Ke adaan Se ktor Pe rtanian

D. Ke adaan Se ktor Pe rtanian

Sektor pertanian dibagi menjadi lima subsektor, yaitu subsektor tanaman bahan makanan, subsektor tanaman perkebunan, subsektor

peternakan, subsektor kehutanan, dan subsektor perikanan. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Tahun 2004-2008 atas dasar harga konstan tahun

2000 di Kabupaten Banjarnegara untuk setiap subsektor pada sektor pertanian diperlihatkan pada Tabel 19 berikut ini.

Tabel 19. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Sektor Pertanian Kabupaten Banjarnegara, 2004– 2008 (Ribuan Rupiah)

No Sub Sekt or

2007 2008 1. T anaman Bahan Makanan

780.068.055 812.583.019 845.097.948 2. T anaman Perkebunan

Sumber a BPS Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009 :

Berdasarkan Tabel 19 dikethaui bahwa besarnya nilai PDRB setiap subsektor pertanian cenderung mengalami peningkatan dari tahun 2004 sampai tahun 2008. Hal ini menandakan bahwa potensi masing-masing subsektor pada sektor pertanian di Kabupaten Banjarnegara cukup baik. Selain itu dari kelima subsektor pertanian menunjukkan bahwa subsektor tanaman bahan makanan memiliki nilai terbesar dibandingkan dengan subsektor pertanian lainnya, hal ini berarti subsektor tanaman bahan makanan memiliki peranan penting karena memberikan kontribusi dalam pembentukan P DRB sektor pertanian di Kabupaten Banjarnegara.

1. Subse ktor Tanaman Bahan Makanan

Pertanian tanaman bahan makanan merupakan salah satu subsektor dimana produk yang dihasilkan menjadi kebutuhan pokok hidup rakyat. Kabupaten Banjarnegara sebagian tanahnya merupakan tanah pertanian yang memiliki potensi cukup baik. Jenis-jenis komoditi tanaman bahan makanan di Kabupaten Banjarnegara tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel

Tabel 20. Produksi Komoditi Tanaman Pangan (Padi dan P alawija) di Kabupaten Banjarnegara, 2008 Jenis K omoditi

Produksi (kg) Padi

140.940.250 Jagung

92.859.920 U bi kayu

243.296.750 K acang T anah

4.917.550 K edelai

139.760 U bi jalar

3.956.400 K acang hijau

Sumber : BPS Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009 b

Tabel 20 menunjukkan bahwa pada tahun 2008 tanaman ubi kayu mempunyai jumlah produksi tertinggi dibanding komoditi tanaman pangan

lain yaitu dengan jumlah produksi sebanyak 243.296.750 kg. Hal ini karena penggunaan luas wilayah di Kabupaten Banjarnegara untuk lahan tegal

lebih besar dibanding lahan sawah, sehingga tanaman ubi kayu banyak dibudidayakan oleh petani di Kabupaten Banjarnegara . Selain itu ubi kayu merupakan sumber karbohidrat kedua setelah padi jadi banyak petani/masyarakat di Kabupaten Banjarnegara yang mengusahakannya.

Tanaman palawija yang diusahakan di Kabupaten Banjarnegara adalah jagung, ubi kayu, kacang tanah, kedelai, ubi jalar, dan kacang hijau. Pada tanaman palawija, komoditi ubi kayu mempunyai jumlah produksi yang terbesar yaitu sebanyak 243.296.750 kg. Sedangkan pada tanaman palawija yang produksi paling kecil adalah komoditi kacang hijau yaitu dengan jumlah produksi sebanyak 10.950 kg. Komoditi kacang hijau ini dibudidayakan hanya seperlunya saja untuk memenuhi kebutuhan daerah lokal yaitu di Kabupaten Banjarnegara.

Berbagai macam komoditi sayur-sayuran yang dihasilkan di Kabupaten Banjarnegara yaitu bawang daun, tomat, cabe besar, cabe rawit,

kentang, wortel, bayam, kangkung, kol/kubis, sawi, buncis, kacang panjang, ketimun, petai, labu siam, kacang merah, dan terung. Adapun jumlah produksi dari komoditi sayur-sayuran di Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2008 dijelas kan secara rinci pada Tabel 21.

