39 seharusnya digunakan. Guru yang kreatif dalam pembelajaran penjas akan
membuat siswanya nyaman dalam pembelajaran walaupun jauh dari kondisi yang seharusnya didapatkan.
b. SD Negeri 1 Bunder Tabel 7. Sarana Prasarana Pendidikan Jasmani SD Negeri 1 Bunder
No Materi
Sarana Kondisi
Memenuhi tidak memenuhi standar ideal
Baik Rusak
1 Bola voli
Bola 2
1 Tidak memenuhi
Net 2
Memenuhi 2
Sepak bola Bola
2 2
Tidak memenuhi 3
Basket Bola
2 Memenuhi
4 Senam
Tali loncat -
- Tidak memenuhi
Simpai -
- Tidak memenuhi
Bola plastik 2
3 Memenuhi
Tongkat -
- Tidak memenuhi
5 Atletik
Lembing 2
Tidak memenuhi Cakram
1 Memenuhi
Peluru 1
Memenuhi Tongkat
estafet 3
Memenuhi 6
Kasti, rounders, kippers
Pemukul 2
1 Memenuhi
Bola kasti 4
6 Memenuhi
Tiang pancang
3 Memenuhi
Kesetbase -
- Tidak memenuhi
7 Bulutangkis
Raket 4
2 Memenuhi
shuttlecock 2pcs
4 Memenuhi
Net 1
1 Memenuhi
8 Tenis lapangan
Raket -
- Tidak memenuhi
Bola tenis -
- Tidak memenuhi
Net -
- Tidak memenuhi
9 Tenis meja
Bet 4
4 Memenuhi
Net 1
1 Memenuhi
Bola 6
Memenuhi 10
Sepak takraw Bola
3 Memenuhi
Net 1
Memenuhi 11
Aktifitas ritmik Tape
recordervcd 1
1 Memenuhi
Kaset senam 2
1 Memenuhi
12 Out door
Tenda 2
1 Memenuhi
Kompas -
- Tidak memenuhi
Tali -
- Tidak memenuhi
Tongkat Pramuka
- -
Tidak memenuhi 13
TKJI stopwatch
1 Memenuhi
Bendera start 2
Memenuhi No.dada
- -
Tidak memenuhi Formulir tes
- -
Tidak memenuhi Peluit
1 Memenuhi
14 Aquatik
Pelampung -
- Tidak memenuhi
40
Tabel 8. Prasarana pendidikan jasmani di SD Negeri 1 Bunder
No Fasilitas
Standar Ideal Deskripsi
1 Tempat
bermain berolahraga
1. Tempat
bermainberolahraga berukuran 20 m x 15 m
yang memiliki permukaan datar, drainase baik, dan
tidak terdapat pohon, saluran air, serta benda-
benda lain yang mengganggu
Tempat bermainberolahraga kondisi baik dan memenuhi
standar ideal karena berukuran 26 m x 18 m sehingga dapat
melakukan pembelajaran penjas dan lokasi berada di samping
kelas
2. Tempat bermain terletak di tempat yang tidak
mengganggu pembelajaran di kelas
3. Tempat bermain tidak digunakan untuk tempat
parker
No Materi
Perkakas Kondisi
Memenuhi tidak memenuhi standar ideal
Baik Rusak
1 Bola voli
Tiang net 2
Memenuhi 2
Sepak bola Gawang
- -
Tidak memenuhi 3
Basket Ring basket
2 Memenuhi
4 Senam
Matras 3
1 Memenuhi
Peti loncat -
- Tidak memenuhi
5 Atletik
Gawang lari
4 Memenuhi
6 Bulutangkis
Tiang net 1
1 Tidak memenuhi
7 Tenis
lapangan Tiang net
- -
Tidak memenuhi 8
Tenis meja Meja tenis
meja 1
1 Memenuhi
9 Sepak
takraw Tiang net
2 Memenuhi
No Materi
Fasilitas Kondisi
Memenuhi tidak memenuhi standar ideal
Baik Rusak
1 Atletik
Bak lompat jauh
1 Tidak memenuhi
2 TKJI
Palang Tunggal
- -
Tidak memenuhi Papan
berskala -
- Tidak memenuhi
3 Aquatik
Kolam renang
- -
Tidak memenuhi
41 Dengan melihat hasil rekapan di atas menunjukkan bahwa
keberadaan sarana prasarana pendidikan jasmani di SD Negeri 1 Bunder secara rinci terdapat 54 item yaitu: 24 item 44,44 sarana prasarana
belum memenuhi standar ideal dan 30 item 55,56 sarana prasarana memenuhi standar ideal. Hasil analisis menunjukan bahwa SD Negeri 1
Bunder mempunyai sarana yang berjumlah 57 kondisi baik dan 28 dalam kondisi rusak. Untuk prasarananya sendiri berjumlah 16 dalam kondisi
baik dan 4 dalam kondisi rusak. SD Negeri 1 Bunder sudah mempunyai tempat bermain berolahraga yaitu berukuran 26m x 18m sehingga jelas
sudah memenuhi standar ideal untuk menjalankan kegiatan pembelajaran jasmani.
