BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Temuan Penelitian 1. Perencanaan
Perencanaan  dalam  penelitian  tindakan  kelas  terdiri  dari  dua  siklus yang terdapat dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.1 Perencanaan Siklus I dan Siklus II Aspek
Siklus I Siklus II
Pengamatan Observasi awal
Refleksi siklus I Pembagian kelompok
Keinginan siswa Ditentukan guru
Tugas siswa Lima soal
Tiga soal Materi
Energi panas dan energi bunyi
Energi alternatif, model mainan yang
menunjukkan energi gerak akibat udara
angin dan perubahan bunyi melalui alat musik
Kompetensi dasar KD
Satu KD Tiga KD
Indikator Tujuh indikator
Lima indikator Sumber belajar
Buku paket IPA kelas IV Buku paket IPA kelas IV
dan alat peraga
Tahap perencanaan pada siklus I adalah sebagai berikut: Tahap  perencanaan  pada  siklus  I dimulai  dengan  mengidentifikasi
permasalahan  yang  terdapat  di  sekolah.  Dari  penelitian  pendahuluan didapatkan bahwa pada sekolah yang akan diteliti mengalami permasalahan
rendahnya  hasil  belajar  siswa  kelas  IV  pada  pelajaran  IPA,  rendahnya kreativitas siswa dalam proses pembelajaran dan proses pembelajaran  yang
monoton.  Dari  permasalahan  tersebut,  peneliti  merancang sebuah  desain
49
pembelajaran  untuk meningkatkan  hasil  belajar  siswa pada  pelajaran  IPA materi energi dan penggunaanya, merancang pembelajaran yang variatif dan
menarik serta melibatkan siswa dalam pembelajaran. Desain pembelajaran yang disiapkan yaitu pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw,  lembar  observasi  dan  catatan lapangan,  wawancara, tugas  yang didiskusikan secara berkelompok, instrumen tes pilihan ganda untuk pretest
dan postest serta  membentuk  kelompok menjadi  empat  kelompok  terdiri dari  empat  sampai  lima  orang siswa berdasarkan  keinginan  siswa.
Pembelajaran  pada  siklus  I  terdiri  dari  dua  pertemuan, sedangkan kompetensi  dasar  pada  siklus  I  terdiri  dari  satu  KD  yaitu KD 8.1
mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta  sifat-sifatnya  dan Indikator  pembelajaran  IPA  pada  energi  dan
penggunaanya pada siklus I yaitu : 1 menjelaskan pengertian energi panas; 2    menyebutkan  sumber-sumber  energi  panas.  3menjelaskan  perpindahan
energi  panas  secara  konduksi,  konveksi  serta  radiasi; 4  menyebutkan manfaat energi panas dalam kehidupan sehari-hari. pertemuan pertama. 5
menjelaskan  pengertian  energi  bunyi; 6  menunjukkan  bukti  perambatan bunyi  pada  benda  padat,  cair  dan gas; 7  menunjukkan  bunyi  dapat
dipantulkan atau diserap. pertemuan ke dua. Sedangkan perencanaan pada siklus II adalah sebagai berikut:
Perencanaan yang akan dilaksanakan pada siklus II berdasarkan refleksi dari siklus I yang akan merubah desain pembelajaran untuk lebih baik lagi.