Tabel 21. Produksi Komoditi Sayur-Sayuran di Kabupaten Banjarnegara, 2008 Jenis Komoditi

Produksi (kg) Bawang daun

9.046.700 Tomat

1.719.900 Cabe besar

3.874.600 Cabe rawit

442.400 Kol/ kubis

153.271.100 Sawi

5.547.900 Buncis

3.894.400 Kacang panjang

306.200 Ketimun

172.500 Petai

1.110.100 Labu siam

140.000 Kacang merah

380.300 Terung

Sumber : BP S Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009 b

Berdasarkan Tabel 21 jenis komoditi sayur-sayuran yang paling banyak diusahakan oleh petani di Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2008 adalah komoditi kol/kubis, yaitu sebesar 9.285.538 kg. Tanaman kol/kubis banyak diusahakan oleh petani dikarenakan daerah di Kabupaten Banjarnegara yang sebagian besar berupa dataran tinggi yang beriklim

0 tropis dengan suhu antara 20 0 -26

C sehingga sangat cocok untuk pembudidayaan tanaman kol/kubis. Selain itu juga didukung banyaknya sumber mata air sehingga mempermudah dalam pengairannya dan budidaya tanaman kol/kubis cukup mudah. Komoditi sayuran yang produksinya paling sedikit pada tahun 2008 adalah bayam yaitu sebesar 80.500 kg .

Komoditi tanaman bahan makanan lainnya adalah buah-buahan juga banyak dihasilkan oleh petani di Kabupaten Banjarnegara. Berbagai jenis komoditi buah-buahan yang dihasilkan di Kabupaten Banjarnegara yaitu pisang, salak, nanas, jambu biji, pepaya, durian, rambutan, duku, jeruk siam, mangga, manggis, alpukat, belimbing, jambu air, sawo, sirsak, melinjo, sukun, jeruk besar, dan nangka. Adapun data mengenai jumlah Komoditi tanaman bahan makanan lainnya adalah buah-buahan juga banyak dihasilkan oleh petani di Kabupaten Banjarnegara. Berbagai jenis komoditi buah-buahan yang dihasilkan di Kabupaten Banjarnegara yaitu pisang, salak, nanas, jambu biji, pepaya, durian, rambutan, duku, jeruk siam, mangga, manggis, alpukat, belimbing, jambu air, sawo, sirsak, melinjo, sukun, jeruk besar, dan nangka. Adapun data mengenai jumlah

Tabel 22. Produksi Komoditi Buah-Buahan di Kabupaten Banjarnegara, 2008

Jenis Komoditi Produksi (kg) Pisang

10.566.200 Salak

193.662.100 Nanas

51.100 Jambu Biji

306.900 Jeruk Siam

13.516 M angga

4.997 M anggis

307 Alpukat

606 Belimbing

303 Jambu A ir

378 Sawo

721 Sirsak

340 M elinjo

4.722 Sukun

1.300 Jeruk Besar

350 Nangka

Sumber: BPS Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009 b

Komoditi buah-buahan yang paling banyak diproduksi di Kabupaten Banjarnegara adalah salak yaitu sebanyak 193.662.100 kg. Tanaman salak banyak diproduksi di seluruh Kabupaten Banjarnegara dan Kecamatan Madukara adalah sebagai penghasil terbesar komoditi salak. Salak banyak diproduksi di Kabupaten Banjarnegara karena kondisi topografi Kabupaten Banjarnegara sangat cocok untuk tumbuh kembang tanaman salak dan budidaya tanaman salak tergolong mudah sehingga petani banyak yang membudidayakannya. Tingginya produksi salak di Kabupaten Banjarnegara

ini menjadikan Banjarnegara terkenal dengan salaknya. Salak khas Banjarnegara ini merupakan hasil persilangan salak lokal dan salah pondoh (Sleman), yang berukuran sebesar kepalan tangan orang dewasa, serta memiliki cita rasa yang wangi, manis, dan legit. Komoditi buah-buahan yang produksinya paling rendah pada tahun 2008 di Kabupaten

Banjarnegara adalah belimbing, yaitu sebesar 303 kg. Tanaman belimbing hanya dibudidayakan di enam kecamatan yaitu di Susukan, Mandiraja, Purwonegoro, Banjarnegara , Madukara dan Banjarmangu.

