sakit kelas ini ditemukan misal, rumah sakit kusta, paru, jantung, kanker, ibu dan anak.
D. PERBEDAAN KOMITMEN ORGANISASI DITINJAU DARI JENIS RUMAH SAKIT NEGERI DAN SWASTA
Menurut Porter dalam Miner, 1992, komitmen organisasi merupakan suatu kekuatan yang bersifat relatif dari individu dalam mengidentifikasikan
keterlibatan dirinya ke dalam bagian organisasi. Steers 1985 berpendapat bahwa komitmen organisasi merupakan kondisi dimana pegawai sangat tertarik terhadap
tujuan, nilai-nilai, dan sasaran organisasinya. Komitmen terhadap organisasi artinya lebih dari sekedar keanggotaan formal, karena meliputi sikap menyukai
organisasi dan kesediaan untuk mengusahakan tingkat upaya yang tinggi bagi kepentingan organisasi demi pencapaian tujuan.
Komitmen organisasi memiliki aspek identifikasi, keterlibatan, dan loyalitas Steers, 1985. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa individu yang
memiliki komitmen yang tinggi terhadap organisasi akan memiliki keyakinan dan keinginan yang kuat untuk bekerja dalam organisasi, serta memiliki keinginan
yang kuat terhadap organisasi. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa komitmen organisasi erat
kaitannya dengan moral yang tinggi, turnover yang rendah, absensi yang rendah,
Universitas Sumatera Utara
kepuasan kerja yang meningkat, dan produktivitas yang meningkat pula Meyer Allen, 1997; Mowday, Porter, Steers dalam Miner 1992.
Steers dan Porter 1985 menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi adalah karakteristik personal individu itu sendiri,
karakteristik kerja, karakteristik organisasi, dan sifat pekerjaan. Karakteristik pekerjaan meliputi struktur organisasi, tingkat partisipasi dalam mengambil
keputusan, desain kebijaksanaan dalam organisasi, dan bagaimana kebijaksanaan organisasi disosialisasikan.
Rumah sakit swasta dan negeri merupakan dua jenis organisasi yang berbeda. Dari segi karakteristik organisasinya, kedua jenis rumah sakit ini jelas
berbeda. rumah sakit negeri terjadi inappropriate supervisory control system, tidak adanya sistem evaluasi dan penghargaan dalam instansi pemerintah,
kemudian juga tidak ada pengawasan yang jelas dan pemberian sanksi yang nyata terhadap adanya pelanggaran. Sedangkan pada rumah sakit swasta, perawat
menerima sanksi nyata atas pelanggaran aturan disiplin yang telah ditetapkan bersama oleh pemilik rumah sakit dan para perwakilan pegawai melalui adanya
pengawasan terhadap jalannya peraturan tersebut. Dikatakan juga bahwa pada rumah sakit negeri terjadi poor employee job fit, yaitu ketidak sesuaian antara
kemampuan yang dimiliki pegawai dengan pekerjaan yang harus dilakukan; kemudian terdapat pula poor technology job fit, yaitu terlalu minim peralatan serta
teknologi yang dipergunakan akan berakibat pelayanan yang diberikan tidak dapat sesuai dengan diharapkan, dibandingkan dengan rumah sakit swasta. Dikatakan
pula adanya perbedaan mengenai tingkat partisipasi pegawai, hal ini tercantum
Universitas Sumatera Utara
dalam pemberitaan media, seperti Jawa Pos Mei 2002 tentang merosotnya partisipasi kerja pegawai negeri dibandingkan pegawai lainnya.
Dengan melihat adanya perbedaan karakter dalam kedua jenis rumah sakit tersebut, maka kemudian ingin dilihat adanya perbedaan komitmen organisasi
perawat sebagai salah satu pegawai yang bekerja di dalamnya.
E. HIPOTESA PENELITIAN