Klasifikasi Se ktor Perekonomian Kabupaten Banjarnegara Berdasarkan Tipolo gi Klassen

1. Klasifikasi Se ktor Perekonomian Kabupaten Banjarnegara Berdasarkan Tipolo gi Klassen

Klasifikasi Sektor Perekonomian Kabupaten Banjarnegara dapat dilakukan dengan salah satu pendekatan yaitu pendekatan Tipologi Klassen. Tipologi Klassen merupakan salah satu alat analisis ekonomi regional, yaitu alat analisis yang digunakan untuk mengetahui gambaran tentang pola dan struktur pertumbuhan suatu daerah. Tipologi Klassen juga merupakan alat analisis yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi sektor prioritas atau unggulan suatu daerah.

Pengklasifikasian sektor perekonomian yang menjadi prioritas atau unggulan suatu daerah berdasarkan dua indikator utama, yaitu besarnya kontribusi dan tingkat laju pertumbuhan sektor perekonomian terhadap PDRB Kabupaten Banjarnegara. Berdasarkan Tipologi Klassen sektor perekonomian Kabupaten Banjarnegara dapat diklasifikasikan menjadi sektor prima, sektor potensial, sektor berkembang dan sektor terbelakang. Klasifikasi sektor perekonomian Kabupaten Banjarnegara berdasarkan Tipologi Klassen dapat dilihat pada Tabel 31.

Tabel 31. Matriks Tipologi Klassen Sektor Perekonomian di Kabupaten Banjarnegara

Kontribusi K ecil Sektoral

Kontribusi

Kontribusi Besar

(K ontribusi PDR B Sektor ≥ (K ontribusi PDR B Sektor <

K ontribusi PDRB Laju

K ontribusi PDRB

Kabupaten Pertumbuhan

K abupaten Banjarnegara)

Banjarnegara) Sektoral T umbuh Cepat

S ektor Prima :

S ektor Berkembang:

(r sektor ≥ r PDRB )

Sektor jasa-jasa,

Sektor pertambangan

Sektor bank dan lembaga

dan penggalian,

keuangan lainnya,

Sektor listrik, gas dan

air bersih Tumbuh

Sektor angkutan

S ektor Potensial:

S ektor Terbelakang:

Lambat(r se ktor <r PDRB )

Sektor pertanian, Sektor industri,

Sektor perdagangan, Sektor bangunan

Sumber : Diadopsi dari Lampiran 12 Berdasarkan Tabel 31 dapat diketahui bahwa dari hasil Pendekatan

Tipologi Klassen, diperoleh klasifikasi sektor perekonomian di Kabupaten Banjarnegara terdiri atas tiga kategori yaitu sektor prima, sektor potensial, dan sektor berkembang. P enjelasan secara rinci mengenai hasil klasifikasi sektor perekonomian di Kabupaten Banjarnegara adalah sebagai berikut:

a. Sektor Prima Sektor prima adalah sektor perekonomian yang memiliki laju pertumbuhan lebih besar dari pada laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Banjarnegara dan memiliki kontribusi yang lebih besar dari pada kontribusi PDRB Kabupaten Banjarnegara. Berdasarkan hasil P endekatan Tipologi Klassen, yang termasuk kategori sektor prima di Kabupaten Banjarnegara, yaitu sektor jasa-jasa; sektor bank dan lembaga keuangan lainnya; dan sektor angkutan. Sebagai sektor prima sektor-sektor tersebut memiliki keunggulan lebih dan peranan yang penting dalam pembangunan ekonomi daerah Kabupaten Banjarnegara

dan merupakan sektor perekonomian terbaik dibandingkan sektor perekonomian lainnya.

Banjarnegara meliputi pemerintahan dan hankam, dan jasa swasta. Jasa swasta meliputi jasa

Sektor jasa-jasa

di

Kabupaten Kabupaten

Sektor bank dan lembaga keaungan lainnya didukung dengan adanya bank, kantor-kantor asuransi, pegadaian, koperasi simpan pinjam, lembaga keuangan lainnya, persewaan bangunan tempat

tinggal, dan jasa perusahaan. Bank pemerintah yang ada di Kabupaten Banjarnegara yaitu BRI, BPD, BNI, dan Mandiri; sedangkan bank

swasta yang ada yaitu BCA, Danamon, dan Lippo. P erusahaan asuransi yang ada di Kabupaten Banjarnegara yaitu Bumi Putra dan Jiwa sraya.

Sektor angkutan sebagai sektor prima didukung dengan bertambahnya jumlah armada angkutan, penyediaan fasilitas yang menunjang kegiatan pengangkutan, seperti terminal dan parkir, bongkar muat, jasa penunjang lainnya, serta didukung jasa komunikasi yang mencakup jasa pos dan giro, dan telekomunikasi. Untuk terminal dan perpakiran mencakup kegiatan pemberian pelayanan dan pengaturan lalu lintas kendaraan atau armada yang membongkar atau mengisi

muatan, baik barang maupun penumpang. Terminal yang ada di Kabupaten Banjarnegara yaitu Terminal Induk Banjarnegara yang berada di Kecamatan Banjarnegara dan sub-sub terminal lain yang ada di kecamatan lainnya. Di Kabupaten Banjarnegara tidak terdapat

terminal peti kemas atau terminal bongkar muat khusus, karena di Kabupaten Banjarnegara sendiri tidak terdapat stasiun kereta api, jalur terminal peti kemas atau terminal bongkar muat khusus, karena di Kabupaten Banjarnegara sendiri tidak terdapat stasiun kereta api, jalur