2. Subse ktor Tanaman Perke bunan

Perkebunan merupakan sektor yang mengusahakan tanaman perkebunan baik

maupun tanaman semusim. Tanaman perkebunan mempunyai peranan sebagai salah satu sumber devisa sektor pertanian, dan penyedia bahan baku industri sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap luar daerah serta berperan dalam kelestarian lingkungan hidup. Jenis-jenis komoditi perkebunan di Kabupaten Banjarnegara tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 23.

tanaman tahunan

Tabel 23. Produksi Komoditi P erkebunan di Kabupaten Banjarnegara, 2008

Jenis Komoditi Produksi (kg)

K apulaga 59.420 M elati Gambir

647.280 A ren

501.890 Lada

99.910 Pala

5.170 K ina

2.250 T eh

1.692.690 T embakau

164.270 N ilam

2.179.890 K emukus

12.080 K ayu M anis

9.210 G lagah Arjuna

56.040 Cengkeh

22.880 K elapa Deres

13.922.910 K elapa Hibrida

30.600 K elapa Dalam

9.950.650 K opi Robusta

344.180 K opi Arabika

Sumber : BPS Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009 b

Berdasarkan Tabel 23 dapat diketahui bahwa pada tahun 2008 tanaman perkebunan di Kabupaten Banjarnegara yang memiliki produksi

terbesar adalah kelapa deres sebesar 13.922.910 kg. Hal ini dikarenakan kelapa di produksi hampir di semua kecamatan di kabupaten Banjarnegara,

seperti di Kecamatan Susukan, Kecamatan P urworejo Klampok,

Kecamatan Mandiraja, Kecamatan P urwonegoro, Kecamatan Bawang, Kecamatan Banjarnegara, Kecamatan P agedongan, Kecamatan Sigaluh, Kecamatan Banjarmangu, Kecamatan Rakit, dan Kecamatan Punggelan.

Tanaman perkebunan

di

Kabupaten

Banjarnegara yang produksinya terkecil adalah kina yaitu sebesar 2.250 kg. Hal ini karena

produksinya sedikit dan hanya diusahakan di satu kecamatan, yaitu di Kecamatan Wanayasa. P otensi yang dimiliki Kabupaten Banjarnegara adalah tersedianya lahan yang cukup luas untuk budidaya tanaman perkebunan. Adapun permasalahan yang dialami oleh petani di Kabupaten Banjarnegara adalah rendahnya pendidikan petani dan rendahnya permodalan sehingga produksi perkebunan belum optimal.

3. Subse ktor Pe te rnakan

Peternakan di Kabupaten Banjarnegara dibedakan menjadi tiga kelompok utama yaitu ternak besar, ternak kecil dan unggas. Ternak besar terdiri dari sapi perah, sapi potong, kerbau, dan kuda. Jenis ternak kecil yang diusahakan di Kabupaten Banjarnegara adalah kambing, domba, babi, dan kelinci. Jenis unggas yang diusahakan di Kabupaten Banjarnegara adalah ayam kampung, ayam ras leyer, ayam broiler, itik biasa, dan itik manila. Jenis-jenis komoditi peternakan di Kabupaten Banjarnegara tahun 2008 disajikan dalam Tabel 24 di bawah

ini.

Tabel 24. Jenis-jenis Komoditi Peternakan di Kabupaten Banjarnegara, 2008 Jenis K omoditi

Jumlah (Ekor) Sapi Perah

13 Sapi Potong

40.426 K erbau

2.209 K uda

242 K ambing

178.879 D omba

107.272 Babi

792 K elinci

33.207 A yam Kampung

1.210.144 A yam Ras Leyer

76.287 A yam Broiler

1.137.500 Itik Biasa

64.897 Itik M anila

Sumber: BP S Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009 b

Berdasarkan Tabel 24 dapat diketahui bahwa jenis ternak besar yang banyak diusahakan di Kabupeten Banjarnegara adalah sapi potong yaitu 40.426 ekor dan yang paling sedikit adalah sapi perah yaitu 13 ekor. Jenis ternak kecil yang paling banyak diusahakan adalah kambing yaitu 178.879 ekor dan yang paling sedikit diusahakan adalah babi yaitu 792 ekor. Sapi dan kambing banyak diusahakan karena mudah dalam perawatannya selain itu didukung pula oleh adanya pasar hewan yang berada di Desa P etambakan Kecamatan Madukara, jenis hewan yang diperdagangkan adalah kambing dan sapi. Pasar hewan Petambakan ini beroperasi setiap hari Senin, dengan adanya pasar hewan ini akan memperlancar proses pemasaran hasil ternak di Kabupaten Banjarnegara. Selain dari Kabupaten Banjarnegara konsumen juga banyak yang berasal dari Kabupaten lain, yaitu Wonosobo, Purbalingga, Banyumas, Cilacap,

