Uji Normalitas Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

4.1.4.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas variabel digunakan untuk mengetahui dalam model regresi linear berganda, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Cara untuk menguji normalitas suatu variabel penelitian, yaitu dengan analisis Grafik. Untuk melihat normalitas data ini digunakan pendekatan Grafik yaitu Normality Probability Plot. Pendeteksian normalitas dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dalam Grafik. Pada output SPSS bagian Normal Q-Q Plot of Regression, dapat dijelaskan bahwa data – data cenderung lurus mengikuti garis diagonal sehingga data dalam penelitian ini cenderung berdistribusi normal dapat dilihat pada Gambar 4.1. Normalitas Keputusan pembelian. Sumber : Hasil Penelitian 2012 data diolah Gambar 4.1 Uji Normalitas

4.1.4.2 Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas dilakukan untuk melihat pada Tabel regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi multikolinearitas. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat nilai Variance Inflation Factor VIF. Menurut Santoso 2000 pada umumnya jika VIF lebih besar dari 10, maka variabel Universitas Sumatera Utara tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya. Pada output SPSS bagian coefficient, semua angka VIF berada dibawah angka 10 dan nilai Tolerance juga menunjukan hal yang sama yaitu nilainya tidak lebih besar dari 10, hal ini menunjukkan tidak terjadi multikolinearitas. Dapat dilihat pada Tabel 4.11: Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinearitas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Produk .159 6.294 Harga .291 3.432 Promosi .242 4.128 Lokasi .122 8.204 SikapKonsumen .372 2.688 a. Dependent Variable: KeputusanPembelian Sumber : Hasil Penelitian 2012 data diolah

4.1.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam model regresi digunakan analisa residual Grafik, pengujian masing – masing variabel yaitu Produk, Harga Promosi, Lokasi, Sikap konsumen berpengaruh terhadap Keputusan pembelian pada CV. Bina Putra Sanjaya. Deteksi heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada data tersebut. Santoso 2003:61 menyatakan dasar Keputusan pembelian adalah 1 Jika pola tertentu, seperti titik-titik poin-poin yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit maka terjadi heteroskedastisitas. 2 Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.2 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas Pada output SPSS bagian Scatterplot, terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar secara baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y penyebaran merata pada batas -2,5 sampai dengan 2. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk prediksi keputusan pembelian berdasarkan variabel independennya. 4.1.4 Pengujian Hipotesis 4.1.4.1 Pengujian Hipotesis dengan Uji F