32
1. Analisa Hasil Penelitian Sarana Prasarana Sekolah Dasar Gugus III Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo
a. SD Negeri 2 Bunder
Keadaan sarana dan prasarana di SD Negeri 2 Bunder adalah sebagai berikut:
Tabel 5. Sarana pendidikan jasmani di SD Negeri 2 Bunder menurut standar ideal
No Materi
Sarana Kondisi
Memenuhi tidak memenuhi standar ideal
Baik Rusak
1 Bola voli
Bola 2
Tidak memenuhi Net
1 1
Memenuhi 2
Sepak bola Bola
9 Memenuhi
3 Basket
Bola 1
Memenuhi 4
Senam Tali loncat
- -
Tidak memenuhi Simpai
- -
Tidak memenuhi Bola plastik
1 6
Memenuhi Tongkat
- -
Tidak memenuhi 5
Atletik Lembing
- -
Tidak memenuhi Cakram
1 Memenuhi
Peluru 1
Memenuhi Tongkat
estafet -
- Memenuhi
6 Kasti, rounders,
kippers Pemukul
1 Memenuhi
Bola kasti 2
Memenuhi Tiang
pancang 2
Memenuhi Kesetbase
6 Tidak memenuhi
7 Bulutangkis
Raket 3
Memenuhi shuttlecock
1pcs Memenuhi
Net 1
Memenuhi 8
Tenis lapangan Raket
- -
Tidak memenuhi Bola tenis
14 Memenuhi
Net -
- Tidak memenuhi
9 Tenis meja
Bet 4
5 Memenuhi
Net 1
2 Memenuhi
Bola 3
Memenuhi 10
Sepak takraw Bola
5 Memenuhi
Net 1
Memenuhi 11
Aktifitas ritmik Tape
recordervcd 1
Memenuhi Kaset senam
3 Memenuhi
12 Out door
Tenda 3
Memenuhi Kompas
- -
Tidak memenuhi Tali
- -
Tidak memenuhi Tongkat
Pramuka -
- Tidak memenuhi
13 TKJI
stopwatch 2
Memenuhi Bendera start
- -
Tidak memenuhi No.dada
24 Tidak memenuhi
Formulir tes -
- Tidak memenuhi
Peluit 1
Memenuhi 14
Aquatik Pelampung
- -
Tidak memenuhi
33
Tabel 6. Prasarana pendidikan jasmani di SD Negeri 2 Bunder
No Fasilitas
Standar Ideal Deskripsi
1 Tempat
bermain berolahraga
1. Tempat bermainberolahraga
berukuran 20 m x 15 m yang memiliki permukaan
datar, drainase baik, dan tidak terdapat pohon,
saluran air, serta benda- benda lain yang
mengganggu
Tempat bermainberolahraga kondisi baik dan tidak memenuhi
standar ideal karena berukuran 10 m x 6 m sehingga sangat sempit
untuk melakukan pembelajaran penjas
2. Tempat bermain terletak di tempat yang tidak
mengganggu pembelajaran di kelas
3. Tempat bermain tidak digunakan untuk tempat
parker
Dengan melihat hasil rekapan di atas menunjukkan bahwa keberadaan sarana prasarana pendidikan jasmani di SD Negeri 2 Bunder
No Materi
Perkakas Kondisi
Memenuhi tidak memenuhi standar ideal
Baik Rusak
1 Bola voli
Tiang net -
- Tidak memenuhi
2 Sepak bola
Gawang -
- Tidak memenuhi
3 Basket
Ring basket 1
- Memenuhi
4 Senam
Matras 1
1 Memenuhi
Peti loncat -
- Tidak memenuhi
5 Atletik
Gawang lari
- -
Tidak memenuhi 6
Bulutangkis Tiang net
- -
Tidak memenuhi 7
Tenis lapangan
Tiang net -
- Tidak memenuhi
8 Tenis meja
Meja tenis meja
1 2
Memenuhi 9
Sepak takraw
Tiang net -
- Tidak memenuhi
No Materi
Fasilitas Kondisi
Memenuhi tidak memenuhi standar ideal
Baik Rusak
1 Atletik
Bak lompat jauh
- 1
Tidak memenuhi 2
TKJI Palang
Tunggal -
- Tidak memenuhi
Papan berskala
- -
Tidak memenuhi 3
Aquatik Kolam
renang -
- Tidak memenuhi
34 secara rinci terdapat 54 item yaitu: 27 item 50 sarana prasarana belum
memenuhi standar ideal dan 27 item 50 sarana prasarana memenuhi standar ideal. Hasil analisis menunjukan bahwa SD Negeri 2 Bunder
mempunyai sarana yang berjumlah 69 kondisi baik dan 39 dalam kondisi rusak. Untuk prasarananya sendiri berjumlah 4 dalam kondisi baik dan 4
dalam kondisi rusak. SD Negeri 2 Bunder belum mempunyai tempat bermain berolahraga dikarenakan kondisi tempat yang terlalu sempit
hanya berukuran 10m x 6m sehingga jelas tidak dapat digunakan untuk menjalankan kegiatan pembelajaran jasmani. Hal ini di SD Negeri 2
Bunder dalam menjalankan kegiatan pembelajaran penjas di lapangan meminjam sebuah lapangan sepak bola di desa Kranggan, sehingga
walaupun tidak mempunyai lokasi di sekitar sekolah, pembelajaran penjas tetap berjalan.
