antara trust dengan faktor usia yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi p
yaitu 0,047. Nilai tersebut siginifikan karena P 0,05. Begitu juga dengan adanya korelasi antara trust dengan tingkat pendidikan dan ada tidaknya
mahasiswa mengikuti organisasi kemahasiswaan yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi 0,005 dan 0,014.
Peneliti juga mencoba membedakan antara etnis mayoritas dan minoritas yang ada di Kota Medan. Etnis mayoritas tersebut adalah 5 etnis
dengan jumlah terbesar di Kota Medan yaitu Batak, Aceh, Jawa, Melayu dan Minang. Hasil t-test dengan jumlah sampel berbeda menunjukkan
bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi 0,937 p 0,05.
C. Hasil Analisa Alat Ukur Skala Trust
Untuk mengukur trust, 5 dimensi pembentuk trust harus dianalisis. Dimensi-dimensi tersebut adalah kompetensi competence, keterbukaan
dan kejujuran openness and honesty, peduli terhadap pemangku kepentingan concern for stakeholder, kehandalan reliability dan
identifikasi identification. Skala ini terdiri dari 51 pernyataan favourable dengan 4 alternatif
pilihan jawaban mulai dari Sangat Tidak Sesuai, Tidak Sesuai, Sesuai dan Sangat Sesuai. Untuk melihat skor total trust, total jumlah skor per
Universitas Sumatera Utara
dimensi dibagi dengan 51. Hasilnya akan didapat mean dan standar deviasinya.
Skor mean merepresentasikan rata-rata dari seluruh respons jawaban aitem pada skala 4 poin dimana semakin tingi rata-rata, berarti
semakin tinggi tingkat trust. Nilai standar deviasi menunjukkan jumlah variabilitas sekitar mean. Jika nilai SD lebih dari 1,00 menunjukkan bahwa
sebagian bersar jawaban responden bervariasi mulai dari 1 sampai dengan 4. Jika nilai SD kurang dari 1,00 menunjukkan bahwa lebih banyak
kesepakatan atau setuju dalam merespons aitem. Berikut hasil analisa mean dan standar deviasi masing-masing dimensi pembentuk trust:
1. Kompetensi competence
Mean dari dimensi ini adalah 2,17 yang berarti dimensi ini rata-rata direspon tidak sesuai oleh mahasiswa. Melalui dimensi ini mahasiswa
menilai bahwa DPRD Medan tidak memiliki kapabilitas, keefesienan dan kualitas dalam menjalankan tugas dan fungsinya kepada masyarakat. Nilai
SD sebesar 0,6 menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa merespon jawaban yang seragam yaitu tidak sesuai.
2. Keterbukaan dan kejujuran openness and honesty
Mean dari dimensi ini adalah 2,09 yang berarti dimensi ini rata-rata direspon tidak sesuai oleh mahasiswa. Melalui dimensi ini mahasiswa
menilai bahwa DPRD Medan tidak memiliki intensi yang tulus terhadap masyarakat dan hal-hal yang berhubungan dengan penyelenggaraan
pemerintahan daerah tidak diinformasikan secara transparan kepada
Universitas Sumatera Utara
masyarakat. Nilai SD 0,63 menunjukkan sebagian besar mahasiswa merespon jawaban yang seragam yaitu tidak sesuai.
3. Peduli terhadap pemangku kepentingan concern for stakeholder
Mean dari dimensi ini adalah 2,21 yang berarti dimensi ini rata-rata direspon tidak sesuai oleh mahasiswa. Melalui dimensi ini mahasiswa
menilai bahwa DPRD Medan tidak memiliki kepedulian terhadap masyarakat ketika masyarakat menyuarakan aspirasi. Nilai SD 0,65
menunjukkan sebagian besar mahasiswa merespon jawaban yang seragam yaitu tidak sesuai.
4. Kehandalan reliability
Mean dari dimensi ini adalah 2,07 yang berarti dimensi ini rata-rata direspon tidak sesuai oleh mahasiswa. Melalui dimensi ini mahasiswa
menilai bahwa DPRD Medan tidak memiliki kekonsistenan antara perilaku dan tindakan dalam menjalankan tugas dan fungsinya ke masyarakat.
Masyarakat juga menganggap bahwa DPRD Medan tidak dapat dipercaya dan diandalkan untuk mewakili masyarakat. Nilai SD 0,64 menunjukkan
sebagian besar mahasiswa merespon jawaban yang seragam yaitu tidak sesuai.
5. Identifikasi identification
Mean dari dimensi ini adalah 2,03 yang berarti dimensi ini rata-rata direspon tidak sesuai oleh mahasiswa. Melalui dimensi ini mahasiswa
tidak merasa memiliki kedekatan ataupun kesamaan tujuan, norma dan nilai dengan DPRD Medan. Mahasiswa merasa bahwa masyarakat seperti
Universitas Sumatera Utara
berjuang sendiri untuk kesejahteraannya, tidak merasa diwakilkan oleh DPRD Medan. Nilai SD 0,61 menunjukkan sebagian besar mahasiswa
merespon jawaban yang seragam yaitu tidak sesuai. Setiap dimensi memiliki rata-rata skor yang rendah, yang berarti
skor trust yang dimiliki mahasiswa terhadap DPRD Medan juga rendah. Zalabak-Shockley, dkk, 2010 mengatakan bahwa aitem dengan mean
paling rendah merupakan area yang paling mengkhawatirkan dan membutuhkan perbaikan. Di alat ukur ini, aitem 9, 10, 17 dan 45 memiliki
skor mean yang paling rendah meskipun aitem yang lainnya juga dikategorikan rendah.
Isi dari aitem tersebut adalah mahasiswa menilai sangat rendah untuk pernyataan ―Saya merasa DPRD konsisten antara perkataan dan
tindakannya‖, ―Saya merasa terwakili oleh DPRD‖, ―Saya puas dengan efisiensi kinerja DPRD dalam mewujudkan suasana pemerintahan daerah
yang transparan‖, dan yang terakhir ―Perilaku DPRD sesuai dengan apa yang dikatakannya‖. Jadi, dari alat ukur ini terlihat bahwa DPRD dinilai
sangat kurang dalam hal kehandalannya reliability mewakili masyarakat dan menyelenggarakan pemerintahan daerah di Kota Medan.
D. Hasil Analisa Wawancara Personal