upaya  lainnya.  Di  dalam  stadion  Aremania  dapat  bersikap  disiplin,  terlihat  dari cara mereka memasuki stadion. Tidak ada yang menerobos paksa atau memanjat
dinding  seperti  yang  dijumpai  beberapa  suporter  lain  di  tanah  air.  Dan  antri  saat masuk ke stadion serta tepat waktu saat pertandingan belum dimulai.
“Semuanya.  Jadi  begini  saya  rangkum  menjadi  satu,  aremania  itu  punya satu
salam.  Kalau  umumnya  salam  adalah  assalamu’alaikum,  tapi  kalau aremania  ada
terusannya  assalamu’alaikum  warahmatullahi  wabarakatuh, dilanjutkan salam satu jiwa
”
17
“Jagalah  kotamu  Kalau  the  Jak  kan  ga  menjaga  kota.  Alasannya  suatu upaya melahirkan simpati dari orang yang sinis kepada Arema
”
18
“Terus  banyak  kalau  ada  pemain  lawan  datang,  meski  hubungan  dengan arema  ga bagus  ya  ga dilemparin. Justru dikawal  dari penginapan sampai
ke  stadion.  Pokoknya  banyak  mas,  yang  positif-positif  aja  kalau  Arema
itu”
19
B. Analisis
Dalam teori  hubungan  manusia hasil penelitian Elton Mayo, para peneliti mengambil  kesimpulan  bahwa  hubungan  sosial  atau  manusiawi  di  antara  para
pekerja,  peneliti  dan  penyelia  supervisors  lebih  penting  dalam  menentukan produktivitas dari pada perubahan-perubahan kondisi kerja di atas. Moral pekerja
anggota organisasi yang tinggi akan menaikkan produktivitas, kemudian timbul pertanyaan bagaimana cara untuk meningkatkan moral anggota. Moral meningkat
atau  tidak  tergantung  seberapa  besar  perhatian  yang  bersifat  pribadi,  individual dan  simpati  diberikan  kepada  karyawan,  dan  struktur  sosial  kelompok  kerja.
Bahkan  faktor-faktor  sederhana,  seperti  siapa  yang  duduk  dekat  seseorang karyawan, merupakan hal penting dalam organisasi.
17
Wawancara Pribadi dengan Lucky Zainal, Malang, 15April 2011.
18
Wawancara Pribadi dengan Ovan Tobing, Malang, 14 April 2011.
19
Wawancara Pribadi dengan Edi, anggota Aremania, Karawang,  24 April 2011.
Dalam  organisasi  nirlaba  seperti  Aremania,  keberadaan  anggota  jelas memiliki peranan yang sangat vital. Terlebih jumlah anggota Aremania bukan lagi
puluhan, melainkan ribuan. Menurut teori hubungan manusiawi di atas, hubungan komunikasi  yang  terjalin  antar  anggota  Aremania  menjadi  faktor  yang  sangat
penting dalam meningkatkan produktifitas organisasi. Dalam  teori  hubungan  manusia,  manusia  sebagai  anggota  Aremania
merupakan  inti  organisasi  sosial.  Manusia terlibat  dalam  tingkah  laku  komunitas Aremania. Misalnya anggota Aremania yang memutuskan apa peranan yang akan
dilakukannya dan bagaimana melakukannya. Seperti  yang dipaparkan oleh Ovan Tobing:
“Arema itu kan dari kampung, istilah saya dari gang-gang gitu. Kekuatan Arema  itu  dari  gang  suporternya.  Perbedaannya  dari  suporter  Indonesia
lain  yang  paling  tajam  perbedaannya,  mereka  bergerak  dari  gang,  ibarat tanaman Arema itu merambah sampai ke rumah mewah sampai ke gedung
pemerintahan.  Sedangkan  suporter  lain  diciptakan  dari  pemerintahan diturunkan ke gang. Saya buat kondisinya terbalik karena saya kembalikan
bahwa kalian harus bangga, apapun rumahmu, genteng atau apa banggalah kamu  dengan  rumahmu  banggalah  kamu  dengan  kampungmu,  dari
gangmu.  Jangan  pernah  malu  bilang  kamu  tinggal  di  rumah  ini  gang  ini. Itulah kekuatan kita.
”
20
Tanpa manusia organisasi tidak akan ada. Oleh karena itu faktor manusia dalam  organisasi  haruslah  mendapat  perhatian  dan  tidak  dapat  diabaikan  seperti
halnya dengan teori klasik.
