Identitas Informan Efektivitas Program Kredit Nduma Pakpak Bharat Dalam Mensejahterakan Masyarakat (Studi Pada Desa Boangmanalu Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat)

ini, waktu pengurusan, kualitas kegiatan program, hasil, sasaran, kuantitas kegiatan dan manfaat dari program ini.

4.1 Identitas Informan

TABEL 4.1 Distribusi Data Informan Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase 1 2 Laki-laki Perempuan 18 7 72 28 Total 25 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2011 Dari tabel 4.1 dapat dilhat bahwa mayoritas informan berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 18 orang atau 72 sedangkan sisanya adalah perempuan sebanyak tujuh orang atau 28. TABEL 4.2 Distribusi Data Informan Berdasarkan Usia No. Usia tahun Frekuensi Persentase 1 2 3 4 5 17-25 26-34 35-43 44-52 53 tahun keatas - 5 10 8 2 - 20 40 32 8 Total 25 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2011 Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa informan terbanyak adalah mereka yang memiliki usia 35-43 tahun atau 40, kemudian usia 44-52 tahun delapan orang atau 32, lalu untuk usia 26-34 tahun yaitu sebanyak lima orang atau 20, dan untuk usia 53 tahun ke atas hanya dua orang atau 8. Walaupun usia tidak mempengaruhi responden dalam mendapatkan program Kredit Nduma Pakpak Bharat tetapi dapat dilihat bahwa masyarakat yang mendapatkan dana bantuan modal dari program ini adalah masyarakat dengan usia yang tergolong dalam usia produktif. Melalui penelitian ini, usia yang produktif lebih diutamakan untuk mendapatkan pendanaan modal usaha. TABEL 4.3 Distribusi Data Informan Berdasarkan Asal Daerah No. Asal Daerah dusun Frekuensi Persentase 1 2 3 4 5 Sosor Lae Trondi Kuta Payung Kuta Tengah Mborgang 7 4 9 2 3 28 16 36 8 12 Total 25 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2011 Berdasarkan data dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa ada lima desa seluruh desa yang mendapatkan dana pinjaman modal dari Kredit Nduma Pakpak Bharat. Adapun mayoritas dari pada informan yang ikut dalam program ini adalah masyarakat dari dusun Kuta Payung sebanyak sembilan orang atau 36, lalu disusul oleh dusun sosor yaitu sebanyak tujuh orang atau 28. Sedangkan untuk dusun Lae Tarondi adalah sebanyak empat orang atau 28, dan untuk dusun Mborgang hanyak ada tiga orang atau 12. Paling sedikit adalah dusun Kuta Tengah yaitu dua orang atau 8. Dusun Kuta Tengan hanya sedikit masyarakatnya yang mendapatkan pinjaman modal dari program ini. TABEL 4.4 Distribusi Data Informan Berdasarkan Pendidikan No. Pendidikan Frekuensi Persentase 1 2 3 4 SD SLTP SLTA Dll 6 8 11 - 24 32 44 - Total 25 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2011 Dari tabel 4.4 dapat kita lihat bahwa mayoritas informan adalah yang memiliki tingkat pendidikan terakhir SLTA yaitu sebanyak 11 orang 44, lalu kemudian masyarakat dengan pendidikan terakhirnya adalah SLTP sebanyak delapan orang 32, dan masyarakat yang pendidikan terakhirnya Sekolah Dasar yaitu sebnayak enam orang 24. Dan Lain-lain dalam tabel di atas maksudnya adalah tingkat pendidkan yang lebih tinggi dari tingkat pendidikan SLTA. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa masyarakat yang menerima pinjaman modal usaha dari program ini adalah mereka yang tingkat pendidikannya tidak terlalu tinggi, yaitu hanya sebatas Sekolah Mengah Atas saja. TABEL 4.5 Distribusi Data Informan Berdasarkan Pekerjaan No. Pekerjaan Frekuensi Persentase 1 2 3 Petani Wiraswasta Pegawai 18 7 - 72 28 - Total 25 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2011 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas informan adalah yang berprofesi sebagai petani yaitu sebanyak 18 orang atau 72 dan sisanya adalah mereka yang berprofesi sebgai wiraswata yaitu sebanyak tujuh orang atau 28. Sedangkan untuk yang berprofedi sebagai pegawai baik pegawai swasta ataupun pegawai negeri tidak mendapatkan pinjaman modal usaha dari program Kredit Nduma Pakpak Bharat tersebut. Hal tersebut juga dikarenakan bagi setiap masyarakat yang berprofesi sebagai pegawai, baik swasta maupun negeri tidak diperbolehkan mendapatkan dana modal usaha dari program pemrintah daerah ini. TABEL 4.6 Distribusi Data Informan Berdasarkan Penghasilan Per Bulansebelum mengikuti program KNPB No. Pendapatan Rp Frekuensi Persentase 1 2 3 4 5 500.000 500.000-1.000.000 1.000.001-1.500.000 1.500.001-2.000.000 2.000.001 - 15 5 3 2 - 60 20 12 8 Total 25 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2011 Berdasarkan tabel di atas masyarakat yang mendapatkan program ini dan menjadi informan dalam penelitian ini hanya mempunyai penghasilan perbulan antara Rp. 500.000-Rp. 1.000.000 yaitu sebanyak 15 orang atau 60. Sedangkan masyarakat yang berpenghasilan antara Rp. 1.000.001-Rp.1.500.000 adalah sebanyak lima orang atau 20. Untuk masyarakat yang berpenghasilan antara Rp.1.500.001-Rp.2.000.000 hanya tiga orang, dan masyarakat yang berpenghasilan diatas Rp.2.000.001 hanya dua orang. Dari tabel tersebut dapat kita lihat bahwa masyarakat yang menerima bantuan modal dari program Kredit Nduma Pakpak Bharat di Desa Boangmanalu ini mayoritas masyarakat menengah kebawah dan tentunya mereka yang benar-benar perlu dibantu dalam permodalannya untuk usaha yang mereka lakukan. TABEL 4.7 Distribusi Data Informan Berdasarkan Pengeluaran Per Bulan No. Pengeluaran Frekuensi Persentase 1 2 3 4 5 500.000 500.000-1.000.000 1.000.001-1.500.000 1.500.001-2.000.000 2.000.001 - 12 8 5 - 48 32 20 Total 25 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2011 Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa mayoritas informan yang mempunyai pengeluaran per bulan antara Rp. 500.000-Rp. 1.000.000 adalah sebanyak 12 orang atau 48, sedangkan untuk pengeluaran per bulan antara Rp.1.000.001- Rp.1.500.000 adalah sebanyak delapan orang atau 32. Dan untuk biaya pengeluaran antara Rp. 1.500.001-Rp.2.000.000 adalah sebanyak lima orang atau 20. Dari tabel tersebut juga dapat di lihat bahwa ternyata masyarakat di Desa Boangmanalu ternyata lebih besar pengeluarannya per bulan dari pada pemasukan yang mereka peroleh dalam satu bulan.

4.2 Data Variabel Penelitian