Perencanaan  pada  siklus  II  ini  dimulai  dengan  menyiapkan  rencana pelaksanaan  pembelajaran RPP,  lembar  observasi,  catat lapangan,
pedoman wawancara, instrumen tes pilihan ganda untuk pretest dan postest, pembagian  kelompok  secara  heterogen  berdasarkan  kemampuam  yang
dimiliki  siswa menjadi  empat  kelompok  tiap-tiap  kelompok  terdiri  dari empat  sampai  lima  orang  siswa berdasarkan  pilihan  guru,  penyediaan  alat
peraga, mengurangi tugas yang didiskusikan agar sesuai dengan waktu yang ditetapkan.  Pembelajaran  pada  siklus  II  dilakukan  dalam  dua  kali
pertemuan, setiap pertemuan berlangsung selama 2 x 35 menit. Kompetensi
dasar  pada  siklus  II  terdiri  dari  tiga  yaitu  KD    8.2  menjelaskan  berbagai energi  alternatif  dan  cara  penggunaaannya,  KD  8.3  membuat  suatu
karyamodel  untuk  menunjukkan  perubahan  energi  gerak  akibat  pengaruh udara, misalnya roket dari kertas baling-baling pesawat kertas parasut dan
KD 8.4 menjelaskan perubahan energi bunyi melalui penggunaan alat musik serta Indikator  pembelajaran  dari  materi  energi  dan  penggunaannya  yang
ditetapkan pada siklus II yaitu: 1 Menjelaskan pengertian energi alternatif; 2  Menyebutkan  manfaat  energi  alternatif  dalam  kehidupan  sehari-hari; 3
Menyebutkan sumber-sumber  energi  alternatif  pertemuan  ke  tiga. 4 Membuat  model  mainan  yang  menunjukkan  energi  gerak  akibat  pengaruh
angin  udara; 5  Menunjukkan  bukti  perubahan  bunyi  melalui  alat  musik pukul, senar, serta tiup pertemuan ke empat.
Target yang ingin dicapai pada siklus II adalah agar terjadi peningkatan terhadap hasil belajar siswa kelas IV pada pelajaran IPA materi energi dan
penggunaannya  dengan  menggunakan  pembelajaran  kooperatif  tipe  jigsaw. Apabila pada siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan yaitu sebesar
70 , maka penelitian ini akan dihentikan. 2. Tindakan
Pada  tahap  tindakan pada  penelitian  tindakan  kelas  terdiri dari  dua siklus terdapat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2 Tindakan Siklus I dan Siklus II Siklus I
Siklus II Kegiatan pendahuluan
10 menit 10 menit
Kegiatan inti 50 menit
55 menit Kegiatan penutup
10 menit 5 menit
Wawancara refleksi Sepuluh pertanyaan
Lima pertanyaan evaluasi
Tes lisan Tes tulis
postest 10 soal pilihan ganda
10 soal pilihan ganda
Tindakan pada siklus I adalah sebagai berikut: Pada  siklus  I guru  berusaha  menerapkan  kegiatan  pembelajaran
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang telah disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. Pertama pada pembukaan peneliti
yang dalam penelitian ini sekaligus sebagai guru memulai pelajaran dengan apersepsi  dengan  bertanya  kepada  siswa  tentang  macam-macam  energi
dilanjutkan  dengan  menjelaskan  tujuan  pembelajaran  dan  model pembelajaran lalu guru menjelaskan materi tentang energi panas dan energi
bunyi,  pada  setiap  siklus  terdiri  dari  dua  pertemuan,  untuk  pertemuan pertama materi mengenai energi panas pada pertemuan kedua tentang energi
bunyi. Pada  pembelajaran  inti  guru  menugaskan  kepada  siswa  untuk
membentuk kelompok sesuai kelompoknya yang telah dibentuk sebelumnya kelompok asal tiap kelompok terdiri dari empat sampai lima orang sisiwa,
guru  membagikan  materi  dan  tugas  yang  berbeda  pada  tiap  siswa  dalam kelompok,  lalu  guru  menugaskan  pada  siswa  dari  tiap-tiap  kelompok  yang
medapatkan materitugas yang sama membentuk kelompok baru kelompok ahli,  guru  menugaskan  pada  kelompok  ahli  untuk  mendiskusikan  tugas
yang  diberikan  dan  setelah  didiskusikan  kelompok  ahli  kembali  kepada kelompok  asal  dan  mengajarkan  materitugas  kepada  teman  kelompoknya
sampai  teman  kelompoknya  paham,  kemudian  dari  tiap-tiap  kelompok mempresentasikan  hasilnya  kedepan  kelas  dan  kelompok  lainya  bertanya
atau  menanggapinya,  guru  memberikan  evaluasi  berupa  tes  lisan  dan memberi  hadiah  pada  kelompok  yang  terbaik,  pada  bagian  penutup  guru
bersama siswa menyimpulkan pelajaran. Pada  akhir  siklus  I  guru  mengadakan postest berupa  tes  pilihan  ganda
terdiri  dari  10  soal  serta  mengadakan  refleksi  dengan  mewawancarai beberapa  siswa  yang  berbeda  berdasarkan  kemampuannya  sebagai  tindak
lanjut pada siklus berikutnya.
