36 4
mengenakan seragam memasukkan tangan kanan dan kiri ke masing-masing lengan seragam
5 merapikan seragam
a mensejajarkan seragam Tarik bagian bawah seragam hingga sejajar
antara kancing dan lubang kancing b
mengancingkan seragam nomor 1-5 c
merapikan kerah tekuk kerah dengan rapi
D. Penelitian Yang Relevan
Tinjauan pustaka ini dimaksudkan untuk mengkaji hasil penelitian yang relevan dengan penelitian penulis, yaitu: penelitian yang dilakukan oleh Ari
Retno Satriyanti dengan judul “ Penerapan Metode Tutor Sebaya Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar IPA Pokok Bahasan Alat Indra Bagi Siswa Kelas
IV MI Tarbiyatul Ulum Desa Jembrak Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 20132014”. Hasil penelitian tersebut adalah metode
pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV. Pada siklus I, II dan III mengalami peningkatan sebanyak 20 dari KKM
Individu yang telah ditetapkan yaitu 70, siswa yang belum mencapai KKM Individual mengalami penurunan siklus I, II dan III mengalami penurunan
sebanyak 20, siswa yang telah mencapai KKM Ideal dari nilai yang telah ditetapkan yaitu 75 siklus I, II, dan III mengalami peningkatan siklus I ke
siklus II mengalami peningkatan sebanyak 40 sedangkan siklus II ke siklus III sebanyak 6,7 dan siswa yang belum mencapai KKM Ideal mengalami
penurunan, siklus I ke siklus II mengalami penurunan sebanyak 26,7,
37 sedangkan dari siklus II ke siklus III sebanyak 20. Disebut telah mencapai
KKM kelas manakala dari total siswa terdapat 85 mencapai KKM, terbukti hasil penelitian siklus III sebanyak 13 siswa yang tuntas atau
86,7 dari KKM kelas 85. Penelitian yang dilakukan oleh Fety Indah Primanti dengan judul “
Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Ilmu Gizi Siswa Melalui Pembelajaran Dengan Bantuan Tutor Sebaya Di SMK N 3 Wonosari”. Hasil penelitian tersebut
adalah pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Pada siklus I rata-rata motivasi belajar ilmu gizi siswa sebesar 74,44 dengan
kategori sedang dan pada siklus II meningkat menjadi 85,50 dengan kategori tinggi.
Penelitian yang dilakukan oleh Yuvitta Indriani, Wahyudi dan H. Setyo Budi dengan judul “ Penerapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Untuk
Peningkatan Pembelajaran Matematika Tentang Pecahan Bagi Siswa Kelas V SDN 1 Bojongsari Tahun 20122013”. Hasil penelitian tersebut adalah metode
pembelajaran tutor sebaya mengalami peningkatan dalam pembelajaran matematika. Pada siklus I mencapai 74,31 siswa tuntas sebesar 88,17,
siklus II menjadi 75,43 siswa tuntas sebesar 88,17, dan siklus III menjadi 77,48 siswa tuntas sebesar 90,32.
Penelitian yang dilakukan oleh Selvi, Mega Iswari dan Ardisal dengan judul “Peranan Tutor Sebaya Dalam Membantu Proses Pembelajaran Bagi
Siswa Tunarungu Di SMP N 23 Padang”. Hasil penelitian tersebut adalah peranan tutor sebaya dalam membantu proses pembelajaran siswa tunarungu
38 berjalan dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan peran tutor membantu siswa
tunarungu yang mengalami kesulitan, seperti menjelaskan kembali apa yang disampaikan guru, membabntu menghadapi tugas yang belum dimengerti,
menerangkan pembelajaran yang tidak dimengerti dengan menggunakan bahasa
isyarat atau menuliskan pada buku. E.
Kerangka Pikir
Anak tunagrahita kategori sedang mengalami hambatan dalam hal keterampilan motorik sehingga mereka mengalami kesulitan untuk melakukan
keterampilan bina diri atau mengurus diri. Anak tunagrahita kategori sedang kelas IV di Sekolah Luar Biasa Negeri Pembina Yogyakarta yang menjadi
subjek penelitian belum mempunyai kemampuan mengurus diri. Anak tunagrahita kategori sedang juga terlalu dimanja oleh pengasuhnya, sehingga
menyebabkan anak kurang mandiri dikarenakan segala kegiatan sederhana dilayani oleh pengasuh seperti buang air kecil, mengenakan sepatu, mengenakan
seragam, dan merapikan seragam. Hambatan dalam keterampilan bina diri pada anak tunagrahita kategori
sedang mengakibatkan anak kurang mandiri dan selalu merepotkan orang lain dalam segala kegiatannya. Keterampilan bina diri pada anak tunagrahita kategori
sedang dapat dilatihkan sejak sedari dini dengan latihan secara terus-menerus menggunakan metode yang tepat dan sesuai dengan kondisi anak. Anak
tunagrahita kategori sedang membutuhkan latihan yang sistematis dan bimbingan yang menyenangkan agar mereka mampu mengenakan seragam
39 sekolah secara mandiri, salah satunya yaitu dengan menggunakan pendekatan
tutor sebaya. Pendekatan tutor sebaya dilakukan di dalam ruangan, agar subjek dan
tutor dapat bekerja sama secara maksimal serta diusahakan untuk mencari ruangan yang tersendiri supaya proses pembelajaran tidak terganggu.
Pendekatan tutor sebaya dapat mengembangkan beberapa aspek yaitu kerjasama, tolong-menolong, tenggang rasa, tanggung jawab, interkasi sosial,
kreativitas, dan semangat karena pembelajaran lebih menyenangkan. Penggunaan pendekatan tutor sebaya diharapkan dapat melatih subjek agar tidak
ragu untuk mengungkapkan kesulitan yang dialami, menambah rasa tanggung jawab terhadap kemandirian, serta tutor mendapatkan tambahan ilmu dari
kegiatan tersebut. Jadi, pendekatan tutor sebaya diharapkan dapat memberikan pengaruh
terhadap keterampilan berpakaian pada siswa tunagrahita kategori sedang kelas IV di Sekolah Luar Biasa Negeri Pembina Yogyakarta. Berdasarkan penjelasan
di atas, dapat digambarkan lebih lanjut dengan bagan berikut ini.