dan Kebumen. Jenis unggas yang paling banyak diusahakan di Kabupaten Banjarnegara adalah ayam kampung yaitu 1.210.144 ekor. Hal ini karena ayam kampung dapat menghasilkan pendapatan yang tinggi, sedangkan jenis unggas yang paling sedikit diusahakan di Kabupaten Banjarnegara adalah itik manila yaitu 38.251 ekor. Peternakan di Kabupaten Banjarnegara ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan protein dan Kebumen. Jenis unggas yang paling banyak diusahakan di Kabupaten Banjarnegara adalah ayam kampung yaitu 1.210.144 ekor. Hal ini karena ayam kampung dapat menghasilkan pendapatan yang tinggi, sedangkan jenis unggas yang paling sedikit diusahakan di Kabupaten Banjarnegara adalah itik manila yaitu 38.251 ekor. Peternakan di Kabupaten Banjarnegara ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan protein

maupun nonlokal sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan penduduk di Kabupaten Banjarnegara.

4. Subse ktor Kehutanan

Subsektor kehutanan merupakan salah satu subsektor pertanian yang memberikan kontribusi PDRB Kabupaten Banjarnegara. Luas hutan

di Kabupaten Banjarnegara dapat dilihat pada Tabel 25. Tabel 25. Luas Areal Hutan di Kabupaten Banjarnegara, 2008

Jenis Luas (Ha) 1. Hutan Negara a. Hutan Wisata (Suaka A lam)

82,70 b. Hutan Lindung

4.634,40 c. Hutan Produksi

12.546,50 2. Hutan Rakyat

Sumber: BP S Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009 b

Berdasarkan pada Tabel 25 dapat diketahui bahwa luas areal hutan negara terbesar pada tahun 2008 adalah digunakan sebagai hutan produksi yaitu seluas 12.546,50 Ha, dari hutan produksi ini jenis produksi yang dihasilkan yaitu tebangan pinus, tebangan damar, tebangan jati, tebangan

mahoni, tebangan rimba campuran, sadapan pinus, sadapan damar, dan sadapan kopal. Untuk hutan lindung menempati urutan kedua yaitu dengan

luas 4.634,40 Ha, dan luas areal hutan negara terkecil adalah hutan wisata (suaka alam) yaitu 82,70 Ha. Sedangkan untuk hutan rakyat adalah seluas 27.540,64 Ha.

5. Subse ktor Pe rikanan

Perikanan di Kabupaten Banjarnegara diharapkan dapat memenuhi kebutuhan protein hewani bagi penduduk serta dapat meningkatkan pendapatan. Banyaknya produksi perikanan di Kabupaten Banjarnegara tahun 2008 berdasarkan obyek yang diusahakan dapat dilihat pada Tabel

Tabel 26. Produksi Subsektor Perikanan Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008 Berdasarkan Obyek Penangkapan O byek Penangkapan

Produksi (kg) Perairan umum waduk

40,365 Perairan umum sungai

946,939 Perikanan jaring apung

14,126

Sumber: BPS Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009 b

Berdasarkan Tabel 26 dapat diketahui produksi perikanan di Kabupaten Banjarnegara terbesar adalah pada perairan umum sungai yaitu sebesar 946.939 kg. Hal tersebut didukung karena di Kabupaten Banjarnegara terdapat banyak sungai, antara lain Sungai Tulis, Sungai Merawu, Sungai P ekacangan, Sungai Gintung, dan Sungai Sapi sehingga banyak petani yang mengusahan perikanan di perairan sungai. Sedangkan waduk yang ada di Banjarnegara adalah Waduk P anglima Besar Jenderal Soedirman. Dari perairan umum waduk dan perairan umum sungai, jenis ikan yang dibudidayakan hampir sama yaitu ikan tawes, ikan mujahir, dan

ikan nilem, sedangkan dari perikanan jaring apung ikan yang dibudidayakan adalah nila, mas, tawes, dan lele.