Aktivitas Bank Muamalat Indonesia

74 - Kafalah adalah pengalihan tanggung jawab seseorang yang dijamin, dengan berpegang pada tanggung jawab orang lain sebagai penjamin - Hawalah adalah pemindahan beban hutang dari orang yang berhutang kepada orang yang berkewajiban membayar hutang. - Rahn adalah menahan salah satu harta milik peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimannya. - Qard adalah pemberian pinjaman dari bank kepada nasabah yang dipergunakan untuk kebutuhan mendesak. e Jasa Layanan - ATM adalah layanan kemudahan akses dari bank kepada nasabah untuk melakukan penarikan tunai, pemindahbukuan antar rekening, pemeriksaan saldo, dan lain-lain. - SalaMuamalat adalah layanan phone bankink 24 bagi nasabah yang ingin memperoleh informasi mengenai produk, saldo, informasi transaksi, transfer rekening serta pengubahan rekening. - Pembayaran zakat, infak dan sedekah ZIS adalah jasa yang memudahkan nasabah untuk membayar ZIS ke lembaga ZIS Muamalat maupun lembaga ZIS lainnya. - Jasa-jasa lain adalah jasa layanan lainnya dari Bank Muamalat seperti tranfer, collection, standing instruction bank draft, reverensi bank. 75 f Aspek Pemasaran Dalam strategi pemasarannya, PT Bank Muamalat Indonesia BMI melakukan berbagaicmacam terobosan dalam mengembangkan perluasan usaha dan pemasaran produk- produknya, ada 3 macam terobosan yang didengungkan BMI yang disatukan dalam konsep bertajuk Goes To War yang merupakan teriakan heroik yang membangkitkan semangat Kru Muamalat dalam upaya mengembangkan sayap di negara kepulauan dan negara berpenduduk Islam terbesar di dunia. WAR adalah singkatan dari Wholesale, Alliance dan Remote, yaitu tiga terobosan dalam strategi pengembangan usaha dan pemasaran Bank Muamalat yang merupakan faktor kunci dalam pengembangan serta perluasan jasa dan produk perbankan syariah yang amat pesat di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan untuk pembukaan rekening, Bank Muamalat telah berkerja sama dengan PT. Pos Indonesia sejak tahun 2003. Badan Usaha Milik Negara BUMN ini merupakan perusahaan berpengalaman melayani transaksi tunai dan pengiriman uang dengan jumlah outlet terluas di Indonesia. Dengan kerja sama ini memungkinkan seluruh ummat dapat dijangkau layanan Bank Muamalat melalui pengembangan teknologi Host to Host yang menjadikan penjualan tabungan dilakukan secara real time on-line 76 dari seluruh kabupatenkota se Indonesia melalui seluruh kantor pos online. Sedangkan kebutuhan Nasabah untuk menarik dana secara tunai pun dilayani tanpa batas ruang dan waktu, bekerja sama dengan ATM Bersama dan ATM BCAPrima. Hal ini memungkinkan masyarakat dimanapun dapat menarik dana secara tunai dari mesin ATM Bank dimanapun, bahkan dari Bank Pembangunan Daerah seluruh Indonesia. 77 Grafik 4.1 Perkembangan Nasabah Bank Muamalat Indonesia, Tbk Sumber : Annual Report Bank Muamalat Indonesia Tahun 2008 78 g Aspek Keuangan Dalam bidang keuangan, Bank Muamalat telah menambah alokasi dana dalam bentuk giro pada PT POS Indonesia, sebagai langkah untuk mendukung strategi aliansi yang diterapkan oleh Bank Muamalat dapat berjalan dengan baik. Selain itu, dalam menambah porsi modalnya, Bank Muamalat juga menerbitkan efek yang terdiri dari obligasi syariah, yang mewajibkan emiten untuk membayar bagi hasil kepada pemegang obligasi serta membayar kembali nilai pokok obligasi pada saat jatuh tempo. Bank Muamalat juga melaporkan secara berkala kondisi keuangan kepada masyarakat, baik yang memiliki hubungan langsung dengan Bank Muamalat maupun masyarakat pada umumnya. Selain itu kinerja keuangan pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk juga mengalami hasil yang positif dimasyarakat, karena hal itu dapat dilihat dari annual report tahun 2008 yang selalu mengalami kenaikan, khususnya laba operasional yang dihasilkan ditahun 2005 sebesar Rp 159.000.000.000 sedangkan pada tahun 2004 sebesar Rp 75.000.000.000 jika dalam persentase kenaikan mencapai 52,83. Selain itu s ejak tahun 1998 sampai dengan 2008, total asset Bank Muamalat meningkat 25,3 kali lipat, dan ekuitas tumbuh sebesar 23,6 kali lipat. 