Analisis TEMUAN DAN ANALISIS

upaya lainnya. Di dalam stadion Aremania dapat bersikap disiplin, terlihat dari cara mereka memasuki stadion. Tidak ada yang menerobos paksa atau memanjat dinding seperti yang dijumpai beberapa suporter lain di tanah air. Dan antri saat masuk ke stadion serta tepat waktu saat pertandingan belum dimulai. “Semuanya. Jadi begini saya rangkum menjadi satu, aremania itu punya satu salam. Kalau umumnya salam adalah assalamu’alaikum, tapi kalau aremania ada terusannya assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, dilanjutkan salam satu jiwa ” 17 “Jagalah kotamu Kalau the Jak kan ga menjaga kota. Alasannya suatu upaya melahirkan simpati dari orang yang sinis kepada Arema ” 18 “Terus banyak kalau ada pemain lawan datang, meski hubungan dengan arema ga bagus ya ga dilemparin. Justru dikawal dari penginapan sampai ke stadion. Pokoknya banyak mas, yang positif-positif aja kalau Arema itu” 19

B. Analisis

Dalam teori hubungan manusia hasil penelitian Elton Mayo, para peneliti mengambil kesimpulan bahwa hubungan sosial atau manusiawi di antara para pekerja, peneliti dan penyelia supervisors lebih penting dalam menentukan produktivitas dari pada perubahan-perubahan kondisi kerja di atas. Moral pekerja anggota organisasi yang tinggi akan menaikkan produktivitas, kemudian timbul pertanyaan bagaimana cara untuk meningkatkan moral anggota. Moral meningkat atau tidak tergantung seberapa besar perhatian yang bersifat pribadi, individual dan simpati diberikan kepada karyawan, dan struktur sosial kelompok kerja. Bahkan faktor-faktor sederhana, seperti siapa yang duduk dekat seseorang karyawan, merupakan hal penting dalam organisasi. 17 Wawancara Pribadi dengan Lucky Zainal, Malang, 15April 2011. 18 Wawancara Pribadi dengan Ovan Tobing, Malang, 14 April 2011. 19 Wawancara Pribadi dengan Edi, anggota Aremania, Karawang, 24 April 2011. Dalam organisasi nirlaba seperti Aremania, keberadaan anggota jelas memiliki peranan yang sangat vital. Terlebih jumlah anggota Aremania bukan lagi puluhan, melainkan ribuan. Menurut teori hubungan manusiawi di atas, hubungan komunikasi yang terjalin antar anggota Aremania menjadi faktor yang sangat penting dalam meningkatkan produktifitas organisasi. Dalam teori hubungan manusia, manusia sebagai anggota Aremania merupakan inti organisasi sosial. Manusia terlibat dalam tingkah laku komunitas Aremania. Misalnya anggota Aremania yang memutuskan apa peranan yang akan dilakukannya dan bagaimana melakukannya. Seperti yang dipaparkan oleh Ovan Tobing: “Arema itu kan dari kampung, istilah saya dari gang-gang gitu. Kekuatan Arema itu dari gang suporternya. Perbedaannya dari suporter Indonesia lain yang paling tajam perbedaannya, mereka bergerak dari gang, ibarat tanaman Arema itu merambah sampai ke rumah mewah sampai ke gedung pemerintahan. Sedangkan suporter lain diciptakan dari pemerintahan diturunkan ke gang. Saya buat kondisinya terbalik karena saya kembalikan bahwa kalian harus bangga, apapun rumahmu, genteng atau apa banggalah kamu dengan rumahmu banggalah kamu dengan kampungmu, dari gangmu. Jangan pernah malu bilang kamu tinggal di rumah ini gang ini. Itulah kekuatan kita. ” 20 Tanpa manusia organisasi tidak akan ada. Oleh karena itu faktor manusia dalam organisasi haruslah mendapat perhatian dan tidak dapat diabaikan seperti halnya dengan teori klasik. 21 Teori hubungan manusia ini menekankan pada pentingnya individu dan hubungan sosial dalam kehidupan organisasi. Teori ini menyarankan strategi peningkatan dan penyempurnaan organisasi dengan meningkatkan kepuasan anggota organisasi dan menciptakan organisasi yang dapat membantu individu 20 Wawancara Pribadi dengan Ovan obing, Pendiri Aremania, Malang 14 April 2011 21 Ibid mengembangkan potensinya. Dengan meningkatkan kepuasan kerja dan mengarahkan aktualisasi diri pekerja, akan mempertinggi motivasi bekerja sehingga akan dapat meningkatkan produksi organisasi. 