Metodologi Penelitian

1.10 Metodologi Penelitian

1.10.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 1998 :3). Pendekatan ini diarahkan pada latar belakang dan individu secara holistik (utuh). Penelitian kualitatif tradisi tertentu dalam Ilmu Pengetahuan Sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dan dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang tersebut dalam bahsanya dan dalam peristilahannya (Krik dan Miller dan Moleong 1998 : 3).

1.10.2 Strategi Penelitian

Startegi penelitian studi kasus adalah suatu inkuiris empiris yang menyelidiki fenomena kontemporer didalam konteks kehidupan yang nyata (bagaimana dan mengapa), bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas, dan dimana multisumber bukti dimanfaatkan (K. Yin, 2004: 18). Studi kasus memungkinkan peneliti untuk mengadakan

penelitian

secara

mendetail dengan mempertahankan karakteristik holistik dan bermakna dari peristiwa-peristiwa dikehidupan nyata yang diteliti.

1.10.3 Obyek dan Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah masyarakat miskin yang tinggal di sekitar TPS (tempat pembuangan sampah) dengan masyarakat yang tinggal dipinggir rel kereta api. Lokasinya bertempat di Kelurahan Kalianyar Jakarta Barat. Objek yang akan diteliti adalah warga masyarakat yang memenuhi kriteria untuk diwawancara. Selain warga setempat, perangkat RT dan RW sampai pihak Kelurahan juga akan dimintai komentar tentang penelitian ini. Lokasi dan obyek penelitian diambil dan dipilih oleh peneliti berdasarkan permasalah komunikasi yang ada di tempat tersebut dan akan diteliti.

1.10.4 Informasi dan Narasumber

Warga yang menjadi informan dalam penelitian ini memiliki beberapa kualifikasi, antara lain : tinggal disalah satu tempat tersebut (sudah tercatat sebagai warga), jenis kelamin lelaki atau perempuan, pengeluaran warga rata-rata perbulan, warga kurang mampu (dilihat dari kondisi tempat tinggal dan petunjuk RT), usia termasuk golongan usia produktif 25-50 tahun. Kemudian dilihat dari kecenderungan menggunakan media (cetak maupun elektronik).

1.10.5 Populasi

Lokasi penelitian berada di Kelurahan Kalianyar, Jakarta Barat. Populasi penduduk 24.489 jiwa dengan luas wilayah 3,1

ha, terdiri dari 9 RW, 111 RT. Peneliti akan mengkhususkan penelitian pada warga yang tinggalnya tepat dipinggir rel kereta api yakni warga RT/RW : 01/07, 04/07, 05/08, 06/08, 07/08 berjumlah 5 RT. Dan di sekitar TPS (tempat pembuangan sampah bejumlah) 1 RT, yaitu RT 06/09. Peneliti mengambil sample 7 warga yang tinggal dipinggir rel kereta api, dan 8 sample warga pada masyarakat yang tinggal disekitar TPS. Jumlah seluruh responden adalah 15 orang.

1.10.6 Tekhnik Pengambilan Data

Data yang akan digunakan terdiri dari dua jenis data,

yaitu:

1. Data Primer, merupakan data yang diperoleh secara langsung dari informan dan observasi yang telah dilakukan.

2. Data Sekunder, data yang diperoleh dari dokumen- dokumen yang berkaitan dengan penelitian. Studi dokumen yaitu peneliti menggunakan bahan-bahan tertulis yang mendukung penelitian. Data-data tersebut biasanya berupa data tertulis dari kelurahan / pemerintah setempat seperti arsip kelurahan, data-data keterangan warga, data- data kegiatan, peta lokasi, dan lain-lain.

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara :

1. Wawancara Mendalam (in – Depth Interview)

Wawancara

merupakan

sebuah kegiatan komunikasi verbal antara peneliti dengan narasumber yang dinilai kompeten, melalui percakapan dengan tatap muka langsung, guna memperoleh informasi yang dibutuhkan. Dalam hal ini meraka akan diberikan pertanyaan

seputar

aktivitas

berkomunikasi, bagaimana menyelesaikan konflik yang terjadi, darimana mereka mendapatkan informasi, pesan, berkomunikasi, bagaimana menyelesaikan konflik yang terjadi, darimana mereka mendapatkan informasi, pesan,

para pelaku 26 .