21
Teori  hubungan  manusia  ini  menekankan  pada  pentingnya  individu  dan hubungan  sosial  dalam  kehidupan  organisasi.  Teori  ini  menyarankan  strategi
peningkatan  dan  penyempurnaan  organisasi  dengan  meningkatkan  kepuasan anggota  organisasi  dan  menciptakan  organisasi  yang  dapat  membantu  individu
20
Wawancara Pribadi dengan Ovan obing, Pendiri Aremania, Malang 14 April 2011
21
Ibid
mengembangkan  potensinya.  Dengan  meningkatkan  kepuasan  kerja  dan mengarahkan  aktualisasi  diri  pekerja,  akan  mempertinggi  motivasi  bekerja
sehingga akan dapat meningkatkan produksi organisasi. 1.
Iklim Organisasi Komunitas Suporter Aremania Malang Payne  dan  Pugh  1976  mendefinisikan  iklim  organisasi  sebagai  suatu
konsep yang merefleksikan isi dan kekuatan dari nilai-nilai umum, norma, sikap, tingkah  laku  dan  perasaan  anggota  terhadap  suatu  sistem  sosial.  Selanjutnya
Litwin dan Stringer 1968 memberikan dimensi iklim organisasi sebagai berikut: a
Rasa tanggung jawab Dalam  hal  tanggung  jawab,  Aremania  sudah  membuktikan  diri  sebagai
suporter  yang  bertanggungjawab  atas  perbuatannya.  Pada  tahun  2008  Aremania dengan  tak  terkendali  merusak  dan  membakar  berbagai  fasilitas  di  stadion
Brawijaya Kediri. Peristiwa itu disebabkan karena ketidakpuasan mereka terhadap kepemimpinan wasit di lapangan. Akibatnya para Aremania dihukum pelarangan
selama dua tahun mengenakan kostum tim saat mendukung Arema. Hukuman ini diterima oleh semua Aremania dan dapat dipatuhi selama dua tahun.
22
b Standar atau harapan tentang kualitas pekerjaan
Dalam mendukung Arema Indonesia, Aremania memiliki target yang jelas yaitu  memenangkan  pertandingan  melalui  dukungan  kepada  mereka  dengan
maksimal. Menurut Ovan Tobing, banyak hal  yang sudah dilakukan oleh dirinya dan  anggota  Aremania  guna  menjadikan  Arema  Indonesia  klub  yang  mampu
menjual dan sekaligus kompetitif.
22
Dalam masa hukumannya, Aremania sering melakukan aksi-aksi unik dan kreatif guna mengundang perhatian publik. Contohnya dengan cara mengenakan baju kokoh ke stadion. Hal ini
dilakukan untuk menunjukkan bahwa mereka sudah berubah.
“Dulu saya begitu, itu juga karena Arema kan butuh duit. Jadi bagaimana? Tanya saja mas Lucky, kalau tidak ada penonton perempuan, bingung kita.
Berarti  buat  kami  ini  tidak  layak  jual.  Mereka  nggak  mau  datang  berarti belum  ada  jaminan  nyamannya  suatu  pertandingan.  Kita  cari  perempuan
yang mau nonton  tapi  belum ada. Setelah satu dua tiga perempuan datang, sekarang kita berpikir bagaimana caranya mendatangkan keluarga. Agar ini
menjadi tontonan keluarga.”
23
c Ganjaran atau reward
Ganjaran  yang  diterima  atas  kinerja  para  Aremania  bukanlah  berbentuk benda  atau  materi,  melainkan  kepuasan  atas  kemenangan.  Aremania  rela  datang
ke Karawang dan kota-kota lain di Indonesia demi mendapatkan kemenangan dari tim yang mereka dukung.
“Pokoknya  satu  jiwa  deh.  Yang  namanya  satu  jiwa  kan  kita  akan mendukung  apapun  yang  dilakukan  teman-teman  asal  itu  baik.  Berbuat
kebaikan. ”
24
d Rasa persaudaraan
Rasa  persaudaraan  di  tubuh  Aremania  tumbuh  seiring  berjalannya  waktu. Dulu,  Aremania  mungkin  masih  brutal  dan  anarkis.  Antar  sesama  kampung  bisa
saling baku hantam. Namun, setelah Aremania terbentuk, ego-ego tersebut sudah mulai menghilang. Kota yang awalnya selalu dicekam ketakutan kini sudah damai
kembali.  Selain  sesama  anggota,  Aremania  juga  bersaudara  dengan  Persema Malang.  Meski  satu  kota  namun  gengsi  mereka  bisa  dihilangkan.  Lebih  dari  itu
mereka pun menganggap suporter the Jak Mania Jakarta sebagai saudara mereka. “Aremania  sama  ngalamania  ya  sama  saja.  Seperti  satu  badan.  Sangat
rukun  jadinya.  Sama-sama  saling  nonton.  Ga  seperti  di  tangerang  dan Jakarta.”