1. Iklim Organisasi Komunitas Suporter Aremania Malang Payne dan Pugh 1976 mendefinisikan iklim organisasi sebagai suatu konsep yang merefleksikan isi dan kekuatan dari nilai-nilai umum, norma, sikap, tingkah laku dan perasaan anggota terhadap suatu sistem sosial. Selanjutnya Litwin dan Stringer 1968 memberikan dimensi iklim organisasi sebagai berikut: a Rasa tanggung jawab Dalam hal tanggung jawab, Aremania sudah membuktikan diri sebagai suporter yang bertanggungjawab atas perbuatannya. Pada tahun 2008 Aremania dengan tak terkendali merusak dan membakar berbagai fasilitas di stadion Brawijaya Kediri. Peristiwa itu disebabkan karena ketidakpuasan mereka terhadap kepemimpinan wasit di lapangan. Akibatnya para Aremania dihukum pelarangan selama dua tahun mengenakan kostum tim saat mendukung Arema. Hukuman ini diterima oleh semua Aremania dan dapat dipatuhi selama dua tahun. 22 b Standar atau harapan tentang kualitas pekerjaan Dalam mendukung Arema Indonesia, Aremania memiliki target yang jelas yaitu memenangkan pertandingan melalui dukungan kepada mereka dengan maksimal. Menurut Ovan Tobing, banyak hal yang sudah dilakukan oleh dirinya dan anggota Aremania guna menjadikan Arema Indonesia klub yang mampu menjual dan sekaligus kompetitif. 22 Dalam masa hukumannya, Aremania sering melakukan aksi-aksi unik dan kreatif guna mengundang perhatian publik. Contohnya dengan cara mengenakan baju kokoh ke stadion. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa mereka sudah berubah. “Dulu saya begitu, itu juga karena Arema kan butuh duit. Jadi bagaimana? Tanya saja mas Lucky, kalau tidak ada penonton perempuan, bingung kita. Berarti buat kami ini tidak layak jual. Mereka nggak mau datang berarti belum ada jaminan nyamannya suatu pertandingan. Kita cari perempuan yang mau nonton tapi belum ada. Setelah satu dua tiga perempuan datang, sekarang kita berpikir bagaimana caranya mendatangkan keluarga. Agar ini menjadi tontonan keluarga.” 23 c Ganjaran atau reward Ganjaran yang diterima atas kinerja para Aremania bukanlah berbentuk benda atau materi, melainkan kepuasan atas kemenangan. Aremania rela datang ke Karawang dan kota-kota lain di Indonesia demi mendapatkan kemenangan dari tim yang mereka dukung. “Pokoknya satu jiwa deh. Yang namanya satu jiwa kan kita akan mendukung apapun yang dilakukan teman-teman asal itu baik. Berbuat kebaikan. ” 24 d Rasa persaudaraan Rasa persaudaraan di tubuh Aremania tumbuh seiring berjalannya waktu. Dulu, Aremania mungkin masih brutal dan anarkis. Antar sesama kampung bisa saling baku hantam. Namun, setelah Aremania terbentuk, ego-ego tersebut sudah mulai menghilang. Kota yang awalnya selalu dicekam ketakutan kini sudah damai kembali. Selain sesama anggota, Aremania juga bersaudara dengan Persema Malang. Meski satu kota namun gengsi mereka bisa dihilangkan. Lebih dari itu mereka pun menganggap suporter the Jak Mania Jakarta sebagai saudara mereka. “Aremania sama ngalamania ya sama saja. Seperti satu badan. Sangat rukun jadinya. Sama-sama saling nonton. Ga seperti di tangerang dan Jakarta.” 25 23 Wawancara Pribadi dengan Ovan Tobing, pendiri Aremania, Malang, 14 April 2011. 24 Wawancara Pribadi dengan Erik Yanitra, anggota forum Aremania.com, Malang 14 April 2011. “Kita dulu pernah ada masalah sama the Jak. Kemudian kita sudah duduk bareng dan mencoba berubah dan akhirnya kita bisa bersama. Kita menganggap the Jak saudara kita.” 26 e Semangat tim Aremania merupakan salah satu suporter terbaik yang pernah ada di Indonesia. Tak hanya terbaik mereka juga menjadi yang teratraktif. Pada tahun lalu mereka membuat rekor sebagai suporter yang melakukan tour away terbanyak di Asia. Jadi tak perlu diragukan lagi semangatnya. 