Efektivitas Pelaksanaan Program Kredit Nduma Pakpak Bharat.

4.2 Data Variabel Penelitian

Pada bagian ini disajikan data mengenai variabel penelitian yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada 25 informan. Data dari variabel tersebut meliputi indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian.

4.2.1 Efektivitas Pelaksanaan Program Kredit Nduma Pakpak Bharat.

Efektivitas secara definisi yang sering diutarakan oleh para ahli memiliki berbagai pengertian yang berbeda-beda. Namun, secara keseluruhan efektivitas itu berhubungan dengan pencapaian tujuan, ketepatan waktu, manfaat serta hasil dari suatu program ataupun kegiatan. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan program Kredit Nduma Pakpak Bharat yang ada di desa Boangmanalu, penulis melihatnya dari pelaksanaan Kredit Nduma Pakpak Bharat yang ada di desa tersebut, apakah program tersebut sudah terlaksana dengan baik atau belum dapat diketahui berdasarkan keberhasilan program dalam pencapaian tujuan, manfaat, hasil dan juga ketepatan waktu pelaksanaannya.

4.2.1.1 Pencapaian Tujuan

Dalam pembuatan suatu program, tentunya memiliki dasar dan tujuan yang ingin dicapai. Untuk mencapai suatu tujuan harus melalui proses pelaksanaan dan menggunakan kebijakan yang tepat dalam pelaksanaannya. Suatu tujuan akan tercapai bila ada kerjasama dan dukungan yang baik antara seluruh elemen yang ikut terlibat dalam pelaksanaan program. Dalam Program Kredit Nduma Pakpak Bharat, ada tujuan-tujuan yang ingin dicapai baik tujuan umum maupun khusus. Tujuan-tujuan tersebut telah dipaparkan pada bab sebelumnya. Berikut ini akan disajikan data dari hasil jawaban para informan atas pertanyaa yang berhubungan dengan pencapaian tujuan Program Kredit Nduma Pakpak Bharat di desa Boangmanalu: TABEL 4.8 Distribusi Jawaban Informan Tentang Tahu Adanya Program KNPB No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 2 3 Sosialisasi Pemerintah Papan Informasi Tetangga 15 3 7 60 12 28 Total 25 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2011 Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa masyarakat yang mengetahui program tersebut dari sosialisasi oleh pemerintah adalah sebanyak 15 orang atau 60. Masyarakat yang mengetahui program tersebut dari tetangga mereka adalah sebanyak tujuh orang atau 28. Sedangkan masyarakat yang mengetahui program ini dari papan informasi adalah sebanyak tiga orang atau 12. Dalam hal ini menandakan bahwa masyarakat diberikan pengetahuan tentang program Kredit Nduma Pakpak Bharat melalui sosialisasi oleh tim Pokjanis ataupun pemerintah setempat yaitu kepala desa. Artinya dalam hal sosialisasi, pelaksanaan program Kredit Nduma Pakpak Bharat di Desa Boangmanalu sudah bisa dikatakan efektif. Kepala desa Boangmanalu mengatakan: “ sosialisasi untuk program KNPB ini diserahkan oleh Dinas Perindagkop kepada masing-masing kepala desa untuk menyampaikan kepada masyarakat desa. Adapun sosialisasi yang diberikan oleh kami pemerintahan desa yaitu dengan cara mengundang masyarakat ke kantor kepala desa. Selain itu kepala dusun desa Boangmanalu disini juga kami suruh untuk menginformasikan tenteng program ini di masing-masing dusunnya. Pihak pemerintah desa juga membuat informasi melalui selebaran yang ditempelkan di beberapa tempat. Selain itu, setiap ada masyarakt yang datang ke kantor kepala desa kami pasti memberi tahu tentang program ini ke masyarakat. Misalnya saja waktu pembagian Raskin atau ada masyarakat yang mengurus sesuatu di kantor kepala desa ”. TABEL 4.9 Distribusi Jawaban Informan Tentang Tujuan KNPB No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 2 3 Mengetahui Kurang Mengetahui Tidak mengetahui 19 4 2 76 16 8 Total 25 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2011 Dari tabel distribusi 4.9 dapat di lihat bahwa mayoritas informan dalam penelitian ini mayoritas mengetahui tentang tujuan dari program Kredit Nduma Pakpak Bharat yaitu bantuan modal usaha yang diberikan oleh pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraaan masyarakat. Adapun masyarakat yang mengetahui tentang tujuan