2. Observasi

Observasi dilakukan sebelum dan selama penelitian ini berlangsung yang meliputi gambaran umum berupa peristiwa, tempat dan lokasi serta benda- benda dan rekaman audio. Dilakukan secara langsung dan

menggunakan

komunikasi interpersonal. Dikatakan secara langsung karena memiliki pengertian bahwa peneliti hadir dan mengamati kejadian-kejadian

di lokasi. 27 Dalam penelitian ini, peneliti melakukan metode observasi nonparticipant dimana peneliti hanya melakukan pengamatan selama penelitian pada objek yang dikaji. Selama pengamatan berlangsung, peneliti

26 Agus Salim, 2001, Teori dan Paradigma Penelitian Sosial, Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, hal. 161 – 162

27 Pawito, 2007, Penelitian Komunikasi Kualitatif, Yogyakarta: PT. LKiS Pelangi Aksara, hal. 114

hanya seolah-olah seperti penonton atau audience tanpa melakukan feedback atau berperan aktif di dalamnya. Dalam konteks observasi nonparticipant, tidak ada hal yang dilakukan peneliti kecuali mendengar, melihat, dan kemudian mencatat hal-hal yang terjadi selama penelitian. Observasi yang dilakukan menghasilkan catatan- catatan lapangan yang kemudian akan menjadi arsip dan dokumen tertulis dari setiap perilaku yang teramati selama masa observasi, serta menjadi sumber data yang cukup penting. Observasi dilakukan dengan mengamati aktivitas massyarakat/warga yang sudah menjadi target dan memenuhi kriteria untuk di wawancarai. Melihat perilaku dan kegiatan berkomunikasi mereka sehari-hari kemudian peneliti datang untuk mengamati, mendengar dan mencatat hal-hal yang terjadi di lapangan.

3. Dokumentasi Dokumen tertulis dan arsip merupakan sumber data yang sering memiliki posisi penting dalam penelitian kualitatif. Terutama bila sasaran dan kajian mengarah pada latar belakang atau berbagai peristiwa yang terjadi dimasa lampau yang sangat berkaitan dengan

kondisi atau peristiwa masa kini yang sedang diteliti. 28 Teknik dokumentasi disini adalah peneliti mencari, mengumpulkan, dan mempelajari dokumen yang mendukung penelitian seperti arsip, laporan atau literature lain. Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi yang mendukung analisis dan interpretasi data. Dokumen yang membantu dalam penelitian ini adalah arsip yang dimiliki Kelurahan Kalianyar, seperti monografi daerah, laporan, keterangan tentang setempat, peta daerah, serta beberapa literature yang mendukung.

1.10.7 Tekhnik Pengambilan Sample

Sampling dalam penelitian kualitatif dimaksudkan untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai sumber, dan bukan dimaksudkan untuk mencapai generalisasi. Lindolf

sebagaimana dikutip oleh Pawito 29 menyarankan beberapa teknik pengambilan sampel penelitian seperti, maximum variation sampling, snowball sampling, theoretical construct sampling, typical case sampling, critical case sampling dan convenience sampling .

28 H.B Sutopo, 2002, Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar Teori dan Penerapannya dalam Penelitian, Surakarta: Sebelas Maret University Press, hal. 69

29 Pawito, 2007, Penelitian Komunikasi Kualitatif, Yogyakarta: PT. LKiS Pelangi Aksara, hal. 90

Peneliti menerapkan strategi snowball sampling untuk mendapatlkan informasi awal tentang siapa saja personael yang sekiranya kompeten untuk dijadikan informan, sebelum menentukan siapa saja informan yang akan dijadikan sebagai sampel. Sesuai dengan namanya snowball sampling bagaikan bola salju yang turun menggelinding dari puncak gunung ke

lembah, semakin lama semakin membesar ukurannya. 30 Peneliti berangkat dari seorang informan untuk mengawali pengumpulan data. Kepada informan ini peneliti menanyakan siapa lagi berikutnya (atau siapa saja) orang yang selayaknya diwawancarai sesuai dengan kriteria, kemudian peneliti beralih menemui informan berikutnya sesuai disarankan oleh informan pertama, dan begini seterusnya hingga peneliti merasa yakin bahwa data yang dibutuhkan sudah didapatkan secara memadai.

1.10.8 Validasi Data

Dalam penelitian kualitatif, ada beberapa cara yang dapat dipilih untuk pengembangan validitas (kesahihan) data penelitian. Triangulasi adalah cara yang paling umum digunakan bagi

peningkatan validitas dalam penelitian kualitatif. 31

30 Rachmat Kriyantono, 2006, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, hal. 156 – 157

31 H. B. Sutopo. 2002. Metode Penelitian Kualitatif: Dasar Toeri dan Terapannya dalam Penelitian. Surakarta, hal 78.

Untuk menjamin keabsahan dan validitas data maka penelitian ini menggunakan teknik triangulasi, dimana data yang satu akan dikontrol oleh data yang sama dari sumber data yang berbeda. Artinya data atau informasi yang diperoleh selalu dikomparasikan dan selalu diuji dengan data atau informasi yang lain, baik dari koherensi sumber yang sama maupun yang berbeda. Sehingga data yang satu dengan data yang lain akan saling melengkapi dan saling menguji, serta dapat diperoleh data yang dapat dipertanggung jawabkan.