25
23
Wawancara Pribadi dengan Ovan Tobing, pendiri Aremania, Malang, 14 April 2011.
24
Wawancara  Pribadi  dengan  Erik  Yanitra,  anggota  forum  Aremania.com,  Malang  14 April 2011.
“Kita dulu pernah ada masalah sama the Jak. Kemudian kita sudah duduk bareng  dan  mencoba  berubah  dan  akhirnya  kita  bisa  bersama.  Kita
menganggap the Jak saudara kita.”
26
e Semangat tim
Aremania  merupakan  salah  satu  suporter  terbaik  yang  pernah  ada  di Indonesia.  Tak  hanya  terbaik  mereka  juga  menjadi  yang  teratraktif.  Pada  tahun
lalu  mereka  membuat  rekor  sebagai  suporter  yang  melakukan  tour  away terbanyak di Asia. Jadi tak perlu diragukan lagi semangatnya.
2. Iklim Komunikasi Komunitas Suporter Aremania Malang
Penelitian yang dilakukan Redding menunjukkan bahwa iklim komunikasi lebih  luas  dari  persepsi  bawahan  anggota  terhadap  kualitas  hubungan  dan
komunikasi  dalam  organisasi  serta  tingkat  pengaruh  dan  keterlibatan.  Redding Goldhaber,  1986  mengemukakan  lima  dimensi  penting  dari  iklim  komunikasi
tersebut. a
Supportiveness,  atau  bawahan  mengamati  bahwa  hubungan  komunikasi mereka  dengan  atasan  membantu  mereka  membangun  dan  menjaga
perasaan diri berharga dan penting. Anggota  Aremania  tak  seluruhnya  menganggap  bahwa  hubungan
komunikasi  dengan  pengurus  Aremania  membantu  mereka  membangun  dan menjaga perasaan diri berharga dan penting.
“Komunitas  di  sini  masih  sedikit,  belum  ada  50  orang.  Kalau  pengurus pusat  kemarin  cuman  nonton  bareng  waktu  lawan  PSPS.  Biasa-biasa  aja
kalau ada acara khusus.”
27
“Baik. Kayak keluarga. Kalau ada masalah dibicarakan”
28
25
Wawancara Pribadi dengan Rifani, anggota Aremania, Malang, 15 April 2011.
26
Wawancara Pribadi dengan Mukhlias Hardiyanto, Malang, 15 April 2011.
27
Wawancara Pribadi dengan Catur, anggota Aremania Pekanbaru, Jakarta 5 Juni 2011.
28
Wawancara Pribadi dengan Joko Prayitno, anggota Aremania,  Malang, 15 April 2011.
Dari  dua  petikan  wawancara  di  atas  dapat  dianalisis  bahwa  tingkat kepuasan  dalam  berkomunikasi  kepada  atasan  berbeda-beda.  Namun  dari  hasil
pengamatan  komunikasi  yang  terjalin  di  sana  sudah  mulai  mengalami perkembangan.
b Partisipasi membuat keputusan
Anggota  Aremania  selalu  diberikan  kesempatan  untuk  ikut  membuat keputusan yang berkenaan dengan klub. Karena klub selalu memberi ruang publik
untuk beraspirasi. “Hal-hal seperti ini lebih banyak saya lakukan kalau saya ketemu mereka
di luar. Sekarang saya jarang keluar. Kalau keluar dulu, bisa lama karena mereka  sudah  nunggu  saya  untuk  ngobrol.  Saya  kan  orangnya  bukan
untouchable.  Terbuka.  Siapapun  lah.  Bicara  sama  anak  mabuk  pun  saya bicara.  Kalu  bisa  ya  sama-sama  kita  mabuk.  Sehingga  tidak  ada  jarak
… Dan dulu  banyak orang  datang kepada saya membawa wacana pemikiran
mereka.  Mau  seperti  ini,  itu  dan  saya  tidak  pernah  melarang….Kalau  di luar, saya datang dan dikumpulkan bakal debat  kan. Kalau di stadion kan
gampang,  masalahnya  lebih  simpel.  Karena  yang  pertama,  mereka  sama- sama mau nonton. Kedua, kalau dia mau begini, ini mau begitu ya mereka
akan  setuju  aja  pak.  Ga  punya  ruang  untuk  membantah.  Perwakilan kumpul kan sudah sepakat. Meskipun setelahnya ngedumel kan.