Melihat kondisi sarpras di atas SD Negeri 1 Bunder menurut standar ideal
sarpras, berarti belum memenuhi untuk kegiatan
pembelajaran penjas. Dengan demikian sarpras di SD Negeri 1 Bunder belum memenuhi kriteria standart ideal sarpras penjas yang sudah
ditentukan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI. Akan tetapi tanggapan guru penjas di SD Negeri 1 Bunder melalui pertanyaan
wawancara: “Apakah di SD yang BapakIbu mengajar sudah memenuhi kriteria standart ideal sarpras penjas yang sudah ditentukan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional RI?” Jawaban guru penjas adalah: “Belum memenuhi standar ideal.”
Hal ini membuktikan bahwa guru penjas belum begitu mengetahui kriteria standart ideal sarpras penjas yang sudah ditentukan Peraturan Menteri
42 Pendidikan Nasional RI. Jika dilihat dari analisis sarpras di SD Negeri 1
Bunder sudah memenuhi standar ideal sarpras walaupun masih ada beberapa sarpras yang belum terpenuhi. Hal ini menjadikan pertanyaan
mengenai kekurangan yang dialami oleh SD Negeri 1 Bunder. Melalui pertanyaan wawancara pada guru penjas yaitu: “Apa saja yang menjadi
kekurangan sarpras penjas di SD BapakIbu mengajar?” Jawaban dari guru penjas adalah “Masih banyak kekurangan” dan
dengan demikian untuk sarpras di SD Negeri 1 Bunder ini masih dianggap mengalami kekurangan. Adanya kekurangan ini menjadi kendala bagi guru
penjas dalam proses pembelajaran penjas. Kekurangan sarpras ini dimungkinkan karena tidak adanya sarpras yang baru untuk pembelajaran
penjas. Keberadaan sarana dan prasarana di SD Negeri 1 Bunder belum mendapatkan tambahan. Hal ini sesuai dengan wawancara “Apakah ada
peningkatan atau ada penyusutan dalam jumlah sarpras? apa saja?” Jawaban dari guru penjas adalah: “Ada peningkatan yaitu
mendapat bantuan dari pemerintah yaitu peralatan olahraga anak POA Ada penyusutan yaitu bola kasti yang rusak.” Jadi, sarpras yang telah ada
mengalami penyusutan, akan tetapi dengan penyusutan bola yang rusak di SD Negeri 1 Bunder ini mendapatkan bantuan sarpras dari pemerintah
berwujud peralatan olahraga anak POA. Dengan adanya bantuan dari POA ini diharapkan guru penjas tidak menghadapi kendala yang begitu
berarti dalam pembelajaran penjas. Kendala yang dihadapi guru penjas dalam pemenuhan sarpras melalui pertanyaan wawancara: “Kendala apa
43 saja yang BapakIbu alami dalam pemenuhan sarpras penjas? bagaimana
tanggapan dan solusi dari BapakIbu?” Jawaban guru penjas adalah: “Kendala dalam memodifikasi dan
dana terlalu kecil untuk menganggar sarpras penjas. Solusinya
menggunakan alat seadanya yang bisa digunakan.” Kendala yang dialami oleh guru penjas dalam pengadaan sarpras pada umumnya adalah masalah
pendanaan. Dana yang ada untuk sarpras sangat minim. Hal ini yang membuat guru penjas harus kreatif dalam membuat atau memenuhi
kebutuhan sarpras dalam pembelajaran penjas. Untuk memodifikasi ini guru juga mengalami kendala karena harus menyesuaikan sendiri alat yang
pas dan aman untuk pembelajaran penjas. Adanya kekurangan sarpras seperti yang diceritakan oleh guru
penjas di SD Negeri 1 Bunder ini diharapkan menjadi permasalahan yang dihadapi sekolah maupun pemerintah agar pembelajaran penjas dapat
berjalan sesuai dengan harapan dan sesuai standar pembelajaran penjas yang menggunakan alat. Harapan dari sekolah dengan kekurangan sarpras
ini pemerintah memberikan dukungan atau pemberian sarpras baru atau tambahan untuk pembelajaran penjas. Mengenai usaha yang dilakukan
pemerintah akan terjawab memalui pertanyaan wawancara: “Apakah dari pihak sekolahpemerintah sudah ada usaha atau memberikan solusi untuk
