SD Muhammadiyah 2 Banaran Tabel 13. Sarana prasarana pendidikan jasmani SD

59 penjas cukup untuk menggantikan sarpras yang seharusnya digunakan. Guru yang kreatif dalam pembelajaran penjas akan membuat siswanya nyaman dalam pembelajaran walaupun jauh dari kondisi yang seharusnya didapatkan.

e. SD Muhammadiyah 2 Banaran Tabel 13. Sarana prasarana pendidikan jasmani SD

Muhammadiyah 2 Banaran No Materi Sarana Kondisi Memenuhi tidak memenuhi standar ideal Baik Rusak 1 Bola voli Bola 6 1 2 Tidak memenuhi Net 1 Memenuhi 2 Sepak bola Bola 6 1 1 Tidak memenuhi 3 Basket Bola 1 Memenuhi 4 Senam Tali loncat - - Tidak memenuhi Simpai - - Tidak memenuhi Bola plastik 4 Memenuhi Tongkat - - Tidak memenuhi 5 Atletik Lembing - - Tidak memenuhi Cakram 1 1 Memenuhi Peluru 1 Memenuhi Tongkat estafet - - Tidak memenuhi 6 Kasti, rounders, kippers Pemukul 2 Memenuhi Bola kasti 2 1 Memenuhi Tiang pancang 4 Memenuhi Kesetbase 6 Memenuhi 7 Bulutangkis Raket 4 1 Memenuhi shuttlecock 1pcs Memenuhi Net 1 Memenuhi 8 Tenis lapangan Raket - - Tidak memenuhi Bola tenis 4 Memenuhi Net - - Tidak memenuhi 9 Tenis meja Bet 4 Memenuhi Net 1 Memenuhi Bola 1pcs Memenuhi 10 Sepak takraw Bola 3 Memenuhi Net 1 Memenuhi 11 Aktifitas ritmik Tape recordervcd 1 Memenuhi Kaset senam 1 Memenuhi 12 Out door Tenda 2 Memenuhi Kompas - - Tidak memenuhi Tali - - Tidak memenuhi Tongkat Pramuka - - Tidak memenuhi 13 TKJI Stopwatch 1 Memenuhi Bendera start - - Tidak memenuhi No.dada - - Tidak memenuhi Formulir tes - - Tidak memenuhi Peluit 1 Memenuhi 14 Aquatik Pelampung - - Tidak memenuhi 60 Tabel 14. Prasarana pendidikan jasmani di SD Muh. 2 Banaran No Fasilitas Standar Ideal Deskripsi 1 Tempat bermain Berolahraga 1. Tempat bermainberolahraga berukuran 20 m x 15 m yang memiliki permukaan datar, drainase baik, dan tidak terdapat pohon, saluran air, serta benda- benda lain yang mengganggu Tempat bermainberolahraga kondisi baik tetapi tidak memenuhi standar ideal karena berukuran 18 m x 10 m sehingga masih terlalu sempit untuk melakukan pembelajaran penjas dan lokasi berada di samping kelas 2. Tempat bermain terletak di tempat yang tidak mengganggu pembelajaran di kelas 3. Tempat bermain tidak digunakan untuk tempat parker No Materi Perkakas Kondisi Memenuhi tidak memenuhi standar ideal Baik Rusak 1 Bola voli Tiang net 2 Tidak memenuhi 2 Sepak bola Gawang - - Tidak memenuhi 3 Basket Ring basket - - Tidak memenuhi 4 Senam Matras 2 Memenuhi Peti loncat - - Tidak memenuhi 5 Atletik Gawang lari - - Tidak memenuhi 6 Bulutangkis Tiang net 2 Memenuhi 7 Tenis lapangan Tiang net - - Tidak memenuhi 8 Tenis meja Meja tenis meja 1 Tidak memenuhi 9 Sepak takraw Tiang net - - Tidak memenuhi No Materi Fasilitas Kondisi Memenuhi tidak memenuhi standar ideal Baik Rusak 1 Atletik Bak lompat jauh - - Tidak memenuhi 2 TKJI Palang Tunggal - - Tidak memenuhi Papan berskala - - Tidak memenuhi 3 Aquatik Kolam renang - - Tidak memenuhi 61 Dengan melihat hasil rekapan di atas menunjukkan bahwa keberadaan sarana prasarana pendidikan jasmani di SD Muh. 2 Banaran secara rinci