2. Iklim Komunikasi Komunitas Suporter Aremania Malang Penelitian yang dilakukan Redding menunjukkan bahwa iklim komunikasi lebih luas dari persepsi bawahan anggota terhadap kualitas hubungan dan komunikasi dalam organisasi serta tingkat pengaruh dan keterlibatan. Redding Goldhaber, 1986 mengemukakan lima dimensi penting dari iklim komunikasi tersebut. a Supportiveness, atau bawahan mengamati bahwa hubungan komunikasi mereka dengan atasan membantu mereka membangun dan menjaga perasaan diri berharga dan penting. Anggota Aremania tak seluruhnya menganggap bahwa hubungan komunikasi dengan pengurus Aremania membantu mereka membangun dan menjaga perasaan diri berharga dan penting. “Komunitas di sini masih sedikit, belum ada 50 orang. Kalau pengurus pusat kemarin cuman nonton bareng waktu lawan PSPS. Biasa-biasa aja kalau ada acara khusus.” 27 “Baik. Kayak keluarga. Kalau ada masalah dibicarakan” 28 25 Wawancara Pribadi dengan Rifani, anggota Aremania, Malang, 15 April 2011. 26 Wawancara Pribadi dengan Mukhlias Hardiyanto, Malang, 15 April 2011. 27 Wawancara Pribadi dengan Catur, anggota Aremania Pekanbaru, Jakarta 5 Juni 2011. 28 Wawancara Pribadi dengan Joko Prayitno, anggota Aremania, Malang, 15 April 2011. Dari dua petikan wawancara di atas dapat dianalisis bahwa tingkat kepuasan dalam berkomunikasi kepada atasan berbeda-beda. Namun dari hasil pengamatan komunikasi yang terjalin di sana sudah mulai mengalami perkembangan. b Partisipasi membuat keputusan Anggota Aremania selalu diberikan kesempatan untuk ikut membuat keputusan yang berkenaan dengan klub. Karena klub selalu memberi ruang publik untuk beraspirasi. “Hal-hal seperti ini lebih banyak saya lakukan kalau saya ketemu mereka di luar. Sekarang saya jarang keluar. Kalau keluar dulu, bisa lama karena mereka sudah nunggu saya untuk ngobrol. Saya kan orangnya bukan untouchable. Terbuka. Siapapun lah. Bicara sama anak mabuk pun saya bicara. Kalu bisa ya sama-sama kita mabuk. Sehingga tidak ada jarak … Dan dulu banyak orang datang kepada saya membawa wacana pemikiran mereka. Mau seperti ini, itu dan saya tidak pernah melarang….Kalau di luar, saya datang dan dikumpulkan bakal debat kan. Kalau di stadion kan gampang, masalahnya lebih simpel. Karena yang pertama, mereka sama- sama mau nonton. Kedua, kalau dia mau begini, ini mau begitu ya mereka akan setuju aja pak. Ga punya ruang untuk membantah. Perwakilan kumpul kan sudah sepakat. Meskipun setelahnya ngedumel kan. ” 29 c Kepercayaan, dapat dipercaya dan dapat menyimpan rahasia Komunitas Aremania bukanlah suatu organisasi yang tetutup apalagi mempunyai rahasia pribadi. Aremania adalah organisasi nirlaba yang anggotanya merupakan warga asli kota Malang, jadi hampir tidak ada suatu hal yang dirahasiakan entah itu berupa dokumen, materi, ataupun lainnya. Kalau pun ada itu berada di ruang lingkup korwil. Contohnya forum Aremania.com, yang mempunyai hak atas program BTTN Beli Tiket Tanpa Nonton sehingga segala bentuk kepentingan mereka harus dijaga dan dirahasiakan. 29 Wawancara Pribadi dengan Ovan Tobing, Pendiri Aremania, Malang 14 April 2011. d Keterbukaan dan keterusterangan Ovan Tobing dan Lucky Zainal selalu memberikan ruang kepada anggota untuk datang dan bersilaturahmi ke rumahnya. Ia pun memberikan kebebasan bagi mereka untuk mengeluarkan pendapat dan pikiran masing-masing. Asal tidak bertentangan dengan Aremania maka tidak masalah. “Hubungan saya dengan aremania masih sangat dekat. Saya boleh tidak datang tapi tidak mengurangi kedekatan, tidak putus. Saya menganggap arema dengan aremania itu sebuah kesatuan dan saya menganggap itu sebuah karya yang harus kita jaga dan harus kita perbaiki terus ”. 