95 operasional  berpengaruh  secara  signifikan  terhadap  margin
pembiayaan murabahah. 2 Pengujian Hipotesis 2
H :  β
2
=  0,  artinya  tidak  terdapat  pengaruh  yang  signifikan  antara rasio  Return  On  Asset  ROA  terhadap  margin  pembiayaan
murabahah. H
1
:  β
2
≠  0,  artinya  terdapat  pengaruh  yang  signifikan  antara  rasio Return On Asset ROA terhadapa margin pembiayaan murabahah.
Uji t menunjukkan nilai signifikansi 0,001. Pada alpha 5, hal ini berarti nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H
ditolak dan H
1
diterima. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa rasio Return On Asset ROA  berpengaruh  secara  signifikan  terhadap  margin  pembiayaan
murabahah. 3 Pengujian Hipotesis 3
H :  β
3
=  0,  artinya  tidak  terdapat  pengaruh  yang  signifikan  antara tingkat  suku  bunga  Sertifikat Bank  Indonesia  SBI terhadap  margin
pembiayaan murabahah. H
1
: β
3
≠ 0,  atinya terdapat pengaruh  yang signifikan antara tingkat suku  bunga  Sertifikat  Bank  Indonesia  SBI  terhadap  margin
pembiayaan murabahah. Uji t menunjukkan nilai signifikansi 0,013. Pada alpha 5, hal ini
berarti nilai signifikansi lebih kecil dari 5, maka H ditolak dan H
1
96 diterima.  Hal  ini  dapat  diinterpretasikan  bahwa  tingkat  suku  bunga
Sertifikat  Bank  Indonesia  SBI  berpengaruh  secara  signifikan terhadap margin pembiayaan murabahah.
4 Pengujian Hipotesis 4 H
:  β
4
=  0,  artinya  tidak  terdapat  pengaruh  yang  signifikan  antara tingkat  suku  bunga  pinjaman  bank  konvensionalBase  Lending  Rate
terhadap margin pembiayaan murabahah. H
1
: β
4
≠ 0, artinya terdapat pengaruh  yang signifikan antara tingkat suku bunga pinjaman bank  konvensionalBase Lending Rate tehadap
margin pembiayaan murabahah. Uji t menunjukkan nilai signifikansi 0,002. Pada alpha 5, hal ini
berarti nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka H ditolak dan H
1
diterima.  Hal  ini  dapat  diinterpretasikan  bahwa  tingkat  suku  bunga pinjaman  bank  konvensionalBase  Lending  Rate  berpengaruh  secara
signifikan terhadap margin pembiayaan murabahah. 5 Pengujian Hipotesis 5
H :  β
5
=  0,  artinya  tidak  terdapat  pengaruh  yang  signifikan  antara tingkat  keuntungan  yang  diinginkan  profit  target  terhadap  margin
pembiayaan murabahah. H
1
: β
5
≠ 0, artinya terdapat pengaruh  yang signifikan antara tingkat keuntungan  yang  diinginkan  profit  target  terhadap  margin
pembiayaan murabahah.
97 Uji  t  menunjukkan  nilai  signifikansi  0.064.  Pada  alpha  5,  angka
tersebut  tidak  signifikan  karena  lebih  besar  dari  0,05,  maka  H diterima dan H
1
ditolak. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa variabel tingkat  keuntungan  yang diinginkan profit target tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap margin pembiayaan murabahah.
C. Interpretasi
Berdasarkan hasil regresi, maka dapat disusun persamaan sebagai berikut: LnMargin  Murabahah  =  46,619  +  0,536  LnBOP  +  1,370  LnROA  +  1,399
LnSBI - 6,921 LnBase Lending Rate – 1,657 LnProfit + e Dari keseluruhan model yang dibuat secara sementara terlihat bahwa kelima
variabel  memiliki  peranan  untuk  mempengaruhi  Margin  pembiayaan Muarabahah. Seperti diketahui konsep Margin dalam dunia perbankan syariah
merupakan sebuah  istilah  yang digunakan dalam  rangka menunjukkan  selisih antara harga jual dan harga beli atas sebuah akad jual beli. Namun karena bank
menyerahkan dananya terlebih dahulu maka dianalogikan sebagai pembiayaan yang dilakukan oleh bank tersebut.
Bila  seseorang berdagang, maka dalam menetapkan  harga  jual dari barang yang  dijualnya  akan  terlebih  dahulu  menghitung  semua  pengorbanan  yang
telah  dikeluarkan  baik  tenaga,  waktu  maupun  uang.  Sederhananya  dalam menetapkan  harga  jual,  padagang  akan  memperhatikan  berapa  modal  dasar
yang  digunakan,  biaya  transportasi,  biaya  sewa  tempat  berdagang,  biaya
98 pemeliharaan, biaya promosi dan dan tingkat keuntungan yang diinginkan oleh
pedagang  tentunya  dan  mempertimbangkan  harga  rata-rata  di  pasaran  untuk produk  yang  sama.  Apabila  pedagang  tersebut  mendapatkan  modalnya  dari
pinjaman,  maka  biaya  bunga  atas  pinjaman  tersebut  juga  menjadi  salah  satu komponen biaya yang dimasukan.
