29 pembimbing, pengawas, pembantu, pemberi motivasi, pemberi petunjuk, dan
teguran. Berdasarkan pendapat di atas dan observasi yang dilaksanakan oleh
peneliti, maka hal yang dilakukan guru saat menggunakan tutor sebaya yaitu melatih tutor dengan cara menentukan strategi yang tepat agar mudah di ingat,
karena tutor juga seorang anak tunagrahita kategori sedang pemberian materi dan strategi diberikan secara berulang agar tutor tidak lupa. Guru memberikan
petunjuk tidak melalui tulisan, melainkan petunjuk secara lisan dikarenakan tutor belum pandai membaca sehingga pemberian petunjuk dengan lisan sangat
efektif. Tutor juga dapat bertanya langsung kepada guru jika lupa dengan materi, guru juga harus siap membantu tutor jika ia merasa kesulitan. Guru juga harus
menegur tutor saat ia berbicara di luar materi, bercanda, dan berkelahi. Peran guru sangat penting dalam proses pembelajaran menggunakan tutor sebaya, di
samping memonitor proses pembelajaran guru juga sebagai pembimbing, pemberi petunjuk, pengawas, pemberi motivasi maupun teguran.
5. Kelebihan dan Kelemahan Tutor Sebaya
Pembelajaran tutor sebaya memiliki beberapa manfaat seperti yang dikemukakan oleh Vern Jones Louise Jones 2012: 304-307 yakni sebagai
berikut: a memberikan pengetahuan tentang konsep meminta dan menawarkan bantuan pada anak, b mendorong rasa kerjasama dan kepedulian, c
memberikan pengalaman pada siswa tentang perasaan kompeten, d siswa yang ditunjuk sebagai tutor dapat mempelajari materi lebih mendalam, e membuat
lebih menyenangkan dan lebih menarik. Manfaat yang telah dituangkan di atas
30 dapat pula menjadi kelebihan pembelajaran tutor sebaya. Secara tidak disadari
anak, pembelajaran tutor sebaya dapat mengajarkan tentang konsep meminta dan menawarkan bantuan. Maksudnya adalah anak meminta pertolongan jika
mengalami kesulitan yang dialaminya, sedangkan menawarkan adalah sang tutor menawarkan bantuan jika anak mengalami kesulitan tetapi tidak berani
mengatakan. Penggunaan
tutor sebaya
bermanfaat karena
sangat
menguntungkan untuk anak dan tutor.
Pembelajaran dengan mempergunakan tutor sebaya memiliki kelebihan yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto 1986: 64 yakni: a hasil akan lebih
efektif bagi siswa yang mempunyai perasaan takut dengan guru; b bagi tutor, bermanfaat dalam memperkuat konsep karena tutor menelaah serta menghafal
kembali materi yang akan di sampaikan; c bagi tutor, bermanfaat untuk melatih tanggung jawab dalam melaksanakan tugas serta melatih kesabaran; d
mempererat hubungan antara sesame siswa. Kelebihan dari tutor sebaya diatas dapat menjadikan faktor pendukung bagi subjek, dikarenakan subjek sangat
akrab dengan teman sekelasnya dan sudah mengerti perintah. Harapan peneliti, dengan keakraban yang terjalin diharapkan subjek tidak malu untuk
mengungkapkan kesulitan serta menambah rasa tanggung jawab dalam diri sendiri.
Pembelajaran tutor sebaya juga memiliki kelemahan menurut Suharsimi Arikunto 1986: 64 yakni: a proses pembelajaran kurang serius karena siswa
hanya berhadapan dengan temannya sendiri, sehingga pembelajaran menjadi kurang memuaskan; b anak merasa malu untuk bertanya dikarenakan perasaan
31 takut rahasianya diketahui oleh teman; c sulit dilakukan jika berbeda jenis
kelamin antara tutor dan tutee; d bagi guru, sulit untuk memilih tutor yang tepat; e tidak semua siswa yang pandai dapat mengajarkannya kembali pada teman-
temannya. Pembelajaran dengan menggunakan tutor sebaya untuk anak berkebutuhan khusus yang akan dilakukan harus selalu di kontrol oleh guru. Jika
tutor dan subjek tidak di kontrol akan berakibat keluar dari materi yang sedang dibahas, sehingga harus tetap di kontrol oleh guru supaya fokus dalam materi.
Kelemahan yang telah tersaji di atas, dapat diantisipasi dengan cara sebagai berikut: a memberikan latihan pada calon tutor tentang materi sampai
tutor siap membantu teman, b calon tutor harus memiliki sifat percaya diri dan tidak membeda-bedakan teman, c guru selalu mendampingi dalam proses
pembelajaran, d calon tutor juga harus diajarkan cara memotivasi teman, dan e
sebaiknya pembelajaran menggunakan media yang lebih menarik. C.
Ketrampilan Berpakaian
1. Pengertian Berpakaian dan Macam–macam Berpakaian
Keterampilan merupakan salah satu macam syarat yang harus dimiliki oleh guru maupun tenaga pendidik khususnya untuk anak tunagrahita, terutama
dalam permasalahan pengembangan kreativitas untuk menciptakan fasilitas maupun alat dalam rangka mensukseskan proses pembelajaran. Seorang guru
maupun tenaga pendidik yang tidak memiliki keterampilan akan mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada anak didiknya.
Keterampilan yang dimiliki seorang guru juga menentukan keberhasilan anak dalam memahami materi yang akan di sampaikan, semakin abstrak akan semakin