Kepuasan Sikap Manusia Motif Penggunaan Media

karena adanya dorongan-dorongan seperti rasa ingin tahu dan penjelajahan pada diri sendiri. 2. Kebutuhan Afektif Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan usaha memperkuat pengalaman yang bersifat keindahan, kesenangan pada diri sendiri. 3. Kebutuhan Integrasi Sosial Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman dan dunia. 4. Kebutuhan Akan Pelarian Yaitu berkaitan dengan hasrat untuk melarikan diri dari kenyataan, pelepasan emosi, ketegangan, masalah dan kebutuhan pribadi. 5. Kebutuhan Pribadi Secara Integratif Yaitu berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas dan status individual yang diperoleh dari hasrat akan harga diri. Kelima motif tersebut yang menjadikan khalayak aktif dalam memilih atau menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Perbedaan motif akan mempengaruhi perbedaan pola khalayak dalam menggunakan media.

II.3.1. Kepuasan

Kepuasan berasal dari kata ”puas”, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI puas dapat diartikan sebagai perasaan senang karena hasrat hatinya sudah terpenuhi. Kepuasan lebih banyak didefinisikan dari perspektif pengalaman khayak setelah mengkonsumsi atau menggunakan media, khalayak merasa puas apabila harapannya terpenuhi atau akan sangat puas jika harapan khalayak terlampaui. Kepuasan khalayak terhadap suatu program acara televisi tergantung dari kualitas acara itu sendiri. Khalayak akan merasa puas terhadap televisi yang Universitas Sumatera Utara menayangkan program acara yang dapat memenuhi kebutuhannya. Kualitas acara itu baik jika khalayak paham, mengerti akan pesan yang disampaikan. Hal ini terjadi karena khalayak sangat selektif dalam memilih program acara yang dapat memberikan ia kepuasan yakni penerimaan pesan berupa informasi yang ia inginkan. Jadi ketika suatu program acara tidak memberikan kepuasan yang diinginkan khalayak, maka ia akan mencari dari media lain. Umumnya hasil yang diperoleh seseorang dalam melakukan sesuatu sesuai dengan yang diinginkannya maka akan timbul rasa puas. Demikian juga jika acara berita televisi bisa memberikan informasi yang sangat dibutuhkan khalayak maka akan menimbulkan efek kepuasan dikalangan penontonnya.

II.3.2. Sikap Manusia

Sikap adalah konsep yang paling penting dalam psikologi sosial dan yang paling penting banyak didefinisikan. Ada yang menganggap sikap hanyalah sejenis motif sosiogenis yang diperoleh melalui proses belajar tetapi ada pula yang melihat sikap sebagai kesiapan saraf neural settings sebelum memberikan respons Aswar, 2000. Dari definisi kita dapat menyimpulkan beberapa hal, pertama sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berfikir dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukan perilaku tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu terhadap objek sikap. Objek sikap boleh berupa benda, orang, tempat, gagasan atau situasi atau kelompok. Kedua, sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi. Sikap bukan sekedar rekaman masa lalu tetapi juga menentukan apakah orang harus pro atau kontra terhadap sesuatu, menentukan apa yang disukai, diharapkan dan diinginkan, mengesampingkan apa yang tidak diinginkan, apa yang harus dihindari dalam Azwar, 2000:286. Universitas Sumatera Utara Ketiga, sikap relatif menetap. Berbagai studi menunjukkan bahwa sikap politik kelompok cenderung dipertahankan dan jarang mengalami perubahan. Keempat, sikap mengandung aspek evaluatif. Sehingga Bem memberikan definisi sederhana :”Attitudes are like and dislike”. Kelima, sikap timbul dari pengalaman, tidak dibawa sejak lahir, tetapi merupakan hasil dari belajar. Karena itu sikap dapat diperteguh atau diubah Rakhmat:2004:39. Pengertian sikap telah didefinisikan dalam berbagai versi oleh para ahli. Dalam Azwar 2002 definisi-definisi sikap adalah sebagai berikut : a. Kimbal Young 1945 Menyatakan sikap merupakan suatu presdiposisi mental untuk melakukan suatu tindakan. b. Sherif 1956 Menyatakan bahwa sikap menentukan keikhlasan perilaku dalam hubungannya dengan stimulus manusia atau kejadian-kejadian. Sikap merupakan suatu keadaan yang memungkinkan timbulnya suatu perbuatan atau tingkah laku. c. Thurstone Berpandangan bahwa sikap merupakan suatu tingkah efek, baik itu bersifat positif maupun aspek-aspek psikologis. II.4. Uraian Mengenai Televisi II.4.1. Sejarah Televisi

Dokumen yang terkait

Perancangan Jalur Evakuasi Jika Terjadi Bencana Alam Gunung Meletus Menggunakan Macromedia Flash 8.0

1 76 70

Berita Penyerangan Jamaah Ahmadiyah (Analisis Framing Tentang Pemberitaan Penyerangan Jamaah Ahmadiyah Pada Majalah Tempo dan Sabili)

3 52 102

Gambaran Resilience pada Remaja Korban Bencana Alam di Rumah Anak Madani

2 67 81

Respon masyarakat kelurahan perwira terhadap siaran dakwah kamis qalbu di radio M2 88.2 FM Bekasi

0 5 102

RESPON MASYARAKAT TERHADAP RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI MERAPI DI DESA TEGALMULYO KECAMATAN Respon Masyarakat Terhadap Risiko Bencana Erupsi Gunungapi Merapi Di Desa Tegalmulyo Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten.

0 1 16

RESPON MASYARAKAT TERHADAP RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI MERAPI DI DESA TEGALMULYO KECAMATAN Respon Masyarakat Terhadap Risiko Bencana Erupsi Gunungapi Merapi Di Desa Tegalmulyo Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten.

0 1 10

RESPON MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR DI KAWASAN RAWAN BANJIR DESA GADINGAN KECAMATAN Respon Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Di Kawasan Rawan Banjir Desa Gadingan Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 1 15

RESPON MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR DI KAWASAN RAWAN BANJIR DESA GADINGAN KECAMATAN Respon Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Di Kawasan Rawan Banjir Desa Gadingan Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

1 11 13

Konstruksi berita bencana alam dalam newsticker (Studi Analisis Wacana Kritis Berita Bencana Merapi Yogyakarta di tvOne) azhmy

1 6 231

Tentang Bencana Alam dan Penyebabnya

0 0 7