”
29
c Kepercayaan, dapat dipercaya dan dapat menyimpan rahasia
Komunitas  Aremania  bukanlah  suatu  organisasi  yang  tetutup  apalagi mempunyai rahasia pribadi. Aremania adalah organisasi nirlaba yang anggotanya
merupakan  warga  asli  kota  Malang,  jadi  hampir  tidak  ada  suatu  hal  yang dirahasiakan  entah  itu  berupa  dokumen,  materi,  ataupun  lainnya.  Kalau  pun  ada
itu  berada  di  ruang  lingkup  korwil.  Contohnya  forum  Aremania.com,  yang mempunyai  hak atas program  BTTN Beli Tiket Tanpa Nonton sehingga segala
bentuk kepentingan mereka harus dijaga dan dirahasiakan.
29
Wawancara Pribadi dengan Ovan Tobing, Pendiri Aremania, Malang 14 April 2011.
d Keterbukaan dan keterusterangan
Ovan Tobing dan Lucky Zainal selalu memberikan ruang kepada anggota untuk datang dan bersilaturahmi ke rumahnya. Ia pun memberikan kebebasan bagi
mereka  untuk  mengeluarkan  pendapat  dan  pikiran  masing-masing.  Asal  tidak bertentangan dengan Aremania maka tidak masalah.
“Hubungan  saya  dengan  aremania  masih  sangat  dekat.  Saya  boleh  tidak datang  tapi  tidak  mengurangi  kedekatan,  tidak  putus.  Saya  menganggap
arema  dengan  aremania  itu  sebuah  kesatuan  dan  saya  menganggap  itu sebuah karya yang harus kita jaga dan harus kita perbaiki terus
”.
30
e Tujuan  kinerja  yang  tinggi,  pada  tingkat  mana  tujuan  kinerja
dikomunikasikan dengan jelas kepada anggota organisasi. Pada  bab  sebelumnya  penulis  telah  menyebutkan  tujuan  dari  Aremania.
Tujuan-tujuan  tersebut  menandakan  bahwa  aremania  punya  jalur  sendiri  dalam mendukung  tim  kesayangannya.  Tujuan  itu  diperjelas  visi  dan  misi  organisasi
yang coba diaplikasikan saat di dalam maupun luar pertandingan. Selain  pesan-pesan  tersebut,  Ovan  Tobing  juga  mampu  menjadi  tokoh
inspirasi  bagi  para  suporter.  Khususnya  di  dalam  stadion.  Beliau  bisa menempatkan  dirinya  yang  notabene  seorang  MC  pertandingan  untuk  didengar
dan  disegani  oleh  para  suporter.  Contohnya  saat  pertandingan  antara  Arema  dan PSPS  Pekanbaru,  saat  para  pemain  PSPS  menunjukkan  aksi  protes  dengan
berhenti  bermain,  Ovan  Tobing  langsung  menyeru  kepada  penonton  untuk  tetap tertib. Seruan ini dikarenakan munculnya beberapa oknum yang mulai terpancing
emosinya dan melempar benda-benda berbahaya ke lapangan.
31
30
Wawancara Pribadi dengan Lucky Zainal, pendiri Arema Fans Club, 15 April 2011.
31
Observasi lapangan, Stadion Kanjuruhan Malang, 15 April 2011.
3. Kinerja Organisasi Komunitas Suporter Aremania Malang
Kinerja  organisasi  merupakan  indikator  tingkatan  prestasi  yng  dapat mencapai  dan  mencerminkan  keberhasilan  pemimpin.  Kinerja  merupakan  hasil
yang  dicapai  dari  perilaku  anggota  organisasi  Gibson,  1998:179.  Jadi  kinerja organisasi  merupakan hasil  yang diinginkan organisasi  dari perilaku orang-orang
di dalamnya.
