merupakan hal yang cukup mengkhawatirkan. Karena ini akan menjadi awal dari ketidakpercayaan terhadap demokrasi. Sistem demokrasi tidak
akan kokoh tanpa kepercayaan publik atas keefektifannya Wardhana, 2009.
Ketidakterlibatan masyarakat, khususnya mahasiswa, dalam pelaksanaan fungsi-fungsi DPRD seperti pembuatan Perda, akan membuat
masyarakat menjadi
tidak sukarela
dalam melaksanakannya.
Ketidaksukarelaan merupakan suatu keadaan distrust yang jika ini terakumulasi secara luas akan meledak dan menimbulkan aksi massa yang
besar serta demonstrasi yang tidak jarang melibatkan kekerasan dan merugikan semua pihak Arief, 2010.
B. DPRD Kota Medan 1. Kota Medan
1. 1. Kota Medan Secara Demografis, Kultural dan Ekonomi
Berdasarkan data kependudukan tahun 2004, penduduk Kota Medan sekitar 1.982.904 jiwa dan saat ini diperkirakan telah mencapai
2.006.142 jiwa, dengan jumlah wanita lebih besar dari pria 1.010.174 jiwa 995.968 jiwa. Jumlah penduduk tersebut diketahui merupakan
penduduk tetap sedangkan penduduk tidak tetap diperkirakan mencapai lebih dari 500.000 jiwa, yang merupakan penduduk commuters.
Dengan demikian Kota Medan merupakan salah satu kota dengan jumlah
Universitas Sumatera Utara
penduduk yang besar, sehingga memiliki diferensiasi pasar Bainfokom Prov. SU, 2007.
Sebagai pusat perdagangan baik regional maupun internasional, sejak awal Kota Medan telah memiliki keragaman etnis dan Agama. Oleh
karenanya, budaya masyarakat yang ada juga sangat pluralis yang berdampak beragamnya nilai-nilai budaya tersebut yang tentunya sangat
menguntungkan, sebab diyakini tidak ada satupun kebudayaan yang berciri menghambat kemajuan modernisasi, dan sangat diyakini pula, hidup dan
berkembangnya nilai-nilai budaya yang heterogen, dapat menjadi potensi besar dalam mencapai kemajuan.
Kota Medan mengemban fungsi regional yang luas, baik sebagai pusat pemerintahan maupun kegiatan ekonomi dan sosial yang mencakup
bukan hanya Propinsi Sumatera Utara tetapi juga wilayah propinsi Sumbagut. Adanya fungsi regional yang luas tersebut, telah menjadikan
Kota Medan dapat menyelenggarakan aktifitas ekonomi dalam volume yang besar. Kapasitas ekonomi yang besar tersebut ditunjukkan oleh laju
pertumbuhan ekonomi yang dicapai Kota Medan, yang selalu berada diatas pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah sekitarnya.
2. DPRD Kota Medan
Negara Indonesia adalah Negara Demokrasi dimana rakyat yang berdaulat dan yang memegang kekuasan tertinggi dalam Negara.
Pengertian Demokrasi hakekatnya mengandung makna Negara yang
Universitas Sumatera Utara
mengikutsertakan rakyat dalam pemerintahan. Secara normatif demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat sebagaiman
yang diungkapkan dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945 bahwa ―Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-
Undang Dasar‖ Kartono, 1996.
Sistem kedaulatan rakyat dijalankan oleh para wakil rakyat dengan sistem perwakilan atau demokrasi dengan perwakilan representative
democracy. Dalam konteks pemerintahan daerah, yaitu Kota Medan, lembaga legislatif daerah DPRD merupakan badan perwakilan yang
mencerminkan struktur dan sistem pemerintahan demokratis di daerah. Badan politik yang selama ini kita kenal sebagai DPR, dalam
bahasa Eropa adalah Parliament, di Amerika dikenal sebagai legislature. Dalam bahasa Eropa parlemen mengandung makna ―pembicaraan‖
masalah-masalah kenegaraan,
sedangkan di
Amerika legislator
mengandung makna badan pembuat undang-undang legislatif atau law making body.
Parlemen dalam istilah harfiah biasanya disebut legislature yang artinya badan pembuat undang-undang legislator. Ditinjau dari fungsinya
parlemen tidaklah berbeda dengan institusi perpolitikan. Namun Nelsom W. Polsby mengatakan bahwa parlemen berbeda secara khusus dari badan
lain karena parlemen merupakan organisasi yang beranggotakan lebih dari satu multimember, menggunakan metode negosiasi dan pemilihan
Universitas Sumatera Utara
sebelum mengambil keputusan, dan bertanggung jawab kepada rakyat Nurhaya, 2010.
2. 1 Fungsi Parlemen