Melihat kondisi sarpras di atas SD Negeri 2 Bunder menurut standar ideal sarpras, berarti belum cukup memenuhi untuk kegiatan
pembelajaran penjas. Dikarenakan hanya memiliki beberapa sarana dan prasarana penjas seperti syarat standar ideal. Dengan demikian sarpras di
SD Negeri 2 Bunder belum memenuhi kriteria standart ideal sarpras penjas yang sudah ditentukan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI. Akan
tetapi tanggapan guru penjas di SD Negeri 2 Bunder melalui pertanyaan wawancara: “Apakah di SD yang BapakIbu mengajar sudah memenuhi
kriteria standart ideal sarpras penjas yang sudah ditentukan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI?”
35 Jawaban guru penjas adalah: “Belum memenuhi standar ideal.”
Hal ini membuktikan bahwa guru penjas belum begitu mengetahui kriteria standart ideal sarpras penjas yang sudah ditentukan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional RI. Jika dilihat dari analisis sarpras di SD Negeri 2 Bunder belum memenuhi standar ideal sarpras. Hal ini menjadikan
pertanyaan mengenai kekurangan yang dialami oleh SD Negeri 2 Bunder. Mela
lui pertanyaan wawancara pada guru penjas yaitu: “Apa saja yang menjadi kekurangan sarpras penjas di SD BapakIbu mengajar?”
Jawaban dari guru penjas adalah “Untuk fasilitas kurang” dan dengan demikian untuk fasilitas penunjang di SD Negeri 2 Bunder ini
masih mengalami kekurangan. Adanya kekurangan fasilitas ini dapat dilihat pada tabel fasilitas SD Negeri 2 Bunder.
Keberadaan sarana dan prasarana di SD Negeri 2 Bunder belum mendapatkan tambahan. Hal ini sesuai dengan wawancara “Apakah ada
peningkatan atau ada penyusutan dalam jumlah sarpras? apa saja?” Jawaban dari guru penjas adalah: “Belum ada peningkatan, Ada
penyusutan yaitu bola plastic rusak atau bocor semua. Solusinya beli baru.” Jadi, sarpras yang telah ada mengalami penyusutan, akan tetapi
belum ada pembaharuan sarpras. Hal ini terbukti dengan bola yang bocor, bola plastik yang rusak, akan tetapi belum ada pembelian sarpras yang
baru. Adanya penyusutan sarpras tentu saja menjadikan kendala bagi guru penjas dalam proses pembelajaran. Kendala yang dihadapi guru penjas
dalam pemenuhan sarpras melalui pertanyaan wawancara: “Kendala apa
36 saja yang BapakIbu alami dalam pemenuhan sarpras penjas? bagaimana
tanggapan dan solusi dari BapakIbu?” Jawaban guru penjas adalah: “Kendalanya mengenai dana,
Solusinya berusaha untuk memenuhi sarpras dengan kreatif setiap guru walaupun mesti alat kurang bisa berjalan dan bisa dipraktekkan
.” Kendala yang dialami oleh guru penjas dalam pengadaan sarpras pada
umumnya adalah masalah pendanaan. Dana yang ada untuk sarpras sangat minim. Hal ini yang membuat guru penjas harus kreatif dalam membuat
atau memenuhi kebutuhan sarpras dalam pembelajaran penjas agar pembelajaran tetap bisa berjalan.