terdapat 54 item yaitu: 29 item 53,70 sarana prasarana belum memenuhi standar ideal dan 25 item 46,30 sarana prasarana memenuhi standar ideal. Hasil analisis menunjukan bahwa SD Muh. 2 Banaran mempunyai sarana yang berjumlah 50 kondisi baik dan 6 dalam kondisi rusak. Untuk prasarananya sendiri berjumlah 5 dalam kondisi baik dan 3 dalam kondisi rusak. SD Muh. 2 Banaran belum mempunyai tempat bermain berolahraga dikarenakan kondisi tempat yang terlalu sempit hanya berukuran 18m x 10m sehingga tidak dapat digunakan untuk menjalankan kegiatan pembelajaran jasmani. Hal ini di SD Muh. 2 Banaran dalam menjalankan kegiatan pembelajaran penjas di lapangan meminjam sebuah lapangan sepak bola di desa Banaran, sehingga walaupun tidak mempunyai lokasi di sekitar sekolah, pembelajaran penjas tetap berjalan. Melihat kondisi sarpras di atas SD Muh. 2 Banaran menurut standar ideal sarpras, berarti belum memenuhi standar ideal untuk kegiatan pembelajaran penjas. Dengan demikian sarpras di SD Muh. 2 Banaran belum memenuhi kriteria standart ideal sarpras penjas yang sudah ditentukan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI. Hal ini terbukti dari hasil wawancara pada guru penjas yaitu: “Apakah di SD yang BapakIbu mengajar sudah memenuhi kriteria standart ideal sarpras penjas yang sudah ditentukan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional 62 RI?” jawaban dari guru penjas adalah “Belum memenuhi standar” serta dari pertanyaan “Apa saja yang menjadi kekurangan sarpras penjas di SD BapakIbu mengajar?” jawaban dari guru penjas adalah “Banyak, misalnya ring basket bisa diganti bak sampah plastikember” dan dengan demikian untuk sarpras penunjang di SD Muhammadiyah 2 Banaran ini masih mengalami kekurangan. Adanya kekurangan fasilitas ini dapat dilihat pada tabel sarpras SD Muhammadiyah 2 Banaran. Guna mengatasi kekurangan fasilitas tersebut SD Muhammadiyah 2 Banaran memodifikasi bahan yang bisa digunakan yang ada disekolah. Keberadaan sarana dan prasarana di SD Muhammadiyah 2 Banaran belum mendapatkan tambahan. Hal ini sesuai dengan wawancara “Apakah ada peningkatan atau ada penyusutan dalam jumlah sarpras? apa saja?” jawaban dari guru penjas adalah: “Ada peningkatan walau bertahap, misalnya bola kasti banyak yang hilang cara memodifikasi dengan plastic atau kertas” Jadi, sarpras yang telah ada mengalami peningkatan secara bertahap dengan adanya modifikasi sarpras. SD Muhammadiyah 2 Banaran masih memiliki kendala dalam pemenuhan sarpras. Kendala tersebut berhubungan dengan biaya pemenuhan sarpras karena dan BOS dirasa belum mencukupi kebutuhan sarpras walaupun demikian dana BOS dapat meningkatkan jumlah sarpras walaupun secara bertahap. Hal i ni terbukti dari wawancara “Kendala apa saja yang BapakIbu alami dalam pemenuhan sarpras penjas ? bagaimana tanggapan dan solusi dari BapakIbu ?” jawaban dari guru 63 penjas adalah “Kendalanya dana, dana BOS hanya sedikit untuk anggaran sarpras penjas tetapi walau sedikit bisa berjalan dan bertahap dalam pembelian sarpras penjas”. SD Muhammadiyah 2 Banaran