Data dan Sumber Data Teknik Penilaian Pembelajaran Bahasa Mandarin Keterampilan Mendengar

Katolik Budi Murni 1 Medan, terdiri dari 31 orang siswa kelas X-1, 31 orang siswa kelas X-2, dan 31 orang siswa kelas X-3.

3.5 Data dan Sumber Data

Data adalah keterangan yang benar dan nyata, yang dapat dijadikan dasar kajian KBBI 1990: 187 . Data dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Jenis dan sumber data pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Data Primer Penulis memperoleh data primer melalui observasi, kuesioner, dan tes sesuai dengan buku cetak bahasa Mandarin SMA Katolik Budi Murni 1 Medan. Kuesioner berbentuk essay mengisi dengan jumlah 15 soal, yaitu mengisi kosakata bahasa Mandarin berupa aksara Cina Hanzi dengan mengubah kedalam bahasa Mandarin menggunakan cara baca Hanyu pinyin. Tes berbentuk dikte, interaksi, dan membaca indah. Peneliti menggunakan buku Paket Mandarin Conversational Chinese Elementary 1 ฀฀会(初฀) siswasiswi SMA Katolik Budi Murni 1 untuk melakukan penelitian ini. 2. Data Sekunder Penulis memperoleh data sekunder melalui buku Paket Mandarin Conversational Chinese Elementary 1 ฀฀会(初฀) siswasiswi SMA Katolik Budi Murni 1, buku yang berjudul Xian Dai Hanyu Gai Lun ฀ 代 ฀ ฀ 概 ฀ , buku-buku terkait, jurnal, dan internet yang berkaitan dengan topik penelitian. Universitas Sumatera Utara

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Data adalah keterangan berdasarkan fakta yang ada disimpan atau dicari untuk mendapatkan kebenaran. Data-data dikumpulkan melalui keterangan lengkap yang tersaji dalam buku-buku, jurnal dan artikel , yang ditulis dengan menggunakan bahasa Indonesia maupun bahasa Mandarin yang secara umum maupun spesifik mengupas tentang penggunaan hanyu pinyin dalam pembelajaran bahasa mandarin di SMA Katolik Budi Murni 1 Medan. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis yaitu melalui observasi langsung ke SMA Katolik Budi Murni 1 Medan, tes dan kuesioner mengenai cara baca hanyu pinyin yang terdapat di Bab I dan Bab II, dan juga melakukan studi kepustakaan untuk memperoleh teori, data dan referensi yang mendukung penelitian.

3.6.1 Observasi

Observasi adalah sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian Margono, 2005: 158. Pengamatan terhadap objek yang diteliti tersebut dapat secara langsung maupun tidak langsung. Observasi yang dilakukan peneliti adalah observasi partisipatif atau observasi secara langsung. Peneliti berusaha dapat diterima sebagai guru atau orang yang sedang mengumpulkan data para responden. Teknik ini berfungsi untuk menghilangkan rasa kecurigaan para subjek terhadap kehadiran peneliti. Kegiatan observasi dilaksanakan di SMA Katolik Budi Murni 1 Medan. Dari hasil pelaksanaan observasi, penulis mengetahui bagaimana Universitas Sumatera Utara keadaan fisik kelas dan proses pembelajaran. Secara fisik, kondisi kelas di SMA Katolik Budi Murni 1 Medan cukup bersih dan nyaman untuk pelaksanaan proses belajar mengajar. Situasi belajar mengajar pun sangat kondusif. Pelajaran bahasa Mandarin disampaikan kepada siswa kelas X dan XI. Setiap kelas mendapat jadwal pelajaran bahasa China dua jam pelajaran dalam 1 pekan. Dalam penelitian ini, penulis secara langsung melakukan observasi pengamatan terhadap pembelajaran bahasa Mandarin siswa-siswi kelas X-1,X-2, dan X-3. Berdasarkan observasi awal, penulis mengamati bahwa sebagian besar siswa SMA Katolik Budi Murni 1 Medan baru mempelajari bahasa Mandarin, sehingga mereka sama sekali tidak mengetahui bahasa Mandarin. Dalam kegiatan belajar mereka, mereka terlihat tidak mengenal bahasa Mandarin tersebut. Mereka belum mengenal bentuk aksara Cina, sehingga mereka sulit untuk membaca secara langsung tulisan aksara Cina. Teknik ini akan menjadi langkah awal penulis untuk meneliti di SMA Katolik Budi Murni 1 Medan, dikarenkan melalui observasi penulis mengetahui keadaan awal objek yang diteliti.

