61 Rasio ROA dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut Abdul Halim,
2009:103: c Tingkat  keuntungan  yang  diinginkan  Profit  Target  adalah  tingkat
keuntungan  dari  seluruh  pembiayaan  murabahah  yang  telah  ditargetkan bank.
d Tingkat  suku  bunga  pinjaman  bank  konvensional  Base  Lending  Rate adalah  imbalan  yang  nasabah  berikan  kepada  suatu  bank  atas  dana  yang
bank  tersebut  pinjamkan  untuk  kepentingan  nasabah.  Mohamad  Heykal, 2008
e Tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI adalah suku bunga yang dipergunakan sebagai sinyal stance respon kebijakan moneter dan sasaran
operasi moneter. Siti Qoriah, 2009
62
BAB IV PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan
PT  Bank  Muamalat  Indonesia  BMI  Tbk.  didirikan  pada  24  Rabius Tsani 1412 H atau 1 November 1991 yang diprakarsai oleh beberapa tokoh
Majelis  Ulama  Indonesia  MUI    dan  pemerintah.  Muamalat  mulai beroperasi  27  Syawal  1412  H  atau  1  Mei  1992.  Pendiriannya  mendapat
dukungan  masyarakat  berupa  komitmen  pembelian  saham  senilai  Rp  84 miliar  pada  saat  penandatanganan  Akta  Pendirian  Perseroan.  Selanjutnya,
dalam  acara  silaturahmi  pendirian  di  Istana  Bogor,  diperoleh  tambahan modal dari masyarakat Jawa Barat  sebesar Rp 22 miliar  sehingga menjadi
Rp  106  miliar  sebagai  wujud  dukungannya.  Pada  27  Oktober  1994,  BMI berhasil  menyandang  predikat  Bank  Devisa.  Pengakuan  ini  semakin
memperkokoh  posisinya  sebagai  bank  syariah  pertama  dan  terkemuka  di Indonesia dengan beragam jasa dan produk yang terus berkembang.
Pada  krisis  moneter  tahun  1997-1998  telah  memporak-porandakan sebagian  besar  perekonomian  Asia  Tenggara.  Sektor  perbankan  nasional
terbelit  negative  spread  dan  bencana  kredit  macet.  Akibatnya,  sejumlah bank  mengalami  kondisi  terburuk  dalam  pengawasan    Badan  Penyehatan
Perbankan Nasional BPPN dan terpaksa  harus memperoleh rekapitalisasi
63 dari  pemerintah.  Sistem  syariah  yang  diterapkan  oleh  BMI  terjaga  dari
negative  spread  pada  saat  krisis  menghantam,  karena  produk  dan  layanan perbankan  BMI  yang  berdasarkan  prinsip  dan  kaidah  syariah  sesuai
komitmen  yaitu  “Berasal  dari  Sumber  yang  Bersih,  Berbagi  Hasil  yang Murni.” Produk penghimpun serta penanaman dana  yang dilandaskan pada
kaidah murni syariah dan pemberdayaan modal secara produktif. Sehingga bank  syariah  pertama  ini  tetap  bertahan  dalam  kategori  A  yang  tidak
membutuhkan pengawasan BPPN maupun rekapitalisasi pemerintah. Bank  Muamalat  Indonesia  berhasil  meningkatkan  kinerjanya  dari  tahun
ke tahun, terbukti dengan peningkatan laba bersih pada tiga tahun terakhir, yaitu pada tahun 2006 sebesar Rp. 108,35 Milyar, pada tahun 2007 sebesar
Rp.  145,32  Milyar,  dan  pada  tahun  2008  sebesar  Rp.  207,21  Milyar. Peningkatan  laba  ini  memperlihatkan  ketangguhan  Bank  Muamalat
Indonesia sebagai bank syariah. Pada  saat  ini,  Bank  Muamalat  Indonesia  telah  memperluas  jaringan
layanannya,  di  antaranya  dengan  bekerja  sama  dengan  50  bank  dalam bentuk  pelaksanaan  ATM  bersama  dan  bekerja  sama  dengan  PT  Pos
Indonesia dalam bentuk Gerai Muamalat  yang berada di kantor pos dalam melayani  produk  Shar-
ع
.  Dengan  demikian,  ATM  yang  dapat  mengakses layanan  berjumlah  8.888  buah  ATM  dan  kantor  layanan  yang  dapat
melayani nasabah Bank Muamalat Indonesia berjumlah 200 kantor layanan.