Metode Analisis Data

D. Metode Analisis Data

1. Klasifikasi Sektor Perekonomian di Kabupaten Banjarnegara Penentuan

perekonomian di Kabupaten Banjarnegara dapat diketahui dengan menggunakan pendekatan Tipologi Klassen. Tipologi Klassen merupakan alat analisis yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi sektor, subsektor, usaha atau komoditi unggulan di suatu daerah.

klasifikasi

sektor

Analisis Tipologi Klassen dalam penelitian ini membandingkan pertumbuhan sektor perekonomian di Kabupaten Banjarnegara dengan pertumbuhan PDRB di Kabupaten Banjarnegara dan membandingkan kontribusi sektor dengan kontribusi P DRB Kabupaten Banjarnegara. Hasil analisis Tipologi Klassen akan menunjukkan posisi pertumbuhan dan kontribusi sektor perekonomian di Kabupaten Banjarnegara. Sektor perekonomian berdasarkan Tipologi Klassen dapat diklasifikasikan

sebagai berikut :

a) Sektor prima

b) Sektor potensial

c) Sektor berkembang

d) Sektor terbelakang Pengklasifikasian sektor perekonomian di Kabupaten Banjarnegara dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Matriks Tipologi Klassen Sektor Perekonomian di Kabupaten Banjarnegara

Kontribusi

Kontribusi kecil (kontribusi sektoral

Kontribusi besar

(kontribus i PDR B sektor ≥ PD RB sektor < kontribusi Laju

PD RB K abupaten pertumbuhan

kontribusi PDRB

Banjarnegara sektoral T umbuh cepat (r sektor ≥

Kabupaten Banjarnegara

Sektor berkembang r PDRB )

Sektor prima

Sektor terbelakang r PDRB ) Keterangan :

T umbuh lambat (r sektor <

Sektor potensial

r sektor : laju pertumbuhan sektor ke i r PDRB : laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Banjarnegara

2. Strategi P engembangan Sektor Perekonomian di Kabupaten Banjarnegara Strategi pengembangan sektor perekonomian di Kabupaten Banjarnegara dapat dilaksanakan dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Strategi pengembangan sektor perekonomian di Kabupaten Banjarnegara dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Matriks Strategi Pengembangan Sektor Perekonomian di Kabupaten Banjarnegara

Jangka pendek

Jangka panjang (1-5 tahun)

Jangka menengah

(10-25 tahun) sektor prima

(5-10 tahun)

sektor potensial menjadi

sektor berkembang

sektor prima

menjadi sektor potensial

sektor berkembang menjadi

sektor prima menjadi

potensial

sektor prima

Strategi pengembangan sektor perekonomian berdasarkan Tabel 9 terdiri dari :

a) Strategi jangka pendek Strategi jangka pendek memanfaatkan sektor perekonomian prima

seoptimal mungkin untuk menopang peningkatan PDRB Kabupaten Banjarnegara dalam menunjang pembangunan wilayah dan menjaga keberlangsungan

perekonomian Kabupaten Banjarnegara.

pembangunan

dilakukan yaitu dengan mempertahankan dan atau meningkatkan laju pertumbuhan dan kontribusi sektor perekonomian.

b) Strategi jangka menengah Strategi jangka menengah adalah strategi untuk mengupayakan sektor perekonomian potensial menjadi sektor perekonomian prima sehingga apabila sektor perekonomian prima mengalami kemunduran maka dapat digantikan sektor perekonomian potensial. Selain itu, juga mengupayakan agar sektor perekonomian berkembang dapat menjadi sektor

melakukan strategi meningkatkan kontribusi sektor perekonomian.

perekonomian

potensial

dengan dengan

mengupayakan sektor perekonomian berkembang menjadi sektor perekonomian potensial. Strateginya yaitu dengan meningkatkan kontribusi sektor perekonomian. Sedangkan untuk mempertahankan sektor perekonomian prima menjadi sektor perekonomian prima dalam jangka panjang, strateginya dilakukan dengan mempertahankan dan atau meningkatkan besarnya kontribusi dan laju pertumbuhan sektor perekonomian.