dari program ini sebanyak 19 orang atau 76, dan masyarakat yang kurang mengetahui tujuan dari program ini adalah sebanyak empat orang atau 16. Dan banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui tujuan program ini sebanyak dua orang atau 8. Adapun penjelasan dari salah satu informan yaitu Bapak Derita Boangmanalu adalah sebagai berikut: “saya tahu apa tujuan dari program pinjaman lunak ini yaitu untuk membantu masyarakat yang terkendala dengan modal untuk usahanya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Seperti saya contohnya, sebelum saya mendapatkan bantuan modal dari program ini saya tidak mampu untuk membeli mesin pencetak opak hal ini karena uang saya masih belum cukup untuk membeli mesin itu. Tetapi karena saya mendapatkan kesempatan untuk menerima pinjaman modal dari pemerintah, saya telah membeli mesin pencetak opak” Pemahaman terhadap tujuan program sangatlah diperlukan agar dalam pelaksanaannya tidak terdapat kesalahan-kesalahan yang mengakibatkan gagalnya suatu program karena salah penafsiran. TABEL 4.10 Distribusi Jawaban Informan Berdasarkan Penggunaan Pinjaman dari KNPB No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 2 3 4 5 Pertanian Perdagangan Industri Kecil Kerajinan Rakyat Koperasi 24 - 1 - - 96 - 4 - - Total 25 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2011 Dari tabel di atas terlihat jelas bahwa hampir secara keseluruhan informan yaitu masyarakat di desa Boangmanalu menggunakan pinjaman atau bantuan modal usaha untuk mengembangkan usaha pertanian mereka, yaitu sebanyak 24 orang atau 96 menggunakannya untuk pertanian dan sisanya yaitu sebanyak satu orang atau 4 menggunakannya untuk usaha mereka di bidang industry kecil. Banyaknya informan yang meminjam dana atau modal usaha ini untuk bidang pertanian adalah dikarenakan sebagian besar lahan di desa Boangmanalu dipergunakan untuk pertanian dan juga sebagian besar masyarakat di desa Boangmanalu berprofesi sebagai petani. Oleh karena itu mereka menggunakan pinjaman modal tersebut untuk meneruskan usaha mereka di bidang pertanian dan bukan untuk mencoba usaha baru. TABEL 4.11 Distribusi Jawaban Informan Berdasarkan Penyuluhan No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 2 3 Ada Tidak ada Tidak tahu 21 4 - 84 16 - Total 25 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2011 Berdasarkan tabel 4.11 di atas dapat kita lihat bahwa jawaban dari informan tentang adanya penyuluhan dalam program KNPB ini adalah sebanyak 21 orang atau 84. Sedangkan untuk informan yang menjawab tidak ada penyuluhan adalah sebanyak empat orang atau 16. Dari hasil wawancara saya dengan PPL desa Boangmanalu, penyuluhan memang ada diberikan kepada masyarakat yang menerima program ini. Hanya saja untuk undangan penyuluhan yang pertama, PPL mengumpulkan masyarakat sesuai dengan kelompok tani yang ada di Desa Boangmanali. Karena sebagian besar yang mengikuti program ini tergabung dalam kelompok tani. Dan tidak semua anggota kelompok tani datang pada saat penyuluhan diberikan. Sedangkan untuk masyarakat yang menerima program ini dalam bidang Koperasi, industri kecil ataupun perdagangan, masyarakat tersebut diharapkan datang langsung ke Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM. Karena disana akan langsung diberikan pengarahan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Koperasi dan Industri yaitu Bapak Ir. Juhari Angkat. TABEL 4.12 Distribusi Jawaban Informan Berdasarkan Penggunaan Dana Sesuai dengan Permohonan No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 2 Ya Tidak 25 - 100 - Total 25 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2011 Dari tabel 4.12 dapat dilihat bahwa seluruh informan menggunakan bantuan pinjaman modal dari Kredit Nduma Pakpak Bharat sesuai dengan permohonan yang mereka ajukan. Pinjaman tersebut memang mereka gunakan untuk usaha yang mereka lakukan. Seperti yang dikemukakan oleh Bapak Sahala Boangmanalu: “ pinjaman Kredit Nduma ini saya gunakan untuk membantu saya dalam melakukan perawatan pohon jeruk yang sudah saya tanam sebelumnnya. Biaya untuk perawatan pohon