Tempat dan Waktu Penelitian Setting Penelitian

50 Berdasarkan tabel di atas, kisi-kisi yang dibuat oleh peneliti adalah ingin melihat proses pembelajaran dengan tutor sebaya dengan melihat respon subjek, ketertarikan, keaktifan serta kepahaman subjek. Kisi-kisi yang telah dibuat juga sudah dikonsultasikan pada guru kelas dan sudah sesuai dengan kondisi subjek. Tabel tersebut berisi tentang materi-materi apa saja yang akan di amati oleh peneliti, dengan ketentuan pemberian skor. Skor 3 yaitu subjek dapat melakukan secara mandiri dengan bantuan berupa bantuan verbal. Skor 2 yaitu subjek dapat melakukan dengan bantuan perbuatan maupun verbal. Skor 1 yaitu subjek belum berhasil. Pemberian skor berdasarkan tingkat keberhasilan subjek, lalu dijumlahkan menjadi nilai skor. 2. Tes keterampilan berpakaian Tes keterampilan berpakaian dilakukan pada masing-masing fase yaitu fase baseline A1, fase intervensi, fase baseline A2. Tes diberikan untuk mengetahui keterampilan berpakaian anak tunagrahita kategori sedang. Teknik scoring dilakukan dengan cara memberikan poin 1 apabila siswa dapat mempraktekkan dengan benar dan poin 0 apabila siswa tidak dapat mempraktekkan. Adapun kisi-kisi instrument tes keterampilan berpakaian adalah sebagai berikut: 51 Tabel 4. Kisi-kisi pedoman Tes Variabel Komponen Indikator No. Butir Jumlah Item Keterampilan berpakaian luarseragam sekolah Keterampilan berpakaian a. Mengerti posisi seragam b. Mengerti bagian – bagian seragam c. Mempraktekkan cara membuka kancing seragam d. Mengenakan seragam e. Merapikan seragam 1 2 3 4 5 4 6 5 1 7 Berdasarkan tabel di atas, kisi-kisi tes keterampilan berpakaian yang telah dibuat oleh peneliti sudah disesuaikan dengan kondisi subjek penelitian dan sudah dikonsultasikan dengan guru kelas. Kisi-kisi tersebut berisi tentang apa saja nama- nama bagian dari seragam, mengenal berbagai posisi seragam, berlatih membuka kancing seragam, berlatih mengenakan seragam, berlatih mengancingkan seragam, dan merapikan seragam. Kisi-kisi yang telah dibuat bertujuan agar subjek tidak hanya mengerti tentang memakai lalu melepas seragam kembali tetapi, subjek juga mengerti posisi seragam apabila itu dalam keadaan terbalik atau tidak serta mengerti bagian seragam apabila akan menyimpan uang, maka akan disimpan di saku seragam. Prosedur perlakuannya yaitu sebagai berikut: 1. Tahap awal a. Fase persiapan: 1 menentukan subjek yang akan diberikan perlakuan

Dokumen yang terkait

KEAKTIFAN BELAJAR SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS V B DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PEMBERIAN REWARD DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 1 263

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KRIYA KAYU PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN DI SEKOLAH LUAR BIASA YAPENAS SLEMAN.

7 37 134

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III MELALUI BERMAIN PLAYDOUGH/ADONAN DI SEKOLAH LUAR BIASA DAMAYANTI YOGYAKARTA.

1 7 215

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENCUCI PAKAIAN PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS VA DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 1 275

KEEFEKTIFAN MULTIMEDIA BERBASIS FLASH UNTUK MENGENALKAN KONSEP ANGGOTA TUBUH BAGI ANAK TUNAGRAHITA SEDANG KELAS I DI SEKOLAH LUAR BIASA YAPENAS YOGYAKARTA.

0 0 191

STUDI KASUS PEMILIHAN KETERAMPILAN BAGI ANAK AUTISTIK DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 0 190

PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR TULISAN LABEL BUNGKUS MAKANAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA FUNGSIONAL PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS VI SD DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

1 29 225

PEMBELAJARAN MOTORIK HALUS PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III DI SLB NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 9 186

EFEKTIVITAS PERMAINAN BUBUR KERTAS TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 0 144

KEBIJAKAN PROGRAM KETERAMPILAN DENGAN SISTEM ROMBONGAN BELAJAR BAGI TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA PEMBINA YOGYAKARTA.

0 0 199