Komunikasi Interpersonal (Tatap Muka) pada Masyarakat yang tinggal disekitar TPS

3.3.2 Komunikasi Interpersonal (Tatap Muka) pada Masyarakat yang tinggal disekitar TPS

Komunikasi interpersonal (tatap muka) juga terjadi pada masyarakat miskin yang tinggal disekitar TPS, Kelurahan Kalianyar, Jakarta Barat. Pada umumnya tak jauh berbeda dengan masyarakat sebelumnya, yaitu yang tinggal dipinggir rel kereta api. Pertanyaan yang diajukan sama, yaitu seputar komunikasi yang mereka lakukan sehari-hari dengan keluarga maupun dengna tetangga.

Dimulai dengan pertanyaan awal yaitu tentang intensitas atau keseringan melakukan komunikasi interpersonal. Masyarakat ini pun juga setiap harinya melakukan komunikasi sehari-harinya, dengan keluarga maupun dengan tetangga, yang dapat kita lihat dari pernyataan-pernyataan para responden. Dari ke-7 responden yang ada, ketika ditanyakan mengenai komunikasi interpersonal atau tatap muka, secara keseluruhan dilihat dari jawaban mereka adalah sering sekali mereka melakukan komunikasi tatap muka dengan keluarga maupun dengan tetangga.

Gambar 3.5

Masyarakat yang tinggal disekitar TPS (Tempat pembuangan sampah)

Kelurahan Kalianyar

Pada umumnya mereka mulai melakukan komunkikasi tatap muka dengan keluarga adalah dimulai pada pagi hari. Pagi hari ketika semua baru akan memulai beraktivitas, baik anak sekolah, suami yang hendak berangkat bekerja, maupun ibu-ibu rumah tangga yang mulai berbenah menyiapkan keperluan keluarga. Seperti yang diungkapkan Ibu Supriyati yang biasanya melakukan komunikasi tatap muka di pagi hari :

“saya biasanya kalau pagi hari itu menyiapkan keperluan untuk anaksekolah, keperluan suami bekerja, dan tentunya saya sendiri untuk berjualan nanti. Nah biasanya ya disela-sela itu kita pada ngobrol, saling bicara sambil menyiapkan keperluan apa saja. Saya dengan anak dan suami juga.”

Letak Kelurahan Kalianyar beserta penduduknya, berada tepat ditengah kota. Oleh karena itu, keseringan berkomunikasi sering sekali terjadi, apalagi di waktu pagi hari, dimana hampir semua orang biasanya melakukan hal tersebut. Sama seperti Ibu Supriyati, responden lain yaitu Pak Udin pun demikian, ia mengungkapkan jika setiap harinya melakukan Letak Kelurahan Kalianyar beserta penduduknya, berada tepat ditengah kota. Oleh karena itu, keseringan berkomunikasi sering sekali terjadi, apalagi di waktu pagi hari, dimana hampir semua orang biasanya melakukan hal tersebut. Sama seperti Ibu Supriyati, responden lain yaitu Pak Udin pun demikian, ia mengungkapkan jika setiap harinya melakukan

“setiap hari saya sering banget lah komunikasi sama keluarga, anak, istri, cucu saya. Apalagi kita semua tinggal satu rumah, jadikan rame. Nah kalau pas pagi-pagi ya biasanya rame pada mau berangkat aktivitas, jadi ya kita saling berkomunikasi satu sama lain...”

Rata-rata mereka melakukan aktivitas di pagi hari sambil berkomunikasi dengan anggota keluarga. Selain dipagi hari, menurut penelitian ini yang telah dilakukan pada masyarakat miskin yang tinggal disekitar TPS, Kelurahan Kalianyar, Jakarta Barat, komunikasi interpersonal dengan keluarga juga dilakukan pada sore dan malam hari. Mengapa sore hari, karena pada sore hari biasanya banyak aktivitas dilakukan seperti menemani anak makan di luar rumah, atau bagi pekerja buruh seperti Pak Dul Effendi. Ia bekerja sebagai konveksi, dan menurut pengakuannya ia sering melakukan komunikasi tak hanya di pagi hari, tetapi sore dan malam hari. Kemudian ia menuturkan alasannya,

“..karena jika sore harisepulang kerja sore hari, biasanya saya langsung pulang kerumah, dan bertemu anak, istri, dan sampai rumah langsung ngobrol-ngobrol ringan aja sama anak, istri..” ujarnya.Malam hari pun menjadi waktu favorit dimana keluarga berkumpul satu sama lain saling bercerita menceritakan tentabg apa yang terjadi pada hari itu..”

Kemudian selain dengan keluarga, masyarakat miskin yang tinggal disekitar TPS, Kelurahan Kalianyar, Jakarta Barat pun melakukan komunikasi interpersonal dengan tetangga mereka. Rata-rata dari mereka sebagian ada yang menjawab sering melakukan komunikasi tatap muka Kemudian selain dengan keluarga, masyarakat miskin yang tinggal disekitar TPS, Kelurahan Kalianyar, Jakarta Barat pun melakukan komunikasi interpersonal dengan tetangga mereka. Rata-rata dari mereka sebagian ada yang menjawab sering melakukan komunikasi tatap muka

Pendapat yang sama disampaikan juga oleh Pak Otang, ia pun bekerja sebagai petugas kebersihan sampah dilingkungannya. Ia mengaku,

“saya berkomunikasi dengan tetangga biasanya kalau ada yang lagi datang saja saya ngobrol, kalau tidak ya tidak. Karena saya sibuk mengurusi pekerjaan 24 jam”, tuturnya. Sama halnya dengan yang diungkapkan Mas Sutarjo yang bekerja sebagai supir bajaj, ia mengaku “dengan tetangga jarang seketemunya saja. Tegur sapa biasa saja, atau kalau sedang kumpul- kumpul..”jelasnya.