jeruk ketika masih baru-baru ditanam cukup banyak biayanya selain untuk membeli obat-obatannya saya juga harus membayar pekerja, karena saya tidak sanggup jika mengerjakannya sendiri. Pinjaman ini memang cukup membantu saya dalam masalah keuangan. Saya bersukur sekali karena saya bisa ikut program ini ” . TABEL 4.13 Distribusi Jawaban Informan Tentang Sasaran Pelaksanaan Program KNPB Sumber: Kuesioner Penelitian 2011 Dari tabel 4.13 terlihat bahwa keseluruhan informan yaitu sebanyak 25 orang atau 100 mengetahui sasaran dari program Kredit Nduma Pakpak Bharat. Sasaran dari KNPB seperti yang ada pada bab sebelumnya yaitu di khususkan untuk rumah tangga atau keluarga yang mempunyai usaha tetapi kekurangan dalam hal permodalan. Dengan demikian, sasaran dari program KNPB sudah tercapai dengan baik baik dan efektif. No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 2 3 Mengetahui Kurang mengetahui Tidak mengetahui 25 - - 100 - - Total 25 100 TABEL 4.14 Distribusi Jawaban Informan Tentang Sasaran yangTidak Tepat dalam Program KNPB No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 2 3 Ada Tidak ada Tidak tahu - 25 - - 100 - Total 25 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2011 Berdasarkan data yang tertera dalam tabel 4.14 tentang ada atau tidak masyarakat yang menerima dana bantuan modal dari pemerintah ini yang tidak tepat sasaran. Dapat diketahui bahwa semua penerima pinjaman modal tersebut yaitu sebanyak 25 orang atau 100 menjawab masyarakat yang menerima program ini adalah masyarakat yang sesuai dengan sasaran yang telah ditentukan oleh pemerintah kabupaten Pakpak Bharat, yaitu mereka yang merupakan masyarakat yang mempunyai kendala dalam hal permodalan untuk usahanya. Selain itu masyarakat yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil tidak bolah mendapatkan dana pinjaman tersebut. Seperti penjelasan yang diberikan oleh salah satu informan yaitu Ibu Rapmahita Lumbangaol sebagai berikut: “setahu saya di desa tidak ada penerima pinjaman yang salah sasaran. Karena yang bisa mengajukan permohonan dan mendapatkan pinjaman ini tidak boleh suami-isteri yang bekerja sebagai pegawai. Tetapi jika hanya salah satu mereka yang menjadi pegawai, mereka boleh meminjam dana bantuan untuk modal usaha. Seperti misalnya di daerah dusun saya, semua penerima pinjaman lunak ini adalah petani.

4.2.1.2 Kualitas Kegiatan Program Kredit Nduma Pakpak Bharat

TABEL 4.15 Distibusi Jawaban Informan Berdasarkan Cara Mendapatkan Pendanaan Pinjaman Modal dari KNPB No. Jawaban Frekuensi Presentase 1 2 3 Mudah Kurang Mudah Tidak Mudah 22 3 - 88 12 - Total 25 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2011 Berdasarkan pada tabel 4.15 dapat dilihat bahwa sebanyak 22 orang atau 88 informan menyatakan bahwa cara mendapatkan pendanaan pinjaman modal usaha Kredit Nduma itu mudah, sedangkan yang menyatakan kurang mudah hanya tiga orang atau 12, dan tidak ada informan yang menjawab tidak mudah untuk mendapatkan pinjaman modal dari Kredit Nduma. Data ini menunjukkan bahwa masyarakat Boangmanalu, untuk mendapatkan dana pinjaman modal usaha Kredit Nduma itu mudah. Distribusi Jawaban Informan Berdasarkan Persyaratan Untuk Mendapatkan Pendanaan Pinjaman Modal Berdasarkan data hasil kuesioner bahwa diperlukan persyaratan untuk mendapatkan pendanaan pinjaman modal dari program Kredit Nduma Pakapak Bharat. Hal ini dapat diketahui melalui penjelasan informan menyatakan pernah diminta oleh pihak Tim Kelompok Kerja Teknis Kredit Nduma Pakpak Bharast yaitu persyaratan untuk mendapatkan pinjaman modal tersebut. Bahwa keseluruhan informan yang berjumlah 25 orang atau 100 menjawab pernah memenuhi persyaratan tersebut. Untuk mendapatkan pinjaman modal dari Kredit Nduma Pakpak Bharat, masyarakat harus memenuhi persyaratan tersebut. Untuk mendapatkan pinjaman modal dari Kredit Nduma Pakpak Bharat seorang pemohon harus melengkapi persyaratan, yaitu: a. Surat permohonan kepada Pimpinan PT. Bank Sumut Capem Salak b. Fotocopy KTP suamiistri yang masih berlaku c. Fotocopy surat Keterangan Domisili dari Kepala Desa d. Fotocopy