Sedangkan tindakan pada siklus II adalah sebagai berikut: Pada  tahap  ini  guru  berusaha  menerapkan  kegiatan  pembelajaran
dengan  menggunakan  pembelajaran  kooperatif  tipe  jigsaw sesuai dengan rencana  pelaksanaan  pembelajaran  yang  telah  dibuat  pada  tahap
perencanaan  sesuai  refleksi  pada  siklus  I, menyediakan alat  peraga  yang akan  digunakan  oleh  siswa dalam  pembelajaran  serta  merubah  kelompok
dengan membagi kelompok secara heterogen berdasarkan kemampuan yang dimiliki  siswa dan  mengurangi  tugas    yang  diberikan  kepada siswa  agar
sesuai  dengan  waktu  pembelajaran.  kegiatan  pembelajaran  diawali dengan menjelaskan  materi  tentang  energi  alternatif,  menjelaskan
tujuan pembelajaran dan model pembelajaran serta menyediakan alat peraga  yang
akan digunakan dalam pembelajaran. Pada  pembelajaran  inti  diterapkan  pembelajaran  kooperatif  tipe  jigsaw
dengan  membetuk  kelompok  yang  telah  ditentukan  guru kelompok  asal, membagikan  materitugas  yang  berbeda  pada  tiap-tiap  siswa,  siswa  yang
mendapatkan  materi  yang  sama  membentuk  kelompok  baru  kelompok ahli,  guru  menugaskan  kelompok  ahli  mendiskusikan  materitugas  yang
diberikan  dan  memberikan  alat  peraga  pada  kelompok  yang  menggunakan alat  peraga,  kelompok  ahli  kembali  pada  kelompoknya  dan  menjelaskan
atau  mengajarkan  materitugas  pada  teman  kelompoknya  sampai  paham, tiap-tiap  kelompok  mempresentasikan  hasil  kerja  kelompoknya  ke  depan
kelas  kelompok  lainnya  menanggapi  atau  bertanya,  guru  mengadakan evaluasi berupa tes tulis dan memberi hadiah pada kelompok  yang terbaik,
bagian penutup guru bersama siswa menyimpulkan materi. Diakhir siklus II dilakukan postest untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar siswa. Soal postest pada siklus II berupa pilihan ganda berjumlah 10 soal serta mengadakan refleksi dengan mewawancarai beberapa siswa.
3. Pengamatan Pengamatan dalam  penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus
yaitu:
a. Lembar observasi siswa Dari  hasil  observasi yang  dilaksanakan  selama  tindakan  pembelajaran
IPA  dengan  menggunakan  pembelajaran  kooperatif  tipe  jigsaw,  diperoleh hasil kegiatan siswa selama proses pembelajaran sebagai berikut :
Tabel 4.3 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I dan Siklus II No.
Aspek yang diamati Siklus I
Siklus II Peningka
tan Persentase
Persentase
1. Mendengarkan dan
memperhatikan penjelasan guru 68,4
89,4 21
2. Mengerjakan tugas dalam
kelompok 52,6
68,4 15,8
3. Berdiskusi dalam kelompok
52,6 73,6
21 4.
Menjelaskan materitugas pada kelompok
68,4 78,9
10,5
5. Mengajukan pertanyaan kepada
kelompok lain 63,1
84,2 21,1
6. Menjawabmenanggapi
pertanyaan teman atau guru 42,1
56,1 14
7. Mempresentasikan hasil kerja
kelompok 31,5
63,1 31,6
Dari  tabel  di  atas  terlihat  kegiatan  siswa pada  siklus  I berkategori cukup,  namun  masih  banyak  kekurangan pada  siklus  I dari  kegiatan  siswa
dalam  proses  pembelajaran  dengan  menggunakan  pembelajaran  kooperatif tipe jigsaw  yaitu berdiskusi dalam  kelompok,  mengerjakan  tugas  dalam
kelompok, menjawab
dan menanggapi
pertanyaan dan
dalam mempresentasikan hasil kelompok.