Seorang pedagang tidak mungkin menetapkan  harga jualnya menjadi lebih tinggi dari pada harga jual barang-barang yang sejenis di pasaran, karena akan
mengakibatkan  produknya  menjadi  tidak  laku.  Begitu  juga  sebaliknya,  jika harga jual dibawah harga pasar, maka pedagang bersiap-siap untuk menderita
kerugian  karena  tidak  bisa  menutupi  cost-nya.  Oleh  karena  itu,  pedagang tersebut harus pintar  dalam menekan biaya-biaya  yang  akan ditimbulkan  dan
mengatur  strategi  pengambilan  keuntungan.  Kurang  lebih  prinsip-prinsip pedagang  itulah  yang  juga  digunakan  oleh  bank  syariah  dalam  memberikan
pembiayaan Murabahah. Mohamad Heykal , 2008: 90 Dari analisis data yang dibuat, terliahat bahwa terdapat variabel yang secara
parsial  berpengaruh  secara  signifikan  terhadap  variabel  dependen.  Beberapa variabel  tersebut  adalah  Biaya  Operasional  BOP,  Return  On  Asset  ROA,
Suku Bunga SBI, dan Suku Bunga  Bank Konvensional Base Lending Rate. Sedangkan  satu  variabel  lainnya  yaitu  Profit  Target  tingkat  signifikansinya
masih cukup lemah. Berdasarkan  hasil  analisis  data  menunjukkan  bahwa  biaya  operasional
berpengaruh  signifikan  terhadap  Margin  pembiayaan  Murabahah,  hal  ini
99 sesuai  dengan  common  sense  dan  teori  Muarabahah  itu  sendiri  yang
memperbolehkan  adanya  pembebanan  biaya  yang  dikeluarkan  dalam  rangka menunjang  kelancaran  transaksi.  Karena  operasional  bank  pada  prinsipnya
adalah mengumpulkan dana dan menyalurkan pembiayaan, maka semua biaya yang  dikeluarkan  untuk  mendukung  operasionalnya  baik  langsung  maupun
tidak  langsung  dapat  digolongkan  sebagai  biaya  overhead.  Secara  rata-rata biaya  overhead  perbulan  dimasukkan  ke  dalam  Margin  Murabahah  yang
dibebankan  kepada  nasabah  debitur.  Dalam  istilah  akuntansi  dikenal  dengan prinsip matching cost againts revenue.  Adi Nugroho : 2005: 83
Dalam kondisi sistem perbankan secara konvensional yang ada sekarang ini, meskipun dikatakan dual banking system, akan tetapi dengan porsi perbankan
syariah  yang  belum  mencapai  50  dari  porsi  perbankan  yang  ada,  bahkan belum 2, maka tidak heran bila praktek ala perbankan konvensional kadang
kala masih ada dan berlaku diperbankan syariah. Mohamad Heykal :2008: 92 Hal  ini  dapat  dilihat  pada  tabel  4.  7  dimana  tingkat  suku  bunga  bank
konvensional  Bese  Lending  Rate  ternyata  memberikan  pengaruh  yang signifikan terhadap penetapan Margin Murabahah.
Target keuntungan yang diinginkan Profit Target merupakan suatu bentuk perencanaan  untuk  mencapai  kinerja  keuangan.  Secara  syariah  pengambilan
keuntungan  ini diperbolehkan sepanjang adil dan disepakati oleh  kedua belah pihak yang bertransaksi. Umumnya bank menetapkan range keuntungan  yang
telah  diperhitungakan  dan  akhirnya  dikeluarkan  sebagai  kebijakan  dalam
100 Rencana  kerja  dan  Anggaran  Perusahaan  RKAP  tahunan.  Dari  hasil  yang
diperoleh  juga  terlihat  bahwa  signifikansi  profit  target  terhadap  Margin pembiayaan Murabahah masih cukup lemah.
Adapun nilai Adjusted R Square yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah sebesar 45,8, dapat diartikan bahwa variabel Margin pembiayaan Murabahah
dapat  dijelaskan  oleh  variabel  Biaya  Operasional  BOP,  Return  On  Asset ROA, Suku Bunga SBI, Suku Bunga Bank KonvensionalBase Lending Rate
BLR  dan  Profit  Target.  Sedangkan  sisanya  sebesar  54,2  dijelaskan  oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.
101
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan  dari  hasil  analisis  yang  dilakukan  dengan  menggunakan model analisis regresi berganda mengenai pengaruh variabel independen  yang
terdiri  biaya  operasional  BOP,  rasio  Return  On  Asset  ROA,  tingkat  suku bunga  Sertifikat  Bank  Indonesia  SBI,  tingkat  suku  bunga  pinjaman  bank
konvensional  Base  Lending  Rate, tingkat keuntungan  bank  yang diinginkan profit target terhadap variabel dependen yaitu margin pembiayaan murabahah
pada  Bank  Muamalat  Indonesia  Tbk.,  periode  Januari  2000  sampai  dengan Desember  2009.  Maka  dari  hasil  penelitian  ini  dapat  diambil  kesimpulan
sebagai berikut:
1.  Bahwa  secara  simultan  diperoleh  nilai  F-hitung  5,896  dengan  nilai probabilitas  sebesar  0.001  lebih  kecil  dari  nilai  kritis  5  berarti  bahwa
secara  bersama-sama  variabel  biaya  operasional  BOP,  rasio  Return  On Asset ROA,  tingkat suku  bunga  Sertifikat Bank Indonesia  SBI,  tingkat
suku  bunga  pinjaman  bank  konvensional  Base  Lending  Rate,  tingkat keuntungan  bank  yang  diinginkan  profit  target  berpengaruh  terhadap
margin  pembiayaan  murabahah  Bank  Muamalat  Indonesia.  Dan  variabel biaya operasional BOP, rasio Return On Asset ROA, tingkat suku bunga
Sertifikat  Bank  Indonesia  SBI,  tingkat  suku  bunga  pinjaman  bank