kekurangan sarpras penjas tersebut? Tanggapannya dari Bapakibu bagaimana mengenai hal tersebut”
44 Jawaban guru penjas adalah sebagai berikut: “Dana BOS terlalu
kecil untuk anggaran sarpras penjas dan lebih mengutamakan untuk pelajaran umum.” Dengan demikian dana untuk membeli atau pengadaan
sarpras di SD Negeri 1 Bunder menggunakan dana BOS. Alokasi dana BOS ini sangat minim karena untuk pemenuhan kegiatan sekolah yang
lain. Untuk pengadaan sarpras penjas ini mendapatkan alokasi yang lebih sedikit dibandingkan untuk kegiatan lain oleh sekolah. Pembelajaran
penjas dianggap sebagai pembelajaran yang lebih ke arah bersenang- senang. Maka dari itu, anggaran atau alokasi dana BOS untuk sarpras
penjas sangat minim. Kondisi di atas mungkin tidak jauh berbeda dengan sekolah lain
yang berada di Gugus III Kecamatan Galur. Salah satu cara untuk mengatasi kurangnya sarpras ini membuat sekolah atau guru menjalin
kerjasama dengan sekolah lain. Melalui pertanyaan wawancara: “Apakah ada usaha untuk bekerja sama dengan SD lain atau instansi terkait dalam
pemenuhan kebutuhan sarpras penjas? apa sudah dilakukan? jika belum, mengapa belum dilakukan dan apa penyebabnya? jika sudah dilakukan,
apa manfaatnya dan bagaimana tanggapan dari pihak SD instansi yang bersangkutan?”
Jawaban guru penjas adalah: “Belum ada, tetapi di forum KKG sering bertukar pikiran dengan guru penjas lain. Kadang-kadang alat
dibuat bersama-sama.” SD Negeri 1 Bunder tidak menjalin kerjasama dengan sekolah lain terkait sarpras. Hal ini dikarenakan guru penjas dapat
mengatasi kekurangan sarpras yang dialami. Dalam forum KKG penjas
45 sering dilakukan tukar pendapat atau cara mengatasi kekurangan sarpras
dan kadang dilakukan pembuatan sarpras bersama-sama. Usaha yang dilakukan guru penjas dalam mengatasi kekurangan sarpras terjawab
melalui wawancara: “Apa saja usaha BapakIbu dalam memenuhi kebutuhan sarpras agar terpenuhi dalam pembelajaran. Untuk sarpras
yang rusak contohnya ? Untuk sarpras yang belum terpenuhi contohnya?”
Jawaban guru penjas adalah sebagai berikut: “Usaha sarpras yang rusak yaitu bisa membeli, memodifikasi bersama-sama guru lain, missal
peluru terbuat dari bola diisi pasir, lembing dibuat seperti roket memakai peralon. Usaha sarpras yang belum terpenuhi yaitu bisa memodifikasi
tetapi tidakbelum bisa semua dimodifikasi.” Usaha yang dilakukan untuk memenuhi kekurangan sarpras yang akan digunakan dalam pembelajaran
penjas dengan memodifikasi alat atau dengan membeli sarpras yang baru menggunakan anggaran BOS.
Dengan modifikasi yang dilakukan oleh guru penjas diharapkan dapat memenuhi kekurangan sarpras dalam pembelajaran penjas.
Modifikasi alat ini diharapkan pembelajaran penjas tetap berlangsung tanpa mengurangi maksud yang ingin dicapai sehingga tujuan
pembelajaran penjas tetap tercapai. Namun begitu memalui pertanyaan wawancara: “Apakah sudah dirasa cukup dengan usaha BapakIbu dalam
memenuhi kebutuhan sarpras penjas tersebut? saran-saran BapakIbu untuk sarpras penjas di SD ini apa?”
Jawaban guru penjas adalah sebagai berikut: “Belum cukup masih kurang, sarannya semoga dari kami guru-guru olahraga atau dari
bawahan bila usul bisa dikabulkanterpenuhi kebutuhan sarpras.” Dengan
46 demikian hasil dari modifikasi yang dilakukan oleh guru penjas belum
cukup untuk menggantikan sarpras yang seharusnya digunakan. Guru yang kreatif dalam pembelajaran penjas akan membuat siswanya nyaman dalam
pembelajaran walaupun jauh dari kondisi yang seharusnya didapatkan. Harapannya bahwa usulan dari guru penjas untuk pengadaan sarpras
penjas dapat diterima dan dikabulkan oleh pemerintah.
c. SD Negeri Sidakan Tabel 9. Sarana Prasarana Pendidikan Jasmani Menurut Standar Ideal