proses penuaan Taylor, dkk dalam Gaffar, 1999. Menurut Undang Undang Kesehatan no 23 tahun 1992, perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan
dan kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimiliki, diperoleh melalui pendidikan keperawatan. Ditambahkan lagi menurut
RUU Keperawatan, Perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan keperawatan baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh
Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dapat disimpulkan bahwa defenisi perawat adalah seseorang yang telah
menyelesaikan program pendidikan keperawatan, diakui oleh pemerintah Republik Indonesia, memiliki kemampuan dan wewenang serta berperan
merawat, memelihara, membantu dan melindungi seseorang karena sakit atau cedera.
2. Peran Perawat
Doheny 1997 mengidentifikasi beberapa elemen peran perawat professional meliputi:
1. Care giver, sebagai pelaku atau pemberi asuhan keperawatan. Perawat dapat memberikan pelayanan keperawatan secara langsung dan tidak langsung kepada
klien, menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi : melakukan pengkajian dalam upaya mengumpulkan data dan evaluasi yang benar,
menegakkan diagnosis keperawatan berdasarkan hasil analisis data, merencanakan intervensi keperawatan sebagai upaya mengatasi masalah yang muncul dan
membuat langkah atau cara pemecahan masalah, melaksanakan tindakan
Universitas Sumatera Utara
keperawatan sesuai dengan rencana yang ada, dan melakukan evaluasi berdasarkan respon klien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukannya.
2. Client advocate, sebagai pembela untuk melindungi klien. Sebagai advokat klien, perawat berfungsi sebagai penghubung antar klien dengan tim kesehatan
lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan klien, membela kepentingan klien dan membantu klien memahami semua informasi dan upeya kesehatan yang diberikan
oleh tim kesehatan dengan pendekatan tradisional maupun professional. 3. Counseller, sebagai pemberi bimbingan-konseling klien. Tugas utama perawat
adalah mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan sehat sakitnya. Adanya pula interaksi ini merupakan dasar dalam merencanakan metode
untuk meningkatkan kemampuan adaptasinya. Memberikan konseling bimbingan kepada klien, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan sesuai prioritas.
4. Educator, sebagai pendidik klien. Sebagai pendidik klien perawat membantu klien meningkatkan kesehatannya malalui pemberian pengetahuan yang terkait
dengan keperawatan dan tindakan medic yang diterima sehingga klienkeluarga dapat menerima tanggung jawab terhadap hal-hal yang diketahuinya.
5. Collaborator, sebagai anggota tim kesehatan yang dituntut untuk dapat bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain. Perawat bekerja sama dengan tim kesehatan
lain dan keluarga dalam menentukan rencana maupun pelaksanaan asuhan keperawatan guna memenuhi kebutuhan kesehatan klien.
6. Coordinator, sebagai koordinator, agar dapat memanfaatkan sumber-sumber dan potensi klien. Perawat memanfaatkan semua sumber-sumber dan potensi yang
Universitas Sumatera Utara
ada, baik materi maupun kemampuan klien secara terkoordinasi sehingga tidak ada intervensi yang terlewatkan maupun tumpang tindih.
7. Change agent, sebagai pembaru yang selalu dituntut untuk mengadakan perubahan-perubahan. Sebagai pembaru, perawat mengadakan inovasi dalam cara
berpikir, bersikap, bertingkah laku, dan meningkatkan keterampilan klienkeluarga agar menjadi sehat.
8. Consultant, sebagai sumber informasi yang dapat membantu memecahkan masalah klien. Dengan peran ini dapat dikatakan perawat adalah sumber informasi
yang berkaitan dengan kondisi spesifik lain. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa peran perawat adalah
sebagai pemberi asuhan keperawatan caregiver, advokat atau pembela klien, konselor, edukator, kolaborator, koordinator, agen perubahan, dan sebagai
konsultan klien.
C. RUMAH SAKIT 1. Pengertian Rumah Sakit