32
Konsep  kinerja  performance  dapat  didefinisikan  sebagai  sebuah pencapaian  hasil  atau  degree  of  accomplishtment  Rue  dan  Byars,  1981  dalam
Kebn  1995.  Hal  ini  berati  bahwa,  kinerja  suatu  organisasi  itu  dapat  dilihat  dari tingkatan  sejauh  mana  organisasi  dapat  mencapai  tujuan  yang  didasarkan  pada
tujuan  yang  sudah  ditetapkan  sebelumnya.  Informasi  tentang  kinerja  organisasi dapat  digunakan  untuk  mengevaluasi  apakah  proses  kerja  yang  dilakukan
organisasi selama ini sudah sejalan dengan tujuan yang diharapkan apa belum.
33
Tujuan-tujuan organisasi Aremania ini adalah: a
Menjadikan  Aremania  sebagai  suporter  yang  loyal  dengan  hanya mendukung klub Arema saja, dengan slogan Loyalitas Tanpa Batas.
34
Aremania  sudah  berhasil  dalam  mencapai  tujuan  mereka  terutama  yang ditanamkan  pada  anggota  Aremania.  Slogan  Loyalitas  Tanpa  Batas  seolah
menjadi pedoman mereka dalam mencapai tujuan ini. Saat observasi di Karawang, penulis melihat sendiri bagaimana kota Karawang yang berjarak kurang lebih 800
kilometer  dari  Malang  tidak  menjadi  halangan  bagi  mereka  untuk  datang mendukung  klub  tercinta.
35
Bahkan  penulis  mendengar  sendiri  pengakuan  dari
32
http:ekonomimanajemen.blogspot.com201001kinerja-organisasi.html
33
http:lawu96.multuply.comjournalitem8
34
Wawancara Pribadi dengan Erik Yanitra, anggota Aremania, Malang, 14 April 2011.
35
Observasi di Stadion Singaperbangsa Karawang, tanggal 24 April 2011
mereka  yang  menginap  demi  menonton  klub  Arema.  Ditambah  lagi  beberapa anggota dari Aremania yang menyebar ke berbagai kota seperti di Pekanbaru dan
Hongkong. Bukti loyalitas mereka yang besar. b
Mengatasi  permasalahan  kerusuhan  akibat  geng-geng  yang  ada  di  kota Malang.
Permasalahan  kerusuhan  sejatinya  sudah  berakhir.  Geng-geng  tersebut mulai  runtuh  sejak  beberapa  tahun  yang  lalu  dan  kini  tidak  ada  lagi  kerusuhan
antar sesama geng. Seperti yang diungkapkan oleh Ovan Tobing: “Geng-geng tersebut akhirnya mulai runtuh setelah saya menyuruh mereka
untuk  bangga  atas  geng  mereka  sendiri.  Saya  menanamkan  karakter  dari masing-masing agar berbeda dan mempunyai cirri khas. sehingga tidak ada
lagi yang ego ingin diakui.”
36
c Menjadi suporter teladan di Jawa Timur khususnya.
Upaya ini masih terus digalangkan. Aremania mempunyai saingan-saingan dari supporter di  Jawa Timur seperti  Bonek Srurabaya, Delta Mania,  LA Mania,
Persik  Mania,  dsb.  Sebenarnya  ada  beberapa  media  yang  justru  sempat  memilih Aremania sebagai suporter yang teladan.
d Menyatukan seluruh Suporter di Indonesia dalam forum Indonesia Damai
Upaya  sudah  dilakukan  oleh  Aremania.  Dalam  beberapa  kesempatan, Aremania  pernah  menjadi  tuan  rumah  penyelenggaraan  Indonesia  Damai.  Dan
hikmah dari kegiatan ini adalah mempersatukan antara Aremania  dengan the Jak Mania.
“Untuk tiga tahun yang lalu aremania selalu mengadakan acara Indonesia Damai,  jadi  kita  mengumpukan  seluruh  suporter  Indonesia  untuk
berkumpul di Malang…. Tiap ada aksi Indonesia Damai yang dihadiri oleh seluruh suporter pun kita ada
komitmen yang baik.”
37
36
Wawancara Pribadi dengan Ovan Tobing, Malang, 14 April 2011.
37
Wawancara  Pribadi  dengan  Mukhlis  Hardiyanto,  anggota  aremania  korwil  belimbing, Malang 15 April 2011
e Membangun Aremania menjadi suporter yang kreatif.
