De finisi Ope rasional dan Pengukuran Variabel

E. De finisi Ope rasional dan Pengukuran Variabel

1. Klasifikasi adalah pengelompokkan yang sistematis pada sejumlah objek, gagasan, atau benda-benda lain ke dalam kelas atau golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama. Berdasarkan pengertian tersebut maka definisi klasifikasi dalam penelitian ini adalah pengelompokkan sektor 1. Klasifikasi adalah pengelompokkan yang sistematis pada sejumlah objek, gagasan, atau benda-benda lain ke dalam kelas atau golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama. Berdasarkan pengertian tersebut maka definisi klasifikasi dalam penelitian ini adalah pengelompokkan sektor

2. Sektor secara umum adalah lapangan usaha yang mencakup beberapa unit produksi yang terdapat di dalam suatu perekonomian.

3. Otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri

berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang- undangan.

4. Prima dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti yang terutama atau terbaik. Berdasarkan pengertian tersebut maka definisi sektor dan/atau subsektor prima dalam penelitian ini adalah sektor dan/atau subsektor yang terbaik serta laju pertumbuhannya cepat dan kontribusi P DRB sektor dan/atau subsektor tersebut lebih besar sama dengan kontribusi P DRB Kabupaten Banjarnegara.

5. Potensial dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti yang mampu. Berdasarkan pengertian tersebut maka definisi sektor dan/atau subsektor

potensial dalam penelitian ini adalah sektor dan/atau subsektor yang mampu bersaing dengan sektor dan/atau subsektor lainnya dan laju pertumbuhannya lambat tetapi kontribusi PDRB sektor dan/atau subsektor tersebut lebih besar sama dengan kontribusi PDRB Kabupaten Banjarnegara.

6. Berkembang dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti menjadi besar atau menjadi bertambah sempurna. Berdasarkan pengertian tersebut maka definisi sektor dan/atau subsektor berkembang dalam penelitian ini adalah sektor dan/atau subsektor yang dapat bertambah menjadi lebih besar dengan adanya sumber-sumber yang mendukung dan laju pertumbuhannya cepat tetapi kontribusi P DRB sektor dan/atau subsektor tersebut lebih kecil sama dengan kontribusi PDRB Kabupaten Banjarnegara. Sektor dan/atau subsektor berkembang dapat diupayakan menjadi sektor dan/atau

subsektor prima dalam jangka waktu menengah.

7. Terbelakang dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti menjadi tertinggal atau belum maju. Berdasarkan pengertian tersebut maka definisi sektor dan/atau subsektor terbelakang dalam penelitian ini adalah sektor dan/atau subsektor yang tertinggal atau belum maju daripada sektor dan/atau subsektor lainnya dan laju pertumbuhannya lambat dan kontribusi PDRB sektor dan/atau subsektor tersebut lebih kecil sama dengan kontribusi P DRB Kabupaten Banjarnegara. Sektor dan/atau subsektor terbelakang dapat diupayakan menjadi sektor dan/atau subsektor berkembang.

8. Kontribusi adalah besarnya sumbangan sektor dan/atau subsektor perekonomian terhadap pembentukan P DRB Kabupaten Banjarnegara. Besarnya kontribusi dapat dihitung dengan membandingkan nilai P DRB sektor dan/atau subsektor dengan total PDRB Kabupaten Banjarnegara (dalam persen). Adapun kriterianya adalah:

Kontribusi besar : apabila nilai kontribusi sektor dan/atau subsektor lebih besar atau sama dengan kontribusi PDRB Kabupaten

Banjarnegara. Kontribusi kecil : apabila nilai kontribusi sektor dan/atau subsektor lebih kecil atau sama dengan kontribusi PDRB Kabupaten Banjarnegara.

9. Laju P ertumbuhan adalah perkembangan nilai sektor dan/atau subsektor (peningkatan atau penurunan). Dalam penelitian ini yang dimaksud laju pertumbuhan sektor

dan/atau subsektor dapat diketahui dengan menghitung selisih nilai PDRB dari tahun akhir dan tahun awal kemudian dibagi dengan nilai PDRB tahun awal (dalam persen). Kriteria yang digunakan adalah: Tumbuh cepat

: apabila laju pertumbuhan sektor dan/atau subsektor lebih besar atau sama dengan laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Banjarnegara.

Tumbuh lambat : apabila laju pertumbuhan sektor dan/atau subsektor lebih kecil atau sama dengan laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Banjarnegara.

10. Strategi P engembangan adalah usaha atau cara (trik) agar suatu hal (objek) dapat mengalami perkembangan

yang bersifat lebih baik/maju. Berdasarkan pengertian tersebut maka definisi dari strategi pengembangan

sektor perekonomian dan sektor pertanian di Kabupaten Banjarnegara dalam penelitian ini adalah serangkaian rencana dalam bidang perekonomian dan pertanian yang berdasarkan laju pertumbuhan dan kontribusi sektor perekonomian dan sektor pertanian dalam jangka waktu tertentu. Jangka waktu tersebut adalah jangka pendek (1-5 tahun), jangka menengah (5-10 tahun), dan jangka panjang (10-25 tahun).