30 e Tujuan kinerja yang tinggi, pada tingkat mana tujuan kinerja dikomunikasikan dengan jelas kepada anggota organisasi. Pada bab sebelumnya penulis telah menyebutkan tujuan dari Aremania. Tujuan-tujuan tersebut menandakan bahwa aremania punya jalur sendiri dalam mendukung tim kesayangannya. Tujuan itu diperjelas visi dan misi organisasi yang coba diaplikasikan saat di dalam maupun luar pertandingan. Selain pesan-pesan tersebut, Ovan Tobing juga mampu menjadi tokoh inspirasi bagi para suporter. Khususnya di dalam stadion. Beliau bisa menempatkan dirinya yang notabene seorang MC pertandingan untuk didengar dan disegani oleh para suporter. Contohnya saat pertandingan antara Arema dan PSPS Pekanbaru, saat para pemain PSPS menunjukkan aksi protes dengan berhenti bermain, Ovan Tobing langsung menyeru kepada penonton untuk tetap tertib. Seruan ini dikarenakan munculnya beberapa oknum yang mulai terpancing emosinya dan melempar benda-benda berbahaya ke lapangan. 31 30 Wawancara Pribadi dengan Lucky Zainal, pendiri Arema Fans Club, 15 April 2011. 31 Observasi lapangan, Stadion Kanjuruhan Malang, 15 April 2011. 3. Kinerja Organisasi Komunitas Suporter Aremania Malang Kinerja organisasi merupakan indikator tingkatan prestasi yng dapat mencapai dan mencerminkan keberhasilan pemimpin. Kinerja merupakan hasil yang dicapai dari perilaku anggota organisasi Gibson, 1998:179. Jadi kinerja organisasi merupakan hasil yang diinginkan organisasi dari perilaku orang-orang di dalamnya. 32 Konsep kinerja performance dapat didefinisikan sebagai sebuah pencapaian hasil atau degree of accomplishtment Rue dan Byars, 1981 dalam Kebn 1995. Hal ini berati bahwa, kinerja suatu organisasi itu dapat dilihat dari tingkatan sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang didasarkan pada tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Informasi tentang kinerja organisasi dapat digunakan untuk mengevaluasi apakah proses kerja yang dilakukan organisasi selama ini sudah sejalan dengan tujuan yang diharapkan apa belum. 33 Tujuan-tujuan organisasi Aremania ini adalah: a Menjadikan Aremania sebagai suporter yang loyal dengan hanya mendukung klub Arema saja, dengan slogan Loyalitas Tanpa Batas. 34 Aremania sudah berhasil dalam mencapai tujuan mereka terutama yang ditanamkan pada anggota Aremania. Slogan Loyalitas Tanpa Batas seolah menjadi pedoman mereka dalam mencapai tujuan ini. Saat observasi di Karawang, penulis melihat sendiri bagaimana kota Karawang yang berjarak kurang lebih 800 kilometer dari Malang tidak menjadi halangan bagi mereka untuk datang mendukung klub tercinta. 35 Bahkan penulis mendengar sendiri pengakuan dari 32 http:ekonomimanajemen.blogspot.com201001kinerja-organisasi.html 33 http:lawu96.multuply.comjournalitem8 34 Wawancara Pribadi dengan Erik Yanitra, anggota Aremania, Malang, 14 April 2011. 35 Observasi di Stadion Singaperbangsa Karawang, tanggal 24 April 2011 mereka yang menginap demi menonton klub Arema. Ditambah lagi beberapa anggota dari Aremania yang menyebar ke berbagai kota seperti di Pekanbaru dan Hongkong. Bukti loyalitas mereka yang besar. b Mengatasi permasalahan kerusuhan akibat geng-geng yang ada di kota Malang. Permasalahan kerusuhan sejatinya sudah berakhir. Geng-geng tersebut mulai runtuh sejak beberapa tahun yang lalu dan kini tidak ada lagi kerusuhan antar sesama geng. Seperti yang diungkapkan oleh Ovan Tobing: “Geng-geng tersebut akhirnya mulai runtuh setelah saya menyuruh mereka untuk bangga atas geng mereka sendiri. Saya menanamkan karakter dari masing-masing agar berbeda dan mempunyai cirri khas. sehingga tidak ada lagi yang ego ingin diakui.” 