Triangulasi merupakan cara yang paling umum digunakan bagi peningkatan validitas dalam penelitian kualitatif. Dikutip oleh H.B. Sutopo 32 , menurut Patton, seperti yang dikutip dari Maleong (2005), teknik triangulasi dibedakan menjadi empat macam, yaitu :

a) Triangulasi Data (Sumber)

Teknik yang mengarah pada penggunaan beragam sumber data yang tersedia. Data yang sama atau sejenis akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda.

b) Triangulasi Metode

Mengumpulkan data yang sejenis dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data

32 Ibid,.

yang berbeda. Ditekankan pada penggunaan metode pengumpulan data yang berbeda untuk menguji kemantapan informasinya pada sumber data yang sama. Dalam penelitian ini, data hasil wawancara dibandingkan dengan data yang diperoleh dari observasi dan dokumentasi.

c) Triangulasi Peneliti

Hasil penelitian, baik data ataupun simpulan bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti. Dari pandangan dan tafsir yang dilakukan oleh beberapa peneliti diharapkan bisa terjadi pertemuan pendapat yang pada akhirnya bisa lebih memantapkan hasil penelitian.

d) Triangulasi Teori

Triangulasi ini dilakukan dengan menggunakan perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji. Dari beberapa perspektif teori tersebut akan diperoleh pandangan yang lebih lengkap, tidak hanya sepihak sehingga bisa dianalisa dan ditarik simpulan yang lebih utuh dan menyeluruh. Setiap pandangan teori selalu memiliki kekhususan cara pandang, maka dengan menggunakan beberapa Triangulasi ini dilakukan dengan menggunakan perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji. Dari beberapa perspektif teori tersebut akan diperoleh pandangan yang lebih lengkap, tidak hanya sepihak sehingga bisa dianalisa dan ditarik simpulan yang lebih utuh dan menyeluruh. Setiap pandangan teori selalu memiliki kekhususan cara pandang, maka dengan menggunakan beberapa

Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi data (sumber) dan triangulasi metode, dimana peneliti menggunakan beragam sumber data yang tersedia serta beragam metode pengumpulan data yang memungkinkan peneliti memperoleh kemantapan informasi dari berbagai sumber.

Triangulasi Sumber Data

Sumber : H. B. Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Hal.80

1.10.9 Studi Pustaka

Untuk mengumpulkan data dan teori dalam penelitian ini, maka penelitian memanfaatkan berbagai macam data dan teori yang diperoleh melalui buku-buku, majalah, surat kabar, dan

Data

Aktivitas

Teks Berita

Informan

Observasi

Content Analysis

Wawancara

sumber informasi non manusia lainnya yang menunjang penelitian.

1.10.10 Tekhnik Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka penganalisaan data dilakukan dengan menggunakan metode analisa kualitatif. Metode penelitian kualitatif yang digunakan adalah dengan teori fenomenologi yaitu fenomena-fenomena yang ada dan nampak dideskripsikan sedemikian rupa sehingga tercapailah suatu kesimpulan yang menyeluruh. Analisa dilakukan sejak data awal penelusuran dan dilakukan secara terus menerus sampai

menemukan data yang sesuai dengan batasan penelitian 33 . Menurut Mathew & Huberman (1992: 16-21) analisis data terdiri dari tiga alur, yaitu :

1. Reduksi data

pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi data (kasar) yang ada di lapangan berupa hasil wawancara, observasi, artikel dan surat kabar, serta dokumen pendukung lainnya. Proses ini berlangsung sepanjang pelaksanaan penelitian, yang dimulai sebelum proses pengumpulan data, yaitu sejak pengambilan keputusan tentang kerangka kerja konsepsional pemilihan kasus,

33 Pawito, op.cit., hal 64 33 Pawito, op.cit., hal 64

2. Penyajian data

informasi yang memungkinkan kumpulan riset dapat dilakukan. Penyajian data berupa hasil wawancara dan observasi yang kesemuanya dirancang guna merakit informasi secara teratur supaya mudah dilihat dan diambil pengertiannya dengan bentuk yang kompak.

3. Kesimpulan dan verifikasi

Kesimpulan merupakan hasil akhir dari suatu penelitian kualitatif. Peneliti berusaha untuk memberikan makna yang penuh dari data yang terkumpul. Beranjak dari reduksi data, dapat disimpulkan berbagai masalah yang dihadapi dalam penelitian. Apabila kesimpulan yang dihasilkan kurang meyakinkan, memadai, atau kurang memuaskan, maka cara yang harus ditempuh kemudian adalah mengulang proses dari awal.