BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif.
Menurut Sukmadinata 2006: 72, “ Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-
fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik,
perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya”. Metode deskriptif merupakan suatu
metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa
sekarang. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai bagaimana
fungsi dari penggunaan hanyu pinyin dalam pembelajaran bahasa Mandarin.
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat penelitian yang sesuai dengan objek permasalahan dan merupakan daerah informasi secara kualitas dan
kuantitas. Penelitian berlokasi di SMA Katolik Budi Murni 1 Medan yang beralamat di jalan Timor No. 34, Medan. Alasan penulis memilih lokasi
penelitian tersebut dikarenakan SMA Katolik Budi Murni 1 Medan baru
Universitas Sumatera Utara
menetapkan bahasa Mandarin sebagai mata pelajaran sekolah mereka dan sebagian besar siswa-siswi SMA Katolik Budi Murni 1 baru mempelajari
bahasa Mandarin.
3.3 Populasi dan Sample
3.3.1 Populasi
Populasi adalah seluruh obyek yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan Margono, 2010: 118.
Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi ialah seluruh siswa- siswi SMA Katolik Budi Murni 1, antara lain siswa-siswi kelas X satu
sehingga seluruh populasinya berjumlah 122 orang. Seluruh populasi penelitian yang berjumlah 122 orang, terdiri atas kelas X-1 40 orang, X-2
41 orang, dan X-3 41 orang.
3.3.2 Sample
Sample adalah sebagian untuk diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi Soekidjo, 2005: 79.
Dalam penelitian ini, penulis akan menghitung besaran sampel dengan menggunakan rumus Slovin, yaitu sebagai berikut :
� = �� + ��
�
n = number of sample jumlah sampel N = total population jumlah seluruh anggota populasi
e = error tolerance toleransi terjadi kesalahan kegagalan, pada lazimnya ditetapkan 0.05
Berdasarkan jumlah populasi, maka besaran sampel menurut Slovin ini akan menjadi :
� = �1 + �e
2
Universitas Sumatera Utara
n = 1221+122 x 0.05 x 0.05 n = 93 sampel
Jadi, sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 93 siswa dari jumlah populasi. Selanjutnya teknik yang digunakan dalam penentuan
sample adalah menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling
. Adapun alasan penggunaan teknik ini adalah dikarenakan siswa SMA Katolik Budi Murni 1 Medan memiliki peluang sama untuk
menjadi sampel bukan siswa secara individual, melainkan sekolah murid secara kelompok. Dengan menggunakan teknik ini, maka jumlah sample
untuk masing-masing kelas dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut :
Tabel 3.1 Penentuan Sampel Penelitian Berdasarkan Kelas
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut
menjadi sistematis dan dipermudah olehnya Suharsimi Arikunto,2000: 134. Dalam penelitian ini, yang menjadi instrumen penelitian adalah
kuesioner. Kuesioner dibagikan kepada 93 orang siswa-siswi SMA
KELAS Sub Populasi
Sample Jumlah
X-1 40
40 122
x 93 31
X-2 41
41 122
x 93 31
X-3 41
41 122
x 93 31
Jumlah 122
93
Universitas Sumatera Utara
Katolik Budi Murni 1 Medan, terdiri dari 31 orang siswa kelas X-1, 31 orang siswa kelas X-2, dan 31 orang siswa kelas X-3.
3.5 Data dan Sumber Data