UJI HIPOTESIS ANALISIS DATA
143 Selama proses pembelajaran keterampilan berpakaian, banyak manfaat
yang didapatkan oleh subjek maupun tutor yaitu pembelajaran lebih mudah dipahami, menambah keakraban, menumbuhkan rasa tanggung jawab,
menambah rasa kerja sama, serta pembelajaran terasa menyenangkan seperti pendapat yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto 1986: 64 pembelajaran
dengan tutor sebaya mempunyai kelebihan yakni: lebih mudah dimengerti, lebih terbuka dalam menyampaikan kesulitan, tidak ada rasa takut, mempererat
persahabatan, konsep mudah dipahami, menambah rasa tanggung jawab, dan mengembangkan kreativitas serta memahami proses belajar.
Pembelajaran tutor sebaya juga memiliki kelemahan, saat pembelajaran dimulai subjek dan tutor sering bercanda sendiri, berkelahi, subjek malu
bertanya, malas, marah, serta tutor yang mempunyai sifat egois. Tutorial rekan sebaya teori tentang pendekatan tutor sebaya dapat diketahui bahwa penelitian
yang telah dilaksanakan sudah sesuai dengan teori, dikarenakan siswa memperoleh pembelajaran bukan hanya dari guru tetapi dapat melalui teman
sebayanya. Proses pembelajaran yang alami, anak lama –kelamaan akan
berkembang dan menunjukkan kemajuan berkat belajar bersama teman sebayanya. Belajar bersama dengan teman sebaya diharapkan subjek dapat
mengungkapkan kesulitan –kesulitan yang dihadapinya tanpa ada rasa malu tidak
seperti berhadapan dengan guru kelas. Subjek yang pada mulanya malu bertanya, lama kelamaan dapat mengungkapkan kesulitannya walaupun dengan
keluhan dan kata yang tidak terlalu jelas. Tutor sebaya sangat bermanfaat bagi
144 subjek dan juga sang tutor karena sama
–sama memperoleh ilmu yang berguna untuk keterampilan hidupnya.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pendekatan tutor sebaya efektif untuk meningkatkan keterampilan berpakaian pada anak
tunagrahita kategori sedang. Keefektifan dapat diketahui dari hasil perbandingan keterampilan berpakaian sebelum intervensi, pada saat intervensi, dan setelah
diberikan intervensi. Berdasarkan hasil analisis hasil tes, keterampilan berpakaian siswa sebelum diberikan intervensi atau fase baseline A1 stabil
dengan kenaikan level 9 poin serta fase baseline A2, sedangkan hasil analisis durasi waktu pada fase baseline A1 stabil 5 poin, pada fase intervensi B stabil
dengan kenaikan level 7 poin, dan fase baseline A2 stabil dengan kenaikan level 8 poin. Hasil analisis observasi stabil 12 poin. Data overlap juga
menunjukkan 33,3 untuk hasil tes, sedangkan 0 untuk hasil durasi waktu. Pendekatan tutor sebaya efektif karena aspek-aspek kelebihan tutor
sebaya terpenuhi. Pendekatan tutor sebaya menjadikan siswa lebih aktif. Hal ini diketahui dari inisiatif subjek untuk meminta tolong pada tutor ketika mengalami
kesulitan dengan bahasanya sendiri serta inisiatif tutor untuk membantu teman. Selain itu, siswa juga menemukan konsep baru yaitu konsep meminta dan
menawarkan bantuan sesuai pendapat dari Vern Jones Louise Jones 2012: 304-307.