Kartu Keluarga e. Fotocopy Surat Kepemilikan SHM atau Surat Keterangan Kepemilikan Tanah dari Kepala Desa diketahui Camat f. Rekomendasi dari PPL setempat Desa Boangmanalu Sumber: Kuesioner Penelitian 2011 TABEL 4.16 Distribusi Jawaban Informan Berdasarkan Dimintanya Syarat Agunan Untuk Mendapatkan PendanaanPinjaman Modal No. Jawaban Frekuensi Presentase 1 2 3 Pernah Tidak pernah Tidak tahu 25 - - 100 - - Total 25 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2011 Berdasarkan data dari tabel 4.16 dapat dilihat bahwa seluruh informan yaitu berjumlah 25 orang atau 100 pernah diminta syarat agunan agar dapat menerima pinjaman modal untuk usaha mereka. Dari data ini menunjukkan bahwa aturan dalam proses peminjaman dana yang syarat agunan dijalankan atau direalisasikan oleh pihak yang bertanggungjawab dalam pengelolaan pinjaman modal ini. Terbukti bahwa tidak ada satu orangpun dalam penelitian ini yang tidak memberikan syarat agunan. Syarat agunan dalam hal ini cukup penting. Dimana syarat agunan ini juga yang akan menjadi sanksi bagi masyarakat yang tidak melunasi cicilan angsuran atau pengembalian dana pinjaman modal Kredit Nduma ini. Jika masyarakat peminjam tidak mengembalikan dana pinjaman tersebut, maka resikonya adalah agunan yang diberikan kepada pihak Tim Kelompok Kerja dan Teknis akan dilelang. Sanksi ini berguna bagi keefektivan dari program ini, karena program ini merupakan program dana bergulir dari pemerinta. Dan agar program ini juga dapat dirasakan oleh masyarakat di desa-desa yang lainnya. TABEL 4.17 Distribusi Jawaban Informan Berdasarkan Jenis Surat Keterangan Agunan Yang Digunakan Sebagai Syarat KNPB No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 2 Hak Milik Ladang Hak Milik Rumah 15 10 40 60 Total 25 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2011 Berdasarkan tabel di atas informan dalam penelitian ini yang menjadikan Surat Keterangan Hak Milik Ladang lebih dari setengah jumlah keseluruhan informan yaitu dengan jumlah 15 orang atau 60. Sedangkan untuk jumlah informan yang memberikan Surat Keterangan Hak Milik rumah adalah sebanyak sepuluh orang atau 40. TABEL 4.18 Distribusi Jawaban Informan Berdasarkan Pengecekan Oleh Tim Pokjanis KNPB No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 2 3 Ada Tidak ada Tidak tahu 23 2 - 92 8 - Total 25 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2011 Berdasarkan data dari tabel 4.18 dapat dilihat bahwa jumlah informan yang menjawab bahwa ada pengecekan lahan yang dilakukan oleh Tim Pokjanis sebanyak 23 orang atau 92. Sedangkan untuk informan yang menjawab tidak ada pengecekan lahan hanya berjumlah dua orang atau 8. Dari data kuesioner penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh informan menjawab ada pengecekan yang dilakukan oleh Tim Pokjanis sebelum dana dicairkan. Dua orang informan yang menjawab tidak ada memberikan penjelasan mengapa informan tersebut tidak diperlakukan sama yaitu tidak di cek kebenaran tentang keberadaan lahan pertaniannya. Adapun penjelasan dari salah satu informan tersebut adalah: “waktu saya mengajukan permohonan untuk pinjaman modal itu, PPL Desa Boangmanalu tidak mengecek keberadaan lahan milik saya. Itu bukan karena PPL desa tersebut tidak menjalanan tugasnya. Tetapi karena kebetulan saja saya mengenal sekali PPL yang bertugas di desa Boangmanalu. Dia pun juga mengenal saya. Dia memang sudah tahu bahawa saya memiliki lahan pertanian. Karena lahan ini sudah lama saya miliki dan sudah lama juga saya kelola. Jadi, PPL tersebut tidak perlu datang lagi ke ladang saya untuk melakukan pengecekan kebenaran lahan ladang yang saya miliki.” TABEL 4.19 Distribusi Jawaban Informan Berdasarkan Pemberian Pengawasan dalam Mengelola Modal KNPB No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 2 3 Ada Tidak ada Tidak tahu 11 14 - 44 56 - Total 25 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2011 Berdasarkan tabel di atas bahwa lebih dari setengah dari jumlah informan menjawab tidak ada pengawasan dalam pengelolaan dana pinjaman tersebut. Adapun jumlah dari informan yang menjawab