3. Nada ketiga nada melengkung dilambangkan dengan tanda “
ˇ ”.
Cara membaca nada ini dengan suara naik kemudian menurun
mendayu. Contoh : w ǔ ān 午安
4. Nada keempat nada menurun dilambangkan dengan tanda “
̀ ”.
Cara membaca nada ini dengan suara menurun dan tegas, seperti
marah. Contoh : xièxie 谢谢 5. Nada kelima nada ringan tidak memiliki lambang atau simbol.
Cara membaca nada ini dengan suara ringan saja. Biasanya nada
ringan ini berada pada kata yang berulang, contoh : xièxie 谢谢,
tetapi ada juga pada kata yang tidak berulang, contoh : x
ǐhuan 喜欢
Tanda selalu diletakkan diatas huruf vokal. Sedangkan untuk vokal rangkap, diletakkan diatas vokal sesuai urutan vokal yang lebih dulu:
A O
E I
U Ü
Khusus “iu” dan “ui” letaknya pada vokal yang terakhir. Dalam membaca lafal Mandarin, jika nada tiga bertemu dengan nada tiga , maka nada tiga
yang pertama berubah menjadi nada kedua. Nada tiga yang kedua tidak
berubah. Misalnya terlihat dari contoh kalimat 你 好 n ǐ hǎo, ketika
dibaca nadanya menjadi ní h ǎo .
2.2.3 Fungsi Hanyu Pinyin
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007: 323 fungsi adalah kegunaan suatu hal bagi hidup suatu masyarakat.
Pada penelitian bahasa, bagian linguistik yang paling rawan diperhatikan yakni fungsi bahasa dan wacana. Ini merupakan revolusi
penelitian dalam pembelajaran bahasa. Teori Fungsional dalam
Universitas Sumatera Utara
pembelajaran bahasa adalah suatu pandangan bahwa bahasa merupakan sarana pengungkapan makna fungsional. Teori ini lebih menekankan
dimensi semantic makna tuturan dan komuniktif fungsi bahasa daripada karakteristik gramatikal bahasanya Richards Rodgers, 2001:
20-22. Fungsi utama hanyu pinyin tersebut adalah untuk
menyederhanakan simbolaksara Mandarin kedalam huruf alphabet, sehinnga mudah dibaca dan dipelajari. Hanyu pinyin diciptakan untuk
mempermudah warga asing mempelajari bahasa Mandarin, sehingga yang baru pertama kali mempelajari bahasa Mandarin akan merasa lebih mudah.
Dari uraian diatas, dapat diartikan bahwa fungsi hanyu pinyin itu sendiri adalah sebagai cara baca bantu menguasai aturan-aturan ejaan
untuk menghindari kesalahan ejaan. Fungsi hanyu pinyin dalam pembelajaran bahasa Mandarin adalah sebagai alat ataupun sarana untuk
membantu mempermudah mempelajari bahasa Mandarin.
2.2.4 Pembelajaran Bahasa Mandarin
Menurut Tarigan 1986: 1 bahwa : “Pembelajaran bahasa merupakan suatu kegiatan yang memberikan
penekanan kearah keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa yang disajikan meliputi empat keterampilan, yaitu, 1
keterampilan menyimak ; 2 keterampilan berbicara; 3 keterampilan membaca; 4 dan keterampilan menulis.”
Departemen Pendidikan Nasional pada tahun 2003 menerbitkan Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk satuan SMA
MA. Dengan penerbitan dokumen tersebut, maka diharapkan sekolah dapat menggunakannya sebagai acuan dalam pengembangan perencanaan
Universitas Sumatera Utara
pembelajaran di sekolah masing-masing. Dalam kelas bahasa Mandarin, siswa didorong untuk secara aktif terlibat dalam kegiatan membaca,
menulis, mengungkapkan pendapat, membandingkan dan mendiskusikan suatu teks. Area pelajaran utama dari pembelajaran bahasa Mandarin
meliputi empat aspek, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.
Keempat aspek tersebut saling berhubungan. Misalnya, keterampilan mendengarkan memberikan kontribusi terhadap
perkembangan kemampuan berbicara dan sebaliknya yang pada gilirannya kedua kemampuan tersebut akan diperkuat oleh kemampuan membaca
siswa dan sebaliknya. Keterampilan menulis memberikan kontribusi pada keterampilan membaca dalam bentuk teks atau dokumentasi.
Menurut 刘珣 Liu Xun 2002: 58 bahwa : “Tujuan pembelajaran bahasa mandarin sebagai bahasa kedua
adalah untuk menguasai pengetahuan dasar cina dan untuk menguasai keterampilan dasar mendengar, berbicara, membaca,
dan menulis dalam bahasa Cina; untuk mengembangkan kemampuan menggunakan bahasa cina dalam berkomunikasi;
memperkuat minat dan motivasi pelajar untuk mempelajari bahasa Cina; mengembangkan intelektual; mengembangkan kemampuan
mempelajari bahasa Cina secara mandiri; menguasai unsur kebudayaan bahasa Cina, serta mengenal pengetahuan budaya dan
kondisi dasar Negara Cina…”
Dari berbagai defenisi tersebut, dapat diperoleh pengertian bahwa Pembelajaran bahasa merupakan suatu kegiatan yang memberikan
penekanan kearah keterampilan berbahasa. Dalam pembelajaran bahasa Mandarin meliputi empat keterampilan, yaitu keterampilan menyimak,
keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis.
Universitas Sumatera Utara
Pada penelitian ini, penulis hanya berfokus pada keterampilan berbahasa dengan menggunakan hanyu pinyin yang benar sesuai dengan
aturan-aturan ejaan.
2.3 Landasan Teori