Dari  data  observasi kegiatan  siswa  pada  siklus  II terlihat  baik,  siswa sudah mulai aktif dalam berdiskusi, menjelaskan materi pada kelompoknya,
mengajukan  pertanyaan,  serta  dalam  mendengarkan  dan memperhatikan penjelasan guru.
b. Lembar observasi guru Hasil observasi kegiatan guru pada penelitian ini terdiri dari dua siklus
terdapat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil Persentase Kegiatan Guru Siklus I dan Siklus II
Siklus I Siklus II
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Pertemuan 3 Pertemuan 4
Rata-rata 68,75
81,25 75
87,5 75
81,25
Hasil observasi kegiatan guru pada siklus I adalah sebagai berikut: Observasi  kegiatan  guru pada  siklus  I selama  proses  pembelajaran  di
amati dengan menggunakan lembar observasi yang diamati oleh rekan guru yang membantu peneliti dalam penelitian.
Dari  kegiatan  guru  dalam  menerapkan rencana  pelaksanaan
pembelajaran RPP terjadi peningkatan persentase dari pertemuan pertama yaitu  68,75 ke  pada  pertemuan  ke  dua yaitu  81,25.  Pada  tahap
pendahuluan dalam menyiapkan siswa dan memotivasi siswa dalam belajar sudah  cukup  baik,  pada  tahap  kegiatan  inti  guru  berusaha  berinteraksi
dengan  baik  pada  siswa,  peran  guru  hanya  sebagai fasilitator  dan membimbing  siswa dalam  pembelajaran, sedangkan  siswa  yang  berperan
aktif  dalam  pembelajaran. Pada  bagian  penutup  guru  bersama  siswa menyimpulkan materi.
Sedangkan  hasil  observasi  kegiatan  guru  pada  siklus  II  adalah  sebagai berikut:
Kegiatan guru  selama  proses  pembelajaran  diamati  dengan
menggunakan  lembar  observasi  yang  telah  disediakan  dan  diamati  oleh rekan guru dan guru IPA kelas IV yang membantu peneliti dalam penelitian
dikelas.
Dari  kegiatan  guru  pada  siklus  II  menunjukkan  kesesuaian  cara mengajar  guru  dalam  menerapkan  Rencana  Pelaksanaan  Pembelajaran
RPP  terjadi  peningkatan dari  pertemuan  ke  tiga  yaitu  75 kepada pertemuan  ke  empat  yaitu  87,5. Terjadi  peningkatan  pada  kegiatan  guru
dari siklus I sebesar 75 menjadi 81,25 pada siklus II. Peningkatan terjadi karena  siswa  terlibat  langsung  dalam  pembelajaran,  sehingga  siswa  dapat
aktif  dalam  pembelajaran  dengan  tersedianya  alat  peraga  yang  dapat digunakan  oleh  siswa  serta  memotivasi  dan  membimbing  siswa  dalam
belajar. c. Catat lapangan
Hasil catat lapangan dalam penelitian ini terdiri dari dua siklus terdapat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.5 Hasil Catatan Lapangan Siklus I dan Siklus II Siklus I
Siklus II Pertemuan 1
Pertemuan 2 Pertemuan 3
Pertemuan 4
Rata-rata 52,38
80,95 76,19
95,23 66,66
85,71
Catatan lapangan pada siklus I adalah sebagai berikut: Pengamatan  selama  proses  pembelajaran  berlangsung  dimuat  dalam
catatan  lapangan yang  diamati  oleh  rekan  guru  yang  membantu  peneliti dalam penelitian.