Aremania  telah  membuktikan  kreatifitasnya  sebagai  suporter  terbaik. Aremania  mulai  berbenah  diri  dan  mulai  merubah  imejnya,  tidak  hanya  damai,
sportif,  loyal,  tapi  juga  atraktif.  Sebagai  salah  satu  pelopor  kelompok  suporter sepak  bola  nasional  dan  dikukuhkan  dengan  anugerah  suporter  terbaik  oleh
Menpora dan suporter terbaik Copa Indonesia 2006, Aremania telah membuktikan eksistensinya dalam membangun warna suporter sepak bola nasional.
38
4. Pola Pembinaan Akhlak
Pembinaan  akhlak  adalah  suatu  pembinaan  budi  pekerti  yang  dilakukan dengan  konsisten  dan  sungguh-sungguh  agar  terwujudnya  akhlak  yang  mulia.
pembinaan  akhlak  adalah  membiasakan  melatih  seseorang  untuk  melakukan perbuatan  yang  terpuji  dalam  kehidupan  sehari-hari  sesuai  dengan  nilai-nilai
norma-norma yang berlaku di masyarakat sehingga dapat dimanifestasikan baik berhubungan  dengan  Allah  SWT,  hubungan  dengan  manusia  dan  makhluk
lainnya. Islam  sangat  memberi  perhatian  yang  besar  terhadap  pembinaan  akhlak,
termasuk  cara-caranya.  Hubungan  antara  rukun  Iman  dan  rukun  Islam  terhadap pembinaan  akhlak  adalah  menggunakan  cara  atau  sistem  yang  integrated,  yaitu
sistem  yang  menggunakan  berbagai  sarana  peribadatan  dan  lainnya  secara simultan untuk diarahkan pada pembinaan akhak.
39
Pola pembinaan  akhlak  yang diimplementasikan oleh pengurus Aremania kepada  anggotanya  cukup  baik.  Bentuknya  memang  bukan  dengan  sebuah
38
Mochammad Rijal Ilmi, “Sejarah Berdirinya Aremania”, diakses 25 April 2011 pada situs http:rijal954.wordpress.com20100904sejarah-berdiirinya-aremania
39
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006, h. 164.
aktivitas atau kegiatan yang bersifat rutin. Bukan pula dengan kegiatan keagaman yang  besar.  Salah  satu  cara  unik  yang  mungkin  bisa  dan  layak  diapresiasi  yaitu
yel-yel yang bernama Sholawat Aremania. Wali Kota Malang, Drs. Peni Suparto, M.AP sampai mendukung Gerakan
Membumikan  Shalawat  di  Bhumi  Arema  yang  dilakukan  jamaah  Diba  Akbar. Untuk membumikan shalawat, Gerakan Shalawat Bhumi Arema menggelar Diba
Akbar yang digelar setiap Rabu Pon setiap bulannya.
40
Sholawat  Aremania  merupakan  hasil  karya  dari  salah  satu  komunitas  di antara  mereka.  Sehingga  tidak  semua  anggota  mengetahui  dan  hafal  dengan
sholawat Aremania tersebut. “Kalau tidak salah ada itu namanya satu, sholawat aremania. Ada tapi saya
tidak hafal soalnya itu hanya waktu- waktu tertentu saja.”
41
Sedangkan  menurut  Lucky  Zainal,  bentuk  pembinaan  moral  terangkum dalam slogan salam khas Aremania, yaitu salam satu jiwa.
“Semuanya. Jadi begini saya rangkum menjadi satu, aremania itu punya 1 salam.  Kalau  umumnya  salam  adalah  assalamu’alaikum,  tapi  kalau
aremania ada terusannya assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh, dilanjutkan salam satu jiwa. Sekarang ini saya sedang mengkampanyekan
satu  jiwa.  Sebetulnya  ini  secara  tidak  sadar  bahwa  ini  sebenarnya  adalah satu  pegangan  hidup,  istilahnya  kalau  mungkin    kita  ingin  selamat  dunia
akhirat semua ada di salam satu jiwa.”