tidak ada sebanyak 14 orang atau 56. Dan sisanya yaitu sebanyak 11 orang atau 44 menjawab pernah. Penjelasan dari salah satu informan tentang adanya pengawasan yaitu pengawasan yang dilakukan oleh perwakilan oleh Tim Pokjanis yaitu PPL desa Boangmanalu adalah pada saat dana yang tahap ke dua akan dicairkan. Dana pinjaman modal ini tidak bisa lasung secara keseluruhan dicairkan oleh si peminjam tetatapi hanya bisa 50 saja. Dan untuk sisa dari dana tersebut akan dicairkan kembali ketika sudah ada pengecekan kembali oleh PPL apakah dana yang thap pertama sudah digunakan sebagaimana mestinya atau tidak. Jika dana tersebut tidak digunakan sesuai apa yang merreka ajukan, maka dana yang 50 lagi tidak dapat dicairkan. Biasanya rentang waktu dari dana pertama ke dana yang kedua hanya satu bulan saja. Tetapi tidak ada lagi pengawasan yang dilakukan oleh pihak yan berwenang dalam program ini selama penggunaan dana sampai pada pinjaman tersebut dilunasi. Inilah yang menjadi alasan bagi informan yang menjawab bahwa tidak ada pengawasan terhadaap penggunaan dana pinjaman tersebut. Dari informan yang menjwaba tidak ada pengawasan, karena mereka erranggapan bahwa pengawasan akan tetap dilakukan sampai pada saat mereka melunasi pinjaman modal tersebut. TABEL 4.20 Distribusi Jawaban Berdasarkan Pengetahuan Informan Tentang Sanksi yang Ada Dalam KNPB No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 2 Tahu Tidak tahu 25 - 100 - Total 25 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2011 Berdasarkan tabel 4.20 dapat dilihat bahwa seluruh informan yang mengikuti program Kredit Nduma Pakpak Bharat yaitu sebanyak 25 orang atau 100 yang mengetahui bahwa ada sanksi yang diatur dalam program ini. Pada saat peneliti bertanya seperti apa sanksi yang terdapat dalam program ini seluruh informan mengetahui bahwa sanksinya adalah yang mereka agunkan dalam permohonan pengajuan untuk mendapatkan pinjaman modal akan dileleang jika mereka tidak membayar angsuran atau cicilan yang sudah ditetunkan waktunya oleh pihak Bank Sumut Capem Salak. TABEL 4.21 Distribusi Jawaban Informan Berdasarkan Pernah Mendapatkan Sanksi No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 2 Pernah Tidak pernah - 20 - 100 Total 25 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2011 Dari tabel 4.21 dapat dilihat bahwa seluruh informan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 25 orang atau 100 tidak pernah mendapatkan sanksi yaitu pelelangan agunan yang merreka berikan. Adapun penjelasan yang diberikan oleh informan yang tidak pernah mendapatkan sanksi yaitu oleh Ibu H. Malau adalah sebagai berikut: “saya tidak pernah mendapatkan sanksi ataupun surat teguran dari Bank Sumut. Karena saya selalu membayar cicilan saya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh pihak Bank. Saya pernah telat membayarnya, tetapi itu hanya terlambat satu 1 hari saja dari tanggal yang telah ditetapkan. Oleh karena itu saya tidak sampai mendpatkan surat teguran untuk membayar cicilan.” Meskipun tidak ada sanksi yang diperoleh oleh para informan dalam penelitian ini, tetapi ada surat peringatan atau teguran yang telah dibberikan oleh pihak Tim Pokjanis selaku pihak yang berwenang dalam program Kredit Nduma Pakpak Bharat ini. seperti misalnya surat yang dikirimkan pihak Bank Sumut Capem Salak kepada salah satu informan. Surat teguran ini diberikan kepada informan tersebut dikarenakan, informan tersebut menunggak cicilan. Seharusnya dia sudah harus melunasi cicilan yang ke tiga tetapi pada kenyataannya cicilan yang kedua saja belum dilunasi olehnya. Tetapi setelah mendapatkan surat teguran tersebut dia lngsung membaya cicilan yang ke dua dan ke tiga. TABEL 4.22 Distribusi Jawaban Informan Berdasarkan Kendala dalam Proses Pengajuan Permohonan KNPB No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 2 Ada Tidak ada 1 24 4 96 Total 25 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2011 Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa hampir seluruh informan menjawab tidak ada kendala dalam proses pengajuan permohonan Kredit Nduma Pakpak