3.6.2 Kuesioner Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis

tentang data faktual atau opini yang berkaitan dengan diri responden,yang dianggap fakta atau kebenaran yang diketahui dan perlu dijawab oleh responden Suroyo anwar, 2009: 168. Adapun jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menuliskan hanyu pinyin Universitas Sumatera Utara pada kosakata berupa aksara Cina Hanzi. Bahan kuesioner yang akan disebarkan kepada siswa-siswi SMA KATOLIK Budi Murni 1 Medan kelas X 1,2,3 sebagai data primer dapat dilihat pada Lampiran IV.

3.6.3 Tes

Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas yang harus dikerjakan anak atau sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi anak tersebut yang kemudian dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anak- anak lain atau standar yang telah ditetapkan Wayan, 1993. Berdasarkan pendapat diatas, maka dalam penelitian ini penulis menetapkan tes adalah cara atau metode untuk menentukan kemampuan siswa menyelesaikan tugas tertentu atau menguasai suatu keterampilan atau pengetahuan. Pada penelitian ini, penulis menggunakan 3 teknik atau cara untuk mengetes siswa SMA Katolik Budi Murni 1 Medan, yaitu : 1. Teknik Dikte, untuk menilai keterampilan mendengar siswa SMA Katolik Budi Murni 1 Medan. Bahan dikte yang akan diberikan kepada siswa-siswi SMA KATOLIK Budi Murni 1 Medan kelas X 1,2,3 dapat dilihat pada Lampiran I. 2. Teknik Interaksi Interaction Tasks, untuk menilai keterampilan berbicara siswa SMA Katolik Budi Murni 1 Medan. Bahan interaksi yang akan diberikan kepada siswa-siswi SMA KATOLIK Budi Murni 1 Medan kelas X 1,2,3 dapat dilihat pada Lampiran II. 3. Teknik Membaca Indah, untuk menilai keterampilan membaca siswa SMA Katolik Budi Murni 1 Medan. Bahan membaca indah yang akan Universitas Sumatera Utara diberikan kepada siswa-siswi SMA KATOLIK Budi Murni 1 Medan kelas X 1,2,3 dapat dilihat pada Lampiran III.

3.6.4 Studi Kepustakaan Library Research

Studi kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan data-data dan teori-teori yang berasal dari buku Paket Mandarin Conversational Chinese Elementary 1 ฀฀会฀(初฀), buku xian dai hanyu gai lun ฀代฀฀ 概฀ 2009, buku Mudah dan Lancar Belajar Tata Bahasa Mandarin 2010, Metode Penelitian Kualitatif 2010, jurnal internet dan berbagai buku mengenai tata bahasa Mandarin. Studi kepustakaan ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi dalam penelitian.