36 c Menjadi suporter teladan di Jawa Timur khususnya. Upaya ini masih terus digalangkan. Aremania mempunyai saingan-saingan dari supporter di Jawa Timur seperti Bonek Srurabaya, Delta Mania, LA Mania, Persik Mania, dsb. Sebenarnya ada beberapa media yang justru sempat memilih Aremania sebagai suporter yang teladan. d Menyatukan seluruh Suporter di Indonesia dalam forum Indonesia Damai Upaya sudah dilakukan oleh Aremania. Dalam beberapa kesempatan, Aremania pernah menjadi tuan rumah penyelenggaraan Indonesia Damai. Dan hikmah dari kegiatan ini adalah mempersatukan antara Aremania dengan the Jak Mania. “Untuk tiga tahun yang lalu aremania selalu mengadakan acara Indonesia Damai, jadi kita mengumpukan seluruh suporter Indonesia untuk berkumpul di Malang…. Tiap ada aksi Indonesia Damai yang dihadiri oleh seluruh suporter pun kita ada komitmen yang baik.” 37 36 Wawancara Pribadi dengan Ovan Tobing, Malang, 14 April 2011. 37 Wawancara Pribadi dengan Mukhlis Hardiyanto, anggota aremania korwil belimbing, Malang 15 April 2011 e Membangun Aremania menjadi suporter yang kreatif. Aremania telah membuktikan kreatifitasnya sebagai suporter terbaik. Aremania mulai berbenah diri dan mulai merubah imejnya, tidak hanya damai, sportif, loyal, tapi juga atraktif. Sebagai salah satu pelopor kelompok suporter sepak bola nasional dan dikukuhkan dengan anugerah suporter terbaik oleh Menpora dan suporter terbaik Copa Indonesia 2006, Aremania telah membuktikan eksistensinya dalam membangun warna suporter sepak bola nasional. 38 4. Pola Pembinaan Akhlak Pembinaan akhlak adalah suatu pembinaan budi pekerti yang dilakukan dengan konsisten dan sungguh-sungguh agar terwujudnya akhlak yang mulia. pembinaan akhlak adalah membiasakan melatih seseorang untuk melakukan perbuatan yang terpuji dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai norma-norma yang berlaku di masyarakat sehingga dapat dimanifestasikan baik berhubungan dengan Allah SWT, hubungan dengan manusia dan makhluk lainnya. Islam sangat memberi perhatian yang besar terhadap pembinaan akhlak, termasuk cara-caranya. Hubungan antara rukun Iman dan rukun Islam terhadap pembinaan akhlak adalah menggunakan cara atau sistem yang integrated, yaitu sistem yang menggunakan berbagai sarana peribadatan dan lainnya secara simultan untuk diarahkan pada pembinaan akhak. 39 Pola pembinaan akhlak yang diimplementasikan oleh pengurus Aremania kepada anggotanya cukup baik. Bentuknya memang bukan dengan sebuah 38 Mochammad Rijal Ilmi, “Sejarah Berdirinya Aremania”, diakses 25 April 2011 pada situs http:rijal954.wordpress.com20100904sejarah-berdiirinya-aremania 39 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006, h. 164. aktivitas atau kegiatan yang bersifat rutin. Bukan pula dengan kegiatan keagaman yang besar. Salah satu cara unik yang mungkin bisa dan layak diapresiasi yaitu yel-yel yang bernama Sholawat Aremania. Wali Kota Malang, Drs. Peni Suparto, M.AP sampai mendukung Gerakan Membumikan Shalawat di Bhumi Arema yang dilakukan jamaah Diba Akbar. Untuk membumikan shalawat, Gerakan Shalawat Bhumi Arema menggelar Diba Akbar yang digelar setiap Rabu Pon setiap bulannya. 