Bharat. Pemerintah setempat tidak mempersulit segala urusan yang ada dalam proses pengajuan program ini. Sebisa mungkin pemerintah dan pihak dari tim Pokjanis mempercepat waktu pengurusannya, tetapi tetap sesuai denga prosedur yang ada. Seperti penjelasan yang diberikan oleh Bapak H. Munte berikut ini: “waktu pengurusan, saya cukup dibantu oleh sekretaris desa Boangmanalu. Dalam setiap urusan administrasi yang dibutuhkan untuk sayarat-syarat pinjaman lunak itu, tidak pernah diperlambat. Begitu juga pas saat mengurus masalah administrasi di dinas perindagkop, semua urusan tidak bertele-tele dan ditunda. Ya, menurut saya tidak ada kendala lah untuk ngurusnya.” TABEL 4.23 Distribusi Jawaban Informan Berdasarkan Kendala Setelah Mengelola Pinjaman KNPB No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 2 Ada Tidak ada 11 14 44 56 Total 25 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2011 Dapat dilihat dari jawaban informan yang ada pada tabel 4.23, bahwa informan yang menyatakan tidak ada kendala yang mereka hadapi setelah memperole pinjaman tersebut adalah sebanyak 14 orang atau 56. Sedangkan informan yang menyatakan bahwa ada kendala yang mereka hadapi pada dana tersebut telah merek peroleh. Adapun kendala yang mereka hadapi adalah seperti yang salah seorang informan kemukakan, yaitu Bapak Oloan Boangmanalu: “waktu dana pinjaman lunak ini sudah cair dan saya pergunakan untuk ladang saya, kendala yang saya hadapi itu saya pernah terlambat membayar cicilan yang disebabkan karena hasil panen saya yang tidak sesuai sama apa yang udah saya itung-itung. Ternyata hasil panen yang saya dapat tidak sama dari apa yang sebelumnya saya perkirakan. Sebagian tanaman yang saya tanam itu gagal. Kemaren itu karena bibitnya yang kurang bagus. Karena uang saya kurang untuk bayar cicilan, saya terlamabat bayar cicilan yang ketiga.”

4.2.1.3 Waktu Kegiatan Program Kredit Nduma Pakpak Bharat

Suatu program selain mempunyai tujuan, juag harus memiliki target waktu. Artinya, waktu dijadikan salah satu ukuran keberhasilan program. Penggunaan waktu yang efektiv dan efisien tentunya akan memberikan hasil yang baik pada pelaksanaan program. Berikut ini akan disajikan tabel frekuensi tentang pertanyaan yang berhubungan dengan waktu yang dibuthkan dalam program Kredit Nduma Pakpak Bharat di Desa Boangmanalu. TABEL 4.24 Distribusi Jawaban Informan dalam Mendapatkan Pinjaman Modal KNPB No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 2 3 Cepat Kurang cepat Tidak cepat 22 3 - 88 12 - Total 25 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2011 Berdasarkan tabel 4.24 lebih dari 50 jawaban dari informan penelitian yang mengikuti program ini adalah cepat. Yaitu sebanyak 22 orang atau 88 menjawab cepat dan sisanya yaitu sebanyak tiga orang menjawab kurang cepat. Adapun informan yang mengangap kurang cepat dalam pengurusan pinjaman modal ini menjelaskan, informan tersebut menganggap bahwa ini merupakan bantuan yang hanya cukup membutuhkan satu hari saja dalam hal pengurusan semua persyaratan yang diperlukan dan dua atau tiga hari kemudia dana tersebut sudah dapat mereka cairkan dan pergunakan. TABEL 4.25 Distribusi Jawaban Informan Berdasarkan Mulai Ikut Dalam Program KNPB No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 2 3 4 2008 2009 2010 2011 11 9 5 - 44 36 20 - Total 25 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2011 Berdasarkan tabel 4.2.33 dapat dilihat bahwa informan mulai mengikuti program Kredit Nduma Pakpak Bharat ini mayoritas pada tahun 2008 yaitu sebanyak 11 orang atau 44. Sedangkan pada tahun 2009 yang mengikuti program ini adalah sebanyak sembilan orang atau 36. Dan sisanya adalah informan yang mengikuti program ini pada tahun 2010 yaitu sebanyak lima orang atau 20. Untuk informan yang tahun 2011 tidak ada yang mengikuti pada tahun tersebut. Hal ini juga sesuai dengan data penerima pinjaman Kredit Nduma Pakpak Bharat yang saya dapat dari Kepala Desa. Bahwa terakhir masyarakat di Desa Boangmanlu yang mengajukan permohonan dalam program ini adalah pada bulan September tahun 2010 dan setelah itu