79 Grafik 4.2 Perkembanagan Aktiva Sumber : Annual Report Bank Muamalat Indonesia Tahun 2008 Grafik 4.3 Perkembangan Laba Sumber : Annual Report Bank Muamalat Indonesia Tahun 2008 80 Grafik 4.4 Perkembangan Ekuitas Sumber : Annual Report Bank Muamalat Indonesia Tahun 2008 h Aspek Perdagangan Internasional Dalam upaya memperkuat permodalannya, Bank Muamalat Indonesia mencari pemodal yang potensial, dan ditanggapi secara positif oleh Islamic Development Bank IDB yang berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi. Pada RUPS tanggal 21 Juni 1999, IDB secara resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank Muamalat Indonesia. Oleh karena itu, kurun waktu tersebut menjadi salah satu masa-masa yang penuh tantangan sekaligus keberhasilan bagi Bank Muamalat Indonesia. Dalam kurun waktu tersebut, Bank Muamalat Indonesia berhasil membalikkan kondisi dari rugi menjadi laba berkat upaya dan dedikasi setiap Kru Muamalat, ditunjang dengan kepemimpinan yang kuat, strategi pengembangan usaha yang tepat, serta ketaatan terhadap pelaksanaan perbankan syariah secara murni. Bahkan berkat strategi WAR, Bank Muamalat tidak hanya 81 mampu menyediakan produk dan layanannya di seluruh propinsi Indonesia, tetapi juga sanggup menjangkau ke berbagai pelosok negeri. Bank Muamalat pun bahkan mulai merambah jaringan internasional melalui aliansi dengan mitra-mitra internasional.

B. Hasil dan Pembahasan 1. Analisis Deskriptif

Berdasarkan data yang diolah maka kenaikkan dan penurunan variabel- variabel penelitian adalah sebagai berikut: a. Variabel Dependen Nilai Margin Murabahah pada tahun 2000 sampai dengan 2009, dapat ditunjukkan pada tabel dibawah ini: Tabel 4. 1 Analisis Deskriptif Margin Pembiayaan Murabahah Tahun 2000-2009 No Tahun Maximum Minimum Rata-Rata 1. 2000 58,39 0,69 27,71 2. 2001 121,67 44,40 83,03 3. 2002 211,68 1,005 91,54 4. 2003 147,23 34,46 72,41 5. 2004 133,45 33,21 73,52 6. 2005 118,77 44,83 75,11 7. 2006 102,98 36,65 65,72 8. 2007 108,71 35,97 67,81 9. 2008 97,51 35,78 60,63 10. 2009 103,96 29,998 62,88 82 Berdasarkan data yang diperoleh dari pengumpulan data triwulan maka dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 Pada tahun 2000 Margin Murabahah tertinggi sebesar 58,39 pada triwulan II dan nilai terendah sebesar 0,69 pada triwulan IV. Kemudian nilai rata-rata Margin Murabahah pada tahun 2000 sebesar 27,71. 2 Pada tahun 2001 Margin Murabahah tertinggi sebesar 121,67 pada triwulan II sedangkan nilai terendah pada tahun 2001 sebesar 44,40 terletak pada triwulan IV. Dan nilai rata-rata Margin Murabahah sebesar 83,03. 3 Pada tahun 2002 Margin Murabahah tertinggi sebesar 211,68 terletak pada triwulan II, dan nilai terendah tahun 2002 adalah sebesar 1,005 pada triwulan I. Sedangkan nilai rata-ratanya adalah sebesar 91,54. 4 Pada tahun 2003 Margin Murabahah tertinggi sebesar 147,23 pada triwulan II, dan nilai Margin Murabahah terendah terletak pada triwulan III sebesar 34,46. Sedangkan rata-rata Margin Murabahah sebesar 72,41. 5 Pada tahun 2004 nilai Margin Murabahah tertinggi sebesar 133,45 pada triwulan II dan nilai terendah sebesar 33,21 pada triwulan IV. Sementara nilai rata-rata Margin Murabahah adalah sebesar 73,52. 