3.7 Teknik Penilaian Pembelajaran Bahasa Mandarin

a. Keterampilan Mendengar

Dalam penelitian ini, penulis menilai kemahiran mendengar siswa dengan tes menyimak intensif. Menyimak intensif adalah jenis menyimak dengan tujuan memahami informasi yang disampaikan secara tersurat dalam teks yang disimak. Dalam menyimak jenis ini, penyimak tidak perlu melakukan penafsiran dan penerkaan lebih jauh terhadap isi teks yang disimak. Tes menyimak intensif yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan teknik dikte. Dalam dikte, siswa harus memahami teks lisan yang didengarnya dan dalam waktu yang bersamaan siswa harus menuangkan kembali teks lisan yang disimak itu dalam bentuk tertulis. Teks tulis yang dihasilkan harus sama dengan teks lisan yang disimaknya. Besar kecilnya perbedaan antara teks lisan yang didengarnya dengan teks tulis yang dihasilkan menunjukkan kemahiran siswa tersebut dalam menyimak teks Universitas Sumatera Utara lisan yang disimaknya. Dalam penelitian ini, teknik dan prosedur penilaian mendengar adalah sebagai berikut : 1. menyuruh siswa untuk mendengarkan kata yang diberikan dan pada saat yang bersamaan siswa ditugaskan untuk menuliskan teks lisan yang didengar tersebut; 2. mengoreksi teks yang ditulis siswa; 3. guru mengadakan penilaian. Untuk menganalisis kemahiran mendengar siswa SMA Katolik Budi Murni 1 Medan dengan menggunaan hanyu pinyin, penulis melihat dari persentase kesalahan siswa dalam mendengar. Tinggi rendahnya persentase yang diperoleh siswa menunjukkan bagaimana fungsi hanyu pinyin tersebut dalam keterampilan mendengar.

b. Keterampilan Berbicara

Dokumen yang terkait

Fungsi Dan Makna Arak Putih Dalam Budaya Masyarakat Tionghoa Di Medan 中国白酒文化对棉兰华裔的作用、意义分析 (Zhōngguó Báijiǔ Wénhuà Duì Mián Lán Huáyì De Zuòyòng, Yìyì Fēnxī)

4 145 90

Analisis Kesalahan Dalam Menggunakan Frasa Preposisi在中(zai...zhong), 在里 (zai...li) dan 在内 (zai...nei) Dalam Kalimat Bahasa Mandarin 汉语介词短语“在中”、“在里” 和 “在内”的偏误分析 ( hànyǔ jiècí duǎnyǔ “zài……zhōng”、“zài……lǐ” hé “zài……nèi”

8 139 105

来学华语 Mari Belajar Mandarin.

0 4 19

Pengaruh Bahasa Pertama Terhadap Pembelajaran Kata Bantu Bilangan Bahasa Tionghoa Sebagai Bahasa Kedua 第一语言对学习汉语量词的负迁移 | Warudu | Century 1137 2065 1 SM

0 1 11

Dampak Drama Televisi Taiwan Terhadap Motivasi Belajar Bahasa Tionghoa Mahasiswa Program Studi Sastra Tionghoa Universitas Kristen Petra 台湾电视剧对彼得拉基督教大学中文系学生汉语学习动机的影响 | Wignyo | Century 503 897 1 SM

0 0 6

Perbandingan Lingkungan Bahasa Informal Hebei Normal University dan Universitas Kristen Petra Dalam Pembelajaran Bahasa Tionghoa 河北师范大学与彼得拉基督教大学的课外语境作为汉语学习的对比研究 | Utama | Century 2869 5327 1 SM

0 1 12

Pendapat Mahasiswa Hebei Normal University dan Universitas Kristen Petra Mengenai Budaya Nama Generasi 河北师范大学与彼得拉基督教大学学生对辈分名字文化的看法 | Widjaja | Century 2868 5325 1 SM

0 1 15

Pemikiran Konfusius yang Terefleksi dalam Pengajaran Para Guru CHHS 中中华语补习学校汉语老师教学实践中反映的孔子思想 | Halim | Century 2866 5321 1 SM

0 2 15

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Fungsi Hanyu Pinyin Dalam Pembelajaran Bahasa Mandarin (Studi Kasus Siswa Di Sma Katolik Budi Murni 1 Medan) 汉语拼音对棉兰BUDI MURNI 1 高中学生学习汉语的作用分析 (Hanyu Pinyin Dui Mian Lan Budi Murni 1 Gao Zhong Xue Sheng Xue Xi Hanyu

0 0 8

FUNGSI HANYU PINYIN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN (Studi Kasus Siswa DI SMA KATOLIK BUDI MURNI 1 MEDAN)

0 2 10