tidak ada lagi masyarakat yang mengajukan. TABEL 4.26 Distribusi Jawaban Informan Berdasarkan Proses Pengajuan Permohonan No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 2 3 Tidak berbeli-belit Cukup berbeli-belit Berbelit-belit 24 1 - 96 4 - Total 25 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2011 Berdasarkan data dari tabel 4.26 dapat dilihat bahwa ada 24 orang atau 96 informan yang menjawab bahwa prosedur pengajuan program Kredit Nduma Pakpak Bharat tidak berbelit-belit. Mereka mengatakan bahwa jika semua persyaratan dengan mudah dipenuhi. Dan juga dalam menyiapkan segala persyaratan yang diperlukan dibantu dalam pemenuhannya. Seperti yang di ungkapkan oleh Bapak Wanto Boangmanalu sebagai berikut: ”waktu saya mengurus surat keterangan Domisili dari Kepala Desa dan juga surat keterangan kepemilikan tanah dari kepala desa, tidak berbelit- belit. Pihak dari pemerintah desa cukup membantu saya dan tidak ditunda- tunda waktu pengurusannya. Saya mengurusnya dalam satu hari saja. Begitu juga dengan surat yang menyatakan bahwa camat mengetahuinya, satu hari itu juga sudah saya peroleh suraat keterangan yang dibutuhkan.” Sedangkan penjelasan yang diberikan oleh informan yang menjawab bahwa prosedur pengajuan Kredit Nduma Pakpak Bharat cukup berbelit-belit yang bernama Bapak U. Boangmanalu memberikan penjelasannya sebagai berikut: “pada saat saya mengurus persyaratan yang harus dipenuhi dalam program ini, saya harus bolak-balik ke kantor kepala desa. Karena pada saat itu kepala desa tidak ada di tempat. Esok harinya saya dating lagi, ternyata masih ada persyaraatan yang kurang pada saat mengambil surat keterangan seperti fotocopy Kartu Kelurga saya yang ketinggalan di rumah.” TABEL 4.27 Distribusi Jawaba Informan Berdasarkan Waktu yang Dibutuhkan untuk Mengurus KNPB No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 2 3 4 7 hari 10 hari 14 hari 14hari - - 23 2 - - 92 8 Total 25 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2011 Berdasarkan tabel 4.27 dapat dilihat bahwa hampir seluruh informan menjawab bahwa lamanya waktu yang dibutuhkan baik dari proses permohonan sampai pada dana dapat dipergunakan oleh mereka selama 14 hari adalah sebanyak 23 orang atau 92. Sedangkan sisanya adalah untuk informan yang menjawab lebih dari 14 hari atau lebih tepatnya selama 21 hari adalah sebanyak 2 orang. Adapun salah seorang informan menjelaskan bahwa dia merupakan orang yang pertama mengurus permohonan tersebut. Tetapi pada saat pertama kali program ini direalisasikan, tahap pertama harus setidaknya ada 25 oraang yang mengajukan permohonan. Jadi informan ini agak lebih lama menuggu masyarakat yang sedang dan akan mengajukan program Kredit Nduma Pakpak Bharat ini. TABEL 4.28 Distribusi Jawaban Informan Berdasarkan Angsuran Pengembalian Pinjaman No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 2 3 Cukup Kurang cukup Tidak cukup 25 - - 100 - - Total 25 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2011 Berdasarkan tabel di atas tentang waktu yang diberikan kepada masyarakat untuk menyicil pinjaman dana Kredit Nduma Pakpak Bharat, seluruh informan dalam penelitian ini menjawab waktu yang diberikan dalam membayar cicilan atau angsuran adalah suda cukup yaitu sebanyak 25 orang atau 100. Adapun penjelasan yang diberikan oleh Bapak Nekmar Banurea selaku masyarakat yang ikut dalam program ini dan yang menjadi informan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut: “waktu enam bulam untuk mengangsur cicilan pinjaman modal KNPB menurut saya sudah cukup. Karena pada saat penyuluhan, pihak dari PPL menyarankan menggunakan dana ini untuk menanam tanaman jagung. Tanaman jagung hanya membutuhkan waktu antara tiga sampai dengan bulan dari proses menanam sampai pada panennya. Jadi, pada saat kita akan membayar cicilan yang per enam bulan itu, kita sudah sempat mendapatkan hasil dari panen jagung yang kita tanam. Dan biasanya masyarakat disini rata-rata ada dua jenis tanaman dalam satu laha pertanian. Jadi tentunya hasil dari panenya sudah bisa digunakan untuk mengangsur cicilan Kredit Nduma.