Sektor jasa-jasa; sektor bank dan lembaga keuangan lainnya; dan sektor angkutan meskipun telah mampu memberikan kontribusi yang besar dan laju pertumbuhan yang cepat, akan tetapi pada tahun tertentu masih mengalami laju pertumbuhan yang negatif sehingga diperlukan pengembangan yang lebih lanjut sehingga sektor prima tetap

dapat menjadi sektor prima dan memberikan peranan yang besar terhadap pengembangan ekonomi di Kabupaten Banjarnegara.

b. Sektor Potensial Sektor potensial adalah sektor perekonomian yang mempunyai laju pertumbuhan yang lambat akan tetapi kontribusinya besar dibandingkan dengan P DRB

Kabupaten Banjarnegara. Sektor pertanian; sektor industri; sektor perdagangan; dan sektor bangunan merupakan sektor potensial yang berarti keempat sektor tersebut mampu bersaing dengan sektor perekonomian lainnya dan pertumbuhan keempat sektor tersebut lambat, akan tetapi memiliki kontribusi P DRB lebih besar daripada kontribusi PDRB Kabupaten Banjarnegara. Sebagai sektor potensial sektor pertanian, sektor industri, sektor perdagangan, dan sektor bangunan di Kabupaten Banjarnegara diupayakan

meningkatkan laju pertumbuhan sektor tersebut sehingga laju pertumbuhannya bisa lebih

besar dari P DRB Kabupaten Banjarnegara. Adapun potensi yang dimiliki sektor pertanian di Kabupaten Banjarnegara adalah sumber besar dari P DRB Kabupaten Banjarnegara. Adapun potensi yang dimiliki sektor pertanian di Kabupaten Banjarnegara adalah sumber

Sektor industri merupakan salah satu sektor yang penting bagi pembangunan di Kabupaten Banjarnegara yaitu sebagai penyumbang P DRB terbesar ketiga dan dengan adanya sektor industri tersebut dapat meyediakan lapangan pekerjaan bagi penduduk di wilayah Kabupaten Banjarnegara. Di Kabupaten Banjarnegara terdapat beberapa industri kerajinan rakyat, antara lain keramik, mebel bambu, anyaman bambu, sangkar burung dan batu bata. Kecamatan Klampok terkenal sebagai

sentra industri kerajinan keramik. Lokasi sentra industri ini mudah dicapai, karena berada pada jalur Banjarnegara-Banyumas. Di sepanjang jalan ini perajin menjadikan rumahnya sekaligus sebagai sh ow roo m .

Sektor perdagangan termasuk di dalamnya hotel dan restoran sebagai sektor potensial didukung dengan bertambahnya jumlah swalayan, restoran dan fasilitas pendukung lainnya sehingga dapat meningkatkan pendapatan dari sektor tersebut. Sedangkan sektor bangunan di Kabupaten Banjarnegara mencakup semua pembangunan fisik konstruksi, baik berupa gedung, jalan, jembatan, terminal, dam, irigasi, dan jaringan listrik air. Kelancaran pembanguan di sektor ini didukung adanya kontraktor baik domestik maupun kontraktor yang berasal dari luar daerah Kabupaten Banjarnegara, selain itu juga didukung oleh instansi pemerintah baik pusat maupun daerah. Dengan meningkatnya pendapatan sektor tersebut secara otomatis akan meningkatkan sumbangan terhadap pendapatan daerah Kabupaten Banjarnegara melalui pajak.

c. Sektor Berkembang Sektor perekonomian Kabupaten Banjarnegara yang termasuk sektor berkembang adalah sektor pertambangan dan penggalian serta sektor listrik, gas dan air bersih. Hal ini berarti sektor tersebut memiliki laju pertumbuhan yang cepat, akan tetapi memiliki kontribusi P DRB lebih kecil daripada kontribusi PDRB Kabupaten Banjarnegara. Sektor- sektor tersebut dapat bertambah besar dengan adanya sumber-sumber yang mendukung. Adapun sumber-sumber pendukung tersebut seperti tersedianya sarana prasarana dari Pemerintah maupun masyarakat Kabupaten Banjarnegara. Wilayah selatan Kabupaten Banjarnegara (Kecamatan Banjarnegara, Bawang, P urwonegoro, dan Mandiraja) merupakan daerah penghasil bahan tambang golongan C. Bahan tambang yang dihasilkan antara lain batu gamping, feldspar, lempung, diorite-granodiorite, marmer, andesit, batu lempeng, dan breksi. Di

Kabupaten Banjarnegara juga terdapat waduk yaitu waduk Panglima Besar Jenderal Soedirman, dimana waduk tersebut dimanfaatkan

sebagai P LTA yang dikelola oleh P T Indonesia Power. PT Indonesia P ower adalah unit bisnis pembangkit listrik terbesar di Jawa yang pengoperasian pembangkit listriknya mencakup Jawa dan Bali dan tersebar di 8 lokasi, salah satunya yaitu P LTA P anglima Besar Jenderal Soedirman. Adanya sumber daya pendukung tersebut harus dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin sehingga dapat meningkatkan nilai dari produk tersebut dan menjadikan sektor tersebut lebih maju ke arah potensial.