Berdasaran  hasil  catatan  lapangan pada  siklus  I terlihat  persentase catatan  lapangan  dari  pertemuan  ke  satu  sebesar  52,38  dan  meningkat
pada pertemuan kedua sebesar 80,95. Pada siklus I interaksi siswa masih kurang  aktif namun  beberapa  siswa  sudah  menunjukkan  keaktifannya,  hal
ini  dikarenakan sebagian siswa  masih  bingung  dan  canggung  dalam pembelajaran  kooperatif  tipe  jigsaw  karena      mereka  masih  merasa  asing
dengan  pembelajaran  seperti ini  sedangkan  interaksi  siswa  dengan  guru sudah terlihat cukup aktif .
Sedangkan catat lapangan pada siklus II adalah sebagai berikut: Berdasarkan  catat  lapangan  pada  siklus  II persentase  catat lapangan
pada pertemuan ke tiga sebesar 76,19 dan persentase pertemuan ke empat sebesar 95,23.  Terjadi  peningkatan  dari  siklus  I  sebesar  66,66 menjadi
85,71 pada  siklus  II. Peningkatan  terjadi  karena pada  siklus  II sudah
terlihat  keaktifan  siswa  dalam  berinteraksi  dengan  guru,  interaksi  siswa dengan  siswa  serta  penggunaan    sumber  belajar  dan  alat  peraga  dalam
pembelajaran. d. Wawancara
Wawancara  pada  penelitian  ini  terdiri  dari  dua  siklus  yaitu  pada  akhir siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut:
Berdasarkan  wawancara  dengan  siswa  dari  beberapa  siswa  yang memiliki  kemampuan  yang  berbeda  pada  siklus  I  didapatkan  hasil
wawancara sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Wawancara Siklus I
No. Indikator
Uraian hasil wawancara Persentase
1. Kesenangan
siswa Siswa  merasa  senang  belajar  dengan
pembelajaran  kooperatif  tipe  jigsaw, karena  menjadi  lebih  aktif,  tidak
membosankan dan menjadi lebih cepat mengerti.
78,94
2. Motivasi siswa
Pada  awalnya  siswa  merasa  bingung dan
canggung dalam
mengikuti pembelajaran  kooperatif  tipe  jigsaw
karena  mereka  masih  asing  dan baru pertama  kali  mengenal  pembelajaran
seperti  ini  sehingga  motivasi  siswa masih kurang.
63,15
3. Keaktifan siswa
Beberapa siswa  sudah  bisa  mengikuti dan  aktif  dalam  pembelajaran  namun
73,68
masih ada beberapa siswa  yang masih pasif dan belum mengerti.
Berdasarkan  hasil  wawancara  pada  siklus  I,  dari  beberapa  indikator sudah menunjukkan peningkatan siswa dari sebelum dilakukannya tindakan
sampai  sesudah  dilakukannya  tindakan.  Pada  intinya  siswa  kelas  IV  MI Islahul  Anam  senang  belajar  dengan  pembelajaran  kooperatif  tipe  jigsaw
pada pelajaran IPA. Sedangkan  hasil  wawancara  dengan  siswa  pada  akhir  siklus  II  ini
menunjukkan  perubahan  yang  positif.  Hasil  wawancara  pada  siklus II diantaranya sebagai berikut:
Tabel 4.7 Hasil Wawancara Siklus II No.
Indikator Uraian hasil wawancara
persentase 1.
Kesenangan siswa
Siswa merasa
belajar dengan
pembelajaran  kooperatif  tipe  jigsaw menyenangkan.
94,73
2. Motivasi siswa
Dengan belajar
menggunakan pembelajaran  kooperatif  tipe  jigsaw
bisa  menambah  pengetahuan,  menjadi lebih  aktif,  bisa  bekerja  sama  dan
cepat mengerti. 78,94
3. Keaktifan
siswa Keaktifan  siswa  makin  meningkat,
siswa dapat
berdiskusi dengan
kelompoknya  dan  tidak  malu  serta takut  dalam  mengajukan  pertanyaan
pada  tiap-tiap  kelompok  serta  mulai bekerja sama.