40 Sholawat Aremania merupakan hasil karya dari salah satu komunitas di antara mereka. Sehingga tidak semua anggota mengetahui dan hafal dengan sholawat Aremania tersebut. “Kalau tidak salah ada itu namanya satu, sholawat aremania. Ada tapi saya tidak hafal soalnya itu hanya waktu- waktu tertentu saja.” 41 Sedangkan menurut Lucky Zainal, bentuk pembinaan moral terangkum dalam slogan salam khas Aremania, yaitu salam satu jiwa. “Semuanya. Jadi begini saya rangkum menjadi satu, aremania itu punya 1 salam. Kalau umumnya salam adalah assalamu’alaikum, tapi kalau aremania ada terusannya assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh, dilanjutkan salam satu jiwa. Sekarang ini saya sedang mengkampanyekan satu jiwa. Sebetulnya ini secara tidak sadar bahwa ini sebenarnya adalah satu pegangan hidup, istilahnya kalau mungkin kita ingin selamat dunia akhirat semua ada di salam satu jiwa.” 42 Menurutnya pembinaan moral tersebut dilakukan secara tidak langsung melalui slogan-slogan yang dibuat oleh Ovan Tobing dan dirinya, serta sikap- sikap mereka yang menjadi inspirasi bagi para anggota. Mereka menanamkan ini di dalam stadion maupun di luar stadion. Cara ini merupakan cara yang paling 40 “Wali Kota Dukung Gerakan Shalawat Bhumi Arema”, artikel diakses pada 25 Mei 2011 dari http:www.malang-post.comindex.php?option=com_contentview=articleid=30699: wali-kota-dukung-gerakan-shalawat-bhumi-aremacatid=46:tribunngalamItemid=71 41 Wawancara pribadi dengan Erik Yanitra, Malang, 14 April 2011. 42 Wawancara Pribadi dengan Lucky Zainal, Malang, 15 April 2011. ampuh dan menjadi catra klasik hingga kini, yaitu melalui keteladanan. Akhlak yang baik tidak dapat dibentuk dengan hanya pelajaran, instruksi dan larangan, sebab tabi’at jiwa untuk menerima keutamaan tidak cukup dengan hanya seorang guru mengatakan kerjakan ini dan jangan kerjakan itu. Menanamkan sopan santun memerlukan pendidikan yang panjang dan harus ada pendekatan yang lestari. Pembinaan ini tidak akan sukses, melainkan jika disertai dengan pemberian contoh teladan yang baik dan nyata. “Sa itu sabar. Hidup ini kan harus sabar, itulah yang menjadi pemenang. Orang sabar itu kan dicintai siapapun, Allah pun mencintai orang-orang yang sabar dan orang sabar itu dia selalu mencari solusi untuk menyelesasikan permasalahan kepada Allah…. Ada ayatnya tapi saya ga tahu, mungkin kamu lebih tahu itu.” 43            Hai orang-orang yang beriman, Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga di perbatasan negerimu dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.QS. Ali Imran: 200 Dalam proses pembinaan akhlak diperlukan suatu perhitungan dimana proses tersebut berlangsung dengan jangka panjang. Dengan perhitungan tersebut maka proses pembinaan lebih terarah pada tujuan yang hendak dicapai karena segala sesuatunya telah direncanakan dengan matang. Cara lain yang dapat ditempuh untuk pembinaan akhlak ini adalah pembiasaan yang dilakukan sejak kecil dan berlangsung secara kontinyu. Hal ini ditanamkan oleh mayoritas masyarakat Malang kepada anak-anaknya. Beberapa dari narasumber yang asli berasal dari Malang menjadi Aremania sejak lahir. Tentu saja dalam artian 43 Ibid aremania yang pasif dan sekedar penggembira saja. Keberadaan anak-anak di stadion sering menjadi tolak ukur keamanan sebuah pertandingan sepak bola. Namun, ada perbedaan antara Ovan Tobing, Lucky Zainal, dan para anggota Aremania perihal efektifitas pengaplikasian media dalam upaya pembinaan anggota. Ovan Tobing lebih mempercayai media radio yang kebetulan dijalaninya. Alasannya karena media radio mempunyai jadwal program yang pasti, sehingga waktu siaran dapat dipakai untuk berinteraksi dengan anggota. Media ini dapat dibenarkan karena beberapa anggota Aremania memang merasa radio adalah media yang paling efektif. Di sisi lain, Lucky Zainal lebih menyukai cara face to face karena cara ini lebih terbuka dalam menampung ide, gagasan, saran bagi kemajuan klub Arema Indonesia. Pendapat ini juga ikut dibenarkan oleh beberapa anggota lain, karena dengan face to face mereka dapat berinteraksi dengan maksimal. Media lain yaitu situs jejaring sosial facebook, mulai diminati belakangan ini dengan alasan hubungan komunikasi dapat lebih luas dengan orang-orang yang berada di luar Malang. 70

BAB V PENUTUP