4.2.1.4 Manfaat dan Hasil dari Progrm Kredit Nduma Pakpak Bharat

Suatu program dikatakan efektiv ataupun berhasil apabila dapat memberikan manfaat kepada masyarakat, serta ada hasil yang masyarakat terima dari program yang mereka ikuti. Program tersebut berguna dan dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Berikut ini adalah tabel frekuansi tentang jawaban- jawaban para informan mengenai manfaat dan hasil yang mereka rasakan dengan adanya pinjaman modal usaha dari program Kredit Nduma Pakpak Bharat di desa Boangmanalu: TABEL 4.29 Distribusi Jawaban Informan Tentang Progran KNPB Dalam Membantu Memenuhi Kebutuhan Sehari-hari No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 2 3 Membantu Cukup membantu Tidak Membatu 8 15 2 32 60 8 Total 25 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2011 Berdasarkan jawaban informan dari tabel kuesioner 4.29 dapat dilihat bahwa informan yang menjawab program ini dapat membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari adalah sebanyak delapan orang atau 32. Sedangkan informan yang menjawab cukup membantu adalah sebanyak 15 orang atau 60, dan yang tidak membantu adalah sebanyak dua orang atau 8. Dari pejelasan yang diberikan oleh seorang informan yang menjawab bahwa program ini tidak membantu mereka dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari yaitu karena modal yang mereka pinjam tidak seluruhnya mereka kelola. Hal itu disebabkan karena modal yang mereka pergunakan untuk usaha mereka hanyalah modal yang tahap pertama, yaitu sebesar Rp. 2.500.000. sedangkan sisanya mereka tidak pergunakan. Alasan mereka tidak menggunakannya. Alasa mereka tidak menggunakan dana tersebut, karena mereka takut gagal mengelolanya dengan baik dan akhirnya tidak bisa menyicil angsuran pinjaman tersebut. TABEL 4.30 Distribusi Jawaban Informan Tentang Program KNPB Dalam Membantu Memenuhi Kebutuhan Kesehatan No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 2 3 Membantu Cukup membantu Tidak Membatu 8 15 2 32 60 8 Total 25 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2011 Berdasarkan jawaban informan dari tabel kuesioner 4.30 dapat dilihat bahwa informan yang menjawab program ini dapat membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan kesehatan adalah sebanyak delapan orang atau 32. Sedangkan informan yang menjawab cukup membantu adalah sebanyak 15 orang atau 60, dan yang tidak membantu adalah sebanyak dua orang atau 8. TABEL 4.31 Distribusi Jawaban Informan Tentang Program KNPB Dalam Membantu Memenuhi Kebutuhan Pendidikan No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 2 3 Membantu Cukup membantu Tidak Membantu 8 15 2 32 60 8 Total 25 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2011 Berdasarkan jawaban informan dari tabel kuesioner 4.31 dapat dilihat bahwa informan yang menjawab program ini dapat membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan pendidikan adalah sebanyak delapan orang atau 32. Sedangkan informan yang menjawab cukup membantu adalah sebanyak 15 orang atau 60, dan yang tidak membantu adalah sebanyak dua orang atau 8. TABEL 4.32 Distribusi Data Informan Berdasarkan Penghasilan Per Bulan setelah mengikuti program KNPB No. Pendapatan Rp Frekuensi Persentase 1 2 3 4 5 500.000 500.000-1.000.000 1.000.001-1.500.000 1.500.001-2.000.000 2.000.001 - 9 11 3 2 - 36 44 12 8 Total 25 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2011 Berdasarkan data pada tabel 4.32 dapat dilihat bahwa penghasilan informan bervariasi. Dalam hal ini sebagian besar informan menyatakan bahwa penghasilan perbulannya setelah mengikuti program Kredit Nduma Pakpak Bharat adalah antara Rp. 1.000.001-Rp. 1.500.000 sebbanyak 11 orang atau 44. Lalu disusul dengan informan yang menjawab penghasilan mereka antara Rp. 500.000- Rp.1.000.000 adalah sebanyak sembilan orang atau 36. Sedangkan untuk informan yang menjawab penghasilan mereka meningkat antara Rp. 1.500.001- Rp. 2.000.000 adalah sebanyak tiga orang atau 12. Dan sisanya yaitu sebanyak dua orang adalah mereka yang berpenghasilan lebih dari Rp. 2.000.000 per bulannya. Data tersebut menunjukkan bahwa adanya hasil dari program Kredit Nduma ini yang dapat dilihat dari penghasilan informan perbulannya. Untuk informan yang mempunyai penghasilan lebih besar, dikarenakan modal yang mereka keluarkan sendiri untuk usaha mereka juga cukup besar dan modal usaha dari Kredit Nduma ini hanya sebagai tambahannya saja. Sedangkan untuk informan, baik yang tidak mengeluarkan modal atau yang sedikit mengeluarkan modal dari uang pribadinya, penigkatan penghasilan mereka per bulan hanya bekisar antara Rp. 150.000-Rp.300.000. Seperti yang dikemukakan oleh salah seorang informan yaitu Bapak A. Hasugian berikut ini: “setelah mengikuti program ini, setelah saya hitung-hitung uang yang saya dapat dari hasil panen kalau dibagi per bulannya, memang menigkat penghasilan saya. Meskipun hanya sekitar Rp.150.000 saja per bulan, tapi saya cukup terbantulah debgab adanya program ini.”

4.3 Hasil Wawancara