84,21
4. Hasil belajar Untuk  mengetahui  peningkatan  hasil  belajar  dari  aspek  kognitif  siswa
pada  siklus  I dan  siklus  II dilakukan  tes  hasil  belajar  siswa berupa postest. Adapun tes hasil belajar siswa adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8 Tes Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II Siklus I
Siklus II pretest
postest N-gain
pretest postest
N-gain Rata-rata
4,31 6,42
0,33 4,57
8,78 0,73
Grafik 4.1 Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II Hasil belajar siswa pada penelitian siklus I adalah sebagai berikut:
Pada  siklus  I,  sebelum  dilakukan  tindakan  mendapatkan  rata-rata  skor pretest  4,31.  Tetapi  setelah  mengalami  tindakan  rata-rata  belajar  siswa
meningkat  menjadi  6,42.  Untuk  mengetahui  hasil  belajar  siswa  kelas  IV maka  data  skor  siswa  dianalisis  dengan  N-gain  terhadap  skor  rata-rata
pretest dan postest hasil belajar siswa. Dari selisih skor pretest dan postest didapatkan nilai N-gain sebesar 0,33 yang berkategori sedang nilai 0,7  g
0,3. Namun hasil tes akhir postest pada siklus I mencapai keberhasilan sebanyak  47,36 siswa  yang  mencapai  nilai  KKM  dan  belum  mencapai
indikator  keberhasilannya yaitu  70  siswa  yang  harus  mencapai nilai KKM.
2 4
6 8
10
Pre test Post test
N-Gain Siklus I
Siklus II
Sedangkan hasil belajar pada penelitian siklus II adalah sebagai berikut: Pada  siklus  II,  sebelum  dilakukan  tindakan  hasil  belajar  siswa
mendapatkan rata-rata skor pretest 4,57. Tetapi setelah mengalami tindakan hasil belajar siswa meningkat menjadi 8,78. Untuk mengetahui hasil belajar
siswa kelas IV maka data skor siswa dianalisis dengan N-gain terhadap skor rata-rata pretest dan postest hasil belajar siswa. Dari selisih skor pretest dan
postest didapatkan  nilai  N-gain  sebesar  0,73.  Berdasarkan  kategori perolehan skor N-gain, skor N-gain 0,73 berkategori tinggi 0,7  g  0,3.
Tes  hasil  akhir  postest  siklus  II  telah  mencapai  keberhasilan  sebesar 94,73  siswa  yang  mencapai nilai  KKM    dan  sudah  mencapai indikator
keberhasilan KKM yaitu 70. 5. Refleks
Refleksi pada siklus I adalah sebagai berikut: Pada  siklus  I,  terdiri  dari  dua  pertemuan  yang  dilakukan  secara
keseluruhan  siswa  cukup  berperan  aktif  selama  proses  pembelajaran,  akan tetapi ada sebagian siswa yang kelihatan pasif dalam berdiskusi serta dalam
mengerjakan  tugas  secara  berkelompok    ini  disebabkan  karena  kebiasaan siswa  yang  selalu  belajar  secara  individu  dan  juga  terdapat  siswa  yang
hanya menunggu jawaban dari teman. Pelaksanaan  pembelajaran  dengan  pembelajaran  kooperatif  tipe  jigsaw
pada  materi  energi  dan  penggunaannya  masih  terdapat  kekurangan, sehingga  perlu  dilakukan  perbaikan.  Adapun  kekurangan  dan  perbaikan
yang terdapat pada siklus I dapat diuraikan sebagai berikut: Tabel 4.9 Kekurangan dan Tindakan Perbaikan Siklus I
No Tindakan
Kekurangan Perbaikan
1. Berdiskusi
secara berkelompok
Siswa masih ada yang bingung bekerja secara
berkelompok karena baru mengenal pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw Guru memotivasi dan
membimbing siswa agar bekerja sama
dalam kelompoknya
No Tindakan
Kekurangan Perbaikan
2. Mengerjakan
tugas dalam kelompok
siswa lebih suka mengerjakan tugas
sendiri dari pada dengan kelompoknya, ini
dikarenakan kebiasaan siswa yang belajar secara
individu Guru mengarahkan
siswa agar tugas yang diberikan dikerjakan
dan dibahas dan didiskusikan secara
berkelompok
3. Mengajukan
pertanyaan menanggapi
pertanyaan teman
Siswa masih malu dan enggan atau takut untuk
bertanya dan menanggapi pertanyaan teman
Guru berusaha memotivasi siswa untuk
memberikan percaya diri kepada siswa untuk
bertanya dan menanggapi pertanyaan
temannya. 4.