beranggapan bahwa pihak pemerintah sudah memberikan tanggapan guna memenuhi kebutuhan sarpras bagi sekolah swasta melalui dana BOS, hal ini terbukti dari hasil wawancara “Apakah dari pihak sekolahpemerintah sudah ada usaha atau memberikan solusi untuk kekurangan sarpras penjas tersebut ? Tanggapannya dari Bapakibu bagaimana mengenai hal tersebut ? ” jawaban dari guru penjas adalah “Hanya dana BOS karena sekolah swasta tidak ada jatah untuk mengajukan sarpras, kalau negeri ada jatah ”. SD Muhammadiyah 2 Banaran belum melakukan kerjasama dengan terhadap SD lain namun usaha untuk memenuhi kebutuhan fasilitas penjas sudah ada yaitu dengan meminjam lapangan dari desa. Hal ini terbukti dari wawancara “Apakah ada usaha untuk bekerja sama dengan SD lain atau instansi terkait dalam pemenuhan kebutuhan sarpras penjas ? apa sudah dilakukan ? jika belum, mengapa belum dilakukan dan apa penyebabnya ? jika sudah dilakukan, apa manfaatnya dan bagaimana tanggapan dari pihak SD instansi yang bersangkutan ? ” jawaban guru penjas adalah “Belum ada untuk alat-alat tetapi untuk lapangan olahraga meminjam dari desa”. Untuk memenuhi kebutuhan sarpras tersebut SD Muhammadiyah 2 Banaran adalah dengan membeli sarpras pengganti dengan biaya murah, pemanfaatan dana BOS, serta melakukan modifikasi dari suatu bahan yang 64 ada di sekolah menjadi sebuah sarpras yang bisa digunakan misalnya kardus sebagai pengganti gawang dan ban bekas untuk latihan melompat. Hal ini terbukti dari hasil wawancara “Apa saja usaha BapakIbu dalam memenuhi kebutuhan sarpras agar terpenuhi dalam pembelajaran: Untuk sarpras yang rusak contohnya ? Untuk sarpras yang belum terpenuhi contohnya ?” jawaban guru penjas adalah “Usaha sarpras yang rusak missal bola sepak bisa membeli bola plastic yang murah harganya, usaha sarpras yang belum terpenuhi membeli peralatan dengan dana BOS dan membuat program menggunakan kardus sarimi sebagai pengganti gawang lari dan menggunakan ban bekas untuk latihan melompat dan meloncat ”. Tetapi sangat disayangkan karena dalam kenyataannya pada waktu observasi alat-alat modifikasi tersebut belum terpenuhi. Usaha yang dilakukan dirasa belum cukup dalam memenuhi kebutuhan sarpras tersebut. Guru penjas berharap agar pemerintah juga harus memperhatikan SD swasta untuk memenuhi kebutuhan sarpras. Hal ini terbukti dari hasil wawancara “Apakah sudah dirasa cukup dengan usaha BapakIbu dalam memenuhi kebutuhan sarpras penjas tersebut ? saran-saran BapakIbu untuk sarpras penjas di SD ini apa ? ” jawaban guru penjas adalah “Belum, karena target belum standar ideal, alat harus terpenuhi, sarannya untuk SD swasta harus diperhatikan juga dalam pemenuhan sarpras oleh pemerintah”. Dengan demikian hasil dari modifikasi yang dilakukan oleh guru penjas cukup untuk menggantikan sarpras yang seharusnya digunakan. 65 Guru yang kreatif dalam pembelajaran penjas akan membuat siswanya nyaman dalam pembelajaran walaupun jauh dari kondisi yang seharusnya didapatkan.

f. SD Negeri Trisik Tabel 15. Sarana prasarana pendidikan jasmani SD Negeri Trisik