Adanya kekurangan sarpras seperti yang diceritakan oleh guru penjas di SD Negeri 2 Bunder ini diharapkan menjadi permasalahan yang
dihadapi sekolah maupun pemerintah agar pembelajaran penjas dapat berjalan sesuai dengan harapan dan sesuai standar pembelajaran penjas
yang ditentukan. Harapan dari sekolah dengan kekurangan sarpras ini pemerintah memberikan dukungan atau pemberian sarpras baru atau
tambahan untuk pembelajaran penjas. Mengenai usaha yang dilakukan pemerintah akan terjawab memalui pertayaan wawancara: “Apakah dari
pihak sekolahpemerintah sudah ada usaha atau memberikan solusi untuk kekurangan sarpras penjas tersebut? Tanggapannya dari Bapakibu
bagaimana mengenai hal tersebut” Jawaban guru penjas adalah sebagai berikut: “Belum ada, hanya
menggunakan sebagian dana BOS untuk memenuhi sarpras .” Dengan
37 demikian dana untuk membeli atau pengadaan sarpras di SD Negeri 2
Bunder menggunakan dana BOS. Alokasi dana BOS ini sangat minim karena untuk pemenuhan kegiatan sekolah yang lain. Untuk pengadaan
sarpras penjas ini mendapatkan alokasi yang lebih sedikit dibandingkan untuk kegiatan lain oleh sekolah. Pembelajaran pelajaran umum lebih di
prioritaskan dari pada pembelajaran penjas. Maka dari itu, anggaran atau alokasi dana BOS untuk sarpras penjas sangat minim.
Kondisi di atas mungkin tidak jauh berbeda dengan sekolah lain yang berada di Gugus III Kecamatan Galur. Salah satu cara untuk
mengatasi kurangnya sarpras ini membuat sekolah atau guru menjalin kerjasama dengan sekolah lain. Melalui pertanyaan wawancara: “Apakah
ada usaha untuk bekerja sama dengan SD lain atau instansi terkait dalam pemenuhan kebutuhan sarpras penjas? apa sudah dilakukan? jika belum,
mengapa belum dilakukan dan apa penyebabnya? jika sudah dilakukan, apa manfaatnya dan bagaimana tanggapan dari pihak SD instansi yang
bersangkutan?” Jawaban guru penjas adalah: “Belum ada, karena bisa berdiri
sendiri walau materi dan alatnya tidak ada.” SD Negeri 2 Bunder tidak menjalin kerjasama dengan sekolah lain terkait sarpras. Hal ini
dikarenakan guru penjas dapat mengatasi kekurangan sarpras yang dialami. Usaha yang dilakukan guru penjas dalam mengatasi kekurangan
sarpras melalui wawancara: “Apa saja usaha BapakIbu dalam memenuhi kebutuhan sarpras agar terpenuhi dalam pembelajaran. Untuk sarpras
38 yang rusak contohnya ? Untuk sarpras yang belum terpenuhi
contohnya?” Jawaban guru penjas adalah sebagai berikut: “Untuk sarpras
rusak, misal bola lemparkasti dimodifikasi dengan plastik atau kertas. Untuk sarpras yang belum terpenuhi, usahanya menganggar dana BOS
untuk membeli sarpras.” Usaha yang dilakukan untuk memenuhi kekurangan sarpras yang akan digunakan dalam pembelajaran penjas
dengan memodifikasi alat atau dengan membeli sarpras yang baru menggunakan anggaran BOS.
Dengan modifikasi yang dilakukan oleh guru penjas diharapkan dapat memenuhi kekurangan sarpras dalam pembelajaran penjas.
Modifikasi alat diharapkan pembelajaran penjas tetap berlangsung tanpa mengurangi maksud yang ingin dicapai sehingga tujuan pembelajaran
penjas tetap tercapai.
Tetapi sangat disayangkan karena dalam kenyataannya pada waktu observasi alat-alat modifikasi tersebut belum
terpenuhi. Namun begitu melalui pertanyaan wawancara: “Apakah sudah dirasa cukup dengan usaha BapakIbu dalam memenuhi kebutuhan
sarpras penjas tersebut? saran-saran BapakIbu untuk sarpras penjas di SD ini apa?”
Jawaban guru penjas adalah sebagai berikut: “Sudah lumayan cukup walaupun dirasa mepet jumlah sarprasnya. Sarannya guru harus
kreatif walaupun sarpras kurang.” Dengan demikian hasil dari modifikasi yang dilakukan oleh guru penjas cukup untuk menggantikan sarpras yang
39 seharusnya digunakan. Guru yang kreatif dalam pembelajaran penjas akan
membuat siswanya nyaman dalam pembelajaran walaupun jauh dari kondisi yang seharusnya didapatkan.
b. SD Negeri 1 Bunder Tabel 7. Sarana Prasarana Pendidikan Jasmani SD Negeri 1 Bunder