Menjawab pertanyaan
dari kelompok lain
Masih bayak siswa yang takut salah dalam
menjawab pertanyaan temannya
Guru memotivasi siswa dengan memberi skor
bagi siswa yang bisa menjawab pertanyaan
dari temannya 5.
Menjelaskan materi kepada
kelompok Sebagian siswa hanya
menyuruh temannya untuk menyalin hasil
diskusi yang didapat tidak menjelaskannya
kepada teman sekelompoknya
Guru membimbing siswa agar hasilnya
dijelaskan kepada teman kelompoknya
agar temannya mengerti dan paham tentang
materitugas yang dipelajari
6. Mempresentasi
kan hasil kerja Masih ada sebagian
kelompok yang takut dan Guru memotivasi dan
membimbing siswa
No Tindakan
Kekurangan Perbaikan
kelompok malu untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya ke
depan kelas untuk
mempresentasikan hasil kelompoknya kedepan
kelas 7.
Pembagian kelompok
Pembagian kelompok tidak heterogen siswa
hanya memilih teman yang disukainya dan
dikenal saja Guru membagi
kelompok secara heterogen dengan
perbedaan kemampuan yang dimiliki siswa
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa dalam pembelajaran kooperatif tipe  jigsaw  masih  banyak  kekurangan  yang  harus  diperbaiki.  Hal  ini
menujukkan  kegiatan  siswa  pada  siklus  I  kurang  optimal  dalam melaksanakan  pembelajaran  kooperatif  tipe  jigsaw,  mulai  dari  berdiskusi
dengan kelompok sampai pada mempresentasikan hasil kerja kelompok dan pembagian kelompok harus dirubah. Proses perbaikan akan dilakukan pada
siklus II guna mengoptimalkan kegiatan siswa pada pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Sedangkan refleksi pada siklus II adalah sebagai berikut: Berdasarkan  proses  pembelajaran  pada  siklus  II  tampak  siswa  mulai
aktif dan terbiasa dalam kegitaan pembelajaran IPA pada materi energi dan penggunaaanya  dengan  menggunakan  pembelajaran  kooperatif  tipe  jigsaw,
hal  ini  terlihat  pada  siswa  yang    mulai  terbiasa  dalam  belajar  secara berkelompok,  tidak  malu  atau  sungkan  lagi  dalam  bertanya  dan  dalam
menjawab  serta  mengemukakan  pendapat.  Namun  masih  ada  sedikit kekurangan  dalam  menggunakan  pembelajaran  kooperatif  tipe  jigsaw  pada
siklus  II.  Uraian kekurangan  dan  perbaikan  pada  siklus  II  adalah  sebagai berikut:
Tabel 4.10 Kekurangan dan Tindak Perbaikan Siklus II No
Tindakan Kekurangan
Perbaikan 1.
Berdiskusi secara
berkelompok Hampir semua siswa
sudah terbiasa belajar berdiskusi secara
berkelompok namun hanya ada beberapa
siswa saja yang belum bisa berdiskusi secara
berkelompok. Guru memotivasi dan
membimbing siswa agar bekerja sama dalam
kelompoknya
2. Mengerjakan
tugas dalam kelompok
Ada beberapa siswa yang masih mengerjakan tugas
nya sendiri selebihnya sudah mulai mengerjakan
tugas dengan kelompok nya
Guru mengajak siswa yang bekerja sendiri
untuk mengerjakan tugas pada kelompoknya
3. Mengajukan
pertanyaan menanggapi
pertanyaan teman
Hanya beberapa siswa saja yang masih enggan
atau malu untuk bertanya Guru berusaha motivasi
siswa yang malu dengan menunjuk siswa tersebut
untuk bertanya
4. Menjawab
pertanyaan dari kelompok
lain Tidak ada, hampir semua
kelompok menjawab pertanyaan dari
kelompok lain Tidak ada
5. Menjelaskan
materi kepada kelompok
Setiap siswa melaporkan atau menjelaskan materi
tugas pada kelompoknya namun ada beberapa
siswa saja yang Guru membimbing siswa
agar hasilnya dijelaskan kepada teman
kelompoknya agar temannya mengerti dan
No Tindaka
6. Memprese
kan hasil ke kelompok
Dari  tabel pembelajaran koope
kreatif  mau  beke mengemukakan p
6. Keputusa Hasil  keput
terdapat pada ta Tabel 4.11 Ha
Hasil belajar y mencapai KK
Grafik 4.