Namun ada pula yang jarang berkomunikasi dengan tetangga mereka maasing-masing, dikarenakan banyak faktor dan sebab terjadinya hal tersebut. Pada penelitian ini, di dalam masyarakat miskin yang tinggal disekitar TPS Kelurahan Kalianyar, beberapa dari responden pun menyatakan bahwa sering melakukan komunikasi dengan tetangga meraka masing-masing. Beberapa responden mengungkapkan hal serupa, yaitu sering melakukan komunikasi tatap muka dengan tetangga. Seperti pendapat dari Feni Astuti (29) berikut ini :

“sebagai ibu rumah tangga, tentunya saya sering banget lah ya komnuikasi sama tetangga. Bisanya pas siang-siang tetangga lagi “sebagai ibu rumah tangga, tentunya saya sering banget lah ya komnuikasi sama tetangga. Bisanya pas siang-siang tetangga lagi

Kemudian ada pula yang mengungkapkan hal serupa, yaitu Pak Asep Sutaya (50),

“berkomunikasi sama tetangga biasanya kadang kalau lagi ngumpul-ngumpul di pos atau langsung saja jika sedang berpapasan dengan tetangga”.

Dan hal serupa pula diungkapkan oleh Ibu Supriyati,

“saya tentunya sering berkomunikasi dengan tetangga, karena saya kan juga mejual jajanan saya ke tetangga, nawarin beli, jadi ya pasti hampir setiap hari melakukan komunikasi dengan tetangga..” tuturnya.

Sedikit kesimpulan adalah cara mereka berkomunikasi dengan tetangga dilakukan tergantung daripada kebiasaan individu juga adanya kesempatan untuk berkomunikasi satu sama lain.

Kemudian setelah membahas mengenai keseringan dan kebiasaan melakukan komunikasi interpersonal, kita beralih pada cara mereka melakukan komunikasi. Jika dilihat secara keseluruhan cara masyarakat miskin yang tinggal disekitar TPS, Kleurahan Kalianyar, Jakarta Barat, melakukan komunikasi tatap muka itu tidak jauh berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Namun ketika ditanyakan mengenai bagaimana cara mereka melakukan komunikasi tatap muka, jawaban mereka sacara detail satu sam lain tetap beragam. Ada yang sambil ngumpul-ngumpul, kemudian bertegur sapa langsung dijalan, bahkan ada pula yang langsung datang ke lokasi kerja mereka. Seperti yang dilakukan Kemudian setelah membahas mengenai keseringan dan kebiasaan melakukan komunikasi interpersonal, kita beralih pada cara mereka melakukan komunikasi. Jika dilihat secara keseluruhan cara masyarakat miskin yang tinggal disekitar TPS, Kleurahan Kalianyar, Jakarta Barat, melakukan komunikasi tatap muka itu tidak jauh berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Namun ketika ditanyakan mengenai bagaimana cara mereka melakukan komunikasi tatap muka, jawaban mereka sacara detail satu sam lain tetap beragam. Ada yang sambil ngumpul-ngumpul, kemudian bertegur sapa langsung dijalan, bahkan ada pula yang langsung datang ke lokasi kerja mereka. Seperti yang dilakukan

Masyarakat miskin yang tinggal disekitar TPS Kelurahan Kalianyar Jakarta Barat melakukan komunikasi tatap muka dengan sederhana dan dengan cara yang hampir memang dilakukan masyarakat pada umumnya, baik dengan tetangga maupun dengan keluarga mereka masing-masing.

Meskipun demikian, content atau isi yang mereka perbincangkan berbeda-beda. Namun jika dilihat secara keseluruhan, apa yang mereka perbincangkan adalah layaknya perbincangan yang dibicarakan pada umumnya. Seperti yang di ungkapkan oleh beberapa responden berikut ini. Mas Sutarjo yang bekerja sebagai supir bajaj mengaku,

“jika dengan keluarga ya saya biasanya bahas masalah dapur sehari-hari aja sih sam istri gimana, cari pendapatan tambahan..kaya gitu. Terus kalau dengan tetangga saya biasanya ngomongin masalah sembako, atau seputar masalah hari itu..gitu- gitu saja sih..”.

Selanjutnya ada Pak Udin, ia mengaku,

“biasanya kalau kumpul atau ngobrol bareng keluarga dirumah ya paling masalah rumah tangga saja..sehari-hari. Dan kalau dengan tetangga ya saya paling sering membicarakan tentang kebersihan, keamanan sekitar lingkungan, agar lebih aman dan bersih itu gimana..”tuturnya.

Rata-rata dari pernyataan responden pada penelitian ini, masyarakat miskin yang tinggal disekitar TPS ini jika sedang berkumpul dengan tetangganya dan melakukan komunikasi tatap muka, yang mereka bicarakan adalah seputar kehidupan sehari-hari dan seputar kebersihan lingkungan. Karena memang tempat tinggal mereka ada yang sangat berdekatan dengan lokasi TPS, jadi sekitar tempat tinggal mereka pun banyak yang bertugas sebagai petugas kebersihan sampah untuk lingkungan sekitar tempat tinggal mereka dan Kelurahan Kalianyar.

Seperti pada penelitian yang telah dilakukan 41 , yaitu peran masyarakat dan swasta dalam pengolahan sampah. Pada dasarnya, masyarakat bisa lebih memanfaatkan lahan yang ada disekitar mereka walaupun itu adalah tempat pembuangan sampah. Dan pada penelitian itu, pengolahan sampah dilakukan dengan cara :

a) Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat, dan kemitraan