42
Menurutnya  pembinaan  moral  tersebut  dilakukan  secara  tidak  langsung
melalui  slogan-slogan  yang  dibuat  oleh  Ovan  Tobing  dan  dirinya,  serta  sikap- sikap mereka yang menjadi inspirasi bagi para anggota. Mereka menanamkan ini
di  dalam  stadion  maupun  di  luar  stadion.  Cara  ini  merupakan  cara  yang  paling
40
“Wali  Kota  Dukung  Gerakan  Shalawat  Bhumi  Arema”,  artikel  diakses  pada  25  Mei 2011  dari  http:www.malang-post.comindex.php?option=com_contentview=articleid=30699:
wali-kota-dukung-gerakan-shalawat-bhumi-aremacatid=46:tribunngalamItemid=71
41
Wawancara pribadi dengan Erik Yanitra, Malang, 14 April 2011.
42
Wawancara Pribadi dengan Lucky Zainal, Malang, 15 April 2011.
ampuh  dan  menjadi  catra  klasik  hingga  kini,  yaitu  melalui  keteladanan.  Akhlak yang  baik  tidak  dapat  dibentuk  dengan  hanya  pelajaran,  instruksi  dan  larangan,
sebab tabi’at jiwa untuk menerima keutamaan tidak cukup dengan hanya seorang guru mengatakan kerjakan ini dan jangan kerjakan itu. Menanamkan sopan santun
memerlukan  pendidikan  yang  panjang  dan  harus  ada  pendekatan  yang  lestari. Pembinaan  ini  tidak  akan  sukses,  melainkan  jika  disertai  dengan  pemberian
contoh teladan yang baik dan nyata. “Sa itu sabar. Hidup ini kan harus sabar, itulah yang menjadi pemenang.
Orang  sabar  itu  kan  dicintai  siapapun,  Allah  pun  mencintai  orang-orang yang  sabar  dan  orang  sabar  itu  dia  selalu  mencari  solusi  untuk
menyelesasikan permasalahan  kepada Allah…. Ada ayatnya tapi saya ga tahu, mungkin
kamu lebih tahu itu.”
43
 
 
 
 
 
Hai  orang-orang  yang  beriman,  Bersabarlah  kamu  dan  kuatkanlah kesabaranmu  dan  tetaplah  bersiap  siaga  di  perbatasan  negerimu  dan
bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.QS. Ali Imran: 200
Dalam  proses  pembinaan  akhlak  diperlukan  suatu  perhitungan  dimana proses tersebut berlangsung dengan jangka panjang. Dengan perhitungan tersebut
maka  proses  pembinaan  lebih  terarah  pada  tujuan  yang  hendak  dicapai  karena segala  sesuatunya  telah  direncanakan  dengan  matang.  Cara  lain  yang  dapat
ditempuh  untuk  pembinaan  akhlak  ini  adalah  pembiasaan  yang  dilakukan  sejak kecil  dan  berlangsung  secara  kontinyu.  Hal  ini  ditanamkan  oleh  mayoritas
masyarakat  Malang  kepada  anak-anaknya.  Beberapa  dari  narasumber  yang  asli berasal  dari  Malang  menjadi  Aremania  sejak  lahir.  Tentu  saja  dalam  artian
43
Ibid
aremania  yang  pasif  dan  sekedar  penggembira  saja.  Keberadaan  anak-anak  di stadion sering menjadi tolak ukur keamanan sebuah pertandingan sepak bola.
Namun,  ada  perbedaan  antara  Ovan  Tobing,  Lucky  Zainal,  dan  para anggota  Aremania  perihal  efektifitas  pengaplikasian  media  dalam  upaya
pembinaan anggota. Ovan Tobing lebih mempercayai media radio yang kebetulan dijalaninya.  Alasannya  karena  media  radio  mempunyai  jadwal  program  yang
pasti,  sehingga  waktu  siaran  dapat  dipakai  untuk  berinteraksi  dengan  anggota. Media  ini  dapat  dibenarkan  karena  beberapa  anggota  Aremania  memang  merasa
radio adalah media yang paling efektif. Di sisi lain, Lucky Zainal lebih menyukai cara face to face karena cara ini
lebih  terbuka  dalam  menampung  ide,  gagasan,  saran  bagi  kemajuan  klub  Arema Indonesia.  Pendapat  ini  juga  ikut  dibenarkan  oleh  beberapa  anggota  lain,  karena
dengan face to face mereka dapat berinteraksi dengan maksimal. Media lain yaitu situs  jejaring  sosial  facebook,  mulai  diminati  belakangan  ini  dengan  alasan
hubungan  komunikasi  dapat  lebih  luas  dengan  orang-orang  yang  berada  di  luar Malang.
70
BAB V PENUTUP