0,00 50,00
100,00
ndakan Kekurangan
Per menyuruh menyalin hasil
materi yang didapatnya. disediaka
untuk me siswa dal
materi ata teman kel
esentasi sil kerja
pok Tidak ada, semua dari
masing-masing kelompok mau
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
Tidak ada
el  di  atas  terlihat  kegiatan  belajar  dengan n kooperatif tipe jigsaw pada siklus II siswa suda
bekerja  sama,  belajar  berkelompok  dan  mau kan pendapatnya.
putusan  penelitian  tindakan  kelas  ini  terdiri tabel sebagai berikut:
4.11 Hasil Belajar yang Mencapai KKM Siklus I da Siklus I
S r yang
KKM 47,36
Belum mencapai KKM 94,73
Sudah m
k 4.2 Grafik Hasil Belajar yang Mencapai KKM
0,00 50,00
100,00
Siklus I Siklus II
Belum Mencap KKM
Sudah mencapa KKM
erbaikan kan alat peraga
uk memudahkan dalam menjelaskan
atau tugas kepada n kelompoknya.
k ada
an menggunakan sudah mulai aktif,
au  bertanya  serta
ri  dari  dua siklus
dan Siklus II Siklus II
94,73 h mencapai KKM
M
apai pai
Keputusan penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut: Pada pelaksanaan siklus I berdasarkan tes hasil belajar siswa yang telah
dilaksanakan selama proses pembelajaran siklus I, bahwa hasil belajar siswa pada  materi  energi  dan  penggunaannya  belum  memenuhi  indikator  yang
peneliti harapkan. Indikator yang ditetapkan oleh peneliti yaitu sebesar 70 siswa  memiliki  nilai  di  atas  KKM  sekolah  tetapi  pada  siklus  I  ini  hanya
mencapai  47,36.  Dalam  hal  ini  perlu  dilakukan  tindak  lanjut  proses pembelajaran  untuk  perbaikan  tindakkan  dan  hasil  belajar  siswa.  Oleh
karena itu peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian tindakan kelas ini ke siklus II.
Sedangkan keputusan siklus II dalah sebagai berikut: Berdasarkan  hasil  refleksi  siklus  II  diperoleh  nilai  rata-rata  untuk  tes
hasil belajar siswa adalah 47,36, nilai tersebut lebih baik dari siklus I. Hal tersebut  dapat  diketahui  bahwa  siswa  yang  mendapatkan  nilai  lebih  dari
KKM 6,5 sebanyak 18 siswa dengan persentase sebesar 94,73. Dari  hasil  belajar  siswa  dan  tanggapan  positif  dari  siswa  terhadap
pembelajaran  kooperatif  tipe  jigsaw  sudah  meningkat.  Hal  ini  terlihat  dari hasil  belajar  materi  energi  dan  penggunaannya  pada  pelajaran  IPA  sudah
mencapai  indikator  keberhasilan  70  yaitu  sebesar  94,73.  Oleh  karena itu  dapat  diambil  keputusan  bahwa  siklus  dapat  dihentikan  tidak  lanjut  ke
siklus  berikutnya  karena  hasil  belajar  siklus  II  sudah  mencapai  indikator keberhasilan hasil belajar siswa.
B. Pembahasan