jangka

panjang

3. Klasifikasi Subsektor Pertanian di Kabupaten Banjarnegara Analisis Tipologi Klassen dalam klasifikasi subsektor pertanian di Kabupaten

pertumbuhan subsektor pertanian di Kabupaten Banjarnegara dengan pertumbuhan P DRB Kabupaten Banjarnegara dan membandingkan kontribusi subsektor pertanian dengan kontribusi P DRB Kabupaten Banjarnegara. Hasil analisis

Banjarnegara

membandingkan

tersebut akan menunjukkan posisi pertumbuhan dan kontribusi subsektor pertanian di Kabupaten Banjarnegara. Subsektor pertanian berdasarkan Tipologi Klassen dapat diklas ifikasikan sebagai berikut :

a) Subsektor prima

b) Subsektor potensial

c) Subsektor berkembang

d) Subsektor terbelakang Pengklasifikasian subsektor pertanian di Kabupaten Banjarnegara dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Matriks Tipologi Klassen Subektor P ertanian di Kabupaten Banjarnegara

K ontribusi

Kontribusi kecil sektoral

Kontribusi besar (kontribusi

(kontribus i PDR B subsektor < Laju

PD RB subsektor ≥kontribus i

kontribusi PDRB pertumbuhan

PD RB K abupaten

Kabupaten Banjarnegara sektoral T umbuh cepat (r subsektor ≥ Subsektor prima

Banjarnegara

Subsektor berkembang r PDRB )

Subsektor terbelakang <r PDRB )

T umbuh lambat (r subsektor Subsektor potensial

Keterangan : r subsektor : laju pertumbuhan subsektor ke i r PDRB : laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Banjarnegara

4. Strategi P engembangan Sektor Pertanian di Kabupaten Banjarnegara Strategi

pertanian di Kabupaten Banjarnegara dapat dilihat pada Tabel 11.

pengembangan

sektor

Tabel 11. Matriks Strategi P engembangan Sektor Pertanian di Kabupaten Banjarnegara Jangka pendek

Jangka panjang (1-5 tahun)

Jangka menengah

(10-25 tahun) subsektor prima

(5-10 tahun)

subsektor potensial menjadi

subsektor terbelakan g

subsektor prima

menjadi subsektor berkembang

subsektor berkembang menjadi potensial

subsektor terbelakang

subsektor prima

menjadi

menjadi subsektor

subsektor berkembang

prima

Strategi pengembangan sektor pertanian berdasarkan Tabel 11 terdiri dari:

a) Strategi jangka pendek Strategi jangka pendek memanfaatkan subsektor pertanian prima seoptimal mungkin untuk menopang peningkatan PDRB Kabupaten Banjarnegara.

dilakukan yaitu dengan mempertahankan dan atau meningkatkan laju pertumbuhan dan

kontribusi subsektor pertanian.

b) Strategi jangka menengah Strategi jangka menengah adalah strategi untuk mengupayakan subsektor pertanian potensial menjadi subsektor pertanian prima sehingga apabila subsektor pertanian prima mengalami kemunduran maka dapat digantikan subsektor pertanian potensial. Selain itu, juga mengupayakan agar subsektor pertanian berkembang dapat menjadi subsektor pertanian potensial dengan melakukan strategi meningkatkan kontribusi subsektor pertanian. Sedangkan upaya agar subsektor pertanian terbelakang menjadi subsektor pertanian berkembang dapat dilakukan strategi dengan meningkatkan laju pertumbuhan subsektor pertanian.

c) Strategi jangka panjang Strategi

subsektor pertanian terbelakang menjadi subsektor pertanian berkembang. Strateginya

yaitu dengan meningkatkan laju pertumbuhan subsektor pertanian. Sedangkan untuk mempertahankan subsektor pertanian prima menjadi subsektor pertanian prima dalam jangka panjang, strateginya dilakukan dengan mempertahankan dan atau meningkatkan besarnya kontribusi dan laju pertumbuhan subsektor pertanian.