83 6 Pada tahun 2005 nilai yang terbesar adalah sebesar 118,77 terletak pada triwulan II, sedangkan nilai terendah adalah sebesar 44,83 terletak pada triwulan IV. Rata-rata Margin Murabahah tahun 2005 adalah sebesar 75,11. 7 Pada tahun 2006 nilai terbesar Margin Murabahah adalah sebesar 102,98 tepat pada triwulan II, sedangkan nilai terendah adalah sebesar 36,65 terletak pada triwulan IV. Dan rata-rata Margin Murabahah adalah sebesar 65,72. 8 Pada tahun 2007 nilai Margin Murabahah terbesar terletak pada triwulan II sebesar 108,71 dan nilai terendah sebesar 35,97 terletak pada triwulan IV. Kemudian nilai rata-rata Margin Murabahah pada tahun 2007 adalah sebesar 67,81. 9 Pada tahun 2008 nilai Margin Murabahah terbesar adalah sebesar 91,51 terletak pada triwulan II, dan nilai Margin Murabahah terendah sebesar 35,78 terletak pada triwulan IV. Dan rata-rata Margin Murabahah adalah sebesar 60,63. 10 Pada tahun 2009 nilai terbesar Margin Muarabahah adalah sebesar 103,96 pada triwulan II dan nilai terendahnya adalah sebesar 30 terletak pada triwulan akhir tahun 2009. Sementara itu nilai rata-rata Margin Murabahah adalah sebesar 62,88. 84 b. Variabel Independen Tabel 4. 2 Analisis Deskriptif Variabel Independen No Variabel Maximum Minimun Rata-Rata N 1. BOP 770.415.000.000 14.142.000.000 183.297.875.000 40 2. ROA 4.,01 0,45 2,10 40 3. SBI 17,60 6,50 10,69 40 4. BLR 21,40 12,96 16,41 40 5. Profit Target 309.098.000.000 2.687.000.000 78.390.550.000 40 Berdasarkan data diatas maka besarnya nilai masing-masing variabel bebas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 Biaya Operasional BOP Berdasarkan data yang diperoleh dari pengumpulan data triwulan pada tahun 2000-2009 nilai variabel BOP yang terendah berada pada triwulan I tahun 2001 yaitu sebesar Rp 14.142.000.000,-, sedangkan nilai tertinggi sebesar Rp 770.415.000.000,- terjadi pada triwulan III tahun 2009. Adapun nilai rata-rata dari BOP adalah sebesar Rp 183.297.875.000,- dengan jumlah data 40. 2 Return On Asset ROA Berdasarkan data yang diperoleh dari pengumpulan data triwulan pada tahun 2000-2009 nilai variabel ROA yang terendah berada pada triwulan IV tahun 2009 yaitu sebesar o,45, sedangkan nilai ROA tertinggi 85 sebesar 4,01 terjadi pada triwulan IV tahun 2001. Sementara itu, nilai rata-rata dari ROA adalah sebesar 2,10 dengan jumlah data 40. 3 Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI Berdasarkan data yang diperoleh dari pengumpulan data triwulan pada tahun 2000-2009 nilai variabel SBI yang terendah berada pada triwulan IV tahun 2009 yaitu sebesar 6,50, sedangkan nilai SBI yang tertinggi terletak pada triwulan IV tahun 2001 yaitu sebesar 17,60. Sedangkan nilai rata-rata SBI adalah sebesar 10,69 dengan total data sebanyak 40. 4 Base Lending Rate BLR Berdasarkan data yang diperoleh dari pengumpulan data triwulan pada tahun 2000-2009 nilai variabel BLR yang terendah sebesar 12,96 terjadi pada triwulan IV tahun 2009, sedangkan nilai BLR yang tertinggi sebesar 21,40 terjadi pada triwulan I tahun 2000. Adapun nilai rata-rata dari BLR adalah sebesar 16,41 dengan jumlah data sebanyak 40 data. 5 Profit Target Berdasarkan data yang diperoleh dari pengumpulan data triwulan pada tahun 2000-2009 nilai variabel Profit Target yang terendah adalah sebesar Rp 2.787.000.000,- terletak pada triwulan I tahun 2001, sedangkan nilai variabel Profit Target yang tertinggi sebesar Rp 309.098.000.000,- terjadi pada triwulan ke IV tahun 2008. Adapun nilai rata-rata dari Profit Target yaitu sebesar Rp 78.390.550.000,- dengan jumlah data sebanyak 40.